KONSEP DASAR INFEKSI Richa Noprianty.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
dr Roslaili Rasyid M.Biomed
Advertisements

PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
Anita Istiningtyas, S.Kep., Ns
ASEPTIK DAN ANTISEPTIK
PEENCEGAHAN INFEKSI ASKEB II.
SUATU PROSES PEMBERIAN BANTUAN YANG DILAKUKAN SESEORANG KPD ORANG LAIN DALAM MENENTUKAN/MEMBUAT KEPUTUSAN ATAU PEMECAHAN MASALAH MELALUI PEMAHAMAN BERDASAR.
TEKNOLOGI DAN INFORMASI KESEHATAN STERILISATOR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RS
PM GOES TO KALTIM BEM Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 2011/2012 SMPN 2 MALINAU.
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI
PENCEGAHAN INFEKSI Mencegah transmisi silang penyakit berbahaya dan menjaga kualitas pelayanan Depending on the amount of time available and on the MAQ.
Sampah dan Pengelolaannya
SANITASI RUMAH SAKIT PENDAHULUAN
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Infection Control Oleh : YESSY PUSPASARY.
STRERILISASI MIKROORGANISME
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
Etika batuk RS PTPN VIII SUBANG. Pengertian Batuk adalah respons alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan saluran napas jika terdapat gangguan dari.
STERILISASI - DESINFEKSI
Prinsip perawatan pasien medik
PERALATAN.
Infeksi Nosokomial.
PERAWATAN LUKA PADA BEDAH KEBIDANAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
OBJEK DARI HIGIENE SANITASI
Risky Dwi Yuliani XII IPA 3.
Didik Suwarsono Lahir: Pemalang, 11 Desember 1966 (menikah, 1 anak)
UNIVERSAL PRECAUTION Sutanta,S.Kep., Ns., M.Kes.
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI
Stop Buang air Besar Sembarangan
(penyakit kencing tikus)
Luka dan Perawatan luka
Asuhan Bayi baru lahir normal
By: Qia ami ramadani aidia
Akper Pemkab Cianjur tahun 2015
Hand Hygiene.
TEHNIK ASEPTIK DAN ANTISEPTIK DI KAMAR OPERASI
KONSEP DASAR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI TERPADU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
FLU BURUNG PADA MANUSIA
SELAMAT DATANG KEPADA PARA PESERTA PENYULUHAN TB DOTS PAROKI HATI KUDUS YESUS TELUK DALAM, 21 OKTOBER 2014.
PENGENDALIAN MIKROORGANISME
STERILISASI UNTUK OPERASI
TEHNIK PEMBERSIHAN dan PRINSIP TEHNIK STREIL DI KAMAR OPERASI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
PERAWATAN JENAZAH OLEH: Fajar Ibnu Sabil Asfin Novia Rahmadhani
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
Dinar Perbawati Abdul Aziz Azari Dian Septivita
PENCEGAHAN LUKA DIABETES DAN PERAWATAN LUKA DIABETES.
DISINFEKSI & STERILISASI. PENDAHULUAN Pasien dan nakes berisiko mendapatkan infeksi jika tidakmelaksanakan tindakan pencegahan infeksi. Infeksi di fasyankes.
TEKNIK PENGEMASAN (SETTING, PACKING, INSTRUMEN & LINEN)
PEMPROSESAN ALAT.
Dekontaminasi Alat – Alat Kesehatan/ Instrument dan Cleaning di CSSD oleh : MM Wisni Suryandari,SKp 13/11/2018.
MANAJEMEN PELAYANAN KAMAR BEDAH, PEMELIHARAAN ALKES YANG BERHUBUNGAN DENGAN CSSD Disampaikan Oleh: Ns. Muji Rahayu, S.Kep BY : Ns. Muji Rahayu, SKep.
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
Aspek Mikrobiologi dalam Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial.
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
Konsep dasar metoda Pemberantasan Penyakit
Dr dr Purwanto AP SpPK(K) Studi kasus rumah sakit.
PERAWATAN LUKA (Ketrampilan Dasar Kebidanan). DEFINISI LUKA Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda.
KOMITE PPI RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten
PENGENDALIAN LIMBAH RUMAH SAKIT Disampaikan Pada Acara Pelatihan Pencegahan & Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Pertamina Cirebon Tanggal 30 Juli 2019 Tim.
KONSEP DASAR INFEKSI Tim KDTP Kelas XI. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran, peserta didik dapat mengetahui tentang : Pengertian infeksi.
LIMBAH MEDIS PROSES PENGELOLAAN By Masayu Delta,SST.M.Kes.
6-1 PENCEGAHAN INFEKSI Mencegah transmisi silang penyakit berbahaya dan menjaga kualitas pelayanan Dr. Ritha Tahitu, SKM, M. Kes Kabid P2P Dinas Kesehatan.
Transcript presentasi:

KONSEP DASAR INFEKSI Richa Noprianty

Tujuan Pembelajaran Setelah selesai perkuliahan, mahasiswa dapat mengetahui tentang : Pengertian infeksi Tanda-tanda infeksi Penyebab infeksi Rantai infeksi Faktor-faktor yg mempengaruhi infeksi Infeksi nosokomial Penanganan infeksi

1. Infeksi…. definisi….  Potter & Perry (2005): Proses Infasi oleh mikroorganisme dan berpoliferasi didalamtubuh yang menyebabkan sakit.   Kozier, et al (1995):Invasi tubuh oleh mo dan berproliferasi dalam jaringantubuh.

Tanda-tanda infeksi….. Rubor (kemerahan) Kalor (panas) Dolor (nyeri) Tumor (bengkak) Fungsio laesa (perubahan/penurunan fungsi)

Penyebab Infeksi Bakteri melalui udara, air,tanah, makanan, cairan tubuh dan mati. Virus berisi asam nukleat, berada dalam sel hidup u/ diproduksi Fungi Termasuk ragi dan jamur Parasit Protozoa, cacing dan arthropoda Ricketsia

Rantai Infeksi

Agen infeksius (microorganisme): Terdiri dari….. Agen infeksius (microorganisme): Flora residen (penetap) : disebut sebagai flora normal dalam tubuh, mokroorganisme relatif stabil dan biasa ditemukan pada area tertentu. Flora transien (sementara) : mikroorganisme non patogen atau potensial patogen.

Reservoir (sumber) manusia : ditemukan di kulit, saluran nafas, mulut, alat kelamin (vagina), colon. Lingkungan : berasal dari makanan, air, feses, atau objek tertentu.

Pintu keluar (portal of exit) Metode penyebaran : Penyebaran langsung Penyebaran tak langsung ; Penyebaran melalui media Penyebaran melalui vektor Transmisi udara Pintu masuk (portal of entry) Hospes yang rentan.

Faktor yg meningkatkan kerentanan terhadap infeksi : Usia Hereditas Status imunisasi Terapi yg dijalani Status nutrisi Kelelahan Stres

periode sejak masuknya Periode Inkubasi periode sejak masuknya kuman kedlam tubuh sampai dg munculnya gejala. Periode predromal Tahapan periode munculnya gejala proses infeksi umum sampai muncul gejala spesifik Periode sakit timbul manifestasi Periode konvalensi gejala menurun sampai Individu kembali normal/ sembuh

Infeksi nosokomial……. merupakan infeksi yg terjadi dirumah sakit berasal dari fasilitas rumah sakit atau tenaga kesehatan atau pasien lain. Sumber2 infeksi nosokomial :

Upaya Pencegahan Infeksi…. Secara umum , tanggung jawab perawat dalam pencegahan infeksi antara lain : Mendidik individu agar terhindar dari infeksi, melalui ; upaya imunisasi, perbaikan nutrisi, istirahat dan tidur yg cukup, menghindari stress. Membiasakan diri mencuci tangan. cuci tangan merupakan salah satu upaya paling efektif dalam mengontrol infeksi. Mencegah penyebaran kuman melalui tidakan desinfeksi/ sterilisasi.

PELINDUNG DIRI Cuci tangan Sarung tangan 3. Pemakaian masker Sarung tangan steril Sarung tangan DTT Sarung tangan bersih Sarung tangan rumah tangga 3. Pemakaian masker Pemakaian gaun Steril kamar bedah Non Steril ICU, kamr bayi, KB Skort Celemek plastik 5. Pemakaian kacamata pelindung 6. Pemakaian sepatu boot / sepatu tertutup 7. Kap 8. Duk

Cuci tangan Dengan sabun dan air mengalir Desinfeksi kulit (handscrub handyclean )

Waktu mencuci tangan bagi perawat…

Standar pengendalian Infeksi….. Asepsis Desinfeksi Dekontaminasi Pembersihan (mencuci dan membilas) Sterilisasi Membakar dan pembuangan sampah

ASEPSIS dan TEKHNIK ASEPTIK Tujuan asepsis : membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati (alat-alat bedah dan barang-barang yang lain) Antiseptik : Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik)

Contoh larutan antiseptik : Alkohol (60%- 90%) Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%) contoh : Hibiscrub, Hibitane Klorheksidin Glukonat (2%) Contoh : Savlon Heksaklorofen (3%) Contoh : pHisoHex tidak boleh digunakan pada selaput lendir seperti mukosa vagina Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX) Contoh : Dettol tidak bisa digunakan untuk antisepsis vagina karena dapat membuat iritasi pada selaput lendir yang akan mempercepat pertumbuhan mo dan tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir Iodofor (7,5-10%) Contoh : Betadine Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin Contoh : Yodium tinktur Triklosan (0,2-2%)

Adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme DESINFEKTAN : Adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme Contoh larutan desinfektan : Klorin pemutih 0,5% untuk dekontaminasi permukaan yang lebar Klorin 0,1%  Untuk DTT kimia Glutaraldehida 2% mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia atau sterilisasi kimia Fenol, klorin tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir

DEKONTAMINASI : Proses yang membuat objek mati lebih aman ditangani staf sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi) Peralatan medis dan permukaan harus di dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau cairan tubuh PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) : Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari kulit atau instrumen.

Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI DEKONTAMINASI Rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit CUCI DAN BILAS Gunakan deterjen dan sikat Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam Metode yang dipilih Metode alternatif Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI OTOKLAF PANAS KERING KIMIAWI REBUS / KUKUS KIMIAWI 106 kPa 170 ˚C Rendam Panci tertutup Rendam 121 ˚C 60 menit 10-24 jam 20 menit 20 menit 30 menit jika Terbungkus 20 menit jika Tidak terbungkus DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN Peralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka

STERILISASI : STERILISASI UAP 121 ˚C , tekanan pada 106 kPa 20 ' untuk alat tidak terbungkus 30 ' untuk alat yang dibungkus 2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN) 170 ˚C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai setelah suhu yang diinginkan tercapai 160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum), 2 jam 3. STERILISASI KIMIA Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-kurangnya 10 jam Formaldehid 8 %, direndam 24 jam Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali atau sebelum disimpan STERILISASI :

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) : DTT dengan merebus Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih Merebus 20‘ dalam panci tertutup Seluruh alat harus terendam Jangan menambah alat apapun ke air mendidih Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 minggu DTT dengan mengukus Selalu kukus 20‘ dalam kukusan Kecilkan api sehingga air tetap mendidih Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap Jangan pakai lebih dari 3 panci uap Keringkan dalam kontainer DTT

3. DTT dengan kimia : Desinfektan kimia untuk DTT klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2% Langkah-langkah DTT Kimia : DEkontaminasi Cuci+bilas keringkan Rendam alat dalam larutan desinfektan selama 20mnt Bilas dengan air yang direbus dan dikeringkan di udara Segera dipakai atau disimpan dalam kontainer yang kering dan telah di DTT

CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat – 1 % larutan yang diinginkan JB air = 5,0% - 1 = 10 – 1 = 9 0,5% Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak) ke dalam 1 bagian larutan klorin konsentrat Terdapat rumus 9 : 1 Air : Klorin Contoh soal : Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 500 cc Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 1 liter

Jawab : Air = 9 x 500 cc = 450 cc 10 Klorin = 1 x 500 cc = 50 cc 10 500 cc 1 liter = 1000 cc Air = 9 x 1000 cc = 900 cc Klorin = 1 x 1000 cc = 100 cc 10 1000 cc

Sampah medis terbagi 2 : Tidak terkontaminasi Tidak memberikan resiko infeksi Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik yang digunakan didalam klinik Dapat dibuang di tempat sampah umum Terkontaminasi Membawa mikroorganisme yang mempunyai potensi menularkan infeksi kepada orang Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa, kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja, nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai (jarum suntik, pisau)

Sampah lain yang tidak mengandung bahan infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau botol yang mengandung obat kadaluwarsa, vaksin, reagen desinfektan) Sampah sitotoksik (misal obat untuk kemoterapi) Sampah yang mengandung logam berat (misal air raksa dari termometer yang pecah, bahan bekas gigi,dll) Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang dapat meledak bila dibakar.

SAMPAH KERING SAMPAH BASAH Jarum, kapas, kasa, pembalut Darah, duh tubuh lain, Pisau skapel, botol obat, dll jaringan plasenta, bagian janin DIBAKAR DALAM Dirumah sakit INSINERATOR dikumpulkan dalam wadah terpisah Abunya (berisi gelas / benda Dibuang dalam lubang Yang tidak terbakar) ditanam yang dalam dan tertutup Dalam lubang tertutup

PENGGUNAAN PERALATAN TAJAM SECARA AMAN Jangan menutup kembali, melengkungkan, mematahkan atau melepaskan jarum yang akan dibuang Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh wadah benda tajam tadi harus dibakar dalam insinerator Jika tidak dapat dibakar, maka jarum harus dibilas 3x dengan larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi. Tutup lagi ujung jarum dengan penutupnya menggunakan tehnik satu tangan (one hand tehnik) lalu ditanam dalam tanah. Tempat sampah hitam sampah tidak kontaminasi Tempat sampah kuning sampah terkontaminasi

THE END THANKYOU……..!!!!