LUAS & VOLUME Bentuk Bidang Datar Letak titik berat benda Rumus-rumus Luas Luas permukaan & Volume Ship shapes Coefficient of fineness of waterplane Block coefficient Simpson Rules Next
Bentuk Bidang Datar Bentuk Bidang Datar Segi Tiga Sama Sisi Sama Kaki Siku-siku Segitiga sembarang Empat Persegi Panjang Bujur sangkar Jajaran Genjang Trapisium Belah Ketupat Lingkaran Oval Next
Segi tiga Sama Sisi: ke tiga sisinya sama panjang, ke tiga sudutnya adalah 60o Sama kaki: Dua sisi sama panjang, membentuk sudut yang sama dengan sisi ketiga Siku-siku: dua sisi berpotongan saling tegak lurus membentuk sudut 90o Segitiga sembarang: sisi-sisi dan sudut-sudutnya tidak beraturan Next
Letak Titik Berat Segi 3: perpotongan angara ke-3 garis beratnya Bujur Sangkar, 4-persegi panjang, belah ketupat: perpotongan ke-2 garis diagonal Lingkaran: di titik pusat lingkaran Next
Rumus-rumus Luas Segi-3 = 1/2 x tinggi x alas Bujur sangkar, 4-persegi panjang = alas x tinggi Belah ketupat, Jajaran genjang = perkalian antara suatu sisi dengan sisi disebelahnya Lingkaran = πr2 Next
Luas Permukaan & Volume Kubus: Luas permukaan = 6 x sisi2 (6a2) Volume = sisi x sisi x sisi (a3) Bentuk kotak: Luas permukaan = 2 (ac x bc x ab) Volume = Luas Alas x tinggi Bulatan (Bola) Luas permukaan = 4πr2 Volume = 4πr2/3 Next
Ship-shapes ‘Bidang’, pada perhitungan stabilitas banyak di bahas tentang bentuk badan kapal yang memotong garis air (sea water plane) yang bentuknya tidak tetap pada setiap perobahan sarat kapal Next
Koefisien Bentuk – (A) L Mengukur luas bentuk kapal yang berpotongan dengan garis air tidaklah mudah karena bentuk kapal yang melengkung. Untuk mengukurnya maka kita harus tahu koefisien bentuk kapal terhadap segi-4 yang mengelilinginya. Dinamakan Koefisien bentuk datar (Coefficient of fineness of the water plane area) Cw, yang rumusnya: Cw = Luas area badan kapal (A) dibagi dengan luas area persegi-4 yang mengelilinginya Bila segi-4 yang mengelilingi badan kapal memiliki panjang = L dan lebar = B, maka Cw = (Luas area bidang air)/(LxB) So, Luas bidang air (A) = L x B x Cw L B Next
Luas area bidang air (A) Misalnya panjang bidang air = 36 m dan lebarnya = 6 m sedangkan Cw = 0,8 Luas area bidang air (A) = L x B x Cw = 36 x 6 x 0.8 = 172.8 m2 L = 36 m Next B = 6 m
Kegunaan Luas bidang air Untuk menghitung TPC (Ton Per Cm Immersion), yaitu berat beban (bobot) yang diperlukan untuk menenggelamkan kapal setinggi 1 cm Rumus TPC = A/100 (di air tawar) atau 1.025 x (A/100) (di air laut) Next
Block Coefficient (Cb) Kegunaan: untuk menghitung Isi Displacement kapal. Dengan cara yang sama, Cb = merupakan perbandingan antara volume badan kapal dengan volume kotak yang mengelilinginya Maka Volume of Displacement adalah L x B x D x Cb, dimana D adalah sarat kapal Next
Contoh penggunaan Cb 125 x 25 x 6 x 0,7 = 13125 M3 Misalnya panjang garis air = 125 m lebarnya = 25 m, sarat kapal = 6 m, Cb = 0,7. Berapa Volume of Displacement kapal? Volume of Displacement = 125 x 25 x 6 x 0,7 = 13125 M3 Block coefficient ini sering digunakan untuk menentukan jumlah awak kapal yang dapat di angkut oleh sebuah sekoci penolong SOLAS Bab III Jumlah penumpang sekoci = (L x B x D x Cb)/0.283 Next
Cb juga digunakan untuk menghitung Bobor Mati (DWT) Contoh: Sebuah kapal panjangnya = 64 m, lebarnya 10 m. Pada saat kosong saratnya = 1,5 m dengan Cb = 0,6. Pada saat dimuati penuh saratnya 4 m dengan Cb = 0, 75. Berapa DWT kapal tersebut? Saat kosong, displacement = 64 x 10 x 1,5 x 0,6 = 576 m3 Saat penuh, displacement = 64 x 10 x 4 x 0,75 = 1920 m3 DWT (isi) = 1920 – 576 = 1344 m3 DWT kapal tersebut = 1344 x 1,025 = 1377,6 ton Next
Cara lain menghitung Cb Yaitu dengan cara menghitung koefficient bagian tengah kapal (midship coefficient = Cm) dikalikan dengan koeficient prismatik (Cp) Cb = Cm x Cp Cm = perbandingan antara bagian tengah-tengah kapal dengan lebar bidang air dan sarat kapal Cp = volume displacement kapal pada sarat tertentu dengan isi bentuk prisma yang mengeliling badan kapal Next
Simpson Rules (Trapezoide measurement) Kegunaannya: untuk mengukur luas bidang datar dan volume benda yang permukaannya tidak teratur Simpson First Rule : Luas = (h/3) (y1 + 4y2 + 2y3 + 4y4 + y5) Simpson Second Rule : Luas = (3/8)hx(y1 + 3y2 + 3y3 + 2y4 +3y5 +3y6 +y7) Simpson’s 5/8 Rule Luas = h/12 (5y1 + 8y2 – y3) Next
Contoh penggunaan Simpson First Rule: Sebuah kapal panjangnya 120 m pada garis air yang mempunyai semi ordinat yang berjarak antara masing2 dari depan ke belakang: (a; b; c; d; e; f; g) 0; 3.7; 7.6; 7.6; 7.5; 4.6; 0.1 Hitung luas area bidang kapal tersebut
Penyelesaian: c d e f g a b 20 m 20 m 120 m No ½ ordinat Simpson Multiplier Hasil luas a b c d e f G 3.7 7.6 7.5 4.6 0.1 1 4 2 14. 8 15.2 30.4 15 18.4 93.9 h = 120/6 = 20 m Luas WP = 2 x h/3(a+4b+2c+4d+2e+4f+g) = 2 x 20/3 x 93.3 = 1252 m2 Next
Aplikasi rumus Simpson Untuk menentukan letak titik apung kapal secara membujur (Center of Floatation = c.o.f) Untuk menentukan letak titik apung kapal secara melintang (titik B KB) Catatan: Sebagaimana rumus simpson didasarkan pada perhitungan ‘integral’, maka yang dapat dihitung secara akurat adalah bentuk yang secara matematis dapat dihitung (conform, misalnya bentuk parabola, juring lingkaran dsb). Adanya perobahan bentuk pada bagian-bagian ujung kapal, dihitung dengan cara lain. Bentuk itu biasa disebut sebagai ‘Apendage’ Next Daftar Isi