BENTUK LENGKUNG GIGI SECARA KUANTITATIF

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
POST ORTHODONTIC TREATMENT
Advertisements

Kelompok 2 (3 SE3) Anindita Ardha Pradibtia ( ) Elmafatriza Elisha Ekatama ( ) Muh. Mustakim Hasma ( )
Statistik Parametrik.
PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN
REGRESI NON LINIER (TREND)
Topik Masalah Penelitian Kuantitatif
STATISTIK vs STATISTIKA
? 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data
STATISTIK vs STATISTIKA
ANALISIS KUANTITATIF DALAM PENELITIAN GEOGRAFI
Jenis Statistik Berdasarkan Kegunaan
REGRESI LOGISTIK Erni Tri Astuti.
Statistika Multivariat
Dr. Muhamad Ibnu Sina TIM UKMPPD FKU MALAHAYATI
REGRESI LINEAR BERGANDA DAN REGRESI (TREND) NONLINEAR
KORELASI & REGRESI LINIER
BAB VI REGRESI SEDERHANA.
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
Statistik Inferensial Diskriptif Assalamu’alaikum Parametrik
PERAMALAN /FORE CASTING
Pengenalan Supervised dan Unsupervised Learning
ERNI YUSNITA LALUSU, SKM, M.Kes. Merupakan tatacara, teknik dan kaedah yang digunakan untuk tujuan memahami data dan maklumat, membuat penelitian, meringkas.
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang terbebas dari gangguan jiwa, dan memiliki.
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
Jenis Statistik Berdasarkan Kegunaan
DASAR-DASAR STATISTIKA PADA PROGRAM S-1 FAKULTAS PETERNAKAN
STATISTIKA Jurusan PWK-FT-UB Pertemuan ke-2/2-4,14-16
PENGANTAR STATISTIKA LANJUTAN
PENGANTAR STATISTIKA.
Pertemuan 6 DUMMY VARIABEL.
PENGANTAR STATISTIKA.
ANALISIS DATA KATEGORIK
INISIASI 7 Analisis Data
STATISTIKA YULVI ZAIKA, DR.ENG.
Perawatan Diastema Sentral 1|1 dengan Alat Ortodonti Cekat
Analisa Data dan Interpretasi Statistik Inferensial Pertemuan 10
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
Resista Vikaliana, S.Si. MM
D0124 Statistika Industri Pertemuan 19 dan 20
ANALISiS DATA Nurul Wandasari Singgih, M.Epid
Pertemuan Ke-10 REGRESI DUMMY
REGRESI LOGISTIK BINER
PENGARUH STRUKTUR ASET, PROFITABILITAS DAN UKURAN
REGRESI LINEAR BERGANDA DAN REGRESI (TREND) NONLINEAR
PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN
Kuliah ke-1 Statistik Inferensial
Universitas Muhammadiyah Ponorogo Statistik Multivariat
Dr. Gatot Sugeng Purwono, M.S
Statistika dan Penerapannya
MATERI-6 GRAFIK PENGAMATAN & ANALISA DATA (Sunarta; Drs., M.S.)
? 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data
REGRESI LOGIT ATAU REGRESI LOGISTIK.
Statistika Multivariat
STATISTIKA Materi : Pengantar Statistika deskriptif
Analisis Jalur (Path Analysis).
ANALISis DATA statistik
STATISTIKA I Bobot : 2 SKS Maria N. Nancy, S. Psi., M. Si.
PENDAHULUAN.
( Pertidaksamaan Kuadrat )
PEMBANGKIT RANDOM VARIATE
ANALISis DATA statistik
Penentuan Bentuk Lengkung Gigi Untuk Pemilihan Bentuk Kawat Orthodonti
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Statistik Dasar Kuliah 8.
ANALISA DATA Elsa Roselina, S.Kp, MKM.
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ANNA MEDIKA, TAHUN 2017 PROPOSAL TESIS OLEH INTAN PROGRAM PASCASARJANA.
REGRESI LINIER.
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
Lektion Vier (#4): Tabel & Diagram
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Transcript presentasi:

BENTUK LENGKUNG GIGI SECARA KUANTITATIF Johan Arief Budiman Retno Hayati Bambang Sutrisna Eky Soeria Soemantri

? oval tapered square

Bentuk lengkung gigi selalu diperhatikan selama perawatan maloklusi Prinsip dasar perawatan maloklusi adalah bentuk dasar lengkung gigi awal harus dipertahankan Prinsip perawatan tersebut memungkinkan menempatkan gigi pada posisi yang stabil Selama perawatan maloklusi banyak terjadi perubahan pada lengkung gigi

