Aliran Pemikiran Pandangan Makro Pemikiran lingkungan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SEJARAH DAN PENTINGNYA ENTREPRENEURSHIP
Advertisements

TEORI PEMBANGUNAN KLASIK
1. Fokuskan gaya bahasa promosi yang sesuai dengan segmen pasar
PERENCANAAN USAHA Perencanaan dalam bahasa yang sederhana adalah berfikir ke depan. Dalam bisnis/usaha perencanaan adalah berfikir mengenai tujuan, strategi,
KREATIVITAS DAN IDE BISNIS
BAB MENETAPKAN JUDUL DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
KEWIRAUSAHAAN & USAHA KECIL
ManajemenPemasaran.
Kewirausahaan Arum Saraswati.
STRATEGI Oleh : Ismik Kurniaty H. ( )
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
Tujuan Pembelajaran Memahami konsep dasar yang digunakan dalam perencanaan strategis sistem informasi (PSSI). Memahami komponen perencanaan strategis sistem.
Aliran Pemikiran Pandangan Makro Pemikiran lingkungan
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (PSSI).
KEWIRAUSAHAAN DAN PERSPEKTIF PENGUSAHA USAHA KECIL
PELUANG USAHA YANG SUKSES
Tujuan materi ini Untuk memahami istilah-istilah dasar digunakan dalam PSSI Untuk memahami komponen PSSI Untuk memahami filosofi yang mendasari mengapa.
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan
MANAJEMEN STRATEGIS DAN DAYA SAING
Fungsi Dan Model Peran Wirausaha
UNIVERSITAS PARAMADINA Program magister bisnis & keuangan islam
Pertemuan 3 Teori Umum Pembangunan Ekonomi dan Model Penerapannya.
Pembangunan Berkelanjutan
Pertumbuhan Ekonomi Pertemuan ke-6
Pertemuan 19 Pertumbuhan ekonomi
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P. Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P. MATERI KULIAH PASCA UTS `PENGELOLAAN PERKEBUNAN` SEMESTER GASAL T. A. 2013/2014.
Inti dan Hakikat Kewirausahaan
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGI
EVALUASI DAN PENGENDALIAN STRATEGI
Strategi, Balanced Scorecard dan Analisis Profitabilitas Strategis
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
`PENGELOLAAN PERKEBUNAN`
Pengertian dan Teknik Kreatif dan Inovatif
STRATEGIS SISTEM INFORMASI (PSSI)
MANAJEMEN STRATEGIS DAN DAYA SAING
PERUMUSAN DAN PERENCANAAN STRATEGI (STRATEGIC FORMULATION AND STRATEGIC PLANNING) . PENGERTIAN . PERBEDAAN ANTARA STRATEGIC PLANNING DAN – STRATEGIC.
KREATIVITAS DAN IDE BISNIS
Bab 8 Rencana Bisnis (Business Plan)
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I.
FUNGSI PEMERINTAH.
Wirausahaan(Entrepreneurship)
Tujuan Pembelajaran Memahami konsep dasar yang digunakan dalam perencanaan strategis sistem informasi (PSSI). Memahami komponen perencanaan strategis.
IK104 Pengantar Manajemen & Organisasi Pertemuan #3
EKONOMI Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro.
Manajer Kewirausahaan : Kompetensi Kewirausahaan Chapter 22
BAB VII PERENCANAAN STRATEGIK
Bab 13 Rencana Bisnis.
Manajemen Pemasaran.
FUNGSI PEMERINTAH.
MENETAPKAN JUDUL DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
SEJARAH DAN PENTINGNYA ENTREPRENEURSHIP
HAKEKAT ILMU EKONOMI Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan penggunaan sumberdaya yang langka.
PERSAINGAN MONOPOLISTIS
TRANFORMASI KEWIRAUSAHAAN.
SELAMAT DATANG DI PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN
FUNGSI PEMERINTAH Dua sistem perekonomian ekstrem Pure Socialism
IDENTIFIKASI DAN EVALUASI PELUANG USAHA
FUNGSI PEMERINTAH.
SELAMAT DATANG DI PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN
Pertemuan Pertama Dosen : Achmad Rozi EL Eroy.  Metode dan teknik perkuliahan disampaikan melalui : 1. Diskusi, ceramah dan Tanya jawab 2. Pembuatan.
Pertumbuhan Ekonomi Pertemuan ke-6
Pestle analysis.
FUNGSI PEMERINTAH Dua sistem perekonomian ekstrem Pure Socialism
Hakekat Manajemen Strategik
KEWIRAUSAHAAN DAN PERSPEKTIF PENGUSAHA USAHA KECIL
BAB VII PERENCANAAN STRATEGIK
FUNGSI PEMERINTAH.
Oleh : Dr. Imam Suroso, SE., M.Si.
ManajemenPemasaran.
Soraya Lestari, SE, M. Si Pengantar Manajemen
Transcript presentasi:

Aliran Pemikiran Pandangan Makro Pemikiran lingkungan Pemikiran finansial/kapital Pemikiran displacement  Pandangan Mikro Pemikiran trait (ciri) entrepreneurial Pemikiran peluang perusahaan Pemikiran formulasi strategis

Pandangan Makro Pandangan Makro menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi sukses gagalnya suatu perusahaan entrepreneurial. Faktor-faktor ini umumnya merupakan kondisi eksternal yang berada di luar kontrol seorang entrepreneur.

