The Meaning of Productivity and Measurement

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENILAIAN MUTU PELAYANAN I
Advertisements

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM
MANAJEMEN PENGAWASAN DALAM KANTOR (Jaenudin, h. 333)
PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
Audit Sumber Daya Manusia
TAHAPAN PENYUSUNAN ISO 9001 : 2000.
AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU
EFEKTIVITAS ORGANISASI
EFEKTIVITAS ORGANISASI
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan
Kepemimpinan dan Pemberdayaan
MONITORING & EVALUASI Oleh Dr. Hj. Rahima Erna.
PERENCANAAN (planning)
AUDIT SISTEM PEMASARAN
Interpretasi Klausul 5, ISO TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
perkembangan organisasi
BAB IV PERENCANAAN.
Materi – 03 Sistem Kantor.
PERENCANAAN (planning)
Langkah-Langkah Audit Manajemen
Penyelesaian Masalah Mutu dan Penjaminan Mutu pada Yankes
Jurnal Pengendalian dan Penjaminan Mutu “THE CONTRIBUTIONS OF TQM AND SIX SIGMA IN THE ORGANIZATIONS TO ACHIEVE THE SUCCESS IN TERMS OF QUALITY” Muthia.
ANALISIS PROSES BISNIS 10 The first step in quality … is to know the requirements of the customer or consumer; not only external customers, but also.
EFEKTIVITAS ORGANISASI
Model ISO 9001:2008.
MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen)
Manajemen Proyek Perangkat Lunak
PENGUKURAN DAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I.
PERENCANAAN Lecture 6 Disampaikan oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARA.
Dasar-dasar proses pengawasan
NAMA. : Deny Ismanto, S. E. MATA KULIAH. : Metodologi Penelitian,
AUDIT MANAJEMEN Asas asas manajemen.
PERENCANAAN MANAJEMEN MUTU
PDCA PENILAIAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN By. SILVER AS. AMKL, SKM
TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM SEKTOR PUBLIK
Mutu Pelayanan Kesehatan
PENYUSUNAN Rencana On The Job Learning (ACTION PLAN)
KERJASAMA TIM DAN KEPEMIMPINAN
ISO PERSYARATAN KLAUSUL 5.4 – 5.6
Laela Indawati, SSt.MIK., MKM
Irman Hariman, MT. LPKIA Lecture - Sessi 7 -
PENILAIAN MUTU PELAYANAN I
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
INDIKATOR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN
AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS
PERENCANAAN (planning)
TOTAL QUALITY MANAJEMEN
Pengelolaan Sistem Informasi
MANAJEMEN YANG EFEKTIF OLEH: ZAINUL MUCHLAS, SE, MM.
Kepemimpinan dan Organisasi Internal
Manajemen Proyek Perangkat Lunak
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
MANAJEMEN MUTU dalam PELATIHAN
Supply Chain Management
DASAR-DASAR ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
Kebutuhan Sumber Informasi Manajemen
PERENCANAAN (planning)
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Penjaminan Mutu Asuhan Keperawatan OLEH : KELOMPOK 8.
Dasar-dasar proses pengawasan
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen)
Komitmen dan Kebijakan dalam Membangun Manajemen K3
MANAJEMEN MUTU DAN AUDIT KEPERAWATAN MARSIANA ANGGRAENI.
Balance Scorecard.
Soraya Lestari, SE, M. Si Pengantar Manajemen
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) Dr. Sailendra, M.Ak. Seri: Akuntansi Manajemen Kontemporer UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA FAKULTAS EKONOMI.
Transcript presentasi:

The Meaning of Productivity and Measurement SESSI-1 INTRODUCTION The Meaning of Productivity and Measurement

PENGUKURAN DAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Pengukuran produktivitas : Keluaran adalah hasil yang bermanfaat bagi manusia yang diperoleh dari suatu kegiatan. Masukan adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh hasil tersebut. Efektivitas adalah suatu indikator yang menggambarkan sejauhmana target dapat dicapai. Efisiensi adalah suatu ukuran dalam membandingkan rencana pemakaian masukan dengan pemakaian yang dapat direalisasikan atau dengan perkataan lain pemakaian input yang sebenarnya. Dua tipe pengukuran produktivitas : 1. Produktivitas Total, merupakan perbandingan antara keluaran dengan keseluruhan masukan yang menunjukkan pengaruh bersama seluruh masukan yang digunakan untuk menghasilkan keluaran. 2. Produktivitas Parsial, merupakan perbandingan antara pengeluaran dengan salah satu masukan.

Manajemen Produktivitas 2. Produktivitas Parsial, merupakan perbandingan antara pengeluaran dengan salah satu masukan. Manajemen Produktivitas Jika produktivitas merupakan ukuran keberhasilan manajerial, maka manajemen adalah apa yang harus dilakukan manajer untuk mencapainya. Proses manajemen produktivitas : Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengawasan Produktivitas Sumber : Schemerhorn, Jr. 1993. Management for Productivity. 4th Edition. Canada : John Wiley & Sons Co. P : 192.

