TRANSFORMASI STRUKTURAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Klasik dari Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Advertisements

BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
PERTUMBUHAN EKONOMI.
EKONOMI PEMBANGUNAN PENGANTAR
ALIRAN STRUKTURALIS Adalah aliran pengembangan ide dasar sosialisme yang muncul di akhir 1940 dan 1950an. Teori strukturalis percaya bahwa pembangunan.
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
PEMBANGUNAN PERTANIAN
Pertumbuhan Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi dan Krisis Ekonomi
TEORI PEMBANGUNAN.
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL (PEREKONOMIAN TERTUTUP)
PERTANIAN DALAM TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI: MASHAB EKONOMI KLASIK DAN MASHAB EKONOMI DUALISTIK Oleh Yonariza.
CONSUMPTION & INVESTMENT
Pertumbuhan Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi dan Krisis Ekonomi
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN EKONOMI ,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI , DAN KRISIS EKONOMI
Transformasi Struktural Perekonomian Indenesia
TRANSFORMASI STRUKTURAL EKONOMI NASIONAL
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
ASPEK PEMBANGUNAN MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Tahap-Tahap Pertumbuhan Pembangunan
PERTEMUAN 3 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
GAMBARAN ISU LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
MENGAPA NEGARA TERHAMBAT PEMBANGUNANNYA?
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Nama : Nanik Sugiyarti Nim : A Kelas : H
Pembangunan Ekonomi Raya Sulistyowati
1. Masalah Pertumbuhan dan Pemerataan: Pengalaman Asia Timur
EKONOMI PEMBANGUNAN.
Migrasi&Urbanisasi Ekonomi Pembangunan.
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
KEMISKINAN.
EKONOMI PEMBANGUNAN.
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
Teori-teori Klasik Pembangunan
Pembangunan Ekonomi.
ANALISIS POTENSI EKONOMI DAERAH
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
. PREPARED BY : H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MBA.,MM
KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN
BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI.
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL (PEREKONOMIAN TERTUTUP)
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
. PREPARED BY : Dr. H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM
CONSUMPTION & INVESTMENT
BAB 13 Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
PERTEMUAN 4.
PEREKONOMIAN INDONESIA
Teori Tahap Linear.
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL DAN STRUKTUR EKONOMI
KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN. 1. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN 11. HUBUNGAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN OVERVIEW.
MATERI : KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
BAB 9 PEMBANGUNAN EKONOMI REGIONAL
1. Masalah Pertumbuhan dan Pemerataan: Pengalaman Asia Timur
Migrasi&Urbanisasi Ekonomi Pembangunan.
Transcript presentasi:

TRANSFORMASI STRUKTURAL ASPEK-ASPEK TRANSFORMASI, KONDISI INDONESIA DAN KENDALA-KENDALA DALAM TRANSFORMASI

PENGERTIAN Proses perubahan struktur perekonomian dari sektor pertanian (primer) ke sektor industri (sekunder) atau jasa (tersier), dimana masing-masing sektor akan mengalami proses transformasi yang berbeda-beda; Penelitian yang dilakukan Hollis Chenery tentang transformasi struktural menunjukkan bahwa sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita, perekonomian suatu negara akan bergeser dari yang semula mengandalkan sektor pertanian menuju ke sektor industri. (Mudrajad Kuncoro,1997, 58). Sektor Primer Sektor Sekunder Sektor Tersier

LIMA TAHAPAN TRANSFORMASI (ROSTOW) Masyarakat Tradisional: pertanian masih mengandalkan tenaga semata, teknologi terbatas, masih adanya kelas (kasta) di masyarakat dan tidak terdapat mobilisasi sosial Pre-Kondisi ke Tahap Take-Off: makin produktif dan berparadigma komersialnya sektor pertanian, makin terdapat investasi dalam bidang infrastruktur (contoh: sistem irigasi, pelabuhan dsb), perubahan struktur sosial, terdapatnya mobilisasi sosial di mana orang miskin dapat memperbaiki hidupnya, terbentuknya negara bangsa Take-Off: mulai adanya urbanisasi, teknologi industri mulai dikembangkan (sektor sekunder); produk-produk yang biasa diproduksi dalam masa ini adalah hasil industri tekstil dan pakaian Menuju Kedewasaan: diversifikasi industri, industri barang modal mulai bergeser pada industri untuk barang konsumsi sehari-hari, infrastruktur transportasi bertumbuh pesat, infrastruktur sosial seperti pendidikan mulai bertumbuh pesat Konsumsi Masal: sektor industri menjadi fokus perekonomian, nilai tambah dari barang konsumsi (produk-produk berteknologi tinggi diproduksi seperti otomotif), mulai adanya kesadaran masyarakat untuk menabung

PERGESERAN SEKTOR EKONOMI Bahwa sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita, perekonomian suatu negara akan bergeser dari yang semula mengandalkan sektor pertanian menuju ke sektor industri. (Mudrajad Kuncoro,1997, 58). Proses Akumulasi Proses Alokasi Proses Demografi Proses Distribusi Proses yang menyertai pergeseran sektor ekonomi dan peningkatan pendapatan pekapita (Chenery & Syrquin, 1975)

