GANGGUAN AKIBAT KURANG YODIUM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) SURVEILANS GIZI DI WILAYAH PUSKESMAS JEKAN RAYA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2012   DISUSUN OLEH : MAZKUR.
Advertisements

Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
DISAMPAIKAN PADA SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
SISTEM TATARUANG NASIONAL
Penggunaan informasi Capacity Building Penanggulangan Kurang Vitamin A (17 Provinsi, 63 Kabupaten ) Direktorat Bina Gizi Masyarakat Rita Kemalawati,MCN.
SUBSISTEM KETERSEDIAAN
SUBSISTEM KETERSEDIAAN
Materi kuliah GIZI DAN KESEHATAN prasyarat MKK 236
INDIKATOR SURVEILAN GIZI
PROGRAM PENANGGULANGAN GAKY
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI
KEBIJAKAN PROGRAM LANSIA DI KABUPATEN CILACAP
Titus Priyo Harjatmo, M,.Kes Slide Diambil Dari Direktorat Gizi
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN OLE h Dr.Hj.Musdiawaty HR RoE,M.Kes Watansoppeng, 19 Maret 2014.
Asisten Pemerintahan dan Kesra
RAPAT KOORDINASI TEKNIS BADAN LITBANG HUKUM DAN HAM
KEBIJAKAN PROGRAM KECACINGAN
KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DASAR-DASAR PENGELOLAAN SAMPAH
Pemberian Obat Pencegahan Massal Dinas Kesehatan Provinsi Bali
PERAN PKK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI DI KELUARGA
RISET KESEHATAN DASAR ( RISKESDAS ) 2013
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI DI KABUPATEN SLEMAN
Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah
ELIMINASI MALARIA DI BANYUMAS 2015
SUSYANI JURUSAN GIZI POLTEKKES PALEMBANG
UPAYA MEWUJUDKAN MASYARAKAT BERPERILAKU GIZI SEIMBANG
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
OLEH Zuraidah Nasution, Dr. Ir. MKes
MALNUTRISI Abdullah Luthfi (D ) Agistha Ghina R (D ) Dini Rizki (D )
DANA ALOKASI KHUSUS 2008 “Kebijakan dan Mekanisme Alokasi”
UPAYA WAJIB PUSKESMAS.
Bagaimana menanggulangi masalah gizi:
Pemberian Obat Cacing pada Anak Balita
Pertemuan Nasional Akselerasi Pencapaian MDG’s
KEKUASAAN KEHAKIMAN Indonesia adalah negara hukum dan negara demokratis yang meletakkan hukum berada di atas segala-galanya. Kekuasaan negara harus tunduk.
Suplementasi vitamin A
Pemberian Makanan Tambahan
GAKY By Ninis Indriani.
TERIMA KASIH GAKY PENYEBAB GAKY PEMBAHASAN
Masalah gizi di Indonesia.
MASALAH DAN PROGRAM KEP
IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI
Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB (SDGs)
GIZI MAKANAN KESEHATAN TUBUH
Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
PROGRAM GIZI MASYARAKAT
Gizi anak usia dini KHAIRUSSALEH, SE.
Epidemiologi KVA (Besaran Masalah, Penyebab dan Dampak KVA) FITRI NIA
Balikpapan, 01 Nopember 2018 BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG (PUGS) Tiga Belas Pesan Umum Gizi Seimbang
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
MALNUTRISI.
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM
RENCANA AKZI PANGAN DAN GIZI (RAPGN)
Kebijakan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Bidang Pangan
SURVEILANS GIZI. PENGERTIAN Surveilans adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematis, terus- menerus dan.
PERLINDUNGAN KESEHATAN PADA PEKERJA PEREMPUAN Disampaikan pada PERINGATAN INTERNATIONAL WOMEN’S Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Kesehatan.
Pertemuan I Masalah Gizi Utama di Indonesia & Faktor Penyebabnya Oleh : Maya Klementina D., M.Gizi NIK
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA
SOSIALISASI GERMAS SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN LANGKAT RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN STUNTING DI KAB. LANGKAT.
SOSIALISASI GERMAS SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN LANGKAT RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN STUNTING DI KAB. LANGKAT.
SOSIALISASI GERMAS SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN LANGKAT RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN STUNTING DI KAB. LANGKAT.
Transcript presentasi:

GANGGUAN AKIBAT KURANG YODIUM GAKY GANGGUAN AKIBAT KURANG YODIUM

PERMASALAHAN GIZI DI INDONESIA Kategori A (Kurus/Pendek) Kategori B Kurang Vit A & Zat Besi INDONESIA: Kurang Energi Protein (Kurus dan Pendek) Kurang Vitamin A Anemia Gizi Besi Kurang Yodium Gizi Lebih (Overweight) MALAYSIA TIMOR LOAS KAMBOJA FILIPINA MYANMAR THAILAND INDONESIA CINA Kategori C Gizi Lebih Sumber: World Bank 2006: Reposition Nutrition as Central to Development

GAKY MASALAH SERIUS ?

