Kesiapan E-learning (2)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
E-LEARNING E-LEARNING KELOMPOK III HEDI SUSANTO HERY WAHYUDI HUSMADIA
Advertisements

PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
PERUBAHAN ORGANISASI Saipul NIM Verdiyan Halim NIM
MSDM – Handout 3 Analisis dan Desain Jabatan
Sekolah yang menyenangkan Perkembangan otak terjadi pada rentang usia 0-8 tahun, baik secara fisik maupun intelektual. Perkembangan otak terjadi pada rentang.
Human Resource Management
pelatihan, dan pengembangan SDM
Human Resource Management
TEMU VI.
LOYALITAS.
PENGUJIAN DENGAN SIKLUS HIDUP
E-Learning by : AIRA 2009.
NAMA:JEFFRI DWI ORIENTA TRIYANA NPM:
BORANG PENGELOLA (3B) DYNA APRIANY SKP., MKEP
utk membangun bangsa Oleh Nonot Harsono - EEPIS
Peran dan Manfaatnya sebagai Decission Support System (DSS)
Kelompok 11 Wahyu Kurniawan Hartanto ( ) Maulisye Audina Ulfa ( ) Iman Susilo ( ) Jenepte Wisudawati Simanullang ( )
Langkah-Langkah Audit Manajemen
IT dan Kondisi sosial-budaya masyarakat di Indonesia:
THE FUTURE OF THE MLS RETHINKING LIBRARIAN EDUCATION
KESIAPAN ORGANISASI/PERUSAHAAN UNTUK E-BISNIS
Making Higher Education Open to all
Perubahan Organisasi.
Model Deskriptif Manajemen Strategik
Evaluasi Finansial Dengan Balance Scorecard
TUTORIAL KE-6 Standarisasi Penyajian Informasi
STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY
Nama : Muhammad Mirza NPM : Kelas : B
PERAN STRATEGIS MSDM IKA RUHANA.
MSDM – Handout 3 Analisis dan Desain Jabatan
MSDM – Handout 2 Analisis dan Desain Jabatan
DASAR ILMU BIDANG INFORMATIKA
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Pendidikan Administrasi Perkantoran 15 B
MANAJEMEN INDUSTRI Ir. UMAR MUHAMMAD, MT..
Sistem Informasi Manajemen
1.
Concept of E-Learning Development E-Learning Readiness
BAB VII Implementasi dan Testing
BAB XII BUDAYA ORGANISASI
E-Learning Readiness Kelompok 6 Salman Helmy
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM “HILDA TABA”
MODEL-MODEL EVALUASI IDRUS
Strategic Human Resource Management
3 Pengembangan Sistem Penunjang Keputusan (Decission Support System)
KONSEP BERUBAH Ummy Utamy Yahya, S.Kep.
MEDIA PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari.
Budaya dan Etika Perkebunan
PENGINTEGRASIAN Pengintegrasian adalah kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan dan kepentingan perusahaan, agar tercipta kerjasama yang memberikan kepuasan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
MANAGEMENT SUMBER DAYA PENDIDIKAAN
PENGERTIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN TAHUN 1994
Oleh: Apriani Safitri, S.Pd., M.Pd
Analisis dan Desain Jabatan Manajemen Sumber Daya Manusia.
Pengetahuan & Informasi Terkait Pengaruh Komitmen Manajemen K3.
PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
STIKES ABI SURABAYA KONSEP BERUBAH.
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
Analisis dan Desain Jabatan
KESIAPAN ORGANISASI/PERUSAHAAN UNTUK E-BISNIS
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
Framework TOGAF SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #9
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Transcript presentasi:

Kesiapan E-learning (2) Kelompok 2 – E-learning 36 01 Ferdy Wardianto Amanda Putri Septiani Tesha Tasmalaila Aji Cakra Kusuma Kesiapan E-learning (2)

Model E-Learning Readiness Chapnick (2000) Engholm’s (2001) Rosenberg (2000) Worknowledge (2004) Borotis and Poulymenakou (2004) Psycharis (2005) Aydin and Tasci (2005) The Economist Intelligent Unit (EIU, 2003)

Review (Chapnick, 2000) Chapnick (2000) mengusulkan model ELR dengan mengelompokkan kesiapan ke dalam delapan kategori yaitu : Psychological Readiness Sociological Readiness Environmental Readiness Human Resource Readiness Financial Readiness Technological Skill (aptitude) Readiness Equipment Readiness Content Readiness

Review (Engholm, 2001)

Psycharis ELR Model ELR Resource Technology Human Resource Economic Education Content Educational Environment Entrepreneural Culture Leadership Sehinga pendapat Chapnick sangat beralasan apabila salah satu strategi pengembangan elearning harus mempertimbangkan skor kesiapan e-learning, karena akan mengukur kesiapan semua aspek dalam suatu organisasi. Pengabaian pada salah satu faktor akan menurunkan skor kesiapan e-learning yang terwujud dengan rendahnya atau gagalnya tingkat pemanfaatan e-learning di suatu sekolah/institusi

Sumber Daya (Resource) Meliputi : kesiapan teknologi (ketersediaan akses internet/intranet, sistem teknologi yang tersedia dan sejauh mana karyawan menggunakan e-learning) kesiapan ekonomi (menguji kesediaan organisasi untuk investasi dalam e-learning) kesiapan sumber daya (menguji pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh orang-orang yang terlibat dalam e-learning)

