Keterampilan Observasi Elsi Ermalinda, S.SiT
Keterampilan Membina Hubungan Baik Merupakan dasar dari komunikasi interpersonal bidan dengan klien. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membina hubungan baik a. Menunjukan tanda perhatian verbal b. Menjalin kerja sama c. Memberikan respons positif berupa pujian (reward) d. Dukungan
Sikap yang perlu dimiliki adalah S O L E R
S= Squalely Face your clients squarely (menghadap klien) dan smile atau nod at clients (senyum menganggukan kepala)
O= Open Open and non judgemental facial expression (ekspresi muka menunjukan sikap terbuka dan tidak menilai )
L=lean E=Eye Lean toward client (tubuh condong ke arah klien) Eye contact in culturally-acceptable manner (kontak mata atau tatap mata sesuai dengan cara yang diterima budaya setempat)
R= Relax Relaxed and friendly manner (santai dan sikap bersahabat)
Respon Positif - Hubungan baik Bersalaman dengan ramah Mempersilahkan duduk Bersabar, tidak menginterupsi atau memotong pembicaraan Menjaga rahasia klien Tidak melakukan penilaian (Misalnya menyalahkan Klien)
mendengarkan dengan penuh perhatian menanyakan alasan kedatangan pasien menghargai apapun pertanyaan atau pendapat klien
Dalam membina hubungan baik dengan klien, bidan juga harus memperhatikan adanya perbedaan kepribadian manusia Menurut Barner, bahwa setiap kepribadian seseorang pada dasarnya terdiri dari tiga komponen yang disebut ego state
Ego state anak-anak Unsur ego state pada anak-anak terdiri dari tiga macam yaitu: spontan, pemberontak, dan penurut. perilaku yang biasanya muncul : malu-malu, ribut, cengeng, menggigit kuku.
Ego state dewasa Ditandai dengan pemikiran yang rasional dan objektif serta kemampuan mengolah data Kata-kata yang mungkin muncul, saya pikir.... apa, dimana, kapan, bagaimana, mengapa, menurut hemat saya....
Ego state orang tua Ditandai dengan sikap yang bijaksana dan, sopan, adil, pandai, cerdik, dan murah hati. perilaku yang mendasari adalah pengecam dan penolong. Adapun kata-kata yang digunakan seperti kasihan, pokoknya, awas kamu, jangan...
SIKAP DAN PERILAKU DASAR YANG DIBUTUHKAN Keterampilan mendengar Kemampuan bertanya
Keterampilan Mendengar Tujuan: mendorong klien untuk berbicara, menunjukan minat dan perhatian kita terhadap klien, meningkatkan kesadaran kita terhadap perasaan klien, memperoleh informasi dan memberi arahan percakapan terhadap klien
a. Mendengar Pasif (Diam) Mendengarkan pasif dilakukan bilamana klien sedang menceritakan masalahnya, berbicara tanpa henti, mengebu-gebu dengan ekspresi perasaan kesal atau sedih. Selain itu, bila berhenti sejenak, konselor dapat mendengar pasif untuk memberi kesempatan menenangkan diri
b. Memberi tanda perhatian verbal dan nonverbal Memberi tanda perhatian verbal atau nonverbal bila dilakukn bidan selaku konselor dengan mengatakan Hmmmm, yaaa, lalu, oh.. Begitu...., terus... Dan sesekali mengangguk. Tindakan ini juga bisa dilakukan sewaktu klien berbicara panjang tentang peristiwa yang akan terjadi pada dirinya
c. Mengajukan pertanyaan untuk mendalami dan klarifikasi Dilakukan bila konselor igin mendalami apa yang diucapkan atau diceritakan klien. Misal Menanyakan bagaimana hubungan ibu dengan keluarga dekat suami, misalnya kepada mertua atau adik-adik ipar ibu? Apakah maksud ibu dengan perbuatan tidak layak itu dan sebagainya
d. Mendengar Aktif Memberikan umpan balik atau merefleksikan isi ucapan dan perasaan klien. Refleksi isi adalah menanyakan kembali ucapan klien dengan menggunakan kata-kata lain Adapun refleksi perasaan berkaitan dengan pengungkapan perasaan klien yang teramati oleh konselor dari intonasi suara, raut wajah, dan bahasa tubuh klien
Keuntungan dari mendengar aktif Keluarga merasa dipahami Berharga Penting Menjadi mudah mendengarkan apa yang kita sampaikan Nyaman Mudah berkomunikasi
TIPS mendengarkan Aktif Menerima klien apa adanya Mendengarkan apa yang dikatakan klien, memperhatikan intonasi, pemilihan kata, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh Menempatkan diri pada posisi klien selama mendengarkan Mendengarkan klien dengan seksama
Melakukan pengulangan/ refleksi agar anda paham Duduk menghadap klien dengan nyaman Menghindari gerakan yang mengganggu Sikap: tidak menyilangkan tangan/ kaki
Kemampuan Bertanya Pertanyaan Tertutup (yes, No) Pertanyaan Terbuka (bagaimana, seberapa)
Hal yang perlu diperhatikan Memberi dorongan pada pasien untuk memilih topik Pengulangan pertanyaan Pertanyaan klarifikasi Pertanyaan refleksi Pernyataan berbagi persepsi
Tips bertanya efektif Intonasi suara menunjukan perhatian Mengajukan pertanyaan satu per satu Tidak memotong pembicaraan Mendorong pasien untuk terus berbicara Hindari kata mengapa Mengulangi pertanyaan bila klien belum paham
Terima Kasih...