KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UJI KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA KOMPOSIT AL DAN SiC
Advertisements

Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
Struktur Baja II Jembatan Komposit
PENDAHULUAN Awal Baja Merupakan besi cetak ( cast Iron ) dan besi tempa di temukan di Cina abad ke IV Sebelum Masehi Baja pertama di Amerika dibuat thn.
HUBUNGAN TEGANGAN DAN REGANGAN
BAB IV BATANG LENGKUNG   Batang-batang lengkung banyak dijumpai sebagai bagian suatu konstruksi, dengan beban lentur atau bengkok seperti ditunjukkan pada.
OLEH : MUHARIKH AL HANIF
KEGIATAN PEMBELAJARAN
ELASTISITAS.
Tegangan – Regangan dan Kekuatan Struktur
RIZKI PUTRIARIANI, Pengaruh Isian Mortar terhadap Kuat Lentur Bambu.
KESETIMBANGAN BENDATEGAR, TEGANGAN DAN REGANGAN & FLUIDA
Anggota Kelompok : Bintang / Melvin / Amanda /
TEORI MEKANIKA KEKUATAN KOMPOSIT
PENGUJIAN TARIK Tujuan Pengujian :
  Nama : Ahmad Bahtiar NPM : Jurusan : Teknik Mesin
FANDHY RUSMIYATNO, PENGARUH FRAKSI VOLUM SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKUATAN BENDING KOMPOSIT NILON EPOKSI RESIU SERAT PENDEK RANDOM.
SYAHRUL SALAM, STUDI SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT MATRIKS RESIN EPOXY YANG DIPERKUAT DENGAN SERBUK TITANIA (TiO2)
SIFAT DASAR BAHAN KEMASAN
Nama : Parwadi nugroho NPM : Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing I : Prof. Dr. Syahbuddin Pembimbing II : Ir. Sunyoto, MT.
Beton Baja Tulangan Non-Prategang
<<POKOK BAHASAN>> Pertemuan 5
Memahami Dasar-dasar Mesin
ELASTISITAS BAHAN Musthafa Akbar,ST
POROS Definisi. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),
Pertemuan #3 Material Beton Prategang
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN BENANG GELASAN (FIBERGLASS) TERHADAP KUAT TARIK DAN KUAT TEKAN BETON BY : ZAKPAR SIREGAR.
INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
Oleh Nama : Arif Tri Hangga NRP :
Perancangan Ulang Mesin Bending Test UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
TUGAS AKHIR Oleh : Ruli Syahrul Furqon
PENERAPAN METODE TAGUCHI UNTUK PROSES OPTIMISASI TERHADAP DAYA TAHAN SPOT WELDING OLEH : NOVI RAMADHANNY
Mekanika Teknik Pengenalan Tegangan dan Regangan
Fisika Dasar IA (FI-1101) Bab 7 ELASTISITAS
Uji Tarik Gabriel Sianturi MT.
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
MATERIAL TEKNIK “KOMPOSIT”
ILMU BAHAN Material Science
TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN (#TEKNOLOGI BETON KHUSUS) ©
Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan
MODIFIKASI ENGINE MOTOR BAKAR SEPEDA MOTOR HONDA C-70
SIFAT-SIFAT MATERIAL TKI-112 PENGETAHUAN BAHAN Pertemuan 2 Oleh :
TUGAS AKHIR PEMBUATAN SUDU TURBIN MIKROHIDRO KAPASITAS 100 WATT KOMPOSIT IJUK-RESIN YANG DIBUAT DENGAN TEKNIK VACUUM BAG RUSTAN ABIMANYU
MESIN INJEKSI PUPUK GRANUL SEDERHANA
Kapasitas Maksimum Kolom Pendek
BETON (CONCRETE) Beton adalah bahan bangunan komposit yang terdiri dari: Pasta semen (bahan pengikat) Agregat (bahan pengisi) Campuran tersebut menghasilkan.
RANCANG BANGUN MESIN UJI TARIK
METODE ENERGI REGANGAN (STRAIN ENERGY METHOD)
MEKANIKA BATUAN PADA OPERASI PEMBORAN
TEKNIK PENGECORAN LOGAM KELAS XII/ SEMESTER 5 DAN 6 KOMPETENSI DASAR 1
STRUKTUR KAYU PENDAHULUAN.
CONTOH SOAL (Elastic Strain Energy)
TEKNIK PENGECORAN LOGAM KELAS XII/ SEMESTER 5 DAN 6 KOMPETENSI DASAR 1
Pertemuan 09 Pemakaian dari Hukum Hooke
(Klasifikasi, Aplikasi, Material Penyusun dan Teknik Manufaktur)
Kapasitas Maksimum Kolom Pendek
AFANDI WAHYUAJI, PENGARUH PENAMBAHAN SERAT PELEPAH PISANG SUSU TERHADAP KEKUATAN BETON(TINJAUAN TERHADAP KUAT TARIK, KUAT TEKAN, MODULUS ELASTISITAS.
UJI TARIK HENDRI HESTIAWAN.
MATERIAL TEKNIK “Sifat-Sifat Material”
Anggita Kusumawardani Anisya Desy Pusvitasari Debora Gratia Simbolon
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012
UJIAN AKHIR DISERTASI PENGARUH PENGGUNAAN SERAT IJUK PADA CAMPURAN BETON ASPAL DENGAN METODE KEPADATAN MUTLAK TERHADAP PENINGKATAN TEGANGAN TARIK ANDI.
L/O/G/O FISIKA (peminaatan) PENGAJAR : Khairunnisa MA Ad-dinul Qayyim Kapek, Gunung Sari.
Dasar Mesin Teknik Sepeda Motor (021) Memahami Dasar-dasar Mesin (DKK – 1)
OLEH: AHMAD SAPRIN NIM. F1C
Presentasi Laboratorium Metalurgi II Kelompok 24 : Greynaldi Gasra ( ) Adam Andi Nugroho ( )
OLEH : ELSA EKA PUTRI, Ph. D PATIH TARUKO Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2014.
Transcript presentasi:

KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT JERAMI-EPOKSI YANG DIBUAT DENGAN PROSES VACUUM BAG Tugas Akhir Pembimbing : Dr. Ir. H. Dedi Lazuardi., DEA. Agus Sentana Ir.,MT.   Wahdan Kurniawan (063030056)

Latar Belakang Kebutuhan material yang kuat, ringan dan murah Ketersediaan Serat alami Pabrikasi dan Karakterisasi

Perumusan Masalah Bagaimana proses pabrikasi yang akan dilakukan ? Karakterisasi yang dilakukan untuk mendapatkan data mekanis dari material komposit ? Bagaimana performasi dari bahan serat komposit ini ? Adakah pengaruh terhadap material komposit akibat adanya perbedaan panjang serat ?

Batasan Masalah Serat jerami digunakan sebagai penguat pada material komposit dengan variasi panjang serat 20 mm dan 30 mm. Material pengikat adalah Resin epoksi. Penempatan serat pada material komposit disusun acak dengan fraksi volume (vf) awal 50 %. Pengujian mekanik berupa pengujian tarik (Standard ASTM D 638) dan pengujian bending (Standard ASTM D 790).

Tujuan Penelitian Mengetahui cara pembuatan material komposit dengan menggunakan vacuum bag. Mengetahui pengaruh panjang serat terhadap material komposit serat jerami. Mengetahui data pengujian mekanik, terutama pada kekuatan tarik dan bending yang paling optimal dari komposit serat jerami dengan matrik resin epoksi.

Komposit Renforcement (Penguat) Particles Laminates Fibers Resin Epoksi Renforcement (Penguat) Particles Laminates Fibers Gabungan dari dua atau lebih material yang berbeda Jerami Padi PMC Matrix (Pengikat) MMC CMC

Vacuum Bag Moulding Tekanan Vacuum Bag Vacuum

Karakterisasi Mencari fraksi volume sebenarnya Pengujian tarik Pengujian bending Analisis ikatan serat dan matrik

Data Awal Pembuatan Komposit Ruang cetak Dimensi cetakan Keseluruhan : p = 300 mm l = 300 mm t = 16 mm Ruang cetak ; p = 200 mm l = 200 mm t = 6 mm Fraksi volume awal 50% Berat serat = 77,04 gr Berat matrik = 140,4 gr Berat komposit = 217,44 gr

Proses Pembuatan Wax Jerami Resin epoksi Cetakan

Klip Busa Vacuum Bag Udara Komposit

Material Komposit Jerami-Epoksi Spesimen pengujian tarik standard ASTM D 638 Spesimen pengujian bending standard ASTM D 790

Data Material Setelah Jadi Berat Material Komposit serat 20 mm = 233 gr Komposit serat 30 mm = 234 gr Biaya pembuatan Rp 35000,- untuk material komposit dengan dimensi (200x200x6)mm dengan rincian : Resin epoksi = Rp 28750,- Larutan NaOH dan Wax = Rp 625,-

Fraksi Volume Setelah Material Jadi Persamaan densitas Jika, Maka, Didapatkan fraksi volume setelah material jadi adalah 35% jerami.

Spesimen Tarik Serat 20 mm Spesimen Tarik Serat 30 mm Pengujian Tarik Data Hasil Pengujian Tarik Spesimen Tarik Serat 20 mm Spesimen Beban Maksimum ΔL I 154,5 Kg 2,1 mm II 147,5 Kg 1,9 mm III 175 Kg 1,8 mm Spesimen Tarik Serat 30 mm Spesimen Beban Maksimum ΔL I 153 Kg 2 mm II 193,5 Kg 2,1 mm III 155 Kg 2,2 mm

Hasil Perhitungan Pada Pengujian Tarik Spesimen Panjang serat jerami pengujian tarik 20 mm 30 mm I (Mpa) 18,45 18,15 II (Mpa) 17,88 23,05 III (Mpa) 20,66 17,83 Rata-rata (Mpa) 18,99 19,68 Serat 20 mm Tabel tegangan tarik (σ) Spesimen Panjang serat jerami pengujian tarik 20 mm 30 mm I 0,042 0,04 II 0,038 0,044 III 0,036 Rata-rata 0,039 Serat 20 mm Tabel regangan tarik (ε) Spesimen Panjang serat jerami pengujian tarik 20 mm 30 mm I (Mpa) 439,28 453,79 II (Mpa) 470,46 523,78 III (Mpa) 573,98 424,58 Rata-rata (Mpa) 494,57 467,38 Tabel modulus elastisitas (E) tarik

Spesimen Bending Serat 20 mm Spesimen Bending Serat 30 mm Pengujian Bending Data Hasil Pengujian Bending Spesimen Bending Serat 20 mm Spesimen Beban Maksimum Defleksi I 53,25 Kg 4,8 mm II 48,4 Kg 4 mm III 51,25 Kg 4,2 mm Spesimen Bending Serat 30 mm Spesimen Beban Maksimum Defleksi I 52,25 Kg 5,7 mm II 52 Kg 5,1 mm III 47,75 Kg 5 mm Hasil Perhitungan Pada Pengujian Bending Spesimen Panjang serat jerami pengujian bending 20 mm 30 mm I (Mpa) 3687,34 2936,91 II (Mpa) 3954,37 3556,94 III (Mpa) 3941,75 3213,55 Rata-rata (Mpa) 3861,15 3235,8 Spesimen Panjang serat jerami pengujian bending 20 mm 30 mm I (Mpa) 103,87 98,4 II (Mpa) 92,98 105,1 III (Mpa) 97,31 93,09 Rata-rata (Mpa) 98,05 98,86 Tabel tegangan bending (σb) Tabel modulus elastisitas bending (Eb)

Pembahasan Hasil Perhitungan Material Vf Harga rata-rata Kompost (%) σ (MPa) ε E (MPa) σb (MPa) Eb (MPa) Serat 20 mm 35 18,99 0,039 494,57 98,1 3861 Serat 30 mm 19,68 0,042 467,38 98,9 3236

Foto Spesimen Hasil Pengujian Tarik Dan Bending

Ikatan Serat Dan Matrik

Keunggulan Dan Kekurangan Ringan dan tahan korosi Memiliki sifat insulator thermal dan electric yang baik Fisik transparan (Berguna untuk keperluan tertentu) Pembuatan bisa mengikuti bentuk moulding nya Bahan serat mudah didapat dan tanpa memerlukan biaya Kekurangan Kekuatan belum bisa setara dengan logam Sifat teknologi yang kurang bagus Tidak bisa dilakukan pengelasan

Kesimpulan Dari segi kekuatan penggunaan serat 30 mm lebih bagus dari pada 20 mm, itu dilihat dari harga tegangan tarik dan tegangan bending. Sedangkan untuk kekakuan paling besar dimiliki oleh material komposit dengan serat 20 mm Fraksi volume pada material komposit tidak mencapai hasil yang direncanakan, karena proses pembuatan menggunakan alat yang sederhana. Dimensi serat, kadar air pada serat dan cara pembersihan serat berpengaruh terhadap kekuatan ikatan antara serat dan matriknya.

Saran Jika dilakukan pengembangan pada material ini, cobalah memvariasikan pada fraksi volume, kadar air pada serat, jenis matrik, dimensi serat dan penempatan serat. Gunakan peralatan yang sesuai dengn proses pembuatan yang akan dilakukan karena berpengaruh pada hasil jadi materialnya.

Terima Kasih