Mata Kuliah : Manajemen Strategik MODUL KE-13 Mata Kuliah : Manajemen Strategik Fak.Ekonomi UMB Jurusan Manajemen S1 - PKK Menteng Dosen : Agus Arijanto,SE,MM Implementasi Strategi Strategi yang telah dirumuskan akan berhasil dengan implementasi. Implementasi strategi efektif tergantung pada komitmen penuh dari seluruh manajer untuk mendukung dan mengarahkan inisiatif strategi pada bidang tanggung jawab masing-masing. Keberhasilan implementasi strategi perlu dukungan semua sumber daya yang diperlukan strategi tersebut. Ini semua meliputi proses manajemen secara lengkap yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian penggunaan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan. Hampir semua strategi tidak dirumuskan dengan jelas dan dimplementasikan tahap demi tahap. Strategi mempunyai bentuk, perubahan dan pengembangan sepanjang waktu. Quin menyebutkan bahwa proses peningkatan logika ketika manajer perlu melakukan penyesuaian strategi berdasarkan proses belajar dan pengalaman. Dalam hal ini manajer efektif harus mempunyai kapasitas untuk tetap focus pada sasaran jangka panjang dan tetap fleksibel menghadapi masalah-masalah jangka pendek dan kesempatan-kesempatan yang terjadi. Menurut Mintzberg bahwa strategi darurat yaitu strategi yang berkembang sevara progresif dalam urutan keputusan yang dibuat manajer saat belajar dan merespon situasi kerja. Suatu kegagalan pada pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan dapat saja terjadi. Hal yang bisa menghambat implementasi strategi yakni kegagalan pokok seperti analisa lingkungan yang buruk dan kegagalan proses seperti kurangnya partisipasi anggota organisasi yang berkepentingan dalam proses perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang mencangkup keputusan- keputusan atau pilihan – pilihan berbagai alternatif penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu pada masa yang akan datang (Conyers & Hills , 1994) ‘12 Manajemen Strategik Agus Arijanto SE. MM 1 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
sebagai berikut (Soekartawi, 1990). perusahaan. Tentunya dalam implementasi suatu kebijakan perusahaan harus berdasarkan Planing yang telah ditetapkan. Sehingga implemantasi /pelaksanaan perancangan (design) dalam kaitannya dengan pembuatan perencanaan itu pada dasarnya adalah mengambil suatu kebijaksanaan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut (Soekartawi, 1990). Perencanaan berarti memilih berbagai alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif yang ada. Perencanaan berarti pula alokasi sumberdaya yang tersedia baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia. Perencanaan mengandung arti rumusan yang sistematis yang didasarkan pada kepentingan masyarakat banyak. Perencanaan juga menyangkut masalah tujuan atau sasaran tertentu yang harus dicapai. Perencanaan juga dapat diartikan atau dikaitkan dengan kepentingan masa depan. Meskipun tidak ada kesepakatan diantara para ekonomi berkenaan dengan istilah perencanaan ekonomi mengandung arti pengendalian dan pengaturan perekonomian dengan sengaja oleh pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu didalam jangka waktu tertentu pula. (Lincolin arsyid, 1999) Fungsi-fungsi Perencanaan (Planning) Beberapa buku literatur perencanaan organisasi (Organization Development) ,perencanaan ini sering dikaitkan dengan pembangunan itu sendiri. Dengan demikian, pembahasan pentingnya aspek perencanaan yang dikaitkan dengan aspek pembangunan dapat diklarifikasikan menjadi dua topik utama, yaitu : 1. Perencanaan sebagai alat dari pengembangan perusahaan 2. Perencanaan sebagai tolok ukur dari berhasil atau tidaknya implementasi kebijakan perusahaan tersebut. ‘12 Manajemen Strategik Agus Arijanto SE. MM 3 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Proses perencanaan merupakan hal mendasar yang harus diperhatikan oleh para pembuat keputusan (perencanaan), adapun proses perencanaan ekonomi tersebut dibagi kedalam empat tahap diantaranya adalah: 1. Tahap pertama, pada tahap ini diterapkan tujuan oleh pemimpin politik, serta prioritas tujuan untuk mengarahkan para perencana jika terjadi konflik tujuan. 2. Tahap kedua, adalah mengukur ketersediaan sumberdaya yang langka sebelum periode perencanaan tersebut. 3. Tahap ketiga, hampir dari semua upaya ekonomi ditujukan untuk memilih berbagai cara (kegiatan dan alat) yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan nasional. 4. Tahap keempat, perencanaan mengerjakan proses pemilihan kegiatan yang penting dan mungkin untuk mencapai tujuan nasional (welfare fungtion) tanpa terganggu adanya kendala-kendala sumberdaya dan organisasional. Hasil dari proses ini adalah strategi manajemen (management strategy) atau rencana mengatur kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama beberapa tahun (biasanya lima tahun). (Lincoln Arsyad, 1999) Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi menurut Adam Smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap yang berurutan, yaitu dimulai dari masa perburuan, masa berternak, masa bercocok tanam, masa perdagangan dan yang terakhir adalah masa perindustrian. Menurut teori ini, masyarakat akan bergerak dari masyarakat tradisional kemasayarakat modern yang kapitalis. Dalam prosesnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin terpacu dengan adanya sistem pembagian kerja antar pelaku ekonomi. Dalam hal ini, Adam Smith memandang pekerja sebagai salah satu input bagi proses produksi.Pembagian kerja merupakan titik sentral pembahasan dalam terori Adam Smith, dalam upaya meningkatkan produktifitas tenaga kerja. Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peran penting. Menurut teori ini, akumulasi modal akan menentukan cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Modal tersebut diperoleh dari tabungan yang dilakukan masyarakat. Adanya akumulasi modal yang dihasilkan dari tabungan, maka pelaku ekonomi dapat menginvestasikan kesektor riil, dalam upaya untuk meningkatkan penerimaannya. ‘12 Manajemen Strategik Agus Arijanto SE. MM 5 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.idS