Aspek Ekonomi dan Sosial

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM PEREKONOMIAN FENARO Rai.E - Mak.
Advertisements

APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PERMINTAAN UANG & TINGKAT BUNGA EKUILIBRIUM
PASAR DALAM SISTEM PEREKONOMIAN
STUDI KELAYAKAN PROYEK
DOSEN : LIES ROSARIA., ST., MSI
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
ANALISA FINANSIAL DAN EKONOMI
PERDAGANGAN LUAR NEGERI (EKSPOR DAN IMPOR)
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
Penerapan Fungsi Linier dalam Ekonomi
1 Pertemuan 12 ASPEK SOSIAL EKONOMI Matakuliah: D0404/Analisa Kelayakan Pabrik Tahun: 2005 Versi: 1/1.
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
PENAWARAN (SUPPLY).
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Kebijakan Pemerintah dalam Menghadapi Masalah Ekonomi
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
MATAKULIAH PENGANTAR EKONOMI
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
EVALUASI PROYEK A, 6.1 dan B. 6.2 DR. MUNAJAT, S.P., M.Si.
SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Pertemuan 7 Penghitungan Pendapatan Nasional
FUNGSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Penerapan Ekonomi Fungsi Linier
Permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar
Garapan Drs. Puji Suharjoko
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi
Aplikasi dari Model Persaingan Sempurna
LINGKUNGAN BISNIS I. Lingkungan Ekonomi II. Lingkungan Industri
Pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pASAR
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
Penawaran.
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Permintaan dan Penawaran Agregat
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
PERAN PELAKU EKONOMI DALAM KEGIATAN EKONOMI
TINJAUAN RINGKAS MENGENAI TEORI, MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
MAKRO EKONOMI PENDAHULUAN
PAJAK dan SUBSIDI dalam MARKET EQUILIBRIUM
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Alamat : Banjaran Rt 06 Rw 03 Taman
BAB 12 Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka Neraca Pembayaran : suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai.
MANAJEMEN DAN BISNIS Lingkungan Bisnis Pertemuan 10 1.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
PENDAHULUAN Definisi Proyek Tahap-tahap Siklus Proyek
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
MEKANISME HARGA DI PASAR
PERTEMUAN KE IV Studi kelayakan merupakan salah satu mata kuliah (study) terapan yang bersifat aplikatif. Studi kelayakan dapat dilakukan untuk menilai.
Lanjutan Permintaan, Penawaran, Harga Keseimbangan, dan Pasar
Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan PASAR
STUDI KELAYAKAN PROYEK
KEBIJAKAN INTERNASIONAL ZAHRINA NATASHA R.J. SEKAR AMARYLIS MUHAMMAD FARHAN.
PRINSIP EKONOMI DALAM AGRIBISNIS. Sistem Perekonomian Sistem Pasar Bebas Sistem Ekonomi Perencanaan Sistem Ekonomi Campuran Ekonomi Makro Ekonomi Mikro.
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
Pasar Persaingan Monopolistik. Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen.
Transcript presentasi:

Aspek Ekonomi dan Sosial Agar studi kelayakan lebih sempurna, disamping aspek utama yang telah dibicaraka sebelumnya, sebaiknya dilengkapi dengan analisis aspek sosial ekonomi. Dalam artian proyek dianalisis dari sudut pandang nasional atau tidak hanya dari sudut pandang perusahaan saja. Sehingga dapat dilihat apakah proyek menguntungkan bagi semua pihak dalam perekonomian ataukah membebani perekonomian nasional atau berdampak tidak baik terhadap kehidupan sosial nasional. Dampak sosial sering dikenal sebagai Social Cost and Benefits Analysis (SCBA). Aspek ini penting dianalisis untuk mempertimbangkan pengaruh proyek terhadap peningkatan penghasilan negara, pengaruh proyek terhadap devisa yang bisa dihemat dan yang bisa diperoleh, penambahan kesempatan kerja, pemerataan kesempatan kerja, dan pengaruh proyek terhadap industri lain. Alasan melakukan analisis ekonomi, karena adanya: 1. Ketidak sempurnaan pasar; termasuk berbagai distorsi yang timbul karena peraturan pemerintah. Contoh ada pengendalian harga, proteksi, monopoli, dll. 2. Adanya pajak dan subsidi; pajak berarti pendistribusian sebagian kekayaan konsumen (dalam hal pajak penjualan) atau perusahaan (dalam hal pajak penghasilan) ke pemerintah. Pajak penghasilan akan mengurangi profitabiltas proyek di mata perusahaan, tapi meningkatkan kekayaan pemerintah. 3. Berlakunya konsep consumer surplus dan producer surplus; pada saat terjadi penambahan supply karena ada proyek, mungkin terjadi penurunan harga. Bagi perusahaan pelaksana harga yang relevan adalah yang terbaru. Sedang konsumen diuntungkan karena bisa memperoleh barang yang sama dengan harga lebih murah. Jika ada kenaikan demand karena adanya proyek sehingga ada kenaikan harga, perusahaan pelaksana harus mengeluarkan biaya tinggi. Tapi produsen menikmati kenaikan harga. http://www.mercubuana.ac.id

