PENJADWALAN Bab 9
Penjadwalan Pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja, dan menentukan urutan pelaksanaan bagi suatu kegiatan operasi. Bertujuan meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan. EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Teknik penjadwalan berdasarkan sistem volume produksi Metode Tinggi (mass production) Line balancing Menengah (batch production) Run-out time Rendah (jobbing shop production) Loading; sequencing EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Penyeimbangan lini Penyeimbangan lini (line balancing) bertujuan untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancar dalam rangka memperoleh utilisasi yang tinggi atas fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan melalui penyeimbangan waktu kerja antar stasiun kerja (work station). Elemen tugas dalam suatu kegiatan produksi dikelompokkan sedemikian rupa dalam beberapa stasiun kerja yang telah ditentukan sehingga dapat diperoleh penyeimbangan waktu kerja yang baik. EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Contoh penyeimbangan lini Tabel 9.1, h.310 Tugas Tugas pendahulu Waktu (menit) A - 6 B 2 C 3 D 7 E F G C, F 10 H 5 I 4 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo D H I A C B G F E Pabrik beroperasi 8 jam per hari Diinginkan keluaran 40 unit/hari
Stasiun kerja 2 Stasiun kerja 1 Stasiun kerja 3 Stasiun kerja 4 6 2 3 D H I A C B G F E 7 10 5 4 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Penyelesaian secara heuristik Tabel 9.2, h.313 Stasiun kerja Waktu yang tersedia Tugas yang dapat dipilih Tugas yang cocok Penugasan (waktu) Waktu kosong I 12 A, B A, D A (6) 6 D, B B B (2) 4 D, C C C (3) 1 D - II D (7) 5 E E (3) 2 F F (2) III G G (10) H IV H (5) 7 I (4) 3 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Run–out time tingkat persediaan ROT = ––––––––––––––––– rata-rata permintaan Menunjukkan berapa lama suatu produk tertentu akan habis dari persediaan Aturan penjadwalan dalam ROT ialah menjadwalkan pekerjaan yang memiliki ROT terkecil lebih dulu Setelah selesai satu tahap penjadwalan (lot) kemudian dievaluasi kembali untuk menentukan produk yang memiliki ROT terkecil lagi, dst sampai beberapa lot telah dijadwalkan. EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Waktu produksi (minggu) Contoh run-out time Tabel 9.3, h.315 Produk Data permintaan Data produksi Persediaan Permintaan per minggu Ukuran lot Produksi per minggu Waktu produksi (minggu) A 400 100 500 1000 0,5 B 1200 150 750 1 C 2100 300 600 2 D 1100 200 1,5 E 800 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Produk Awal periode Akhir minggu ke-1/2 Akhir minggu ke-2 Persediaan ROT A 400 4 850 8,5 700 7 B 1200 8 1125 7,5 900 6 C 2100 1950 6,5 1500 5 D 1100 5,5 1000 1300 E 800 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Produk Akhir minggu ke-3 Akhir minggu ke-5 Akhir minggu ke-6 Persediaan ROT A 600 6 400 4 300 3 B 750 5 450 1050 7 C 1200 1800 1500 D 1100 5,5 700 3,5 500 2,5 E 1400 1000 800 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo Minggu ke 0 ½ 2 3 5 6 A D E C B
Pembebanan Gambar 9.2, h.317 Pusat kerja Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Bengkel logam A B D Bengkel mesin C Bengkel listrik Bengkel cat EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Penjadwalan maju Gambar 9.3 2 II 1 III 3 I Waktu (jam) Mesin Pekerjaan B Pekerjaan A Urutan proses Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mesin I Mesin II Mesin III EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo pekerjaan A pekerjaan B arah penjadwalan
