PEMIKIRAN AUGUSTE COMTE

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Assalamualaikum Wr. Wb Psikologi Agama.
Advertisements

SOSIOLOGI AGAMA PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEMESTER VI PERTEMUAN II
KELAHIRAN ILMU PENGETAHUAN ALAMIAH MODERN
DASAR – DASAR PENELITIAN KESEHATAN
Mutia Rahmi Pratiwi Jurusan Ilmu Komunikasi UDINUS Semarang
KELOMPOK 4 Bayu Chandra Kumara Hasan Turabi
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Social Research Methods: The Meanings of Methodology Henny E. Wirawan.
BAB 01 ASAL MULA DAN PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE DALAM MENGKAJI FENOMENA SOSIAL
KONSEP PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
GENERALISASI KONSEP DISIPLIN ILMU SOSIAL DAN KETERHUBUNGANNYA
Menalar Tuhan Kelompok 1.
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial Arif Wibowo
METODE ILMIAH DEWI HASTUTI, S.Pt., M.P.
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
URGENSI AGAMA BAGI MANUSIA
FILSAFAT SEBAGAI KERANGKA BERFIKIR
PSIKOLOGI – UNTAR metodologi penelitian kualitatif ninawati
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
Pertemuan ke-2: Kebenaran Ilmiah
Teori Sosiologi Klasik, Modern, dan Post Modern
Logika Deduksi-Induksi dalam Pola Berpikir Ilmiah
KONSEP DAN PENDEKATAN SOSIOLOGI PERTEMUAN 02
Metode Penelitian Paradigma, Teori dan Tipe Penelitian Sosial
August Comte Heru Nugroho
Pertemuan ke – IV, Perilaku Individu dalam Organisasi
SAINS DAN PENELITIAN PEMERINTAHAN METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN
Modul11 filsafat komunikasi PARADIGMA DASAR ILMU
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
ALIRAN-ALIRAN & TOKOH-TOKOH FILSAFAT ILMU
TEORI POLITIK IPEM 4215/3SKS TTM 1
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN PENGETAHUAN
ILMU DAN PENELITIAN ILMIAH
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
Filsafat Sosiologi Komunikasi
MUHAMMAD FAHMI AL HABIB ( )
Dasar Identitas Sosial Regularitas Hubungan Manusia
Muhammmad Noor Hidayat Jurusan Ilmu Komunikasi UDINUS Semarang
Auguste Comte.
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
Asal Usul Sosiologi Definisi Sosiologi Perkembangan Sosiologi
“POSITIVISME” Untuk memenuhi tugas Filsafat Ilmu
KELOMPOK 1 FARICHATUN NI’MAH (080) WINDA PUTRI (066)
Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto
URGENSI AGAMA BAGI MANUSIA
KLASIFIKASI DAN URGENSI AGAMA BAGI MANUSIA
Hubungan Etika dan Ilmu
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
FILSAFAT DAN SAINS (1) FILSAFAT, CARA BERFIKIR RADIKAL & MENYELURUH, SUATU CARA BERFIKIR YANG MENGUPAS SESUATU SEDALAM-DALAMNYA TUGAS FILSAFAT BUKAN MENJAWAB.
FILSAFAT ILMU SEBAGAI UPAYA MENEMUKAN KEBENARAN
PENDIDIK.
Leonardo W. Permana PEMIKIRAN DAN METODE ILMIAH.
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
Welcome to the gate of Sociology
I. FILSAFAT ILMU DAN METODE PENELITIAN
Emile Durkheim ( ) “Sosiologi: Ilmu Tentang Fakta Sosial”
Teori Sosiologi Klasik, Modern, dan Post Modern
Auguste Comte ( ) Teori Sosiologi Klasik
CHAPTER 1 PENGENALAN TEORI AKUNTANSI KELOMPOK 1 1.SUKMA OKTAVIANINGSARI NIKEN SUSANTI
Sosiologi Pedesaan (Sosiologi Pertanian)
I. FILSAFAT ILMU DAN METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Filsafat berasal dari kata filo dan sofia (bahasa yunani) Filo artinya cinta atau menyenangi Sofia.
Konsep dan pendekatan sosiologi
POSITIVISME HUKUM Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang bertitik tolak bahwa ilmu alam (fakta yang positif) sebagai satu-satunya sumber pengetahuan.
Pengantar Sosiologi.
POSITIVISME DAN POSTPOSITIVISME Pertemuan 4
Perspektif Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
PENDEKATAN POSITIVISTIK
Sejarah Perkembangan Ilmu Sosiologi Arief Hanafi, M.Si (disampaikan dalam materi Pengantar Sosiologi)
DASAR – DASAR PENELITIAN KESEHATAN
Transcript presentasi:

PEMIKIRAN AUGUSTE COMTE FILSAFAT MANUSIA PEMIKIRAN AUGUSTE COMTE

AUGUSTE COMTE Keluarganya beragama katholik, berdarah bangsawan. Lahir di Montpellier, Perancis, tahun 1798 Keluarganya beragama katholik, berdarah bangsawan. Sekolah di Ecole polytechnique Perancis, namun tidak selesai karena suka memberontak.

