Aktiva Lancar Pasiva Aktiva Tetap Pasiva atau Liabilities Pasiva dapat terdiri atas kredit usaha, kredit bank (account payable) dan lain- lain. Pasiva atau liabilities terdiri dari jangka pendek dan jangka panjang. Adapun penempatan pos-pos dalam lembaran neraca, secara garis besar terlihat pada tabel berikut : Aliran Kas Laporan financial dibedakan atas dua macam laporan yaitu adalah laporan rugi laba dan daftar neraca, yang berguna untuk melihat keadaan financial ekonomi sebuah perusahaan. Sementara itu, para ahli akuntansi menetapkan laporan aliran kas sebagai laporan financial yang ketiga disamping kedua macam laporan tersebut (Financial Accounting Standard Board – FASB 95). Laporan aliran kas menggambarkan mengenai jumlah dana yang tersedia setiap saat yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan operasional perusahaan, termasuk investasi, juga memuat jumlah pemasukan dan pengeluaran yang disusun dengan menelusuri dan mengkaji laporan rugi laba (Income Statement) dan Lembaran Neraca (Balance Sheet). Menyusun aliran kas dari lembaran neraca dan rugi laba Untuk mempermudah menyusun aliran kas, sistematika aliran kas suatu perusahaan dikelompokkan sebagai berikut : a. Aliran kas kegiatan operasi b. Aliran kas kegiatan investasi c. Aliran kas pendanaan (financing). Sistematika diatas oleh S. B. Block dan G. A. Hirt 1990 digambarkan pada gambar Aktiva Lancar (Current Assets) Pasiva (Liabilities) Aktiva Tetap (Fixed Assets) Ekuitas ManPro/AriefS’Files http://www.mercubuana.ac.id 1
anggaran modal yang cukup besar, disamping kegiatan rutin yang selama ini dikerjakan? Aliran kas untuk maksud tersebut mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut : a. prinsip Aliran Kas Hal ini berarti biaya dan manfaat financial hendaknya dinyatakan dengan aliran kas. Manfaat adalah aliran kas masuk, sedangkan biaya adalah aliran kas keluar. b. Aliran Kas Inkremental Dalam menganalisis proyek (invesatasi), aliran kas yang diperhatikan hanyalah arus dana masuk dan keluar yang ada kaitannya (relevan) dengan proyek yang bersangkutan, yaitu yang bersifat incremental. Airan kas tersebut tidak akan ada bila tidak ada proyek. Jadi, misalnya suatu perusahaan yang telah berjalan ingin mengadakan proyek baru maka perlu dikaji dengan teliti penggunaan sumber daya tersebut terhadap perusahaan secara keseluruhan. Untuk memudahkan pengertian, aliran kas incremental adalah aliran kas yang tidak akan terwujud bila proyek tidak ada. c. Aliran Kas Diperhitungkan Setelah Dikenakan Pajak Karena keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya investasi diperhitungkan setelah kewajiban membayar pajak dipenuhi maka analisis aliran kas usulan investasi juga harus dianalisis sesudah pajak. d. Memperhatikan Incidental Effect Adanya proyek yang baru mungkin berpengaruh terhadap laba perusahaan, misalnya karena akan menghasilkan produk yang sifatnya saling melengkapi. Namun, keadaan sebaliknya dapat pula terjadi. e. Tidak Perlu Memperhatikan Sun Cost Prinsip ini menjelaskan bahwa yang perlu diperhitungkan dalam analisis kas adalah biaya-biaya yang ada hubungannya dengan proyek yang dikeluarkan setelah ada keputusan proyek dijalankan. Biaya-biaya sebelumnya yang tergolong sebagai sun cost tidak perlu diperhatikan. ManPro/AriefS’Files http://www.mercubuana.ac.id 3
.Membayar dividen saham”Preferen” (50.000) Tabel -1 Contoh Menyusun Aliran Kas (x Rp.1000) 1. Aliran Kas investasi Kenaikan investasi (misalnya untuk pabrik dan peralatan) …….. (75.000) (75.000) 2. Aliran Kas dari Operasi Pemasukan bersih (pendapatan setelah pajak) Tambahkan kembali depresiasi Peningkatan aktiva lancer (Misalnya persediaan) Peningkatan pasiva (misalnya, utang bank)……… 250.000 10.000 (40.000) 100.000 320.000 3. Aliran Kas dari Pendanaan .Membayar dividen saham”Preferen” .Membayar saham biasa………… Aliran Kas Bersih (1+ 2 + 3) (50.000) (90.000) (140.000) 105.000 Komponen Aliran Kas proyek Untuk mempermudah analisis, aliran kas dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :aliran kas awal, aliran kas operasi produksi, dan aliran kas terminal. 1. Aliran Kas Awal. Aliran kas awal adalah pengeluaran untuk merealisai gagasan sampai menjadi kenyataan fisik, misalnya aliran kas langsung pengeluaran biaya membangun unit instalasi (produksi) baru sampai siap beroperasi, yang terdiri dari biaya prakonstruksi, pembelian material dan peralatan, konstruksi, start –up, dan capital kerja. Untuk proyek-proyek berukuran besar aliran kas awal dapat berlangsung selama 2-3 tahun. ManPro/AriefS’Files http://www.mercubuana.ac.id 5