Copyright@2007 --- anna’s file PENGINDERAAN JAUH copyright@2007 --- anna’s file.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEKNIK PENGUMPULAN DATA UNTUK PEMBUATAN PETA
Advertisements

IV. PENGINDERAAN JAUH.
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi
Pengolahan Citra Digital
PENGINDERAAN JAUH.
ULANGAN HARIAN KE -1 SIAPKAN KERTAS LALU TULIS NAMA, NOMER DAN KELAS !
JENIS JENIS CITRA INDRAJA
FOTOGRAMETRI MATA KULIAH FOTOGRAMETRI.
PENGINDERAAN JAUH Pengertian : 1. Lilesand and Keifer
CAHAYA dan LENSA Cahaya.
Konsep dasar Pengolahan citra digital
Sistem Informasi Geografis
PENGINDERAAN JAUH Pengertian : 1. Lilesand and Keifer
Pengolahan Citra Diah Octivita ( ) Hadi Ismanto ( ) Jan Peter ( ) Yenni Rahmawati ( )
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Electromagnetic Waves
VISION.
CAHAYA & ALAT OPTIK.
“Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster”
Digital Image Processing
FOTOGRAMETRI DASAR (Pendahuluan)
PERTEMUAN KE 4.
FOTOGRAMETRI DASAR OLEH : NURYANTI
CAHAYA PERTEMUAN 8 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
UNSUR UNSUR INTERPRETASI CITRA
RELIEF DISPLACEMENT.
“GIS APPLICATIONS IN AGRICULTURE”
CAHAYA CAHAYA.
Cahaya dan Optik Oleh Meli Muchlian, M.Si.
Mengapa penginderaan jauh?
KONSEP PEMOTRETAN.
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Sistem Informasi Geografis
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi
Penginderaan Jauh untuk Tata Guna Lahan dan Transportasi
--- anna’s file PENGINDERAAN JAUH --- anna’s file.
CAHAYA.
CAHAYA.
PENGINDERAAN JAUH.
Data Spasial.
Peta.
CAHAYA dan LENSA Cahaya.
Teknologi Penginderaan Jarak Jauh dalam penentuan DPI
PERTEMUA N I MARET 2010 JURUSAN TEKNIK SIPIL UNSOED
CITRA IKONOS Oleh: Mangapul P.Tambunan
Pemetaan Digital Geographic Information System (2 SKS) Semester II – TA 2008/2009 Politeknik Caltex Riau.
Media Pembelajaran Interaktif
CAHAYA PERTEMUAN 8 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
EDY WINARNO fti-unisbank-smg 24 maret 2009
PENGINDERAAN JAUH PENDAHULUAN.
Lets study hard.
PENGINDERAAN JAUH (Remote Sensing) Powerpoint Templates.
I pendahuluan.
Teknik Pengambilan Data Spasial
LENSA CEKUNG.
PENGINDERAAN JAUH.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Teknologi Sensor dalam Penginderaan jauh
Jenis-Jenis Citra dan Interpretasi Citra
PENGINDERAAN JAUH.
JENIS CITRA PENGINDERAAN JAUH
CAHAYA.
Unversitas Esa Unggul CAHAYA DAN ALAT-ALAT OPTIK PERTEMUAN KE - VIII
PENGINDERAAN JAUH DR. EKO BUDIYANTO, M.Si..
Dasar-dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan system informasi geografis. Herdien Raka ( )
INTERPRESTASI CITRA HASIL PENGINDERAAN JAUH
MATERI PERKULIAHAN DISUSUN OLEH: Michael Alexander Rampo, S
Sifat Cahaya Cahaya sebagai gelombang Cahaya dihasilkan dari getaran-listrik dan getaran magnet yang merambat sehingga cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
Penginderaan Jauh. Pengertian Susanto (1986) Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi objek, daerah atau gejala geosfer dengan.
PENGINDERAAN JAUH. Pengertian Pengindraan jauh (kadang dieja penginderaan jauh atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah.
Transcript presentasi:

copyright@2007 --- anna’s file PENGINDERAAN JAUH copyright@2007 --- anna’s file

Pengertian Penginderaan Jauh Beberapa ahli berpendapat bahwa inderaja merupakan teknik yang dikembangkan untuk memperoleh data di permukaan bumi, jadi inderaja sekedar suatu teknik. Everett dan Simonett (1976), Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu, karena terdapat suatu sistimatika tertentu untuk dapat menganalisis informasi dari permukaan bumi, ilmu ini harus dikoordinasi dengan beberapa pakar ilmu lain seperti ilmu geologi, tanah, perkotaan, dsb. Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah, atau fenomena yang dikaji. (Lillesand & Kiefer, 1994) Secara umum, penginderaan jauh adalah suatu upaya untuk mengetahui benda/fenomena dengan menggunakan alat penginderaan (sensor)

Sejarah Penginderaan Jauh 1800 1839 1847 1850-1860 1873 1909 1910-1920 1920-1930 1930-1940 Penemuan inframerah oleh Sir William Herschel Mulai dipraktekkannya fotografi Spektrum inframerah diperkenalkan dan ditunjukkan oleh A.H.L. Fizeu dan J.B.L. Foucault Teknik fotografi dilakukan dengan menggunakan balon Perkembangan teori elektromagnetik oleh James Clerk Maxwell Teknik fotografi dilakukan melalui pesawat udara Perang Dunia I : pengintaian yang dilakukan melalui udara Perkembangan dan penamaan fotografi dan fotogrametri udara Perkembangan radar di Jerman, USA, Inggris

1940-1950 1956 1960-1970 1972 1970-1980 1980 1980-1990 1986 Perang Dunia II : aplikasi spektrum tidak tampak ; pembacaan foto udara Penelitian Colwell dalam mendeteksi penyakit menggunakan fotografi inframerah Pertama kali penggunaan istilah “remote sensing” dalam satelit TIROS Peluncuran LANDSAT 1 Perkembangan prosesing gambar digital USSR Meteor Satellite LANDSAT 4 : generasi baru dari sensor LANDSAT (SPOT) French Earth Observation Satellite

Manfaat Penginderaan Jauh Penginderaan jauh memiliki banyak manfaat yang tidak hanya terfokus pada 1 bidang saja, misalnya : Bidang Kelautan  menentukan daerah upwelling yang bermanfaat dalam mencari ikan Bidang Pertanian dan Kehutanan  mengetahui keadaan lahan, wilayah hutan, luas hutan, dsb Bidang Pertambangan Bidang Pariwisata  mengetahui pengembangan daerah wisata Bidang Pemerintahan  untuk tata kota

Sistem Penginderaan Jauh Merupakan penginderaan yang dilakukan dari jarak jauh tanpa : a. kontak langsung dengan benda/obyek b. yang dikaji adalah hasil rekaman 5 hal yang penting dalam penginderaan jauh : a. Landscape : - meliputi daratan/perairan - elemen yang paling komplek dalam inderaja b. Atmosfer c. Sistem penginderaan jauh : - terdiri dari kamera + film, filter, pesawat yang membawa kamera, prosesing film, dsb - diperoleh rekaman kisaran kecerahan secara detail termasuk kesalahan geometris d. Intepreter gambar : yang diperhatikan adalah kategori terkait, ukuran, bentuk, lokasi dan perubahan musim e. User

Skema proses dan elemen yang terkait dalam penginderaan jarak jauh : Data acuan Piktorial Numerik Visual Kuantitatif (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (a). Sinar matahari sebagai sumber tenaga (b). Perjalanan tenaga di atmosfer (c). Pengiriman kenampakan permukaan bumi (d). Penerimaan tenaga oleh pesawat pembawa kamera (e). Pengolahan kenampakan bumi oleh sistem inderaja (f). Proses pengolahan kenampakan bumi dalam gambar (g). Interpretasi gambar kenampakan bumi (h). Penggunaan gambar

Prinsip dalam penginderaan jauh : Pembedaan spektrum : untuk mendeteksi perbedaan spektrum yang dibiaskan maupun yang diserap oleh benda yang diamati dengan warna sebagai pembedanya Pembedaan radiometrik : dilakukan berdasarkan perbedaan kecerahan citra Pembedaan spasial : memungkinkan citra dapat membaca daerah berukuran kecil dalam bentuk “ pixel “ Transformasi geometrik : ditunjukkan oleh adanya hubungan geometrik yang konsisten antara titik di lokasi dengan hasil pembacaan gambar Penginderaan jauh sebagai suatu sistem : terdiri dari komponen terpisah yang memungkinkan proses optikal, mekanikal, elektronik dan kimia membentuk gambar permukaan bumi. Komponen ini harus didukung oleh kemampuan interpreter dalam membaca citra.

