ATURAN PENENTUAN KESIMPULAN (Rule of Inference)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Matematika Komputasi Logic Inference + Predicate Quantifier
Advertisements

LECTURE #2 PENGANTAR LOGIKA MATEMATIKA DISKRIT TKE Ari Fadli, S.T. Program Studi Teknik Elektro, UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN.
Pertemuan bilqis.
Pengantar Intelijensia buatan
PENARIKAN KESIMPULAN/ INFERENSI
Algoritma dan Pemrograman 2C
EXODUS 6:6-8 6 THEREFORE SAY TO THE CHILDREN OF ISRAEL: ‘I AM THE LORD; I WILL BRING YOU OUT FROM UNDER THE BURDENS OF THE EGYPTIANS, I WILL RESCUE YOU.
Kuliah matematika diskrit Program Studi Teknik Elektro
Inferensi pada Kalkulus Predikat Orde 1
Bab 1 Logika Matematika Matematika Diskrit.
Kuliah matematika diskrit Program Studi Teknik Elektro
LOGIKA INFORMATIKA.
TOPIK 1 LOGIKA.
ILMU KOM PUTER FAK MIPA UGM GP DALIYO.
DASAR – DASAR LOGIKA INFORMATIKA
STRUCTURAL CONTROL STATEMENT  If  If…..else….  If ….elseif…else.
Proposisi. Pengantar  Pokok bahasan logika, atau objek dari logika adalah pernyataan-pernyataan atau kalimat yang memiliki arti tertentu dan memiliki.
Modul Matematika Diskrit
BUDIYONO Program Pascasarjana UNS
GRADE/ SEMESTER : VII/ I
Matematika Komputasi Metode + Strategi Pembuktian
Matematika Komputasi Inferensi Logika
Presented By : Group 2. A solution of an equation in two variables of the form. Ax + By = C and Ax + By + C = 0 A and B are not both zero, is an ordered.
PENGETAHUAN BERDASARKAN RULES PERTEMUAN MINGGU KE-6.
REPETITION CONTROL STRUCTURES
INDUKSI MATEMATIKA Perhatikan jumlah bilangan ganjil pertama :
Core Jurusan Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
BAB 4 METODE DEDUKSI KALIMAT LOGIKA
Pertemuan ke 1.
INFERENCE Artificial Intelligence
REPRESENTASI PENGETAHUAN DENGAN TEKNIK LOGIKA
BAB 1 Logika Pengantar Logika
Induksi Matematika.
Pertemuan 3 Predicate Logic
Kalimat berkuantor (logika matematika)
INFERENSI.
DU.116 Lise Sri Andar Muni Teknik Informatika STT Wastu Kencana 2013
EXPERT SYSTEM By Daniel Damaris NS.
Metode Pembuktian Matematika Diskrit.
Proposisi.
Latihan.
Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
Latihan UTS.
Conjunction.
MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA MATEMATIKA.
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
Pertemuan 5 KONVERSI NFA MENJADI DFA
TOPIK 1 LOGIKA.
Matematika diskrit Kuliah 1
PENARIKAN KESIMPULAN/ INFERENSI
Matematika Komputasi Metode + Strategi Pembuktian
Aturan Inferensi x P(x) Universal instantiation P(c)
Kembali ke Diagram lingkaran
Pembuktian Langsung Dan Skema Penarikan Kesimpulan
Matakuliah Pengantar Matematika
Matematika Diskrit TIF (4 sks) 3/9/2016.
Predicate & quantifier
KESETARAAN LOGIS Dua buah pernyataan yang berbeda dikatakan setara/equivalen bila nilai kebenarannya sama Contoh: Tidak benar bahwa aljabar linier adalah.
MATEMATIKA KOMPUTASI LOGIKA MATEMATIKA.
M. A. INEKE PAKERENG, S.Kom., M.Kom.
TOPIK 1 LOGIKA.
ABSTRACT Animation is an image or object processing which can be moved. Firstly, animation is made using paper sheet by sheet which is flipped until get.
Penalaran Matematika.
Pengantar Logika PROPOSISI
How Can I Be A Driver of The Month as I Am Working for Uber?
Materi Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
THE INFORMATION ABOUT HEALTH INSURANCE IN AUSTRALIA.
Modul Matematika Diskrit
PENARIKAN KESIMPULAN.
2. Discussion TASK 1. WORK IN PAIRS Ask your partner. Then, in turn your friend asks you A. what kinds of product are there? B. why do people want to.
Transcript presentasi:

ATURAN PENENTUAN KESIMPULAN (Rule of Inference) Modul Matematika Diskrit ATURAN PENENTUAN KESIMPULAN (Rule of Inference) Pertemuan Ke-3 Jurusan Teknik Informatika - FTIF ITS

Tujuan Instruksional Khusus Memahami tentang konsep aturan penentuan kesimpulan dan penggunaannya Memahami tentang konsep aturan penentuan kesimpulan untuk quantified statements dan penggunaannya

Beberapa istilah dalam pembuktian : Teorema: pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya Ex : Bumi adalah bulat Argumen: rangkaian pernyataan yang membentuk bukti Aksioma: pernyataan yang digunakan dalam suatu bukti, yang kebenarannya bisa diasumsikan, diketahui, atau telah dibuktikan sebelumnya Aturan penentuan kesimpulan (rule of inference): cara menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan sebelumnya

