PROSES ADAPTASI PSIKOLOGIS MASA NIFAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PUJIAN UNTUK ANAK KITA oleh Munif Chatib
Advertisements

Teori Kebidanan 1 Reva Rubin By Isna Hudaya, S.SiT.
LIMA KEBUTUHAN DASAR PSIKHIS MANUSIA.
SIKLUS HIDUP, KESEHATAN DAN PERAN SOSIAL
HOSPITALISASI PADA ANAK
KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS
ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU POSTPARTUM ASMIKA MADJRI.
PERUBAHAN-PERUBAHAN PSIKOLOGI DALAM KEHAMILAN
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
PERUBAHAN-PERUBAHAN PSIKOLOGI DALAM KEHAMILAN
MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN
Psikologi ibu nifas dalam
PENDIDIKAN KELAHIRAN ANAK
ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM.
Materi Pelatihan Attachment Parenting
“KONSEP KELUARGA DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS”
PSIKOSIS dan DEPRESI POSTPARTUM
Analysis and Critique Theory Teetering on the Edge of Post Partum Depresion (PPD) Cherly tatano beck Oleh Kelompok 2.
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
Respon Orangtua Terhadap Bayi Baru Lahir
KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT GANGGUAN JIWA
ASUHAN KEBIDANAN IV.
TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL KEBIDANAN
ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU MASA NIFAS
PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN
PROGAM TINDAK LANJUT ASUHAN NIFAS DI RUMAH
FISIOLOGI NIFAS.
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
DOSEN PEMBIMBING DESI SARLI M.KEB
Mengenal Gejala Gangguan Jiwa
MEMAHAMI FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI MASA NIFAS DAN MENYUSUI
PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS SELAMA MASA KEHAMILAN
Modul Praktik Klinik Psikiatri FKUI
Pertemuan 12 Psikologi Pendidikan Keluarga
IPS Kelas I (kasih sayang dalam keluarga
ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM.
Keluarga dengan Anak yang Baru lahir dan Anak Usia 0-3 tahun
DISUSUN OLEH : SRI YULIA SANDRA
Perubahan dan Adaptasi Psikologis dalam Masa Kehamilan
ASUHAN NEONATUS,BAYI,BALITA,DAN PRA SEKOLAH
ASUHAN KEHAMILAN KEBIDANAN
KEBUTUHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL
Proses Pembentukan Keluarga Psikologi Pendidikan Keluarga
PSIKOLOGIS IBU PADA TM I,II,III
ASUHAN KEBIDANAN I PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN PADA KEHAMILAN I,II DAN III ALDILAH ALFI IZLAMI IB.
Petolongan Pertama Psikologis Psychological First Aid (PFA)
KEBUTUHAN PSIKOLOGI IBU HAMIL T I, TII, TIII
PSIKOLOGI KESEHATAN.
KOMUNIKASI PADA KLIEN ANAK
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
Komunikasi pada bidang maternitas
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan
ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU MASA NIFAS
Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS
DINAMIKA KELUARGA PADA MASA HAMIL
HOSPITALISASI.
DUKUNGAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL KALA I
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
Yang benar vs yang salah
HOSPITALISASI PADA ANAK PERTEMUAN III Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep
Coping terhadap grief pada anak tunggal atas kematian ayahnya
POLA ASUH ANAK. PERKEMBANGAN ANAK Faktor bawaan Anak Dewasa Pengaruh lingkungan (pola asuh keluarga)
KEHILANGAN DAN BERDUKA Eri Riana Pertiwi. Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan.
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
RESPONS AYAH DAN KELUARGA TERHADAP BAYI
GANGGUAN JIWA PADA MASA KEHAMILAN
Komunikasi dalam Keluarga
Transcript presentasi:

PROSES ADAPTASI PSIKOLOGIS MASA NIFAS

A.Perubahan Psikologi Fase Taking-In Fase Taking – Hold Adaptasi psikologi ibu nifas melalui tahapan seperti yang dikemukakan oleh Reva Rubin (1963), yaitu : Fase Taking-In Fase Taking – Hold Fase Letting Go

Fase Taking - In Masa ketergantungan  1-2 hari PP Dalam memenuhi kebutuhannya ibu sangat tergantung pada orang lain  bersikap pasif Segala sesuatu berfokus pada diri sendiri Terkenang pengalaman saat melahirkan Kebutuhan  istirahat & makan

Gangguan Psikologi yang mungkin dirasakan ibu : Kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan tentang bayinya. Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang dialami ibu. Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya. Suami/keluarga yang mengkritik ibu tentang cara perawatan bayinya.

