I n f l a s i EKONOMIKA UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012 MODUL 12 Oleh :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
Advertisements

PERSOALAN YANG DITANGANI ILMU EKONOMI
1. Tarikan Permintaan Bertambahnya permintaan terhadap barang- barang dan jasa-jasa menyebabkan bertambahnya permintaan faktor-faktor produksi. 2. Desakan.
Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi
Inflasi Idham Cholid.
Inflasi.
MODEL KESEIMBANGAN SINTESIS KLASIK-KEYNESIAN (MODEL IS-LM)
INFLASI.
INFLASI Oleh : Imam Munandar.
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
INFLASI DAN DEFLASI Padlah Riyadi., SE., Ak., CA..
Inflasi dan Indeks Harga Padlah Riyadi., SE.,Ak.,CA.
(Aspek Mikro) EKONOMIKA MODUL 1 PROGRAM KELAS KARYAWAN
(Aspek Mikro) EKONOMIKA MODUL 1 PROGRAM KELAS KARYAWAN
Keseimbangan Empat Sektor
Oleh EKONOMIKA Teori Perdagangan Internasional UNIVERSITAS MERCU BUANA
EKONOMI MONETER I INFLASI.
INFLASI.
EKONOMI UANG DAN BANK PTA 2016 /2017 UNIVERSITAS GUNADARMA
(Aspek Mikro) EKONOMIKA MODUL 7 PROGRAM KELAS KARYAWAN
TEORI INFLASI ABDUL KARIM, M.Si.
Mengukur Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dalam perhitungan pendapatan nasional (Y) LILI WINARTI, SP.MP.
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
MODUL 12 INFLASI Inflasi merupakan salah satu masalah (penyakit) ekonomi yang banyak mendapatkan perhatian dari pakar ekonomi. Yang dimaksud dengan inflasi.
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012
INFLASI.
Pertemuan 21 Inflasi Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005
(Aspek Makro) EKONOMIKA UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012 MODUL 9
Inflasi dan Indeks Harga
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012
(Aspek Makro) UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012 EKONOMIKA
PENGANTAR ILMU EKONOMI INFLASI DAN DEFLASI
TEORI EKONOMI (Aspek Mikro) 2012 Teori Permintaan, Penawaran Dan
Penawaran.
MODUL 12 INFLASI Inflasi merupakan salah satu masalah (penyakit) ekonomi yang banyak mendapatkan perhatian dari pakar ekonomi. Yang dimaksud dengan inflasi.
Teori Perilaku Konsumen
(Aspek Makro) EKONOMIKA Pemerintah Dan Kebijakan Fiskal 2012
(Aspek Mikro) EKONOMIKA MODUL 1 PROGRAM KELAS KARYAWAN
Pengantar Teori Ekonomi Makro
Pengantar Teori Ekonomi Makro
Oleh : Ir. Sahibul Munir, SE, MSEc.
MODEL EKONOMI MAKRO JANGKA MENENGAH
Teori Ekonomi Makro Ekonomi Pembangunan
EKONOMI MONETER I INFLASI.
INFLASI.
Kebijakan Moneter (Monetery Policy)
I. Analisis Makroekonomi
Inflasi dan indeks harga
INFLASI DALAM ANALISIS EKONOMI TEKNIK
Inflasi dan Indeks Harga
Inflasi dan Indeks Harga
(Aspek Mikro) EKONOMIKA Elastisitas Permintaan MODUL 3
INFLASI.
Inflasi dan Indeks Harga
EKONOMI MONETER I INFLASI.
EKONOMI MONETER I INFLASI.
MODEL EKONOMI MAKRO JANGKA MENENGAH
INDEKS HARGA INFLASI BY : DEWI FORTUNA SARI.
Pengantar Teori Ekonomi Makro
EKONOMI UANG & BANK “INFLASI”
INFLASI Disusun Oleh : Devi Yulianingsih (A )
TEORI INFLASI Samsul Marif, SP. MT.
MODEL EKONOMI MAKRO JANGKA MENENGAH
TEORI INFLASI TEORI EKONOMI MAKRO Dr. Endri, SE. MA.
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah
INFLASI DALAM ANALISIS EKONOMI TEKNIK
By : Wasis A.Latief INFLASI.
EKONOMI KESEHATAN “INFLASI”. DISUSUN OLEH : EFRI(NPM ) BAGUS PRATAMA(NPM P) FEBRIAN SYAHRONI(NPM ) TEDI REZA(NPM )
INFLASI.
Transcript presentasi:

I n f l a s i EKONOMIKA UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012 MODUL 12 Oleh : Sahibul Munir,Ir.,SE.,MSEc. FAKULTAS EKONOIM DAN BISNIS PROGRAM KELAS KARYAWAN UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012 ‘12 1 Ekonomika Ir. Sahibul Munir, SE,M.Si Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

menyimpan dalam bentuk barang. Penggolongan inflasi ini berdasarkan pada parah tidaknya tingkat inflasi, berguna untuk melihat dampak dari inflasi yang bersangkutan. Jika inflasi masih tergolong ringan, maka inflasi ini justru berdampak positif terhadak keadaan ekonomi suatu negara. Inflasi yang tergolong ringan ini dapat mendorong perekonomian untuk berkembang lebih baik yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat produsen menjadi bergairah bekerja atau ada insentif untuk bekerja, menabung, maupun mengadakan investasi. Sebaliknya pada masa inflasi yang parah yaitu pada saat terjadi hiperinflasi, keadaan perekonomiannya menjadi kacau, orang tidak bersemangat bekerja menabung maupun mengadakan investasi dan produksi. Para pengusaha yang bergerak dalam produksi barang akan enggan melakukan kegiatan berproduksi untuk menghasilkan output. Karena pada saat proses produksi telah menghasilkan produk jadi yang siap untuk dijual, harga bahan baku telah mengalami kenaikan yang cukup tinggi, sehingga harga jual produk jadi tersebut tidak dapat menutu harga bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan untuk proses produksi berikutnya. Sehingga para pemilik modal lebih senang berspekulasi dengan membeli barang dan kemudian menyimpannya, kemudian menjualnya pada saat harganya sudah cukup tinggi. Akibatnya kegiatan investasi dan produksi digantikan oleh kegiatan spekulasi. Bersamaan dengan itu, tabungan akan menjadi semakin lenyap dan digantingkan dengan “hoarding” yaitu menyimpan dalam bentuk barang. Akibat keseluruhan dari adanya “hyperinflasi” adalah jumlah barang dan jasa menjadi semakin langka dalam perekonomian, sehingga harga makin membumbung dan perekonomian semakin parah keadaanya. 2. Inflasi berdasarkan pada sumber penyebabnya a. Demand – pull inflation (inflasi tarikan permintaan) b. Cost-push inflastion (supply inflation) c. Mixed inflation (inflasi campuran). ‘12 Ekonomika Ir. Sahibul Munir, SE,M.Si 3 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

keadaan “full-employment” (suplly tetap), maka adanya peningkatan permintaan akan mengakibatkan adanya kenaikan harga (inflasi). b. Cost Pust Inflation Cost-pus inflation adalah inflasi yang ditimbulkan oleh adanya desakan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi ini dapat disebabkan oleh adanya tuntutan kenaikan upah oleh organisasi buruh (wage push inflation), maupun karena perusahaan menghendaki kenaikan keuntungan (profit push inflation). P S1 S2 P2 P1 D1 Q2 Q1 Q Akibat kenaikan biaya produksi, kurva supply bergeser dari S1 ke S2 dan harga naik dari P1 ke P2, dan jumlah barang yang diperjualbelikan turun dari Q1 menjadi Q2. Bilan kenaikan harga ini terjadi terus menerus maka akan terjadi inflasi (cost-push inflation). Menurut Nopirin proses terjadinya cost-push inflation adalah : Cost-push inflation ini biasanya dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total (aggregat supply), sebagai akibat adanya kenaikan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi ini dapat timbul karena beberapa faktor, diantaranya : 1. Perjuangan serikat buruh yang berhasil dalam menuntut kenaikan upah. ‘12 Ekonomika Ir. Sahibul Munir, SE,M.Si 5 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buanahttp://www.mercubuana.ac.id