BUKTI AUDIT
TUJUAN AUDIT Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan,dalam segala hal yang material,sesuai dengan prinsip akuntansi berterimaan umm di Indonesia
ASERSI MANAJEMEN yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Asersi Keberadaan atau Kejadian Asersi Kelengkapan Asersi Hak dan Kewajiban Asersi Penilaian atau Alokasi Asersi Penyajian dan Pengungkapan
Standar Pekerjaan Lapangan ,ada 4 standar yang perlu diketahui : Bukti Audit : segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang di sajikan dalam laporan keuangan,yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapatnya. Cukup atau tidaknya bukti audit,berkaitan dengan kuantitas bukti yang harus di kumpulkan oleh auditor. Faktor-faktor yang mempengaruhi antaralain materialitas&resiko,faktor ekonomi,ukuran dan karakteristik populasi Kompetensi bukti audit, berhubungan dengan kualitas atau kendala data akuntansi dan informasi penguat. Bukti audit sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapat auitor,pertimbangan uditor tentang kelayakan bukti audit dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pertimbangan profesional,integritas manajemen,kepemilikan publik versus terbatas,kondisi keuangan.
TIPE BUKTI AUDIT Tipe Data Akuntansi,terdiri dari : Pengendalian Intern sebagai bukti,digunakan untuk mengecek ketelitian dan keaandalan data akuntansi Catatan akuntansi sebagai bukti ( ex:jurnal,buku besar dan buku pembantu), digunakan oleh klien untuk mengelolah transaksi keuangan guna menghasilkan laporan keuangan. Keandalan catatan akuntansi sebagai bukti audit tergantung pada pengendalian intern yang diterapkan dalam penyelenggaraan catatan akuntansi tersebut.
TIPE BUKTI AUDIT Informasi Penguat Bukti Fisik adalah bukti audit yang diperoleh dengan cara inspeksi atau perhitungan aktiva berwujud. Bukti Dokumenter : dibuat dari kertas bertuliskan huruf dan atau angka-angaka atau simbol-simbol lain. Perhitungan sebagai bukti : dilakukan sendiri oleh auditor untuk membuktikan ketelitian perhitungan yang terdapat dalam catatn klien bersifat kuantitatif (ex: footing,cross-footing,pembuktian ketelitian perhitungan depresiasi dg cara menggunakan tarif depresiasi yang digunakan oleh klien) Bukti lisan : permintaan keterangan secara lisan oleh auditor kepada karyawan klien guna menghasilkan informasi tertulis atau lisan. Perbandingan : auditor melakukan analisis terhadap perbandingan setiap aktiva,utang,penghasilan,dan biaya dengan saldo yang berkaitan dalam tahun sebelumnya. Bukti dari spesialis
PROSEDUR AUDIT adalah intruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh saat tertentu dalam audit Inspeksi Pengamatan Permintaan keterangan Konfirmasi Penelusuran Peeriksaan bukti pendukung Perhitungan Scanning Pelaksanaan ulang Teknik audit berbantu komputer
SITUASI YANG MENGANDUNG RESIKO BESAR Penendaliaan intern yang lemah, auditor harus waspada dan mengumpulkan bentuk bkti audit rinci yang lain yang dapat mengganti bukti –bukti yang dihasilkan oleh pengendali intren yang leah tersebut. Kondisi keuangan yang tidak sehat,perusahaan yang mengalai kerugian atau sulit melunasi utangnya akan cenderung menunda penghapusan piutang yang sulit ditagih,atau lupa mencatat utangnya.
SITUASI YANG MENGANDUNG RESIKO BESAR manajemen yang tidak daat di percaya,auditor harus waspada terhadap manajer yg pernyataan lisannya tidak benar. Penggantian auditor,klien baru yang telah mengganti auditornya merupakan klien yang beresiko besar bagi auditor penggantinya. Perubahan tarif atau peraturan pajak,perubahan yang drastis akan mendorong perusahaan perusahaan untuk menggeser pengakuan pendapatan dalam periode yang pajak nya relatif rendah
SITUASI YANG MENGANDUNG RESIKO BESAR Usaha yang bersifat spekulatif,lebih besar resikonya di banding dengan auditor melakukan audit terhadap perusahaan yang kegiatan uasahanya relatif stabil dalam jangka panjang. Tranaksi perusahaan yang kompleks,klien yang kegiatannya meghasilkan transaksi yang rumit merupakan lien yang mengandung resiko besar bagi auditornya.
Keputusan yang harus diambil oleh auditor berkaitan dengan bukti audit Penentuan prosedur audit yang akan digunakan Penentuan besarnya sampel untuk prosedur audit tertentu Penentuan unsur tertentu yang harus dipilih dari populasi Penentuan waktu yang cocok untuk melaksanakan prosedur audit tersebut.