Perencanaan adalah suatu proses khusus pembuatan keputusan berorientasi hasil. Langkah-langkah proses perencanaan : 1. Menentukan tujuan. 2. Mengevaluasi pencapaian dibandingkan dengan hasil yang diinginkan. 3. Mengidentifikasi dan menganalisis hal-hal yang dapat membantu atau menghambat pencapaian tujuan. 4. Membuat daftar dan mengevaluasi alternatif tindakan untuk mencapai tujuan. 5. Melakukan kegiatan korektif terhadap rencana sesuai kebutuhan. Pengorganisasian adalah proses penciptaan suatu organisasi dengan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki perusahaan. Pengorganisasian mengubah rencana menjadi hasil kinerja. Proses ini meliputi : 1. Pembuatan keputusan dan pengambilan tindakan untuk membagi pekerjaan. 2. Memberikan tugas kepada individual dan kelompok. 3. Memberikan dukungan dan sumber daya. 4. Memastikan bahwa komunikasi dan wewenang telah sesuai. Pengarahan adalah proses untuk membangun komitmen dan antusiasme dalam pelaksanaan rencana. Proses ini meliputi : 1. Penciptaan. 2. Mengilhami komitmen. 3. Mengarahkan upaya-upaya ke arah tujuan. Untuk dapat melakukan tugas pengarahan dengan baik, manajer dituntut memiliki kemampuan dalam aspek-aspek : 1. Motivasi. 2. Komunikasi. 3. Hubungan interpersonal. 4. Kelompok kerja. 5. Kelompok dinamis.

Pengawasan adalah proses mengawasi kinerja, membandingkan hasil dan tujuan, dan mengambil tindakan korektif. Proses ini meliputi : 1. Menentukan tujuan dan standar kinerja. 2. Menilai kinerja aktual. 3. Membandingkan kinerja aktual dengan tujuan dan standar. 4. Mengambil tindakan yang diperlukan. Pengawasan eksternal dilakukan melalui tindakan supervisi dan administratif. Pengawasan internal dilakukan melalui mekanisme tanggung-jawab seseorang terhadap pekerjaannya, peningkatan peluang pengawasan diri dapat dilakukan diantaranya dengan pemberian kekuasaan (Empowerment) dan tim yang dikelola sendiri (self-managing teams). Usaha untuk meningkatkan produktivitas : 1. Menetapkan suatu titik pangkal untuk mencapai perbaikan di masa yang akan datang. 2. Menetapkan tujuan tingkat produktivitas yang diinginkan. 3. Meninjau ulang metode untuk meningkatkan produktivitas. 4. Memilih suatu metode dan mengimplementasikannya. 5. Menilai hasil dan memodifikasi bila perlu.

MANAJEMEN MUTU TERPADU Merupakan suatu filsafat manajemen yang didorong oleh pencapaian kepuasan pelanggan secara konstan lewat perbaikan yang berkesinambungan dari semua proses organisasi. Upaya perbaikan tanpa pernah berakhir menuntut suatu pendekatan melingkar, bukannya linier. Ini dilukisakan oleh daur PDCA (plan-do-check-act; merencanakan, melakukan, mengecek, bertindak). Bertindak Merencanakan Melakukan Mengecek Daur PDCA Model manajemen mutu terpadu : Kepemimpinan Pendidikan dan Pelatihan Struktur Pendukung Komunikasi Imbalan dan penghargaan Ukuran Fokus pada pelanggan Keikutsertaan secara menyeluruh Perbaikan proses Tujuan Prinsip- prinsip Elemen pendukung Perbaikan yang berkesinambungan Sumber : Tenner, Arthur R. De Toro Irving J. 1993. Total Quality Management. Addison-Wesley Publising Company. P : 32.

PRODUK KEPEMIMPINAN KOMITMEN ORGANISASI PROSES Tujuan manajemen mutu terpadu adalah perbaikan mutu yang berkesinambungan. Prinsip-prinsip manajemen mutu terpadu : 1.Fokus pada pelanggan. 2.Perbaikan proses. 3.Keikutsertaan secara menyeluruh. Unsur-unsur pendukung: 1.Kepemimpinan. 2.Pendidikan dan Pelatihan. 3.Struktur Pendukung. 4.Komunikasi. 5.Imbalan dan Penghargaan. 6.Ukuran Pendekatan Lima Pilar Manajemen Mutu Terpadu : PRODUK KEPEMIMPINAN KOMITMEN ORGANISASI PROSES Sumber : Creech, Bill. 1996. Lima Pilar Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta : Binarupa Aksara. Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses. Mutu di dalam proses tidak mungkin ada tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa kepemimpinan yang memadai. Komitmen yang kuat, dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi semua yang lain. Setiap pilar tergantung pada keempat pilar yang lain, dan kalau salah satu lemah dengan sendirinya yang lain juga lemah.