Penjadwalan mundur 2 II 1 III 3 I Waktu (jam) Mesin Pekerjaan B Pekerjaan A Urutan proses Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mesin I Mesin II Mesin III EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo pekerjaan A pekerjaan B arah penjadwalan
Pengurutan Beberapa aturan prioritas FCFS (first come first serve) pekerjaan yang datang lebih awal pada suatu pusat kerja akan dikerjakan lebih dulu. Aturan ini banyak digunakan pada bank, supermarket, kantorpos, dsb SPT (shortest processing time) pekerjaan yang paling cepat selesainya mendapat prioritas pertama untuk dikerjakan lebih dulu. Cara ini seringkali diterapkan bagi perusahaan perakitan atau jasa. EDD (earliest due date) pekerjaan yang harus selesai paling awal dikerjakan lebih dulu. EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Contoh pengurutan Pekerjaan Lama proses Jadwal selesai A 10 15 B 6 C CV Maart memiliki lima pekerjaan yang akan diproses dengan menggunakan suatu pusat kerja yang sama. Data waktu proses dan kapan pekerjaan yang bersangkutan harus selesai ditunjukkan dalam tabel berikut ini. Diasumsikan kedatangan pekerjaan secara berturut-turut adalah A, B, C, D dan E. (h.322) Pekerjaan Lama proses Jadwal selesai A 10 15 B 6 C 11 21 D 12 18 E 9 16 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Urutan pekerjaan (kedatangan) Metode FCFS Urutan pekerjaan (kedatangan) Lama proses Waktu selesai Jadwal selesai Keterlam-batan A 10 15 - B 6 16 C 11 27 21 D 12 39 18 E 9 48 32 Jumlah 140 65 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo Rata-rata waktu penyelesaian pekerjaan = 140/5 = 28 hari Rata-rata waktu keterlambatan = 65/5 = 13 hari Rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem = 140/48 = 2,91
Metode SPT Urutan pekerjaan Lama proses Waktu selesai Jadwal selesai Keterlam-batan B 6 10 - E 9 15 16 A 25 C 11 36 21 D 12 48 18 30 Jumlah 130 55 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo Rata-rata waktu penyelesaian pekerjaan = 130/5 = 26 hari Rata-rata waktu keterlambatan = 55/5 = 11 hari Rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem = 130/48 = 2,7
Metode EDD Urutan pekerjaan Lama proses Waktu selesai Jadwal selesai Keterlam-batan B 6 10 - A 16 15 1 E 9 25 D 12 37 18 19 C 11 48 21 27 Jumlah 132 56 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo Rata-rata waktu penyelesaian pekerjaan = 132/5 = 26,4 hari Rata-rata waktu keterlambatan = 56/5 = 11,2 hari Rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem = 132/48 = 2,75
Pengurutan pekerjaan melalui 2 pusat kerja Dalam kegiatan jobbing shop production sering terdapat keadaan di mana setiap produk diproses menggunakan fasilitas produksi yang sama secara bergantian dan melalui dua pusat kerja secara berurutan. Kasus seperti ini disebut dengan N/2 problem, yaitu masalah pengurutan N pekerjaan pada 2 pusat kerja dengan urutan proses yang sama. A B C tA1 tB1 tC1 tA2 tB2 tC2 Pusat Kerja I Pusat Kerja II Pekerjaan/ produk EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Contoh N/2 problem Urutan proses: D E F C A B Pusat I Pusat II H.325 Pekerjaan Waktu proses (jam) Pusat 1 Pusat 2 A 5 B 4 3 C 14 9 D 2 6 E 8 11 F 12 Urutan proses: D E F C A B EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo Waktu 0 2 10 21 35 40 44 Pusat I Pusat II D E F C A B Waktu 0 2 8 10 21 33 35 44 49 52