membayar dari konsumen ditunjukkan oleh ODEQ. Sedangkan harga Analisis Kelayakan Pabrik Aspek Sosial Ekonomi membayar dari konsumen ditunjukkan oleh ODEQ. Sedangkan harga yang dibayar oleh para konsumen hanyalah OPEQ. Selisihnya (PED) disebut consumer surplus. Produsen menerima sebesar OPEQ, tapi total biaya yang ditanggung adalah OSEQ. Misalkan fungsi permintaan suatu produk adalah, Q = 90 ā€“ 3P Dan fungsi penawaran adalah, Q = -7,5 + 1,875P Maka, Q ekuilibrium = 30 unit, dan P ekuilibrium = Rp20. Misalkan ada proyek yang akan menambah supply sebesar 10 unit, maka kurva penawaran akan bergeser ke kanan sehingga harga turun. Persamaan kurva yang lama menjadi P = 4 + (16/30)Q Kurva penawaran yang baru masih mempunyai slope yang sama (16/30). Maka persamaan kurva penawaran baru: P = a + (16/30)Q Maka: 20 = a + (16/30) 40 a = -(4/3) Maka persamaan penawaran baru: P = -(4/3) + (16/30)Q Maka harga dan kuantitas ekuilibrium yang baru: Qā€™ ekuilibrium = 36,15 unit, dan Pā€™ ekuilibrium = Rp18 Ini berarti dengan adanya proyek yang akan menambah supply sebesar 10 unit mengakibatkan sebagian produsen yang lama mengurangi produksinya karena penurunan harga. Jumlah unit yang dihasilkan dalam perekonomian menjadi 36,15 bukan sebesar 40. Harga baru yang terbentuk adalah Rp. 18. Bagi produsen baru manfaat yang diterima adalah: 10 x Rp18 = Rp180 Meskipun demikian, dalam perekonomian konsumen diuntungkan, karena bisa membeli dengan harga Rp18 bukan Rp20. Nilai consumer surplusnya adalah [(20-18)/2]x10=Rp10. Maka manfaat yang diterima oleh perekonomian adalah: Rp180 + Rp10 = Rp190. Ini menunjukkan manfaat bagi konsumen membuat manfaat bagi perekonomian lebih besar daripada manfaat bagi perusahaan. Aifrid Agustinahttp://www.mercubuana.ac.id 107

berkembang kurs resmi lebih rendah daripada kurs pasar. Maka harga Analisis Kelayakan Pabrik Aspek Sosial Ekonomi - Proyek akan mengurangi pengangguran, mungkin harga bayangan tenaga kerja jauh lebih rendah dibanding upah yang dibayarkan perusahaan kepada tenaga kerja. Perusahaan akan mengimpor tenaga kerja dari luar negeri, yang berarti harga bayangannya adalah upah yang mereka inginkan ditambah harga premium dalam bentuk devisa yang dikirim ke negara asal. - Modal. Bagi perusahaan yang menerima kredit murah dari negara maka cost of debt yang ditanggung sesuai dengan bunga yang dibayar (lebih murah dari seharusnya). Namun dalam menghitung harga bayangan dari modal itu perlu memperhatikan opportunity cost. Dalam hal ini opprotunity cost (dengan memperhitungkan unsur risiko) merupakan harga bayangan. - Valuta asing. Dijumpai dua kurs valas. Di berbagai negara berkembang kurs resmi lebih rendah daripada kurs pasar. Maka harga bayangan untuk valuta asing adalah kurs pasar. Manfaat Ekonomi dan Sosial Pengukuran manfaat lebih sulit daripada pengukuran biaya ekonomi karena ada manfaat ekonomi yang diterima langsung berupa output proyek yang diukur dengan satuan moneter dan ada manfaat sekunder dan manfaat intangible yang sulit diukur dengan satuan moneter. Manfaat sekunder ekonomi yang sulit diukur dengan satuan moneter: - Naiknya tingkat konsumsi. Membantu proses pemerataan pendapatan. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Mengurangi ketergantungan (menambah swadaya negara). Mengurangi pengangguran (menambah kesempatan kerja). Manfaat sosial, budaya dll. Pengukuran manfaat ekonomi lebih sulit dibanding biaya ekonomi, karena: - Beberapa manfaat primer sulit diukur dengan uang. Kebanyakan manfaat memerlukan perkiraan jangka panjang. Aifrid Agustinahttp://www.mercubuana.ac.id 109