Pendidikan (Education) Meliputi : Kesiapan konten (menguji ketersediaan konten pendidikan, bentuk dan karakteristiknya, tingkat kegunaan kembali dan kecukupan untuk peningkatan kesesuaian pegajaran) Kesiapan pendidikan (menguji kemampuan suatu organisiasi untuk mengatur, menganalisis, merancang, implementasi dan mengevaluasi program pendidikan)

Lingkungan (Environment) Meliputi kesiapan enterprener (menguji struktur dan kebiasaan organisasi yang mempengaruhi) kesiapan budaya (menguji perilaku organisasi seperti hanya perilaku dan sikap para staff yang berhubungan dengan e-learning) kesiapan kepemimpinan (menguji dukungan yang diberikan oleh administrasi)

Aydin-Tasci ELR Model Technology Innovation People Self Development

Technology Teknologi adalah salah satu faktor yang efektif digunakan untuk beradaptasi pada inovasi teknologi dalam organisasi (Rogers, 2003) Komponen teknologi : Hardware (bagian dari teknologi yang termasuk komponen fisik) Software (bagian dari teknologi yang mengandung aspek informasi untuk menjalankan berbagai tugas)

Technology (cont.) Memiliki teknologi yang mudah dimengerti lebih penting daripada memiliki teknologi yang sangat canggih karena berdasarkan riset yang dilakukan oleh Rosen dan Weils (1998) mengatakan bahwa 58-65% dari berbagai karyawan perusahaan tidak nyaman dengan teknologi yang baru

Innovation Inovasi dapat dijadikan faktor utama yang melibatkan pengalaman di masa lalu. Menurut Rogers (2003), pengalaman dalam penggunaan sistem di masa lalu dapat mempengaruhi proses adopsi sistem yang baru. Beberapa organisasi mengumpulkan informasi tentang acceptance/rejection dari beberapa inovasi sistem sebelumnya sehingga organisasi tersebut dapat memprediksi kesiapan dari e-learning.

People Faktor manusia terlibat dengan karakteristik seluruh SDM dari sebuah perusahaan. Gilley, Eggland & Maycunich (2002) membuktikan bahwa semakin tinggi skill SDM suatu organisasi maka semakin sukses organisasi tersebut. Rogers (2003) juga mengatakan bahwa individu yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi akan lebih cepat beradaptasi dengan inovasi terbaru. Maka level edukasi karyawan dapat digunakan sebagai bahan prediksi kesiapan e-learning.

Self Development Pengembangan diri adalah faktor akhir yang digunakan untuk menilai kesiapan e- learning pada suatu organisasi karena teori inovasi menunjukkan bahwa perusahaan yang terbuka pada pengembangan individu/organisasi, aktif mencari informasi dan memiliki kemauan tinggi dapat beradaptasi dengan inovasi lebih cepat daripada yang lain.

Pengukuran Kualitas E-learning mengukur kesiapan e-learning menggunakan instrumen yang berisi kesiapan tujuh faktor sepeti pada gambar 2. Dari ketujuh faktor tersebut, masing-masing memiliki sejumlah pertanyaan yang dikembangkan lebih lanjut. Skor kesiapan e-learning akan menentukan kesiapan sekaligus keberhasilan pengembangan eleaarning dalam suatu sekolah. Aydm (2005) smembuat klasifikasi skor kesiapan elearning seperti pada gambar 3 berikut, dimana nilai tertinggi adalah 5.

Perbandingan Model ELR Psycharis (2005) dan Aydin and Tasci (2005) = Poin irisan Perbandingan Model ELR Psycharis (2005) dan Aydin and Tasci (2005) ELR Resource Technology Human Resource Economic Education Content Educational Environment Entrepreneural Culture Leadership Technology Innovation People Self Development Psycharis Aydin and Tasci

Kesimpulan Model ELR Psycharis dan Aydin and Tasci memiliki persamaan pada poin teknologi dan sumber daya manusia. Pada kedua model disebutkan bahwa ketersediaan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan e-learning sangat penting sehingga poin teknologi menjadi salah satu faktor yang dapat memprediksi kesiapan e-learning Poin Human Resource atau SDM juga ada pada kedua model tersebut. Disebutkan bahwa pengetahuan dan skill SDM dapat mempengaruhi implementasi e-learning

Peran Kesiapan E-learning Mengukur seberapa siap institusi untuk mengimplementasikan e-learning Mengungkap faktor mana yang masih lemah dan membutuhkan perbaikan dalam mendukung implementasi e-learning Pada tahap analisis, ELR digunakan untuk menyusun dokumen kebutuhan yang menjadi baseline untuk tahap desain selanjutnya Pada tahap evaluasi, model e-learning readiness digunakan untuk mengukur keberhasilan dan menentukan recycling decission untuk proses perbaikan pada periode berikutnya

Referensi Aydın Cengiz Hakan, Tasci Deniz. Measuring Readiness for e-Learning: Reflections from an Emerging Country. Psycharis. Sarantos, “Presumptions and actions affecting an e-learning adoption by the educational system Implementation using virtual private networks” University of the Aegean (2005)

Terima Kasih ^_^