Pengurutan pekerjaan melalui 3 pusat kerja Masalah pengurutan pekerjaan melalui tiga pusat kerja yang sama secara bergantian disebut N/3 problem. Pada kasus ini, masalah pengurutannya menjadi lebih kompleks. Aturan Johnson masih bisa diterapkan jika memenuhi kondisi berikut ini. Waktu proses yang terpendek pada Pusat kerja 1 harus lebih lama dari waktu proses terpanjang di Pusat kerja 2, atau Waktu proses terpendek pada Pusat kerja 3 harus lebih lama dari waktu proses terpanjang di Pusat kerja 2. 1 2 3 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Contoh N/3 problem Pekerjaan Waktu proses (jam) Pusat 1 Pusat 2 7 4 3 B 6 5 8 C 9 Tidak bisa menggunakan Johnson’s rule karena waktu proses terpendek di Pusat I dan Pusat III lebih kecil daripada waktu proses terlama di Pusat II. Penyelesaian dilakukan dengan menguji semua kombinasi urutan yang ada: ABC, ACB, BCA, BAC, CAB, dan CBA EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Contoh Pekerjaan Waktu proses (jam) Pusat 1 Pusat 2 Pusat 3 D 8 4 5 E 12 6 10 F 7 9 Pekerjaan t1 + t2 t2 + t3 D 8 + 4 = 12 4 + 5 = 9 E 12 + 6 = 18 6 + 10 = 16 F 7 + 5 = 12 5 = 9 = 14 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo Urutan proses: F E D
Diagram urutan penugasan: Waktu 0 7 19 27 F E D Pusat I Pusat II Pusat III 31 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo Waktu 0 12 21 25 35 40
Soal latihan 1 8. Tugas pekerjaan pabrikasi dari suatu produk PT Apriliana seperti tersebut dalam tabel berikut. Jumlah jam kerja perusahaan 8 jam per hari. Jika keluaran yang dikehendaki 240 unit/hari, berapa pusat kerja yang diperlukan untuk pekerjaan itu dan tunjukkan pembagian pekerjaannya. Tugas Tugas pendahulu Waktu (detik) A - 30 B 40 C 20 D 50 E F G D, E 90 H F, G 80 PT Apriliana WS = WO/K = 28800/240 = 120 detik/unit N= T/WS = 390/120 = 3,25 dibulatkan menjadi 4 Pembagian tugas: ADE, BCF, G, dan H EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo
Soal latihan 2 19. Waktu proses dan jadwal selesai untuk lima buah tugas terlihat pada tabel di bawah ini. a. Apabila urutan proses berdasarkan urutan kedatangan, berapakah rata-rata waktu penyelesaian kelima tugas itu b. Jika setiap keterlambatan tugas dikenakan denda Rp10.000,- per hari, berapakah jumlah denda yang harus dibayar c. Bandingkan jawaban di atas dengan jika menggunakan metode earliest due date. Tugas Waktu proses (hari) Jadwal selesai (hari) A 3 7 B 12 C 5 10 D 22 E 8 20 FCFS EDD Tugas Waktu proses Waktu selesai Jadwal selesai Keterlambatan A 3 7 - B 10 12 C 5 15 D 27 22 E 8 35 20 90 25 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo Tugas Waktu proses Waktu selesai Jadwal selesai Keterlambatan A 3 7 - C 5 8 10 B 15 12 E 23 20 D 35 22 13 84 19
Soal latihan 3 21. Setiap jenis produk diproses melalui dua tahap urutan pekerjaan, yaitu melalui Pusat Kerja I dan II. Pada saat ini terdapat 5 jenis produk yang akan diproses dengan masing-masing waktu proses pengerjaan (dalam jam) untuk setiap pusat kerja sebagai berikut. a. Susun urutan pekerjaan yang dapat memperkecil waktu penyelesaian kerja. b. Berdasarkan urutan pekerjaan dalam (a), hitung jumlah waktu kosong (idle time) dari Pusat Kerja II. Model AA EE II OO UU Pusat 1 30 20 60 Pusat 2 45 25 40 15 Perusahaan furniture Urutan pekerjaan: EE AA II OO UU Perhitungan waktu kerja: Waktu 0 20 50 110 140 160 Pusat 1 EE AA II OO UU Pusat 2 EE AA II OO UU Waktu 0 20 45 50 95 110 150 175 190 Jumlah waktu kosong Pusat II = 20 + 5 + 15 = 40 jam. EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo