Mk. Dasar-dasar Bisnis Departemen Agribisnis FEM IPB Buku: Griffin PENGELOLAAN PRODUKSI By : Netti Tinaprilla Mk. Dasar-dasar Bisnis Departemen Agribisnis FEM IPB Buku: Griffin
APA ITU PRODUKSI ? OPERASI ? Produksi secara historis merujuk pada produksi barang yaitu memproduksi produk-produk berwujud Sekarang produksi juga digunakan untuk jasa yang disebut dengan operasi jasa Operasi jasa: memproduksi jasa-jasa nyata maupun tidak nyata, misalnya hiburan, transportasi, dan pendidikan
Utilitas Utilitas: kemampuan produk memuaskan 4 utilitas berbasis produksi: Utilitas waktu: produk tersedia sewaktu konsumen menginginkannya, misalnya ketupat pada saat lebaran Utilitas tempat: membuat produk tersedia di tempat yang sesuai bagi konsumen, misalnya menjual es kelapa muda di pantai
Utilitas bentuk: membuat produk tersedia dengan merubah bahan mentah menjadi barang jadi Utilitas kepemilikan: membuat produk tersedia untuk dimiliki dan digunakan konsumen
Manajemen Operasi: pengarahan dan pengendalian suatu proses secara sistematis untuk mengubah sumberdaya menjadi barang dan jasa Manajer operasi: manajer/orang yang bertanggung jawab dalam produksi, persediaan dan pengendalian kualitas Proses transformasi sumberdaya diawali dengan perencanaan operasi yang dilakukan oleh manajer, kemudian dilakukan pengumpulan sumberdaya dasar, misal bahan mentah, tanah, modal, SDM, dll, kemudian dilakukun penjadwalan dan pengawasan operasi. Juga mengendalikan biaya, tingkat kualitas, persediaan, dll
Proses Operasi Proses Operasi: serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa A. Proses pabrikasi barang: Proses analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk baru (satu butir kelapa, akan dipilah utk bahan baku nata de coco, minyak goreng, serat kol, bahan bakar) Proses sintesis: proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi suatu barang jadi
B Proses Jasa: Proses kontak tinggi: tingkat kontak antara jasa denagn konsumen dimana konsumen menerima jasa sebagai suatu bagian dari sistem Sistem kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa
Operasi Jasa vs Pabrikasi Fokus pada kinerja Fokus pada produk dan hasil akhir Fokus pada karakteristik jasa Fokus pada hubungan jasa-konsumen Fokus pada pertimbangan kualitas pelayanan
Perencanaan Operasi Umpan Balik 1. Rencana dan Ramalan Bisnis Rencana operasi jangka panjang (2.kapasitas, 3.lokasi, 4.tata ruang, 5.kualitas, 6.metoda) 7. Jadwal operasi (jadwal produksi induk, jadwal terperinci) 8. Pengendalian operasi pengendalian kualitas, manajemen bhn prod Output untuk pelanggan
Ramalan memperkirakan permintaan di masa mendatang 2. Perencanaan kapasitas Kapasitas: jumlah suatu produk yang dapat diproduksi suatu perusahaan di bawah kondisi kerja normal, tergantung karyawan, jumlah dan ukuran fasilitas Perencanaan kapasitas untuk memproduksi barang: sedikit melebihi permintaan normal Perencanaan kapasitas untuk memproduksi jasa
Perencanaan Lokasi Lokasi operasi sangat mempengaruhi biaya produksi dan transportasi serta fleksibilitas sehingga lokasi harus direncanakan dengan cermat. Perencanaan lokasi untuk produksi barang. kedekatan dengan bahan mentah pasar, tenaga kerja, energi biaya transportasi, peraturan pemerintah dan pajak lokal, kondisi kehidupan masyarakat
Perencanaan lokasi untuk produksi jasa Merencanakan lokasi jasa kontak rendah: lokasi dekat konsumen, sumber pasokan, tenaga kerja, gerai transportasi Merencanakan lokasi jasa kontak tinggi: lokasi harus dekat dengan konsumen
