PRAKTIKUM MATERIAL JALAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh Drs.Muhammad Choliq
Advertisements

Peralatan Tangan dan Listrik
KERJA BANGKU.
Oleh : Adhetya Kurniawan, M.Pd.
PEKERJAAN DASAR – DASAR SURVEY PEMETAAN
Alat Ukur Linier Langsung
Cara-cara Penggambaran Khusus
ALAT UKUR DAN PENGGUNAANNYA
MIKROSKOP DAN PENGGUNAANNYA
Kurikulum 2013 mempersembahkan waktu media pembelajaran statistika
GERAK LURUS Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan konsep.
Perencanaan perkerasan struktur lapangan terbang
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
4. DINAMIKA.
4. DINAMIKA.
Pertemuan 12 Gambar pembesian penulangan
Sambungan Las Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (Pertemuan 4)
Perencanaan Batang Tarik
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
PROYEKSI SIKU-SIKU gambar proyeksi siku-siku dilihat dari enam arah pandang yaitu Pandangan Atas (PA) adalah tampak benda bila dilihat dari atas Pandangan.
Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM)
MELAKSANAKAN PENGELAS PEMOTONGAN TERMAL, DAN PEMANASAN
Teknologi Dan Rekayasa
Teknologi Dan Rekayasa
Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM)
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN
MODUL KE TIGA BELAS MENGGAMBAR TEKNIK PENSKETSAAN LUKISAN
MODUL KE DELAPAN MENGGAMBAR TEKNlK GAMBAR INSTRUMEN DUA PANDANGAN
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester)
Menggunakan peralatan Tangan dan Listrik
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
Elemen-elemen Konstruksi Bangunan: Fondasi Pertemuan 2
Buku 2: RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan)
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER
CALIFORNIA BEARING RATIO
Akibat Muatan Garis dan Muatan Bidang
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN Disusun: Dr. Eng. Iman Haryanto, ST., MT
PELATIHAN BETON II PELATIHAN II OLEH DIVISI MATERIAL KONSTRUKSI (Pertemuan Ke-2) FUNGSIONARIS UREKA 2017 | FAKULTAS TEKNIK | UNIVERSITAS UDAYANA.
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
PRAKTEK TACHIMETRI.
Pengantar statistika sosial
Resista Vikaliana, S.Si. MM
Lekukan Batang & Kulit.
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
MENGGAMBAR TEKNIK 1.
Latihan Soal Kinematika Partikel
Perencanaan Batang Tarik Pertemuan 3-6
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut : Berdasarkan gambar tersebut.
CBR LAPANGAN.
Usaha dan energi Oleh : Anggraeni Ayu Dewantie Alifian Maulidzi A
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
Pengenalan dan Penggunaan Peralatan serta Kelengkapan Gambar Teknik
Produk Alat Sambung untuk Struktur Kayu a) Alat Sambung Paku Paku merupakan alat sambung yang umum dipakai dalam konstruksi maupun struktur kayu. Ini.
K3 DAN HUKUM TENAGA KERJA KELOMPOK 1 (SATU) ROBIATUL IRUDAH FIZA LESTARI RIZQI NABILAH HASNA.
PENGUKURAN OLEH MARDIANA. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah KOMPETENSI.
Kerja bangku YUSUF RIZAL FAUZI, S.T., M.T. Mengukur dan menandai benda kerja Mengukur benda kerja berarti membandingkan suatu besaran yang diukur dengan.
Pengambilan Contoh Tanah
Presentasi Laboratorium Metalurgi II Kelompok 24 : Greynaldi Gasra ( ) Adam Andi Nugroho ( )
PENUNJUKKAN UKURAN.
Ranna Kurnia Pengujian Karakteristik Aspal. Jenis Pengujian Karakteristik Aspal (umum) Penetrasi Penetrasi Setelah TFOT Titik Lembek Titik Lembek Setelah.
OLEH : Wiwi Rahmadani Junaidi Reza DESIGN PELEDAKAN TEROWONGAN.
Transcript presentasi:

PRAKTIKUM MATERIAL JALAN Buku 2: RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 9> PRAKTIKUM MATERIAL JALAN Disusun: Dr. Eng. Iman Haryanto, ST., MT Ir. Heru Budi Utomo, MT

