Chapter 6: implementasi strategi
FORMULASI & IMPLEMANTASI
FORMULASI DAN IMPLEMENTASI 1. Success Perusahaan mampu melakukan formulasi strategi dan sekaligus mampu mengimplementasikannya secara baik 2. Roulette Formulasi strategi kurang baik tetapi hasil yang didapat tidak terlalu mengecewakan karena manajemen mampu mengimplementasikan secara baik
3. Trouble Strategi perusahaan diformulasikan dengan baik tetapi menjadi tidak optimal karena manajemen tdk dapat mengimplementasikannya dengan baik 4. Failure hasil terburuk dimana formulasi tidak baik dan implementasinya juga kurang baik
ANALISIS STRUKTUR ORGANISASI Suatu mekanisme formal untuk mengelola organisasi Faktor yg mempengaruhi perancangan struktur organisasi Strategi untuk mencapai tujuan organisasi Teknologi Karakteristik anggota organisasi Ukuran organisasi
JENIS STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL Mengelompokkan kegiatan, tanggung jawab berdasarkan fungsi-fungsi dasar bisnis suatu organisasi Kelebihan: Kerja lebih efisien Memusatkan keahlian organisasi Pengawasan mudah Pengawasan management puncak lebih ketat
Kekurangan: Sulit mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan yang berbeda Memusatkan pada masing-masing tugasnya Biaya koordinasi antar departemen tinggi Membatasi pengembangan keterampilan Mendorong persaingan antar departemen
2. Divisional Setiap divisi menyerupai perusahaan terpisah dimana setiap kepala divisi memusatkan perhatiannya pada operasi divisinya akan tetapi tetap harus bertanggungjawab pada manajer pusat Kelebihan: Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat Koordinasi lebih mudah Pertanggungjawaban jelas
Kekurangan: Biaya operasional tinggi Duplikasi kegiatan atau fungsi Kebijakan antar divisi kadang-kadang tidak konsisten
Divisional atas dasar Produk Consumer Branded Noodle Diary Seasoning …
Divisional atas dasar Pelanggan President Personal Banking Private Banking Business Banking Corporate Banking
Divisional atas dasar Wilayah Ketua Umum Ketua DPD Jawa Barat Ketua DPD Jawa Tengah …
MATRIKS Ranati komando divisional dan fungsional diimplementasikan secara simulatan dan membebani satu sama lainnya dalam departemen yang sama. Terdapat dua rantai komando, dan beberapa karyawan memberikan laporan pada dua pimpinan.
Direktur Utama Manajer Produksi Manajer Pembelian Manajer Keuangan Manajer Proyek A Staf Keuangan Staf produksi Staf Pembelian
Keunggulan Matriks 1. Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien dibandingkan pada hirarki tunggal 2. Fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap lingkungan yang terus berubah 3.Pengembangan keterampilan manajemen umum dan spesialis 4. Kerja sama interdisiplin, ketersediaan ahli untuk seluruh divisi 5. Pelebaran tugas-tugas bagi para karyawan
Kelemahan Matriks 1.Kebingungan dari rantai komando ganda 2.Konflik tinggi antara dua sisi matriks 3.Banyak pertemuan, lebih banyak diskusi daripada tindakan 4.Membutuhkan pelatihan hubungan manusia Dominasi kekuatan oleh salah satu sisi matriks
PROYEK Sama dengan matriks yang merupakan departementalisasi campuran. Menyangkut pembentukan tin, spesialis yang difungsikan untuk mencapai tujuan khusus. Jika pekerjaan/proyek telah selesai maka tim dibubarkan dan anggota tim kembali ke departemen fungsional asalnya.
Direktur Utama Manajer Proyek Manajer Produksi Manajer SDM Manajer Pemasaran Manajer Keuangan Produksi SDM Pemasaran Keuangan
Keunggulan Proyek Fleksibelitas tenaga kerja Mengurangi hambatan antar departemen, meningkatkan kompromi Mengurangi waktu untuk merespon, keputusan lebih cepat diambil Mengurangi biaya administratif
Kelemahan Proyek Waktu dan sumberdaya seringkali lebih banyak untuk pertemuan Desentralisasi seringkali tidak terencana Kurangnya loyalitas
ANALISIS BUDAYA ORGANISASI Sikap dan nilai, gaya manajemen dan kebiasaan mengambil keputusan dari anggota organisasi Tahapan: Individual analysis small group discussion action planning
MEKANISME PENGEMBANGAN BUDAYA ORGANISASI Mekanisme Primer Bagaimana pemimpin menilai & mengendalikan organisasi Bagaimana reaksi pimpinan terhadap masalah yang ada Bagaimana pimpinan memahami aturan Kriteria dalam pengalokasian reward, status/karir Kriteria dalam rekruitmen, seleksi, promosi, pensiun
Mekanisme Sekunder Desain/struktur organisasi System dan prosedur organisasi Desain lingkungan fisik Sejarah, falsafah
APLIKASI BUDAYA ORGANISASI Force coercion Pendekatan dengaqn menggunakan kekuasaan, hukuman, reward untuk memaksa anggota organisasi menerima perubahan dalam budayanya Empirical Rational Pendekatan dengan bujukan dan kekuatan yang dimiliki seseorang dgn meyakinkan bahwa perusahaan tersebut adalah baik. Mereka akan bertingkah laku apabila mendapatkan keuntungan dari perubahan budaya tersebut
Normative Reducative Pendekatan dgn menrubah sikap anggota organisasi dgn membudayakan sikap tertentu shg sikap dapat meresap dalam tingkah laku sehari-hari
ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN a. The Administrator Manajer yang memiliki sedikit perhatian pada pencapaian dan kekuasaan ciri: Perusahaan konservatif & berubah secara pelan Kurang inovatif Mengindarkan konflik dan resiko Tujuan: bertahan hidup
b. The Analitical Manager Manajer memberi perhatian yang besar pada pencapaian dan sedikit sekali pada kekuataan sehingga lebih pada penggunaan pendekataan masuk akal. Ciri: Pembuatan keputusan didasarkan proses analisis logika dan kuantitatif Berorientasi pada hasil dgn rencana-rencana rinci
c. The Assertive Manager Manajer lebih agresif dan memiliki perhatian yang besar pada pengendalian personal ciri: Terbuka pada konflik dan konfrontasi langsung Pengambilan keputusan muncul dari proses argumentasi
d. The Team Manager Memiliki perhatian pada hasil, tim yang sukses dan keseimbangan antara pencapaian dan kekuasaan. Ciri: Kurang agresif Menyukai konflik dan konfrontasi
e. The Entrepreneur Manajer menaruh perhatian yang besar pada kekuasaan dan motivasi pencapaian serta relatif sedikit kurang menekankan pada kebutuhan akan kerjasama dan perhatian pada faktor manusia Ciri: Berfikir secara konseptual Menekankan aspek jangka panjang dan system secara menyeluruh Menyukai teknologi dan metode baru Mencari pesaing & menargetkan pada standar yg tinggi
KEPEMIMPINAN STRATEGIS Penentuan arah strategis Pemanfaatan dan pemeliharaan kompetensi inti pengembangan modal manusia pemeliharaan budaya korporat yang efektif Penekanan Praktek-Praktek etis Pembangunan Pengendalian strategis