STATEMENT WHO DEFISIENSI YODIUM MERUPAKAN PENYEBAB GANGGUAN MENTAL TERBESAR YANG SEBENARNYA DAPAT DICEGAH …. UPAYA KITA TIDAK HANYA MENGGARAP APA YANG TERLIHAT DIPERMUKAAN SAJA, TETAPI HARUS MENDASAR YAITU MENCEGAH GANGGUAN SUSUNAN SARAF, TERMASUK GANGGUAN MENTAL

MASALAH GIZI DAN DAMPAKNYA PADA KECERDASAN DAN PRODUKTIVITAS Jumlah Penderita IQ lost/ Penderita Total IQ lost 1. Gizi Buruk 1,3 juta 10-13 17 juta 2. GAKY Bayi kretin/tahun Kretin Gondok Risiko daerah endemik (anak usia sekolah berisiko menderita GAKY) 9 ribu 290 ribu 20 juta 73,6 juta 3,4 juta 10-50 140 juta 3. Anemia - Balita - Usia produktif 8,1 juta 51,8 juta 5-10 40-80 juta Menurunkan produktivitas 20-30%

Penderita GAKY

Spektrum Masalah GAKY 38 KELOMPOK RENTAN DAMPAK IBU HAMIL l Keguguran JANIN l Lahir mati l Cacat bawaan l Meningkatkan kematian perinatal l Meningkatkan kematian bayi l Kretin neurologi (keterbelakangan mental, tuli, mata juling, lumpuh spatis) l Kretin myxedematosa l Cebol l Kelainan fungsi psikomotor NEONATUS l Gondok neonatus l Hipotiroid neonatus ANAK DAN REMAJA l Gondok l Gangguan pertumbuhan fungsi fisik dan mental l Hipotiroid Juvenile DEWASA l Gondok dengan komplikasinya l Hipotiroid l Gangguan fungsi mental l Iodine induced Hyperthyroid (IIH) IBU HAMIL 38

Dampak Sosial - Ekonomi Masalah GAKY

Pengertian GAKY YODIUM MENGAPA KITA BUTUH YODIUM ? GAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu lama. YODIUM Yodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air, merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup MENGAPA KITA BUTUH YODIUM ? Dalam tubuh manusia Yodium diperlukan untuk membentuk hormon Tiroksin yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa.

Pengertian DAERAH KEKURANGAN YODIUM Suatu wilayah dimana sumber air, hewan dan tumbuh-tumbuhannya yang hidup di daerah tersebut miskin unsur yodium, karena kandungan yodium dalam tanah dan air sudah banyak yang terkikis karena erosi, banjir atau hujan lebat. Akibatnya masyarakat yang tinggal di daerah tersebut bila hanya tergantung pada sumber air dan hasil bahan makanan setempat akan kekurangan yodium.

PERMASALAHAN GARAM BERYODIUM

UIE di 30 kab/kota menunjukkan median 224ug/dl Hasil Riskesdas 2007 UIE di 30 kab/kota menunjukkan median 224ug/dl  Artinya Indonesia telah mencapai USI (standard WHO/UNICEF/ICCIDD 2007) Hasil Riskesdas juga menyimpulkan: 62.3% Rumah Tangga mempunyai garam cukup iodium Artinya Indonesia belum mencapai USI (minimal 90%) 24,5% garam yang dikonsumsi memenuhi SNI

Sebaran kabupaten berdasarkan status Yodium dalam Urin 29.7 39.9 26.0 13

PERSENTASE RUMAH TANGGA KONSUMSI GARAM DENGAN KADAR CUKUP YODIUM MENURUT PROPINSI (Riskesdas 2007) 14

PERSENTASE KONSUMSI GARAM BERYODIUM TINGKAT RUMAH TANGGA SUSENAS 2003, RISKESDAS 2007 **) Dengan Cut-off point 30ppm

KUALITAS GARAM BERYODIUM (Puslitbang Gizi ,2007) PPM level No. of Samples % <5 ppm 164 8% 5-29.9 ppm 1,365 67% >30 ppm 523 25% Total 2,052 100%

6 1 2 3 4 5 7 Masalah Penyediaan Garam Beryodium Kondisi alam/iklim wilayah Indonesia mempengaruhi produksi garam (pada musim penghujan produksi garam dalam negeri tidak cukup) 1 Adanya sejumlah produsen yang memproduksi garam tidak beryodium atau tidak cukup mengandung yodium (<30%) 2 3 Adanya garam impor yang masuk, dipasarkan sebelum diyodisasi 4 Rendahnya kualitas garam rakyat Kurangnya pengawasan perdagangan antar pulau dan perbatasan 5 Harga Garam Beryodium relatif lebih mahal 6 Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi Garam Beryodium 7