Fase Taking - Hold Masa ketergantungan  hari ke-3 s/d 10 PP Fokus perhatian mulai meluas pada bayinya Mandiri dalam perawatan diri sendiri Terbuka dalam menerima nasehat  perawatan diri & bayinya Saat terbaik memberikan konseling Tenaga ibu meningkat & merasa nyaman

Fase Letting Go Ibu sibuk dengan tugas-tugas sebagai IRT Meningkatnya kemandirian dalam perawatan diri dan bayinya Ibu sibuk dengan tugas-tugas sebagai IRT

B.Post Partum Blues Dapat diartikan sebagai “ kemurungan sehabis melahirkan bayi “, berlangsung kira-kira hari ke-3 s/d 5 PP. Dasar-dasar fisiologis yang mempengaruhi terjadinya post partum blues : Perubahan hormonal yang cepat  laktasi  emosi menjadi labil

Ketidak nyamanan fisik : after pain,nyeri laserasi,pembesaran payudara,kurang tidur. Kehilangan fisik yang nyata setelah melahirkan  rasa duka cita Psikologis  pemisahan wanita dari keluarga & bayinya komentar & prilaku  kritik  perasaan tidak aman/ketidakmampuan dalam peranya sebagai seorang ibu

Faktor umur dan paritas (jumlah anak) Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan Latar belakang psikologi wanita yang bersangkutan seperti :tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan tidak diinginkan, gangguan kejiwaan sebelumnya, sosial ekonomi Kecukupan dari lingkungannya. Ingat SURGA!!!!! Perubahan peran sebagia istri dan ibu Problem anak

2. Tanda dan Gejala Emosi yang labil  Emosional Sedih, khawatir, cemas, mudah tersinggung Merasa kehilangan semangat & mudah marah Sedih tanpa sebab, menangis berulang kali Cenderung menyalahkan diri sendiri Gangguan tidur dan nafsu makan  kelelahan Mood mudah berubah,perasaan bersalah, perasaan terjebak (marah pada pasangan dan bayinya) Sangat pelupa

3. Penanganannya Lakukan rawat gabung (Rooming In) Kontak segera, terus menerus serta kedekatan fisik dengan bayinya Pastikan ada yang menemani ibu & bayinya selama beberapa hari/minggu Beri kesempatan ibu u/bertanya & menceritakan apa yang terjadi selama proses persalinan Biarkan ibu mengungkapakan apa yang dirisaukannya

6. Beri dukungan/dorongan pada ibu untuk merawat bayinya  puji & ajar 7. Libatkan ibu dlm perawatan bayinya 8. Gunakan obat-obat/jamu/upacara tradisional atau sesuai kepercayaan setempat 9. Belajar tenang (tekhnik relaksasi) 10.Berolahraga ringan 11.Bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru

C.Depresi Masa Nifas Post Partum blues tidak tertangani dengan baik  depresi nifas Tanda dan Gejala : Tidak bisa tidur, tidak nafsu makan Merasa tidak mampu merawat diri dan bayinya Berfikir u/mencederai diri dan bayinya Halusinasi tdk berfikir jernih Perilaku aneh Menolak bayi yang dilahirkannya

Penanganannya : Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar. Memerlukan pengobatan khusus  rujuk ke ahli psikiatri (psikiater) Kolaborasi dgn dokter untuk pemberian anti dapresan Pasien dengan percobaan bunuh diri sebaikany tidak tinggal sendirian di rumah

5. Jika diperlukan lakukan perawatan RS 6. Tidak dianjurkan untuk rooming in/rawat gabung dengan bayinya

Interaksi yang menyenangkan, misalnya: Sentuhan pada tungkai dan muka bayi secara halus dengan tangan ibu. Sentuhan pada pipi Tatapan mata bayi dan ibu Tangisan bayi

Ikatan ibu dan bayi bisa tertunda karena : Prematuritas Bayi atau ibu sakit Cacat fisik

B. Respon Ayah dan Keluarga IBU Jam pertama PP saat yg peka bagi ibu  kontak yg erat dgn bayi  mempermudah proses penjalinan hubungan batin Tanpa memandang umur,paritas & status perkawianan  ibu akan memperlihatkan tingkah laku dgn menyentuh bayi, merangkul & berbicara u/mengomentari rupa bayinya

Emosi ibu kadang bercampur baur Emosi ibu kadang bercampur baur.Untuk memperlihatkan kegembiranan/kebahagian  tertawa,berbicara bahkan menangis, u/memperlihatkan kekecewaan tidak ingin menyentuh bayinya Sebagian ibu ingin segera menyusui bayinya, sebagian lagi tidak ingin menyentuh bayinya yang belum dimandikan,masih basah dan kadang masih berlumur darah.

AYAH Ayah akan merasakan kepuasan/bangga yang mendalam, sangat gembira  ingin menyentuh & menggendong bayinya. Emosi ayah lebih baik dari ibu jika bayi tersebut tdk sesuai harapan (cacat,mati atau jenis kelamin tidak sesuai)  akan berfokus u/membantu ibu melupakan hal tersebut. Keluarga lainnya Akan membantu ibu dalam pemenuhan kebutuhannya dan bayinya

Respon Positif Ayah dan keluarga menyambut kelahiran bayinya dengan sangat suka cita karena sebagai anggota baru dalam keluarga dianggap sebagai anugerah yang sangat menyenangkan Ayah bertambah giat dalam mencari nafkah karena ingin memenuhi kebutuhan bayinya dengan baik Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam merawat bayi Ada sebagian ayah/keluarga yang lebih mencintai ibu-ibu yang melahirkan anak yang telah lama diidam-idamkan

Respon Negatif Keluarga/ayah tidak menginginkan kelahiran bayinya karena tidak sesuai dengan keinginan Kurang bahagia dengan kegagalan KB Ayah merasa kurang mendapat perhatian dari istrinya karena semua perhatian dicurahkan ke bayinya Kecemasan dalam membina dan membiayai kebutuhan hidup keluarga Rasa malu ayah/keluarga kepada anaknya (bayi yang cacat, bayi yang dilahirkan dari hasil hubungan haram)

C. Sibling Rivally Kelahiran seorang bayi  perubahan peran & hubungan dalam keluarga (misal: saudara kandung/anak yang lebih besar) atau lebih dikenal dengan “ Sibling RivallY “. Sibling Rivally adalh kompetisi antara saudara kandung untuk mendapatkan cinta kasih, afeksi dan perhatian dari satu atau kedua orang tuanya, atau untuk mendapatkan pengakuan atau suatu yang lebih.

Penyebab Sibling Rivally Kompetensi (kemampuan) kaitannya dengan kecemburuan Ciri emosional Sifat perasa anak seusia 2-3 tahun (apa yang disenangi adalah miliknya) Kelemahan perkembangan (kemampuan berbahasa, interaksi sosial.

Untuk mencegah terjadinya hal tersebut dapat diupayakan hal sbb: Atur jarak kehamilan Masa prenatal  ajak anak u/mengunjungi klinik, kenalkan calon adiknya lebih awal. Sesudah kelahiran  libatkan dlm perawatan adiknya,beri penjelasan bahwa “adik bayi” butuh bantuannya 4. Pembagian peran & tanggung jawab oleh ibu dan ayah terhadap kasih sayang sang kakak.

5. Orangtua tidak perlu langsung campur tangan kecuali jika terdapat tanda2 akan terjadi kekerasan fisik. 6. Orangtua harus dapat memberikan otoritas kepada anak2 sedemikian rupa sehingga menyelesaikan masalah dengan anak2 bukan unuk anak2

Cara memisahkan dua anak yang konflik menjurus ke fisik, tidak boleh menyalahkan salah satu akan tetapi keduanya dihargai seakan sama-sam benar. Jika anak memperebutkan benda yang sama (tekhnik pengajaran agar keduanya dapat menggunakan secara bergantian secara adil dan menggembirakan) Memberi kesempatan pada anak untuk mengungkapkan apa yang dirasakan tentang saudaranya.

Jangan memberikan tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orangtua sehari-hari adalah cara pendidikan anak yang paling bagus

Peran Bidan dalam mengatasi hal ini : Membantu menciptakan terjadinya ikatan ibu dan bayinya dalam jam pertama sesudah kelahiran Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.

Terima kasih