Oleh: Dwi Handono Sulistyo PKMK FK UGM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Bappenas
Advertisements

Pusdiklat Aparatur BPPSDM Kesehatan
Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan
Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan (PMPK FK UGM) 1 November 2012
DAN RENCANA TINDAK LANJUT
Program PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP)
Laksono Trisnantoro dan Dwijo Susilo
LAPORAN KELOMPOK TEMATIK
PERAN PENDEKATAN DAN STRATEGI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DALAM MENDUKUNG PAMSIMAS Waka CPMU Pamsimas Komponen B Kementerian Kesehatan RI.
Dwi Handono Sulistyo Ignatius Praptoraharjo.  Luas, beragam dan berkembang  Sejak lama ada kebijakan mendukung perkembang sektor non- pemerintah  Pelayanan.
Critical review fungsi dan program Puskesmas
LAPORAN KELOMPOK TEMATIK
AGENDA PROGRAM PAMSIMAS KOMPONEN 2 KESEHATAN TAHUN 2015
MOBILISASI LEMBAGA KECAMATAN (MUSPIKA) & DESA DALAM PELAKSANAAN STBM
PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PARADIGMA SEHAT
PAMSIMAS II: Komponen Kesehatan
RENCANA PELATIHAN KESEHATAN HAJI PUSDIKLAT APARATUR 2012
PERAN PENDEKATAN DAN STRATEGI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DALAM MENDUKUNG PAMSIMAS Waka CPMU Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan RI Disampaikan.
KOMISI VII DAN KOMISI VIII Rakerkesnas Tahun 2015 – Bali
ZERO BASED BUDGETING (ZBB)
Win-Development Program PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI LINGKUNGAN MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA SANITASI.
PENTINGNYA HIK DAN HKP DALAM MENCAPAI SBS
Telaah Kritis Laporan2 Divisi PH Kamis 23 April, Jam 14:00 – 15:30 PKMK FK UGM.
TEAM WORK PROGRAM SANIMAS DAK.
AKREDITASI PUSKESMAS.
Kebijakan Desentralisasi Kesehatan dan Governance Sektor Kesehatan
Laksono Trisnantoro Dwi Handono Sulistyo KMPK FK UGM
Feedback Sistem Informasi SDM Kesehatan
DANA DEKONSENTRASI GTK TAHUN 2017
dr.Andi.Hj.Hadijah Iriani R.Sp.THT.MSi Kepala bappeda kota makassar
Dwi Handono Sulistyo PKMK FK UGM
Dwi Handono Sulistyo KMPK FK UGM
Strategi dan Program 5 tahunan
OPTIMALISASI BOK DALAM PROGRAM PAMSIMAS/STBM TAHUN 2017
DISKUSI KELOMPOK SEHAT
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Tahun 2017
Diskusi: Peran Departemen dalam AHS
PROGRAM NUSANTARA SEHAT
Memahami arti Kontrak Sesi 1
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT & KEDOKTERAN PENCEGAHAN TAHAP PROFESI DOKTER DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR.
Memahami arti Kontrak Sesi 2
Sistem Kesehatan di Propinsi pasca JKN
KORBINWAS oleh Dinkes Provinsi
Draft Modul Sinkronisasi RPJMD dengan RPJMN Bidang Kesehatan
KELOMPOK SEJAHTERA PROV. SULAWESI BARAT PROV. MALUKU UTARA Kab. Majene
Analisis SWOT & Isu-isu Pengembangan
KUWAT SRI HUDOYO SEKRETARIS DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT
RISET PEMBIAYAAN KESEHATAN DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Dwi Handono Sulistyo PKMK FK UGM
Adi Utarini Hanevi Djasri PKMK & MMR FK-UGM
ANALISIS SDM DI SEKTOR KESEHATAN
Memahami arti Kontrak Sesi 3
KESEPAKATAN PERTEMUAN
Provinsi Sumatera Selatan
On-line untuk Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan
KONSEP PEMBIAYAAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 11
KEBIJAKAN HIBAH DANA DEKONSENTRASI / TUGAS PEMBANTUAN DAN HIBAH DROPPING DALAM RANGKA TERTIB PENATAUSAHAAN KEMENTERIAN KESEHATAN.
Oleh : INE INAJAH Kepala Bidang Perbendaharaan BPKAD
Pendampingan Implementasi
ETIKA PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT
Kebijakan Desentralisasi Kesehatan dan Governance Sektor Kesehatan Laksono Trisnantoro Dwi Handono Sulistyo KMPK FK UGM.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo
FEEDBACK INFORMASI SDM KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2018
Sesi 2: Konsep Dasar Pembiayaan Kesehatan
Dr. Roni Dwi Susanto, M.Si Kepala LKPP 2019
Dr. Roni Dwi Susanto, M.Si Kepala LKPP 2019
DEFINISI DAK Nonfisik adalah dana yang diberikan ke daerah untuk membiayai operasional kegiatan program prioritas nasional di bidang kesehatan. BOK merupakan.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
PERAN SERTA POLTEKES KEMENKES DALAM MENDUKUNG PROGRAM KEMENKES
Transcript presentasi:

Oleh: Dwi Handono Sulistyo PKMK FK UGM Pengantar: Webinar & Workshop Pengembangan Semangat Kewirausahaan Calon Provider Kontrak dalam Kesehatan Masyarakat Oleh: Dwi Handono Sulistyo PKMK FK UGM

Pokok Bahasan Perkembangan contracting out dan implementasinya di Indonesia Alternatif Mekanisme Kontrak Agenda Kegiatan

Perkembangan contracting out dan implementasinya di Indonesia Pokok Bahasan 1: Perkembangan contracting out dan implementasinya di Indonesia

Perkembangan Contracting Out Dari kontrak individual  kontrak lembaga untuk paket layanan berbasis tim (Resolusi World Health Assembly pada pertemuannya yang ke-56 tahun 2003)

From Individual/Team-based Contracting Institution-based Contracting Keppres No. 37/1991; Keppres No. 23/1994; Permenkes No. 7/2013 DAK NON FISIK 2016 & 2017 Individual-based Contracting Team-based Contracting Permenkes No. 1199/2004 (X); SK Menkes No. 1086/2009; SK Menkes No. 156/2010 NUSANTARA SEHAT Institution-based Contracting Individu Permenkes No. 1231/2007; Permenkes No. 1235/2007; Permenkes No. 535/2008; Permenkes No. 538/2008 Institution-based Contracting Tim INOVASI SISTER HOSPITAL

KONTINUUM CONTRACTING: Kontrak Langsung SDM  Kontrak Tidak Langsung Institusi Untuk “Paket” Pelayanan Kesehatan (incl: SDM) KONTINUUM CONTRACTING: Kontrak Langsung SDM  Kontrak Tidak Langsung SDM Contracting Institusi Untuk Satu Jenis Pelayanan Kesehatan Tertentu (incl: SDM) Contracting Institusi Untuk Manajemen (incl: SDM) Resolusi World Health Assembly pada pertemuan nya yang ke-56 tahun 2003 Contract- ing SDM Yankes (tim) Contract- ing SDM Mana- jemen (tim) Contract- ing SDM Yankes (indivi- dual) Contract- ing SDM Manaje- men (indivi- dual)

Individual-based contracting Dari Dokter PTT (Keppres No. 37/1991)  hingga Permenkes No. 71/2016 (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan): Kontrak tenaga promosi kesehatan di puskesmas Kontrak tenaga Fasilitator STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) kabupaten

Kelemahan kontrak individual Rentang kendali terlalu lebar (Kemenkes mengawasi seluruh wilayah)  sulit pengawasannya  terjadi moral hazard individu Contoh: tidak masuk kerja atau bermalas-malasan karena tidak diawasi; bekerja tidak sepenuh hati

Kasus kontrak individu (BOK 2016) untuk tenaga promkes Rentang kendali sempit (puskesmas mengawasi tenaga kontrak)  pengawasan lebih baik Kendala: daerah sulit/terpencil  sulit mendapatkan tenaga promkes Akibatnya: dana BOK 2016 untuk kontrak lebih dinikmati daerah maju

Alternatif mekanisme kontrak Pokok Bahasan 2: Alternatif mekanisme kontrak

Alternatif mekanisme kontrak Perlu dipertimbangkan sistem kontrak lembaga sebagai penyedia SDM promkes dan tenaga kesling Perlu dikembangkan kontrak yang lebih komprehensif mulai dari tenaga ahli kesmas (S2-S3) di tingkat provinsi dan (S1-S2) di kab/kota, hingga tenaga madya (D3) di puskesmas  melalui lembaga  kontrak 2 level

Kontrak 2 Level: Kontrak Lembaga

Kasus Kontrak Lembaga di Kab. Berau Kaltim (2008) Tersedia anggaran Rp. 1,5 M untuk kontrak lembaga (penyediaan tim tenaga kesehatan) di puskesmas Anggaran tak terserap karena tak ada provider untuk level kesehatan masyarakat yang siap (NOTE: Bandingkan dengan Sister Hospital NTT untuk pelayanan kuratif yang banyak providernya)

Implikasi Perlu menyiapkan calon provider lembaga untuk kontrak pelayanan kesehatan masyarakat

Pokok Bahasan 3: Agenda kegiatan

Tujuan Memahami kebijakan kontrak untuk kesehatan masyarakat Memahami pentingnya semangat kewirausahaan bagi lembaga calon provider sistem kontrak Memahami konsep dan teori kontrak Memahami langkah-langkah dan strategi pemenangan kontrak Memahami langkah-langkah dan strategi implementasi kontrak Memahami manajemen risiko dalam kontrak Menyusun Rencana Tindak Lanjut.

Agenda Webinar 1: Jum’at 3 Februari 2017 (08.00 – 10.00 WIB) Workshop: Kamis 23 Februari 2017

Selamat mengikuti kegiatan terima kasih