RKPM - 9 Pertemuan ke Tujuan Ajar/ Keluaran/ Indikator Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Media Ajar Metode Evaluasi dan Penilaian Metode Ajar (STAR) Aktivitas Mahasiswa Aktivitas Dosen/ Nama Pengajar Sumber Ajar Teks Presentasi Gambar Audio/Video Soal-tugas Web 9 Dapat melaksanakan proses pemecahan batu (stone crusher), pemisahan agregat (splitter) di laboratorium, serta melaksanakan pengujian dan analisis DCP untuk daya dukung tanah Ruang lingkup: (1) penyiapan sampel dan pelaksanaan pemecahan batu, pemisahan agregat (splitter), (2) SOP pengujian dan analisis DCP Waktu: 6 sesi @60 menit  - Presensi (10%), pre test (10%), keaktifan dan kedisiplinan (20%), kualitas laporan (20%), responsi (40) Skoring 0-100 Mahasiswa berkelompok dan praktek (1) Baca buku petunjuk praktikum sebelum kuliah, (2) Melaksanakan praktikum selama kuliah, (4) Menyusun laporan praktikum dan analisis data Memandu praktikum dan menjelaskan di laboratorium. Pengajar: Iman Haryanto, Heru Budi Utomo Buku Petunjuk Praktikum

Pemecah Batu (Stone Crusher) Tujuan Pemecahan agregat bertujuan untuk mendapatkan ukuran material yang lebih kecil sesuai dengan yang dibutuhkan. Benda Uji Agregat yang  ada di Laboratorium Perkerasan. Peralatan Mini Stone Crusher

Pelaksanaan Menyiapkan peralatan yang akan digunakan dan menentukan ukuran agregat yang diinginkan, selanjutnya Menyiapkan agregat yang akan dipecah. Menghidupkan mini stone crusher dengan menekan tombol “on”. Masukkan agregat ke dalam stone crusher sedikit demi sedikit. Pada saat memasukkan agregat ke dalam mini stone crusher, ukuran agregat disesuaikan dengan ukuran lubang pemecahnya, sehingga proses pemecahan berjalan lancar. Setelah agregat dimasukkan kedalam mini stone crusher, tutup lubang untuk memasukkan agregat dengan penutup untuk menghindari pecahan agregat yang terlempar keluar . Hasil pecahan agregat ditampung pada tempat yang telah disediakan (ember)

Hasil Hasil pemecahan batu berupa batu dengan ukuran- ukuran antara ¾″ sampai dengan ½″ atau sesuai dengan ukuran diameter dari mini stone crusher yang digunakan.

DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) Pengujian ini digunakan untuk menetapkan kekuatan atau daya dukung (CBR) di lapangan secara cepat dengan menggunakan alat Dynamic Cone Penetrometer, DCP). Konus : logam terbuat dari baja keras, bagian ujung berbentuk kerucut dengan sudut 30o untuk bahan granular. Pada keadaan khusus seperti tanah berbutir halus digunakan kerucut dengan sudut 60o,. Penggunaan sudut konus akan menentukan penggunaan rumus atau grafik hubungan nilai DCP dan CBR yang digunakan untuk menentukan nilai CBR .

Peralatan utama Penetrometer konus dinamis (DCP) terdiri dari 3 bagian utama   1 Bagian atas a) Pemegang; b) Batang bagian atas Ø 16 mm, tinggi-jatuh 575 mm; c) Penumbuk berbentuk silinder berlubang, berat 8 kg. 2 Bagian tengah a) Landasan penahan penumbuk terbuat dari baja; b) Cincin peredam kejut; c) Pegangan untuk pelindung mistar penunjuk kedalaman. 3 Bagian bawah a) Batang bagian bawah, panjang 90 cm, Ø 16 mm; b) Batang penyambung, panjang antara 40 cm - 50 cm, Ø 16 mm dengan ulir dalam di bagian ujung yang satu dan ulir luar di ujung lainnya; c) Mistar berskala, panjang 1 meter, terbuat dari plat baja; d) Konus dari baja keras berbentuk kerucut di bagian ujung, Ø 20 mm, sudut 60o atau 30o; e) Cincin pengaku.

