PRE DAN POST CONFERENCE
LITERATUR : Sitorus (2012), Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. Jakarta : EGC. Nursalam (2015). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan, Edisi ke-3. Professional. Jakarta: Salemba Medika. Clament, I (2011). Management Nursing Services and Education. Edition I. India : Elsevier. Swanburg, R.C. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.(Terjemahan). Jakarta: EGC Gillies, D. A (2000). Nursing management: A sistem approach (third edition). Philadelphia, WB Saunders Company.
CONFERENCE IS... Conference diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan konsultasi. Conference dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan asuhan pada pasien.)
Tujuan Umum Conference Menganalisa masalah-masalah secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah Mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian askep Membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan
Pedoman Pelaksanaan Conference Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi dan memberi umpan balik Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodik Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi Saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin
Macam-macam conference cont..... Macam-macam conference Pre conference Post conference
Pre dan post conference Pre conference diskusi tentang aspek klinik setelah operan dan sebelum melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Post conference diskusi tentang aspek klinik sebelum operan dan sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.
Tujuan Pre dan Post Conference Pre Conference Post Conference Membantu mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai.
Syarat Pelaksanaan Conference Pre conference Post conference Dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit Topik yang dibicarakan harus dibatasi: keadaan pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yg perlu ditambahkan Yang terlibat : kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim Dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit Topik yang dibicarakan harus dibatasi: keadaan pasien, evaluasi tindakan yg sudah dilakukan dan data-data yg perlu ditambahkan Yang terlibat : kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim
Hal-hal yg disampaikan oleh PA Keluhan utama Rencana keperawatan hari ini Perubahan keadaan terapi medis Masalah keperawatan Hasil pemeriksaan lab TTV dan kesadaran Rencana medis
Pelaksanaan Conference Dipimpin oleh ketua tim / PJ tim Isi conference: Rencana tiap perawat (rencana harian) Tambahan rencana dari ketua tim atau PJ tim Waktu : Dilakukan setelah operan Tempat : Dilakukan di meja masing2 tim Penanggung jawab Ketua tim atau PJ tim membuka acara Ketua tim atau PJ tim menanyakan rencana harian masing – masing perawat pelaksana Ketua tim atau PJ tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu
HAND OVER / SERAH TERIMA / TIMBANG TERIMA
DEFINISI TIMBANG TERIMA Handover adalah komunikasi oral dari informasi tentang pasien yang dilakukan oleh perawat pada pergantian shift jaga timbang terima cara dalam menyampaikan sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam, 2015)
TUJUAN TIMBANG TERIMA Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat. Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim perawat. Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
LANGKAH-LANGKAH TIMBANG TERIMA Kedua kelompok dinas sudah siap. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh terhadap masalah, kebutuhan dan segenap tindakan yang telah dilaksanakan serta hal-hal yang penting lainnya selama masa perawatan (tanggung jawab) Hal-hal yang sifatnya khusus, memerlukan perincian yang matang sebaiknya dicatat khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada petugas berikutnya.
Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima : LANJUTAN…. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima : Identitas klien dan diagnosa medis. Masalah Keperawatan yang masih muncul. Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan (secara umum) Intervensi kolaboratif yang telah dilaksanakan. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan operatif, pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan penunjang lain, persiapan untuk konsultasi atau prosedur yang tidak rutin dijalankan. Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaporkan.
LANJUTKAN Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang terimakan atau berhak terhadap keterangan-keterangan yang kurang jelas. Sedapat-dapatnya, mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat. Lama timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit,kecuali dalam kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.
PELAKSANAAN DALAM PROSEDUR Kedua kelompok dalam keadaan siap Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
METODE TIMBANG TERIMA (Kassesan dan Jagoo, 2005) Metode tradisional Dilakukan hanya di meja perawat Komunikasi 1 arah Jika ada pengecekan ke pasien, hanya memastikan kondisi secara umum Tidak ada kontribusi / feedback dari pasien / keluarga shg status kes pasien tidak up to date Bedside handover Dilakukan di samping tempat tidur pasien Pasien dan keluarga terlibat Pasien dan keluarga mendapatkan feedback Meningkatkan keterlibatan pasien dalam mengambil keputusan terkait kondisi penyakitnya secara up to date. b. Meningkatkan hubungan caring dan komunikasi antara pasien dengan perawat. c. Mengurangi waktu untuk melakukan klarifikasi ulang pada kondisi pasien secara khusus.
METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan Tape recorder Komunikasi Oral diskusi Komunikasi tertulis medical record
Efek timbang terima dalam shift jaga Efek fisiologi Kualitas tidur termasuk tidur siang tidak seefektif tidur malam, banyak gangguan dan biasanya diperlukan waktu istirahat untuk menebus kurang tidur selama kerja malam Efek psikososial Pada shift malam itu bagi pekerja malam dipergunakan untuk istirahat atau tidur, sehingga tidak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan Efek kinerja mengakibatkan kemampuan mental menurun yang berpengaruh terhadap perilaku kewaspadaan pekerjaan seperti kualitas kendali dan pemantauan Efek thd kesehatan Thd keselamatan kerja dapat mengakibatkan kemampuan mental menurun yang berpengaruh terhadap perilaku kewaspadaan pekerjaan seperti kualitas kendali dan pemantauan Berpotensi menyebabkan ggn gastrointestinal Penelitian Smith, et all 0,69% terjadi kecelakaan kerja pada shift malam dan shift pagi
Yang perlu didokumentasikan dalam timbang terima Identitas klien Diagnosa medis pasien Dokter yang menanganu Kondisi umum pasien Masalah keperawatan Intervensi yg sdh dilakukan Intervensi yg belum dilakukan Tindakan kolaborasi Rencana umum dan persiapan lain Tanda tangan dan nama terang
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM TIMBANG TERIMA Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati. Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat primer. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas. adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematik dan menggambarkan kondisi klien pada saat ini serta kerahasiaan klien. Timbang terima harus berorientasi pada masalah keperawatan yang ada (melalui pengkajian ), kemudian tindakan yang telah dilakukan dan belum dilakukan serta perkembangan setelah dilakukan tindakan. Dilakukan didekat pasien, volume suara yang pelan dan tegas ( tidak berbisik ) agar klien disebelahnya tidak mendengarkan apa yang dibicarakan untuk menjaga privacy klien, hal-hal yang perlu dirahasiakan sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di dekat klien. Bila ada informasi yang membuat klien terkejut sebaiknya jangan dibicarakan didekat klien tetapi diruang perawat.
TERIMA KASIH