PROSES AKUMULASI Proses Akumulasi Pendidikan Proses pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan kapasitas produksi seiring dengan peningkatan pendapatan perkapita suatu Negara. Akumulasi dapat ditelusuri lewat peningkatan physical capital (infrastruktur) dan human capital (tenaga kerja) Proses Akumulasi Pendidikan Tabungan 2 Hal Penting untuk Menjelaskan Proses Akumulasi

PROSES ALOKASI Proses alokasi yang dimaksud Hollis & Chenery (1975) menghasilkan perubahan sistematis dalam komposisi permintaan dan produksi domestik, serta perdagangan internasional Ketika Pendapatan perkapita meningkat, proporsi permintaan masyarakat akan bergeser dari produk pangan ke non-pangan Permintaan tersebut akan dipenuhi sektor produksi, sehingga sektor produksi bergeser dari sektor primer ke sektor non primer (sekunder & tertier) Sektor primer akan mengalami penurunan dalam PDB sementara sektor non-primer akan meningkat. Begitu juga serapan tenaga sektoral menunjukan fenomena yang sama

PROSES DEMOGRAFI Peningkatan pendapatan perkapita juga membawa perubahan mendasar dalam struktur penduduk Transisi kependudukan bukan hanya penurunan angka kematian, namun juga menunjukan peningkatan intensitas urbanisasi Urbanisasi itu sendiri bukan hanya dipicu perpindahan fisik manusia dari desa ke kota, namun juga perubahan status daerah dari pedesaan menjadi perkotaan

PROSES DISTRIBUSI Kuznets (1963) mengutarakan bahwa peningkatan pendapatan perkapita di awal pembangunan secara bersamaan dengan distribusi pendapatan antar kelompok masyarakat yang memburuk, sebelum kemudian pada titik tertentu peningkatan pendapatan akan disertai oleh pemerataan distribusi Ketimpangan distribusi pendapatan disebabkan 2 hal : Perbedaan produktivitas faktor produksi di sektor pertanian dan non pertanian Pendapatan di sektor industri dan jasa biasanya tidak merata

Bagaimanakah Proses Transformasi Struktural di Indonesia Bagaimanakah Proses Transformasi Struktural di Indonesia? (Studi 1967 – 2009; Jan Luiten van Zanden & Daan Marks, 2012)

Struktur Ekonomi Indonesia (Kontribusi Terhadap PDB)

Pergerakan Tiga Sektor Utama (% dalam PDB)

Pergerakan Tiga Sektor Utama

Cont’d sejak tahun 1967 – 1973, sektor pertanian berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan total diikuti oleh sektor perdagangan; antara tahun 1973 sampai 1981, kontribusi sektor pertanian dan perdagangan turun sedangkan sektor manufaktur dan sektor publik lainnya naik (konstruksi, transportasi dan kepemilikan tempat tinggal);  Kecuali manufaktur, sektor-sektor yang naik adalah golongan non-traded goods and services Pasca 1973: remunerasi pegawai negeri  meningkatnya propensity to consume untuk non-food goods dan jasa (durable goods dan perumahan) (Booth,1998: 80)

Cont’d “Keengganan para petani untuk membeli pupuk, peralatan modern, dsb., adalah sangat besar sehingga sepertinya tidak tampak modernisasi substansial pertanian yang terjadi pada satu atau dua dekade ke depan (David Penny, 1969: 264).”

Struktur Mata Pencaharian

EDUCATIONAL BACKGROUND vs ECONOMIC SECTOR

Cont’d (Penjelasan) Hampir 40% pekerja di sektor pertanian namun sekitar 90% berkategori low-skilled Sektor-sektor jasa; ketenagalistrikan, gas, air dan finansial memerlukan skilled labor (pendidikan tinggi). Lainnya didominasi pekerja dengan modal pendidikan dasar Sumber: Bappenas, Februari 2012

KENDALA-KENDALA TRANSFORMASI STRUKTURAL Setiap negara memiliki kendala yang berbeda dalam melakukan transformasi struktural Luiten dan van Zanden (2012) menyimpulkan kendala Indonesia antara lain: pendidikan rendah membuat rendahnya pemanfaatan teknologi pembangunan yang tidak merata membuat transformasi struktural hanya terjadi di daerah-daerah yang memiliki infrastruktur memadai fokus ekspor barang mentah di masa lalu membuat industri Indonesia telat untuk didorong memproduksi barang-barang dengan nilai tambah yang tinggi

SUMBER REFERENSI Chenery, H.B. dan Syrquin, M. (1975), Patterns of Development, 1957-1970, London : Oxford University Press. Kuznets, S. (1963). “Quantitative Aspects of The Economic Growth of Nations, VIII : Distribution of Income by Size:, Economic Development and Cultural Change, vol. 11, no. 2, pt. 2 (January), hal 1 – 80. Mankiw, N. Gregory. Principles of Macroeconomic edisi 3 (e-book): Bab 12 halaman 237 – 262. Mudrajad Kuncoro, 1997, Ekonomi Pembangunan, Teori Masalah dan Kebijakan, UPPAMP YKPN, Yogyakarta Ekonomi Indonesia 1800 – 2010 (Jan Luiten van Zanden & Daan Marks, 2012, Bab 8) Rostow, W. W. (1960). "The Five Stages of Growth-A Summary". The Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto. Cambridge: Cambridge University Press. pp. 4–16.