Tujuan Penelitian Untuk mengembangkan acuan diagnostik berupa rumusan kuantitatif bentuk lengkung gigi dari ukuran gigi dan dimensi lengkung gigi hasil pencitraan model cetakan pasien sebelum dan sesudah perawatan maloklusi yang telah ditransformasi menjadi bentuk dua dimensi

BAHAN DAN METODE uji diagnostik consecutive sampling Kriteria inklusi model cetakan perawatan maloklusi (cekat) gigi permanen RA dan RB sampai m2 sebelum perawatan maloklusi Kelas I setelah perawatan hubungan kaninus Kelas I

Kriteria eksklusi: Model cacat, ada bagian yang tidak jelas tercetak Data penunjang, seperti ras, umur dan jenis kelamin tidak lengkap

Pengukuran Variabel Bebas

Alur Penelitian

Cara Kerja Model cetakan pasien sebelum dan sesudah perawatan ortodonti sesuai dengan kriteria Dilakukan transformasi dengan alat scan

Pengukuran variabel pada hasil scan model gigi sebelum dan sesudah perawatan ortodonti dengan Image Tool Analisis data dengan uji statistik univariat, bivariat dan multivariat Pengumpulan data bentuk lengkung gigi dan dilakukan analisis kurva yang diperoleh untuk memperoleh rumusan untuk menggambarkan bentuk lengkung gigi secara kuantitatif

Analisis Data Analisis data, digunakan perangkat lunak Stata9 Analisis multivariat: Pengaruh ukuran gigi, lebar interkaninus, lebar intermolar, dan tinggi lengkung gigi sebelum dan sesudah perawatan ortodonti terhadap bentuk lengkung gigi, dan jenis kelamin t-test dengan tingkat kemaknaan 95%: perubahan ukuran gigi dan dimensi lengkung gigi yang berpengaruh terhadap bentuk lengkung gigi akibat perawatan ortodonti baik dengan exo maupun non exo

Hasil

Hasil uji ordered logistik regresi

Peluang bentuk lengkung gigi

PEMBAHASAN Pemilihan alat pindai harus memperhatikan resolusi alat (>1200dpi) Perangkat lunak image tool merupakan perangkat lunak yang cukup banyak dipergunakan untuk melakukan penelitian pengukuran Uji ordered logistik dilakukan karena dengan uji multipel logistik biasa tidak memperhatikan adanya urutan (ordered) dan diasumsikan terdapat urutan antara bentuk square, oval, dan tapered data variabel pengukuran

Semua variabel dimasukkan dan diujikan terhadap bentuk lengkung gigi dengan menggunakan ordered logistik Nilai rasio likelihood yang paling optimal dicapai pada 92,46 dengan faktor-faktornya adalah interkaninus, tinggi kaninus, intermolar dan tinggi molar yang seluruhnya memberi nilai kemaknaan terhadap persamaan regresi logistik berurut (ologit) dengan titik potong pada garis bilangan negatif (-5,2582 dan -1,3239)

Variabel yang berperan terhadap bentuk lengkung gigi adalah interkaninus, tinggi kaninus, intermolar dan tinggi molar Dari pengujian ordered logistik terlihat bahwa variabel interkaninus dan tinggi molar berbanding terbalik dengan bentuk lengkung gigi, sehingga dapat dibuatkan rasio (TK/IK)/(TM/IM)

Aplikasi rasio penelitian ini adalah bahwa jika diperoleh rasio <45,30%, diperkirakan lengkung gigi akan mengarah pada bentuk square Jika rasio berada pada interval >45,30% dan < 53,37% diperkirakan bentuk lengkung gigi akan mengarah pada bentuk oval Jika rasio > 53,37%, diperkirakan lengkung gigi akan mengarah pada bentuk tapered

Ucapan Terima Kasih Prof. Dr. Retno Hayati Sugiarto, drg., SKM., Sp.KGA Prof. Dr. Bambang Sutrisna, dr., M.H.Sc. Prof. Dr. Eky Soeria Soemantri, drg., Sp.Ort.

Prof. Dr. Margaretha Suharsini, drg., MS, SpKGA (UI) Prof. Dr. Mieke Sylvia, drg., M.S., Sp.Ort. (Unair) Dr. Soesilowati, drg., Sp.Ort. (Ladokgi R.E. Martadinata) (alm)Dr. Permana Irmansyah Masbirin, drg., Sp.Ort. (UI) M. Rahmat Widyanto, Dr.Eng. (Fasilkom UI)

Terima Kasih