Hasil dari penerimaan tenaga oleh sistem inderaja berupa CITRA Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu obyek yang sedang diamati, sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau. Ada beberapa pengertian citra : - Hornby (1974) : gambaran yang terekam oleh kamera atau alat sensor lain. - Simonett, dkk (1983) : gambar rekaman suatu obyek (biasanya berupa gambaran pada foto) yang didapat dengan cara optik, electrooptik, optik-mekanik, atau electromekanik. Di dalam bahasa Inggris terdapat dua istilah yang berarti citra dalam bahasa Indonesia, yaitu “image” dan “imagery”, akan tetapi imagery dirasa lebih tepat penggunaannya (Sutanto, 1986). Agar dapat dimanfaatkan maka citra tersebut harus diinterprestasikan atau diterjemahkan/ ditafsirkan terlebih dahulu

Foto udara (citra foto) Citra terbagi menjadi 2 yaitu citra foto dan citra non foto Variabel pembeda Foto udara (citra foto) Citra non foto 1. Sensor Kamera Penyiam 2. Detektor Film Pita magnetik / foto konduktif 3. Proses rekaman Fotografik Elektronik 4. Mekanisme perekaman Serentak Parsial 5. Spektrum elektromagnetik Spektrum tampak & perluasannya Spektrum tampak & perluasannya Termal & gelombang mikro (Radar)

Citra Foto Sinar tampak berkisar antara 0,4 – 0,7 μm UV 0,3-0,8 μm Biru : 0,4-0,5 μm Hijau : 0,5-0,6 μm Merah : 0,6-0,7 μm Inframerah : 0,7-15,0 μm Citra Foto Berdasarkan wahananya, citra dibagi menjadi : a. foto udara b. foto darat c. foto satelit/orbital Wahana adalah kendaraan yang membawa alat pemantau.

Berdasarkan ketinggian peredaran wahana, tempat pemantauan atau pemotretan dari angkasa ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu: a. Pesawat terbang rendah sampai medium (Low to medium altitude aircraft) - ketinggian antara 1000 - 9000 m dari permukaan bumi. - citra yang dihasilkan adalah citra foto (foto udara). b. Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft) - ketinggian sekitar 18.000 meter dari permukaan bumi. - citra yang dihasilkan ialah foto udara dan Multispectral Scanner Data. c. Satelit - ketinggian antara 400 - 900 km dari permukaan bumi. - citra yang dihasilkan adalah citra satelit.

FOTO UDARA Berdasarkan warna terbagi menjadi : a. foto udara pankromatik berwarna (foto udara warna asli) b. foto udara false colour (foto udara warna semu)  disebut juga foto udara inframerah berwarna c. foto udara hitam putih FOTOGRAMETRI merupakan suatu cara memperoleh foto udara dengan cara merekam target dengan menggunakan lensa yang terdiri dari kotak gelap. sistem yang berlaku dalam fotogrametri : - jarak ~ - gambar yang diperoleh nyata, terbalik  diproses ulang  dicetak  sesuai dengan kenyataan seperti di lapangan cirinya : pada hasilnya dilengkapi dengan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam pengukuran

b (bidang positif fotogram) f a (bidang negatif) b film b (bidang positif fotogram) f a A B Proses pengambilan gambar dengan fotogrametri

Tinggi terbang pesawat sewaktu memotret Jam saat pemotretan 1 2 3 4 Keterangan : Kedataran kamera Tinggi terbang pesawat sewaktu memotret Jam saat pemotretan a. No seri kamera b. No urut film c. Panjang fokus kamera Hasil fotogrametri

Dalam membuat citra / foto udara untuk suatu daerah, bisa membutuhkan lebih dari satu foto udara. Ada beberapa istilah : Jalur terbang : titik tengah pada foto udara yang berurutan/berpasangan (stereopairs) Titik terbang absolut (H) : tinggi terbang pesawat sewaktu melakukan pemotretan diukur dari permukaan laut Tinggi terbang relatif (H’) : tinggi terbang pesawat sewaktu melakukan pemotretan diukur dari permukaan tanah/daratan Format foto udara : 23 x 23 cm Foto udara diambil tegak lurus bidang horisontal  sumbu kamera membentuk sudut 0º garis lurus/fokus atau membentuk 90º dari bidang datar atau < 3º

8 kunci / elemen yang diperhatikan dalam interpretasi citra : 1. tone / warna 2. tekstur 3. bentuk 4. ukuran 5. bayangan 6. pola 7. ukuran 8. asosiasi