CAKUPAN RUMAH TANGGA MENGKONSUMSI GARAM BERYODIUM PROPINSI SULAWESI TENGAH CAKUPAN RUMAH TANGGA MENGKONSUMSI GARAM BERYODIUM

PERSENTASE RUMAH TANGGA MEMPUNYAI GARAM CUKUP YODIUM KABUPATEN DONGGALA PROPINSI SULTENG 2003-2007

PERSENTASE RUMAH TANGGA MEMPUNYAI GARAM CUKUP YODIUM KABUPATEN DONGGALA PROPINSI SULTENG 2007

Data Hasil Pengawasan Garam Tahun 2008 No. BBPOM/ BPOM MS TMS 1 Banda Aceh 2 Medan 41 9 3 Padang 4 Pekanbaru 39 17 5 Jambi 6 Palembang 63 7 Bengkulu 15 8 Bandar Lampung 10 Jakarta Bandung 35 47 11 Semarang 108 32 12 Yogyakarta 51 67 13 Surabaya

Lanjutan… No. BBPOM/ BPOM MS TMS 14 Pontianak 25 5 15 Palangkaraya 63 9 16 Banjarmasin 39 17 Samarinda 18 Manado 54 6 19 Palu 20 Makassar 48 21 Kendari 22 Denpasar 124 8 23 Mataram 267 161 24 Kupang 10 Ambon 26 Jayapura 65 7   Total 1091 438

Jumlah TMS berdasarkan Jenis Registrasi

Jumlah MS berdasarkan Jenis Registrasi

PENANGGULANGAN GAKY

MENURUNKAN PREVALENSI GAKY MELALUI Tujuan Penanggulangan GAKY MENURUNKAN PREVALENSI GAKY MELALUI 1. Peningkatan konsumsi Garam Beryodium 2. Distribusi Kapsul Minyak Beryodium pada kelompok berisiko di kec/desa endemik 3. Peningkatan pengadaan Garam Beryodium 4. Pemantauan status yodium di masyarakat 5. Pemantapan koordinasi lintas sektor dalam penanggulangan GAKY 41

TARGET YANG HARUS DICAPAI PADA TAHUN 2010 Target Penanggulangan GAKY TARGET YANG HARUS DICAPAI PADA TAHUN 2010 12 23 Rumah tangga mengkonsumsi Garam Beryodium Cukup 90 % (> 30 ppm KIO3) Menuju “Garam Beryodium untuk semua” Bebas bayi Lahir kretin.

KESINAMBUNGAN PROGRAM PENANGGULANGAN GAKY PERLU RENCANA AKSI NASIONAL GAKY MASALAH GAKY SERIUS

3 UU No.8, 1999 : Perlindungan Konsumen Undang-Undang / PeraturanYang Mendukung Garam Beryodium 1 UU No. 23, 1992 : Kesehatan. 2 UU No. 7, 1996 : Pangan 3 UU No.8, 1999 : Perlindungan Konsumen 4 UU RI No. 22, 1999 : Pemerintah daerah. 5 PP Nop. 69, 1999 : Label dan Iklan Pangan 6 Kepres No. 69, 1994 : Pengadaan Garam Beryodium 7 PP No.23, 2000 : Kewenangan Pemerintah dan : Provinsi sebagai daerah otonomi 8 PP No 38, 2007 : Pembagian urusan pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah kab/kota 9 SK Menteri Perindustrian : Pengemasan dan pelabelan garam No. 77/M/SK/5/1995 beryodium 10 Inmendagri No. 15, 1997 : Penanggulangan GAKY 11 Inmendagri No. 23, 1998 : Pembentukan Tim Pangan dan Gizi Pokja GAKY 12. S E MendagriNo. 640/751/SJ,09 : Penyusunan RKPD Dan Musrenbang Catatan : No 10 sedang dalam proses finalisasi Permendagri

TUJUAN AKSI NASIONAL GAKY Tujuan Umum Tujuan Khusus Pencapaian dan pelestarian Universal Salt Iodization (USI) pada tahun 2010 Tujuan Khusus Pelestarian proporsi rumah tangga yang mengkonsumsi Garam Beryodium (≥30ppm) di semua kabupaten/kota TUJUAN AKSI NASIONAL GAKY

SASARAN AKSI NASIONAL GAKY Proporsi rumah tangga yang mengkonsumsi Garam Beryodium (≥30 ppm) adalah >90% secara rata-rata nasional, provinsi dan kabupaten/kota SASARAN AKSI NASIONAL GAKY Median Urinary Iodine Excretion (UIE) secara rata-rata nasional, provinsi dan kabupaten/kota adalah 100-299 ug/l