Beberapa istilah dalam pembuktian : 6. Lemma: teorema sederhana yang digunakan dalam membuktikan teorema lain 7. Corollary: proposisi yang merupakan akibat langsung dari teorema yang dibuktikan Ex : jika 3 sisi pada segitiga mempunyai panjang yang sama, maka segitiga itu juga mempunyai sudut yang sama 8. Conjecture: pernyataan yang nilai kebenarannya belum diketahui

Aturan Penentuan Kesimpulan (Rules of Inference) Addition : (p)  (p v q) Simplification : (p ^ q)  (p) Conjunction : ((p) ^ (q))  (p ^ q) Modus ponens : (p ^ (p  q))  (q) Modus tollens : (~q ^ (p  q ))  (~p) Hypothetical syllogism : ((p  q) ^ (q  r ))  (p  r) Disjunctive syllogism : ((p v q) ^ (~p))  (q) Resolution : ((p v q) ^ (~p v r))  (q v r)

Contoh Aturan Penentuan Kesimpulan Addition : (p)  (p v q) Hari ini Jumat Hari ini Jumat atau kita sedang belajar Simplification : (p ^ q)  (p) Hari ini Jumat dan tadi pagi Ayah menelepon Conjunction : ((p) ^ (q))  (p ^ q) Tadi pagi Ayah menelepon

Contoh Aturan Penentuan Kesimpulan Modus ponens : (p ^ (p  q))  (q) Saya haus Jika saya haus, maka saya minum air Saya minum air Modus tollens : (~q ^ (p  q ))  (~p) Saya tidak minum air Saya tidak haus

Contoh Aturan Penentuan Kesimpulan Hypothetical syllogism: ((p  q)^(q  r))  (p  r) Jika hari ini cerah, maka saya akan pergi Jika saya akan pergi, maka saya harus mengambil uang Jika hari ini cerah, maka saya harus mengambil uang Disjunctive syllogism: ((p v q) ^ (~p))  (q) Kemarin hari Selasa atau besok hari Senin Kemarin hari Kamis Besok hari Senin

Contoh 1 Gunakan aturan penentuan kesimpulan untuk menunjukkan bahwa statement dibawah ini Randy works hard If Randy works hard, then he is a dull boy If Randy is a dull boy, then he will not get the job Mempunyai kesimpulan Randy will not get the job Jawaban: Randy works hard : p If Randy works hard, then he is a dull boy : p  q If Randy is a dull boy, then he will not get the job : q   r Kesimpulan : Modus Ponens : (p  (p  q))  (q) Modus Ponens : (q  (q   r))  ( r) Kesimpulan :  r atau Randy will not get the job

Contoh 2

Resolusi (Resolution) Resolusi : ((p v q) ^ (~p v r))  (q v r) q v r disebut resolvent Contoh: Tunjukkan bahwa ((p ^ q) v r) dan (r → s) mempunyai kesimpulan (p v s) Jawaban : (p ^ q) v r ekivalen dengan p v r dan q v r r → s ekivalen dengan ~r v s Dari dua statement (p v r) dan (~r v s) maka kesimpulannya : p v s

Kesalahan menentukan kesimpulan (fallacies) Fallacy of confirming the conclusion: Jika hari ini cerah, maka saya akan pergi Saya akan pergi Hari ini cerah Fallacy of denying the hypothesis: Jika besok hari Sabtu, maka saya akan pulang Besok hari Kamis Saya tidak jadi pulang Alasan : karena tidak ada dalam aturan

Aturan penentuan kesimpulan untuk quantified statements Rules of Inference Name x P(x)  P(c) Universal instantiation P(c) an arbitrary c  x P(x) Universal generalization x P(x)  P(c) for some element c Existential instantiation P(c) for some element c  x P(x) Existential generalization

Contoh 1 Tunjukkan bahwa premise : “Everyone in this discrete mathematics class has taken a course in computer science” dan “Marla is a student in this class” mempunyai kesimpulan “Marla has taken a course in computer science” Jawaban : Asumsi : D(x) adalah “x in this discrete mathematics class” dan C(x) adalah “x has taken a a course in computer science” No Tahapan Alasan 1 x (D(x)  C(x)) Premise 2 D(Marla)  C(Marla) Universal instantiation from (1) 3 D(Marla) 4 C(Marla) Modus ponens from (2) and (3)

Contoh 2 Tunjukkan bahwa premise : “A student in this class has not read the book” dan “Everyone in this class passed the first exam” mempunyai kesimpulan “Someone who passed the first exam has not read the book” Jawaban : Asumsi : C(x) adalah “x in the class” dan B(x) adalah “x has read the book” dan P(x) adalah “x passed the first exam”.

Contoh 2 No Tahapan Alasan 1 x (C(x)  B(x)) Premise 2 C(a)   B(a) Existential instantiation from (1) 3 C(a) Simplification from (2) 4 x (C(x)  P(x)) 5 C(a)  P(a) Universal instantiation from (4) 6 P(a) Modus ponens from (3) and (5) 7  B(a) 8 P(a)   B(a) Conjunction from (6) and (7) 9 x (P(x)  B(x)) Existential generalization from (8)

Latihan Apakah aturan penentuan kesimpulan yang digunakan pada argumen dibawah ini: If I work all night on this homework, then I can answer all exercises. If I answer all the exercises, I will understand the material. Therefore, if I work all night on this homework, then I will understand the material. Jelaskan aturan penentuan kesimpulan yang digunakan setiap tahap pada argumen dibawah ini: There is someone in this class who has been to France. Everyone who goes to France visits the Louvre. Therefore, someone in this class has visited the Louvre.