Cara pengujian a) Letakkan alat DCP pada titik uji di atas lapisan tanah yang akan diuji; b) Pegang alat yang sudah dipasang pada posisi tegak lurus di atas dasar yang rata dan stabil, kemudian catat pembacaan awal pada mistar pengukur kedalaman; c) Mencatat jumlah tumbukan; 1) Angkat penumbuk pada tangkai bagian atas dengan hati-hati sehingga menyentuh batas pegangan; 2) Lepaskan penumbuk sehingga jatuh bebas dan tertahan pada landasan; 3) Lakukan langkah-langkah pada 1) dsn 2) di atas, catat jumlah tumbukan dan kedalaman pada formulir 1-DCP, sesuai ketentuan-ketentuan sebagai berikut: (a) untuk lapis fondasi bawah atau tanah dasar yang terdiri dari bahan yang tidak keras maka pembacaan kedalaman sudah cukup untuk setiap 1 tumbukan atau 2 tumbukan; (b) untuk lapis fondasi yang terbuat dari bahan berbutir yang cukup keras, maka harus dilakukan pembacaan kedalaman pada setiap 5 tumbukan sampai dengan 10 tumbukan.

4) Hentikan pengujian apabila kecepatan penetrasi kurang dari 1 mm/3 tumbukan. Selanjutnya lakukan pengeboran atau penggalian pada titik tersebut sampai mencapai bagian yang dapat diuji kembali. d) Pengujian per titik, dilakukan minimum 2 kali (duplo)dengan jarak 20 cm dari titik uji satu ke titik uji lainnya. Langkah- langkah setelah pengujian; 1) Siapkan peralatan agar dapat diangkat atau dicabut ke atas; 2) Angkat penumbuk dan pukulkan beberapa kali dengan arah ke atas sehingga menyentuh pegangan dan tangkai bawah terangkat ke atas permukaan tanah; 3) Lepaskan bagian-bagian yang tersambung secara hati-hati, bersihkan alat dari kotoran dan simpan pada tempatnya; 4) Tutup kembali lubang uji setelah pengujian

Cara menentukan nilai CBR Periksa hasil pengujian lapangan yang terdapat pada formulir pengujian penetrometer konus dinamis (DCP) dan hitung akumulasi jumlah tumbukan dan akumulasi penetrasi setelah dikurangi pembacaan awal pada mistar penetrometer konus dinamis (DCP); b) Gunakan formulir hubungan kumulatif (total) tumbukan dan kumulatif penetrasi, terdiri dari sumbu tegak dan sumbu datar, pada bagian tegak menunjukkan kedalaman penetrasi dan arah horizontal menunjukkan jumlah tumbukan; c) Plotkan hasil pengujian lapangan pada salib sumbu di grafik d) Tarik garis yang mewakili titik-titik koordinat tertentu yang menunjukkan lapisan yang relatif seragam; e) Hitung kedalaman lapisan yang mewakili titik-titik tersebut, yaitu selisih antara perpotongan garis-garis yang dibuat pada d), dalam satuan mm;

f) Hitung kecepatan rata-rata penetrasi (DCP, mm/tumbukan atau cm/tumbukan) untuk lapisan yang relatif seragam; Nilai DCP diperoleh dari selisih penetrasi dibagi dengan selisih tumbukan. g) Gunakan gambar grafik atau hitungan formula hubungan nilai DCP dengan CBR dengan cara menarik nilai kecepatan penetrasi pada sumbu horizontal ke atas sehingga memoton garis tebal untuk sudut konus 60o atau garis putus-putus untuk sudut konus 30o h) Tarik garis dari titik potong tersebut ke arah kiri sehingga nilai CBR dapat diketahui.

Gambar 1

Grafik

Pemisahan Agregat dengan alat Sample Splitter A. Tujuan : Memisahkan agregat untuk mendapatkan ukuran yang kita inginkan. B. Benda Uji : Agregat yang ada di Laboratorium C. Alat : Sample Spliter

D. Pelaksanaan Menyiapkan alat yang akan kita pakai dan menentukan berapa besar ukuran agregat yang akan kita inginkan serta ukuran besar kecilnya lubang pemecah agregat Menyiapkan agregat yang akan dipisahkan. Memasukkan agregat ke dalam alat pemisah agregat sedikit demi sedikit. Pada saat memasukkan agregat di usahakan agregat tidak melebihi kapasitas alat. Setelah agregat masuk kedalam alat maka agregat akan terpisah antara agregat kasar dan halus sesuai ukuran. E. Data Data yang dihasilkan berupa agregat dengan ukuran-ukuran tertentu