Perencanaan tata ruang Perencanaan tata ruang untuk produksi barang, untuk merencanakan 3 ruang: Fasilitas produktif: bengkel kerja, pabrik dan peralatan untuk mengubah bahan mentah Fasilitas non-produktif: daerah penyimpanan dan pemeliharaan Fasilitas pendukung: kantor, kamar kecil, kafetaria
Fasilitas produktif meliputi Tata ruang proses: mengelompokkan peralatan dan orang-orang berdasarkan fungsinya. Ruang pengumpulan pengupasan pencucian pengirisan penggorengan pengemasan Tata ruang produk: memindahkan sumberdaya melalui serangkaian tahap yang lancar dan tetap. Ruang keripik singkong, ruang keripik pisang, ruang keripik ubi jalar Tata ruang selular: memindahkan famili produk melalui alur yang sejenis
Tata ruang proses Ruang pengumpulan : singkong, pisang, ubi jalar Ruang pencucian : singkong, pisang, ubi jalar Ruang pengumpulan : singkong, pisang, ubi jalar Ruang penggorengan : singkong, pisang, ubi jalar Ruang pengupasan : singkong, pisang, ubi jalar Ruang pengirisan : singkong, pisang, ubi jalar Ruang pembumbuan : singkong, pisang, ubi jalar Ruang pengemasan : singkong, pisang, ubi jalar Tata ruang proses
Ruang keripik singkong : Tata ruang produk Ruang keripik singkong : Ruang pencucian Ruang pengumpulan Ruang penggorengan Ruang pengupasan Ruang pengirisan Ruang pembumbuan Ruang pengemasan Ruang keripik pisang : Ruang pencucian Ruang pengumpulan Ruang penggorengan Ruang pengupasan Ruang pengirisan Ruang pembumbuan Ruang pengemasan Ruang keripik ubi : Ruang pencucian Ruang pengumpulan Ruang penggorengan Ruang pengupasan Ruang pengirisan Ruang pembumbuan Ruang pengemasan
Tata ruang seluler Persiapan bahan Ruang produksi : Mesin pencucian Mesin pengumpulan Mesin penggorengan Mesin pengupasan Mesin pengirisan Mesin pembumbuan Mesin pengemasan Mesin pencucian Mesin pengumpulan Mesin penggorengan Mesin pengupasan Mesin pengirisan Mesin pembumbuan Mesin pengemasan Mesin pencucian Mesin pengumpulan Mesin penggorengan Mesin pengupasan Mesin pengirisan Mesin pembumbuan Mesin pengemasan
Perencanaan tata ruang untuk produksi jasa Sistem kontak rendah: fasilitas harus diatur untuk meningkatkan produksi jasa Sistem kontak tinggi: fasilitas harus diatur untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan
Perencanaan kualitas: memastikan memenuhi standar kualitas
6. Perencanaan Metode Manajer secara spesifik mengidentifikasikan tahap produksi dan metode spesifik untuk melaksanakan sehingga dapat mengurangi pemborosan, inefisiensi dan kinerja yang buruk
7. Penjadwalan operasi Penjadwalan operasi barang, terjadi pada berbagai tingkat: Jadwal produksi induk: jadwal yang memperlihatkan produk mana yang akan diproduksi, kapan produksi akan dimulai dan sumberdaya apa yang akan digunakan Jadwal terperinci jangka pendek: jadwal tentang hal-hal teknis keseharian Penjadwalan operasi jasa Jasa kontak rendah: tergantung tanggal penyelesaian yang diinginkan atau datangnya pesanan Jasa kontak tinggi: tidak mungkin dilakukan, tergantung permintaan konsumen
8. Pengendalian operasi: proses memonitor kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil dengan rencana Bila tidak sesuai maka diambil langkah koreksi (follow up) Manajemen Bahan Produksi: perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian alur bahan-bahan produksi dari perancangan hingga distribusi barang-barang jadi, meliputi lima bidang utama yaitu transportasi, pergudangan, pembelian (purchasing), seleksi pemasok, pengendalian persediaan
Alat pengendalian operasi Pelatihan pekerja Just-In-Time (JIT) production system Material Requirements Planning Pengendalian mutu (quality control)
PENGELOLAAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS
Hubungan Produktivitas dengan Kualitas Produktivitas: suatu ukuran kinerja ekonomi yang membandingkan seberapa banyak produksi relatif terhadap sumberdaya yang digunakan Produktivitas berhubungan dengan kuantitas dan kualitas Kualitas: kemampuan suatu produk untuk digunakan plus keberhasilannya dalam menawarkan bentuk-bentuk yang diinginkan oleh konsumen
Total Quality Management TQM: jumlah seluruh kegiatan yang diperlukan untuk menempatkan kualitas barang dan jasa ke pasar, dengan mempertimbangkan pelanggan, pemasok, dan karyawan
1. Perencanaan kualitas dimulai sebelum produk dirancang atau dirancang ulang dengan menetapkan kinerja kualitas (keistimewaan kinerja yang ditawarkan oleh suatu produk) dan keandalan kualitas (konsistensi kualitas produk dari unit ke unit)
Mengorganisasi untuk kualitas: seluruh komponen dalam perusahaan (dari pimpinan, teknisi, administrasi, cleaning service, dll) berusaha menjamin kualitas dengan departemen quality yang bertanggung jawab Pengarahan untuk kualitas: para manajer memotivasi karyawan di seluruh perusahaan untuk mencapai tujuan kualitas, bahwa karyawan menerima quality ownership (kualitas adalh milik semua orang) Pengendalian untuk kualitas: menetapkan standar dan pengukuran kualitas secara spesifik dan terus memonitor proses
Alat TQM Analisis Nilai Tambah: Proses pengevaluasian seluruh kegiatan kerja, alur bahan produksi, dan administrasi untuk menetapkan nilai yang mereka tambah untuk konsumen Kontrol Proses Statistik (SPC): metode yang menyebabkan karyawan dapat mengumpulkan data dan menganalisa variasi dalam aktivitas produksinya untuk menentukan kapan tindakan penyesuaian diperlukan
Studi variasi proses: variasi dalam produk yang timbul dari perubahan dalam input produksi Bagan kontrol: metode kontrol proses yang memplotkan hasil pengambilan contoh dalam suatu diagram untuk menentukan kapan suatu produk mulai menyimpang dari kondisi operasi normal
Studi kualitas/biaya (quality/cost studies): metode perbaikan kualitas dengan cara mengindentifikasi biaya-biaya saat ini dan bidang-bidang yang memiliki potensi penghematan biaya terbesar Tim gugus kendali mutu: kelompok karyawan dari berbagai bidang kerja yang bertemu secara berkala untuk memperbaiki kualitas
Benchmarking: proses dengan suatu perusahaan menjalankan praktik-praktik terbaik dari perusahaan lain untuk memperbaiki produknya sendiri Semakin Dekat dengan pelanggan: pelanggan adalah input yang paling baik bagi pengendalian kualitas
Kecenderungan dalam Manajemen produksi dan Kualitas ISO 9000: program sertifikasi yang memperlihatkan kenyataan bahwa suatu pabrik, laboratorium, atau kantor telah memenuhi serangkaian persyaratan manajemen kualitas yang ditetapkan oleh International for Standardization Proses Reengineering: dasar pemikiran kembali setiap tahap dalam suatu operasi organisasi dan perancangan ulang secara radikal dari proses bisnis untuk mencapai perbaikan dalam ukuran kinerja baik produktivitas dan kualitas
Proses Reengineering: Mengidentifikasi aktivitas bisnis yang akan diubah Evaluasi informasi dan sumberdaya manusia untuk melihat apakah mereka memenuhi persyaratan untuk diubah Mendiagnosa proses yang ada untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan Menciptakan model produk baru Menetapkan rancangan baru
Produktivitas dan Kualitas sebagai Alat Kompetitif Menanamkan modal dalam inovasi dan teknologi Menerapkan perspektif jangka panjang Menekankan pada kualitas kerja: Pemberdayaan karyawan & pelatihan karyawan Memperbaiki sektor jasa
Terima Kasih