UNIVERSITAS GUNADARMA BAJA UNIVERSITAS GUNADARMA
Komposisi Chemical Baja
Pengaruh Kadar Karbon, Terhadap Properties Baja Kadar Carbon sangat mempengaruhi properties dari baja. Peningkatan Carbon akan meningkatkan: kekuatan, kekerasan dan tahanan terhadap korosi. Peningkatan Carbon akan menurunkan: malleability (kemampuan tempa), daktilitas dan weldability (kemampuan pengelasan) Jumlah kandungan Carbon tidak mempengaruhi modulus elastisitas dari besi
Beberapa istilah dalam Baja Hot Rolled Cold Formed Flange : Bending Web : Shear Reduced Beam Section – RBS
Beberapa istilah dalam Baja Fillet Weld Groove Weld Camber
Jenis baja pada umumnya dapat dibagi dalam beberapa kategori 1. Carbon steel : a. Low-carbon steels b. Medium-carbon steels c. High-carbon steels 2. Alloy steel : a. Standard alloy steels (Baja Paduan) b. H-steels c. HSLA 3. Stainless steel : a. Austenitic steels b. Martensitic steels c. Ferritic steels 4. Tool steel : a. High speed b. Cold work c. Hot work
Baja Karbon (Carbon Steel) Baja karbon rendah (low carbon steel) machine, machinery dan mild steel (0,05 % - 0,30% C ) Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin Penggunaannya: 0,05 % - 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails. 0,20 % - 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings
Baja Karbon (Carbon Steel) Baja karbon menengah (medium carbon steel ) Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan: 0,30 % - 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles. 0,40 % - 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers. 0,50 % - 0,60 % C : hammers dan sledges
Baja Karbon (Carbon Steel) Baja karbon tinggi (high carbon steel) tool steel Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % - 1,50 % C Penggunaan : screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters
Baja paduan (alloy steel) Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu: Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya) Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi) Untuk membuat sifat-sifat spesial
Baja paduan (alloy steel) Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi: Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 % Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 % High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Baja paduan (alloy steel) Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy steel) dan high speed steel. Baja Paduan Khusus (special alloy steel) Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
Baja paduan (alloy steel) High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel Kandungan karbon : 0,70 % - 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel
Baja paduan (alloy steel) Baja Paduan dengan Sifat Khusus Baja Tahan Karat (Stainless Steel) - Tahan temperature rendah maupun tinggi - Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus Tahan terhadap oksidasi Kuat dan dapat ditempa Mudah dibersihkan Mengkilat dan tampak menarik Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan
Baja paduan (alloy steel) High Strength Low Alloy Steel (HSLS) Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium Baja Perkakas (Tool Steel) Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet.
Strain hardening region rupture yield strength Strain hardening region necking region
Bentuk stress-strain dari mild steel yang banyak digunakan pada baja tulangan (rebar, reinforcing steel)
SIFAT MEKANIS BAJA
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
PROFIL BAJA ( Wire Mesh )
PROFIL BAJA ( Wide Flange Shape )
KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN
KEUNTUNGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN · Mudah dalam pemasangannya. · Praktis, tahan lama dan kuat. · Tidak berpengaruh terhadap perubahan cuaca. · Tidak berkarat dan berjamur. · Tahan terhadap air. · Tahan terhadap api. · Anti rayap. · Tidak kropos dan patah.
KERUGIANRANGKA ATAP BAJA RINGAN Secara umum kerugian dalam penggunaan Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan tidak ada, hanya kerugian yang sering terjadi dilapangan disebabkan oleh satu factor yaitu, “Jasa dalam pemasangan” yang dimaksud dengan jasa pemasangan adalah: “Adanya kekurang mampuan/Frofesionalisme Tim jasa pemasangan, dalam memasang dan menggunakan ketebalan bahan yang sudah ditentukan dengan ketentuan Konstruksi, dan kecerobohan oleh tim jasa pemasangan sehingga dapat menyebabkan, Konstruksi miring, bengkok bahkan dapat mengakibatkan ambruk/roboh. Oleh sebab itu, Konsumen/pengguna Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan harus waspada dan berhati-hati dalam mencari tim jasa Pemasangan agar tidak terjadi kejadian yang serupa.
JENIS DAN UKURAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN
TERIMA KASIH