UPAYA KESINAMBUNGAN PROGRAM PENANGGULANGAN GAKY A. Peningkatan komitmen B. Percepatan pemenuhan pasokan Garam Beryodium C. Pemberdayaan dan peningkatan sosial ekonomi Pegaram D. Pemantauan kualitas Garam Beryodium untuk konsumsi E. Penguatan kelembagaan Penanggulangan GAKY F. Penegakan norma sosial dan hukum G.Peningkatan monitoring dan evaluasi UPAYA KESINAMBUNGAN PROGRAM PENANGGULANGAN GAKY

Percepatan pemenuhan pasokan Garam Beryodium Yodisasi garam di sentra-sentra produksi garam rakyat melalui Kelompok Pegaram. Yodisasi garam di lingkungan distribusi dan pemasaran konsumen non produksi, terutama di daerah endemik GAKY. Pemenuhan kebutuhan Kalium Yodat (KIO3) ke produsen Garam Beryodium dan sentra produksi melalui kerjasama antara PT. Kimia Farma, asosiasi produsen Garam Beryodium dan Dinas Perindag Provinsi dan Kab/Kota. Mengembangkan jaringan distribusi Garam Beryodium lintas daerah baik provinsi maupun kab/kota.

Pemberdayaan dan peningkatan sosial ekonomi Pegaram Meningkatkan produktivitas dan kualitas garam rakyat melalui bantuan mesin peralatan dan pelatihan proses produksi garam bahan baku dan Garam Beryodium pada Kelompok Pegaram. Memperbaiki teknologi meja kristalisasi pegaraman pada Kelompok Pegaram tradisional. Melakukan pelatihan kelayakan usaha skala ekonomi produksi garam dan usaha lain di luar pegaraman.

Pemantauan kualitas Garam Beryodium untuk konsumsi Sosialisasi sistem pemantauan mutu Garam Beryodium. Pemantauan mutu garam di tingkat produksi, distribusi dan konsumsi. Pengadaan dan distribusi KIO3. Sosialisasi metode uji kadar yodium dalam garam. Distribusi peralatan dan bahan uji mutu garam ke kab/kota, masyarakat dan pengusaha.

Peningkatan komitmen Advokasi secara periodik di pusat, provinsi dan kabupaten /kota. Memperkuat koordinasi penanggulangan GAKY. Menyediakan dana secara berkesinambungan dalam APBN, APBD, dari sektor swasta dan masyarakat. Integrasi upaya penanggulangan GAKY dengan program lain.

Penguatan kelembagaan Penanggulangan GAKY Peningkatan kelembagaan Pegaram. Peningkatan kelembagaan produsen Garam Beryodium. Peningkatan kelembagaan distributor Garam Beryodium. Penguatan TIM GAKY Pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Peningkatan kelembagaan keilmuan.

Penegakan norma sosial dan hukum Sosialisasi peraturan perundangan, kebijakan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota kepada pegaram, pengusaha, pemasar dan penggerak masyarakat . Mengawasi pelaksanaan perundangan dan kebijakan lain oleh asosiasi pengusaha Garam Beryodium. Menindaklanjuti hasil pengawasan dan pemberian penghargaan kepada produsen dan pedagang garam yang taat dan tindakan hukum bagi yang melanggar.

Sosialisasi uji garam beryodium dengan Iodina Tes kepada elemen penggerak masyarakat termasuk menjamin ketersediaan Iodina. Memfasilitasi tindak-lanjut hasil uji garam oleh penggerak masyarakat kepada masyarakat luas. Memberdayakan masyarakat untuk hanya menerima Garam Beryodium yang memenuhi syarat dan menolak garam yang tidak memenuhi syarat.

Peningkatan monitoring dan evaluasi Pemantauan kualitas garam beryodium tingkat produsen, distributor, retailer, dan ada laporan hasil pemantauan kepada PEMDA Melakukan pemantauan konsumsi Garam Beryodium cukup (> 30 ppm) tingkat rumah tangga minimal dua tahun tahun sekali. Melakukan pemantauan yodium dalam urin penduduk secara berkala setiap 3 tahun sekali.

Peningkatan monitoring dan evaluasi Penerapan sanksi tegas atas pelanggaran PERDA oleh Pemda Pemberdayaan masyarakat untuk pengawasan PERDA

INDIKATOR PENCAPAIAN

PEMANTAUAN KEBERHASILAN PENCAPAIAN USI : A. RUMAH TANGGA MENGKONSUMSI GARAM BERYODIUM CUKUP B. INDIKATOR EKSKRESI YODIUM DLM URIN (EYU) C. INDIKATOR PENCAPAIAN PROGRAM 10 (SEPULUH) INDIKATOR PROSES YG DITETAPKAN WHO 44

Terima kasih 45