MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR Pendidikan yang berkarakter akan menciptakan banyak intelektual terpelajar bukan intelektual kurang ajar
Ciri penting lingkungan belajar Karyawan perlu mengetahui mengapa mereka seharusnya belajar (menetapkan tujuan) Isi pelatihan bermakna Kesempatan berlatih/praktik Mengamati pengalaman dan berinteraksi dengan orang lain. Koordinasi dan pelaksanaan program yang baik Menghapal isi pelatihan
Penetapan Tujuan Pembelajaran Tujuan yang dinyatakan dengan baik seharusnya berisikan 3 Komponen : 1. Perilaku/kinerja yang dapat diamati 2. Kriteria yang dapat diukur 3. Kondisi kerja
silabus atau garis besar program Materi Pelatihan yang Bermakna Banyak jenis bahan pelatihan digunakan, tetapi kita memfokuskan pembahasan di sini pada : pengumuman program silabus atau garis besar program buku pedoman pelatihan (training manual)
Kesempatan Berlatih/Praktek Praktek aktif menunjukkan bahwa pembelajar seharusnya diberi kesempatan melakukan tugas berulang-ulang atau menggunakan pengetahuan yang dipelajarinya. Praktek berjarak, yaitu mempraktekkan perilaku baru dengan mengambil waktu istirahat diantaranya, akan lebih efektif Praktek terkumpul, yaitu mempraktekkan perilaku baru tanpa jeda/istirahat, terutama untuk keterampilan motorik. Jika pembelajar harus berkonsentrasi untuk waktu yang panjang tanpa istirahat, pembelajaran akan menjadi tidak efektif.
Mengamati Pengalaman dan Berinteraksi dengan Orang Lain Pemberian pengalaman kepada karyawan atau membaurkan mereka dengan karyawan yang lebih berpengalaman serta menyediakan bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk mengelola kesenjangan pengetahuan mereka. Pembelajaran juga terjadi melalui interaksi dengan peserta pelatihan yang lain dalam kelompok kecil selama sesi pelatihan juga setelah kembali ke pekerjaan. Dengan bekerja dalam kelompok kecil, peserta pelatihan mungkin memperoleh pandangan yang beragam mengenai masalah dan isu, dan pandangan yang tidak mereka dengar jika mereka belajar sendiri
Koordinasi dan Pelaksanaan Program yang Baik Koordinasi pelatihan merupakan salah satu aspek administrasi pelatihan. Administrasi pelatihan berarti mengkoordinasi aktivitas sebelum, selama, dan setelah program. Administrasi pelatihan meliputi: 1.Mengkomunikasikan program pelatihan kepada karyawan. 2.Mendaftarkan karyawan untuk mengikuti program pelatihan. 3.Mempersiapkan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran. 4.Menata fasilitas pelatihan dan ruangan. 5.Menguji peralatan yang akan digunakan dalam pembelajaran. 6.Memiliki peralatan backup (misalnya kertas fotocopy untuk slide jika OHP atau LCD tidak berfungsi). 7.Menyediakan dukungan selama pembelajaran. 8.Mendistribusikan materi evaluasi (misalnya tes, survei, ukuran reaksi, dsb.) 9.Memfasilitasi komunikasi antara pelatih dengan peserta pelatihan selama dan sesudah pelatihan. 10.Merekam penyelesaian pelatihan dalam rekaman pelatihan atau file kepegawaian. (Noe, 2003)
Menghafal Isi Pelatihan