Pandangan Mikro Entrepreneur potensial memiliki kemampuan atau kontrol untuk mengarahkan atau menyesuaikan keluaran dari setiap pengaruh dalam pandangan ini. Tidak seperti Pandangan Makro yang berfokus pada kejadian dari pandangan luar, Pendekatan Mikro berfokus pada sesuatu dengan memandang dari dalam ke luar.

Sudut Pandang Ilmu Ekonomi Dari sudut pandang ilmu ekonomi, perkembangan entrepreneurship dapat ditelusuri mulai dari pendekatan classical, neoclassical sampai dengan Austrian Market Process (AMP) movement (Murphy, Liao, & Welsch, 2006).

Classical Cantillon, seorang bankir yang bekerja di Perancis, pada tahun 1700-an memperkenalkan konsep formal entrepreneurship ke dalam literatur ekonomi dan bisnis. Dia menggambarkan perbedaan antara pasokan dan permintaan sebagai opsi untuk membeli dengan harga murah dan menjual dengan harga yang lebih tinggi. Entrepreneur memahami kondisi ini, membeli input pada tingkat harga tertentu dan menjual output pada tingkat harga yang belum pasti, membawa sistem pasar menuju stabilitas.

Pendekatan classical menekankan pentingnya ketidakpastian dan risiko Pendekatan classical menekankan pentingnya ketidakpastian dan risiko. Kepemilikan dan status tidak dilihat sebagai sesuatu yang mutlak diperlukan entrepreneur. Inovasi dan koordinasi merupakan aspek dominan dalam aktivitas entrepreneurial. Inti dari pendekatan classical adalah pasokan, permintaan, dan harga jangka pendek.

Neoclassical Pendukung pendekatan neoclassical berpendapat bahwa asumsi keseimbangan tidak kompatibel dengan harga jangka pendek dan biaya produksi relatif. Konsep utilitas marginal yang menurun (diminishing marginal utility) muncul sebagai penjelasan dari aktivitas ekonomi. Fokusnya bukan pada akumulasi kapital namun lebih pada kombinasi baru dari sumber daya yang dimiliki. Entrepreneur berperan dalam menyesuaikan alokasi sumber daya karena perubahan seperti peningkatan pasokan, penurunan permintaan, dan kondisi keseimbangan.

Pada masa ini muncul istilah “creative destruction”–nya Schumpeter yang menggambarkan keterlibatan entrepreneur dalam inovasi. Entrepreneur menciptakan produk baru, metode produksi baru, memperkenalkan sumber daya baru, atau bentuk organisasi baru yang kemudian menyebabkan kondisi lama menjadi usang.

Austrian Market Process Pendekatan ini menekankan pada aktivitas manusia dan memberikan kerangka konseptual yang lebih kaya pada entrepreneurship. Penekanannya adalah pada bagaimana menumbuhkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menemukan peluang dan membuat keputusan yang tepat. Pendekatan ini menjelaskan apabila pengetahuan dikomunikasikan dalam sistem pasar, misalnya melalui infomasi harga, maka inovasi akan muncul dan entrepreneur akan memuaskan kebutuhan pasar. Apabila entrepreneur mengetahui bagaimana menghasilkan produk baru atau cara yang lebih efektif untuk menghasilkan produk baru, maka manfaat dapat diperoleh dari pengetahuan ini.

Pendekatan neoclassical tidak menjelaskan aktivitas ini Pendekatan neoclassical tidak menjelaskan aktivitas ini. Austrian market process memandang lingkungan tidak dapat diulangi atau tidak selalu memberikan keluaran yang sama dalam sistem ekonomi. Entrepreneur memperoleh insentif dengan menggunakan pengetahuan untuk menghasilkan nilai. Dibangun berdasarkan ide neoclassical, Austrian market process mendudukkan entrepreneurship sebagai pendorong sistem pasar.

Pentingnya Entrepreneurship Penciptaan lapangan kerja. Inovasi. Globalisasi.

Proses Entrepreneurial Identifikasi dan evaluasi peluang. Mengembangkan rencana bisnis dalam rangka memanfaatkan peluang. Menentukan sumber daya yang diperlukan dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada. Mengevaluasi usaha yang terbentuk. Setelah memperoleh sumber daya, entrepreneur menggunakan sumber daya ini untuk mengimplementasikan rencana bisnisnya.

Tugas di Luar Kelas Kunjungilah website GEM (Global Entrepreneurship Monitor), kemudian ceritakanlah aktivitas GEM dan bagaimana peran GEM dalam mendorong entrepreneurship terutama di negara-negara sedang berkembang.