Biaya Modal (Cost of Capital) Ardaniah Abbas
Definisi Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan Modal dapat dilihat di neraca sisi kanan: hutang, saham biasa, saham preferen dan laba ditahan
Definisi Cost of Capital - The return the firm’s investors could expect to earn if they invested in securities with comparable degrees of risk. Return yang dapat diharapkan oleh investor suatu perusahaan apabila mereka berinvestasi pada sekuritas-sekuritas yang mempunyai tingkat risiko yang sebanding. Flotation cost adalah jumlah biaya total yang dikeluarkan untuk menerbitkan dan menjual surat-surat berharga
Contoh: Daimler-Benz berencana untuk membuat Marcedes ML 320 SUV dan membuat pabrik di Alabama. Mereka harus menghitung total investasi dan biaya dari modal yg diperlukan. Ternyata setelah dihitung tingkat return yang diharapkan melebihi dari biaya modal. Akhirnya Daimler-Benz memutuskan untuk membangun pabrik tersebut.
Definisi Perhitungan biaya modal sangat penting karena: Maksimalisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya2 (termasuk biaya modal) diminimumkan Keputusan penganggaran modal ( capital budgeting) memerlukan estimasi biaya modal Keputusan2 penting lain seperti leasing dan modal kerja juga memerlukan estimasi biaya modal
Weighted Average Cost of Capital (WACC) Untuk menghitung biaya modal kita menggunakan WACC WACC adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal Komponen modal yg sering dipakai adalah: saham biasa, saham preferen, utang, laba ditahan Seluruh komponen modal ( capital components) mempunyai satu kesamaan, yaitu investor yang menyediakan dana berharap untuk mendapatkan return dari investasi mereka.
WACC WACC = wd.kd (1-T)+wps.kps+ws.( ks atau ke) WACC= biaya modal rata-rata tertimbang wd = persentase hutang dari modal kd = biaya hutang wps = persentase saham preferen dari modal kps = biaya saham preferen ws = persentase saham biasa atau laba ditahan dari modal ks = biaya laba ditahan ke = biaya saham biasa baru T = pajak
Setiap perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal, yaitu bauran atau perpaduan hutang, saham preferen dan saham biasa yang dapat memaksimumkan harga saham perusahaan. Dengan demikian, perusahaan akan berusaha menambah modal baru tanpa mengganggu keseimbangan struktur modal tersebut.
Misalnya struktur modal PT Edhy yang dianggap optimal adalah : Dengan tingkat pajak 40% maka WACC PT Edhy: WACC = 0,25(15%)(0,6)+0,15(10%)+0,60(9%) = 9,15% Setiap tambahan satu rupiah pada modal PT Edhy, akan terdiri dari 25 sen obligasi dengan biaya setelah pajak 9%, 15 sen saham preferen dengan biaya 10%, dan 60 sen saham biasa dengan biaya 9%. Dan, biaya rata-rata dari setiap rupiah, atau WACC, adalah 9,15%.
Biaya Hutang (cost of debt) Yaitu: tingkat keuntungan yg dinikmati oleh pemegang/pembeli obligasi Dalam perhitungan WACC, kita memakai: Biaya hutang setelah pajak = Kd (1-T) Cnth: Kd=10%, Pajak=15%, Berapa biaya hutang setelah pajak? 10%(1-15%) = 8.5%
Biaya Saham Preferen(Kp) Biaya saham preferen = tingkat keuntungan yg dinikmati pembeli saham preferen (Kp) Kp= Dp Pn Dp=dividen saham preferen tahunan Pn=harga saham preferen bersih yg diterima perusahaan penerbit (setelah dikurangi biaya peluncuran saham atau flotation cost)
Cnth: PT Aksara menjual saham preferen yg memberikan dividen Rp 10 per tahun. Harga saham Rp 100 dgn flotation cost 2,5 per lembar saham. Kp= Dp/Pn = 10 / 97,5 = 10,26%
Biaya Laba Ditahan, ks Perusahaan dapat memperoleh modal sendiri melalui dua cara: Menahan sebagian laba (retained earnings) Menerbitkan saham biasa baru Apabila perusahaan menahan sebagian labanya untuk modal, apakah ada biayanya? Ya, opportunity cost. Laba dapat dibagikan berupa dividen dan investors dapat menginvestasikan uang itu dgn membeli saham, obligasi, real estate, dll Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memberikan keuntungan paling tidak sama dengan keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemegang saham pada alternatif investasi yg memiliki risiko yg sama dengan risiko perusahaan. (ks)
Tiga Cara Menaksir ks Pendekatan CAPM Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF) Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium
1. Pendekatan CAPM KS = KRF + (KM-KRF)bi Ks = tingkat keuntungan yg disyaratkan pada saham perusahaan i. Krf = risk free rate/ bunga bebas risiko Km = tingkat keuntungan portfolio pasar bi = beta saham perusahaan I
2. Discounted Cash Flow (DCF) model Jika Dividen bertumbuh konstan, gunakan Gordon model: P0 = D0(1+g)/Ks-g
3. Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahaan + premi resiko Membeli saham biasa pada umumnya lebih berisiko daripada membeli obligasi yg memberikan penghasilan tetap dan relatif pasti. Oleh karena itu, investor yang membeli saham biasa mengharapkan suatu premi risiko diatas tingkat keuntungan obligasi. Premi risiko besarnya tergantung pada kondisi perusahaan dan kondisi perekonomian.
Contoh: YTM suatu obligasi adalah 12% dan premi risiko untuk saham biasa perusahaan tersebut adalah 5%. Maka: Ks = 12% + 5% = 17%
Dari ketiga pendekatan, mana yang kita gunakan Dari ketiga pendekatan, mana yang kita gunakan? Semuanya dapat digunakan. Apabila dari ketiga pendekatan itu hasilnya berbeda-beda, kita dapat merata-rata ketiga hasil itu.
Biaya Saham Biasa Baru ke Apabila saham biasa baru diterbitkan, berapa tingkat pengembalian (rate of return) yg harus perusahaan peroleh untuk menarik pemegang saham baru? Ke, tapi perusahaan harus memperoleh pendapatan lebih dari Ks karena adanya flotation cost, biaya untuk menerbitkan saham
Biaya Saham Biasa Baru(Ke) Hanya sebagian kecil perusahaan yg sudah matang (mature) mengeluarkan saham biasa baru karena: Biaya flotation yg tinggi Investor menanggapi penerbitan saham biasa baru sebagai sinyal negatif Biasanya manager perusahaan melakukan ini karena mereka berpikiran bahwa harga saham skrg lebih tinggi daripada nilai sesungguhnya Supply saham naik, harga saham turun Flotation cost akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham. Biaya ini terdiri dari: biaya mencetak saham, komisi untuk phak penjamin emisi saham, penawaran saham, dll.
Biaya Saham Biasa Baru(Ke) Gordon Model dgn memperhitungkan flotation cost: Ke = D0 + g P0(1-F) Ke:Biaya saham biasa baru P0: Harga jual saham F: Flotation cost D0:Dividen saham pd t=0 g: Dividen growth
Struktur modal PT Edhy yang dianggap optimal adalah : Sumber Modal Komposisi Biaya Modal Obligasi 20 % 5 % Saham Preferen 25 % 15 % Saham Biasa 55 % 8 % Tingkat pajak 30%