Menjadi sekretaris Saint Simon sehingga masuk dalam kalangan intektual Sifatnya yang suka memberontak membuatnya paranoid dan mencoba bunuh diri Pernikahannya dengan Caroline Massin tidak bahagia karena sifatnya yang pemarah dan arogan Kehidupan cintanya dengan Clotilde de Vaux merubahnya menjadi quasi-religius yang mempengaruhi pemikirannya

SOSIAL DINAMIS The law of three stages : Perkembangan pemikiran manusia melalui 3 tahap : Teleologi metafisika dan positivistik The law hierarchi of the sciences : Tidak selalu posivistik tetapi masih teleologis

The law of the correlation practical activities : Teologis mendorong usaha untuk menjawab semua masalah dengan kekuatan The law of the correlation of the feeling : Pemikian manusia berkorelasi dengan perkembangan masyarakat yang dipersatukan oleh perasaan

SOSIAL STATIS Doctrin of individual : Individu adalah cerminan masyarakat, individu mempunyai egoistic insting dan altruistic insting Doctrin of the family : Keluarga terbentuk melalui insting dan daya tarik alamiah natural affection

Doctrin of the society : Masyarakat terbentuk oleh kumpulan keluarga Doctrin of the state : Masyarakat berbeda dengan negara, negara adalah bentuk asosiasi atau organisasi sosial

POSITIVISME Positivisme adalah sebuah filsafat yang meyakini bahwa satu-satunya pengetahuan yang benar adalah yang didasarkan pada pengalaman aktual-fisikal. Positif adalah segala gejala yang tampak seperti apa adanya, sebatas pengalaman obyektif.

Setelah fakta diperoleh, fakta diatur sedemikian rupa agar memberikan semacam asumsi (proyeksi) ke masa depan. Pemikiran positivisme menolak metafisika karena filsafat ini bertitik tolak bahwa “apa yang telah diketahui merupakan sesuatu yang faktual dan positif”

Ilmu pengetahuan harus bersifat obyektif (bebas nilai dan netral), melakukan observasi terhadap obyek yang diteliti tidak boleh dipengaruhi oleh emosionalitas Ilmu pengetahuan hanya berurusan dengan hal-hal yang berulang kali. Ilmu pengetahuan menyoroti tentang fenomena dan antar relasinya dengan fenomena yang lain.

HUMANISME Pemikiran individual pada masa revolusi Perancis yang berhadapan dengan realitas sosial yang didominasi doktrin, dogma dan pembodohan oleh pihak gereja melahirkan ajaran humanitas Ide dan cita-cita dari humanisme selalu bermuara pada universalitas cita-cita manusia yang damai, bahagia dsb.

Tahap teologis : Pada masa kanak-kanak masyarakat masih mempercayai adanya otoritas mutlak, adanya hak istimewa ilahi pada raja, karena ia masih dianggap keturunan dewa. Tahap teleologis : manusia tergantung pada dunia luar, terdiri dari fetishisme, polytheisme, monotheisme

Tahap metafisik : Pada masa remaja teologi dikritisi, dominasi kekuasaan raja2 dan iman digantikan oleh kekuasaan demokrasi karena manusia dianggap memiliki hak-hak ilmiah. Pada tahap metafisika manusia mulai menggunakan nalar, masih kental dengan spekulasi, belum analisis empiris

Tahap positif : Pada masa dewasa pengaturan masyarakat dikaitkan dengan pembangunan masyarakat industri, kehidupan ekonomi menjadi pusat perhatian dan masyarakat dipimpin dan diatur oleh sekelompok elit ilmuwan yang bertugas menata masyarakat secara rasional. Pada tahap ini manusia menggunakan nalar, semua gejala alam dapat dibuktikan melalui empiris melalui pengujian.

Tahap selanjutnya akan terjadi kekosongan religius dan metafisika yang dapat menciptakan bencana. Kekosongan tersebut sebelumnya dijalankan perannya oleh Kristianitas dan perlu diisi dengan agama baru Agama tersebut berasal dari filsafat positivisme yang diubah menjadi agama positivisme atau humanisme