BENTUK LENGKUNG GIGI SECARA KUANTITATIF Johan Arief Budiman Retno Hayati Bambang Sutrisna Eky Soeria Soemantri
? oval tapered square
Bentuk lengkung gigi selalu diperhatikan selama perawatan maloklusi Prinsip dasar perawatan maloklusi adalah bentuk dasar lengkung gigi awal harus dipertahankan Prinsip perawatan tersebut memungkinkan menempatkan gigi pada posisi yang stabil Selama perawatan maloklusi banyak terjadi perubahan pada lengkung gigi
Tujuan Penelitian Untuk mengembangkan acuan diagnostik berupa rumusan kuantitatif bentuk lengkung gigi dari ukuran gigi dan dimensi lengkung gigi hasil pencitraan model cetakan pasien sebelum dan sesudah perawatan maloklusi yang telah ditransformasi menjadi bentuk dua dimensi
BAHAN DAN METODE uji diagnostik consecutive sampling Kriteria inklusi model cetakan perawatan maloklusi (cekat) gigi permanen RA dan RB sampai m2 sebelum perawatan maloklusi Kelas I setelah perawatan hubungan kaninus Kelas I
Kriteria eksklusi: Model cacat, ada bagian yang tidak jelas tercetak Data penunjang, seperti ras, umur dan jenis kelamin tidak lengkap
Pengukuran Variabel Bebas
Alur Penelitian
Cara Kerja Model cetakan pasien sebelum dan sesudah perawatan ortodonti sesuai dengan kriteria Dilakukan transformasi dengan alat scan
Pengukuran variabel pada hasil scan model gigi sebelum dan sesudah perawatan ortodonti dengan Image Tool Analisis data dengan uji statistik univariat, bivariat dan multivariat Pengumpulan data bentuk lengkung gigi dan dilakukan analisis kurva yang diperoleh untuk memperoleh rumusan untuk menggambarkan bentuk lengkung gigi secara kuantitatif
Analisis Data Analisis data, digunakan perangkat lunak Stata9 Analisis multivariat: Pengaruh ukuran gigi, lebar interkaninus, lebar intermolar, dan tinggi lengkung gigi sebelum dan sesudah perawatan ortodonti terhadap bentuk lengkung gigi, dan jenis kelamin t-test dengan tingkat kemaknaan 95%: perubahan ukuran gigi dan dimensi lengkung gigi yang berpengaruh terhadap bentuk lengkung gigi akibat perawatan ortodonti baik dengan exo maupun non exo
Hasil
Hasil uji ordered logistik regresi
Peluang bentuk lengkung gigi
PEMBAHASAN Pemilihan alat pindai harus memperhatikan resolusi alat (>1200dpi) Perangkat lunak image tool merupakan perangkat lunak yang cukup banyak dipergunakan untuk melakukan penelitian pengukuran Uji ordered logistik dilakukan karena dengan uji multipel logistik biasa tidak memperhatikan adanya urutan (ordered) dan diasumsikan terdapat urutan antara bentuk square, oval, dan tapered data variabel pengukuran
Semua variabel dimasukkan dan diujikan terhadap bentuk lengkung gigi dengan menggunakan ordered logistik Nilai rasio likelihood yang paling optimal dicapai pada 92,46 dengan faktor-faktornya adalah interkaninus, tinggi kaninus, intermolar dan tinggi molar yang seluruhnya memberi nilai kemaknaan terhadap persamaan regresi logistik berurut (ologit) dengan titik potong pada garis bilangan negatif (-5,2582 dan -1,3239)
Variabel yang berperan terhadap bentuk lengkung gigi adalah interkaninus, tinggi kaninus, intermolar dan tinggi molar Dari pengujian ordered logistik terlihat bahwa variabel interkaninus dan tinggi molar berbanding terbalik dengan bentuk lengkung gigi, sehingga dapat dibuatkan rasio (TK/IK)/(TM/IM)
Aplikasi rasio penelitian ini adalah bahwa jika diperoleh rasio <45,30%, diperkirakan lengkung gigi akan mengarah pada bentuk square Jika rasio berada pada interval >45,30% dan < 53,37% diperkirakan bentuk lengkung gigi akan mengarah pada bentuk oval Jika rasio > 53,37%, diperkirakan lengkung gigi akan mengarah pada bentuk tapered
Ucapan Terima Kasih Prof. Dr. Retno Hayati Sugiarto, drg., SKM., Sp.KGA Prof. Dr. Bambang Sutrisna, dr., M.H.Sc. Prof. Dr. Eky Soeria Soemantri, drg., Sp.Ort.
Prof. Dr. Margaretha Suharsini, drg., MS, SpKGA (UI) Prof. Dr. Mieke Sylvia, drg., M.S., Sp.Ort. (Unair) Dr. Soesilowati, drg., Sp.Ort. (Ladokgi R.E. Martadinata) (alm)Dr. Permana Irmansyah Masbirin, drg., Sp.Ort. (UI) M. Rahmat Widyanto, Dr.Eng. (Fasilkom UI)
Terima Kasih