Managerial Economics by Abdul Syukur

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Operations Management
Advertisements

GRAPHICAL SOLUTION OF LINEAR PROGRAMMING PROBLEMS
Operations Management
PENGANTAR PROGRAM LINIER & SOLUSI GRAFIK
MANAJEMEN SAINS BAB III METODE GRAFIK.
PENDAHULUAN PROGRAMASI LINEAR
Analisa grafik Analisa ini hanya dapat digunakan bila variabel output hanya ada 2 buah saja, untuk lebih dari 2 variabel metode ini sulit digunakan. Analisa.
SEJARAH DAN KEGUNAAN RISET OPERASI
Introduction Manajerial #1.
Defining Problem for LP Properties Objective: Maximize or minimize? Objective: Maximize or minimize? Constraints Constraints Other alternative? Other alternative?
PERANAN MATEMATIKA DALAM ANALISAS EKONOMI
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Sistem Umum Perusahaan
1 Session 4 Decision Making For Computer Operations Management (Linear Programming Method)
Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global
Operations Management
PENDAHULUAN PROGRAMASI LINEAR
LINEAR PROGRAMMING.
EIS (Executive Information Systems)
LINEAR PROGRAMMING METODE GRAFIK.
LINEAR PROGRAMMING METODE GRAFIK
PEMROGRAMAN LINEAR Karakteristik pemrograman linear: Proporsionalitas
mathematical model. MODUL 14 – 1/29 MODUL 14
PENDEKATAN SISTEM Chapter 7.
Linier Programming Manajemen Operasional.
LINEAR PROGRAMMING.
LINEAR PROGRAMMING 2.
MODELING AND ANALYSIS - 3 Pertemuan - 07
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI
MetodE SimpleK Faculty of Economic Mercu Buana University.
Program Linier (Linier Programming)
Metode Linier Programming
PROGRAM LINEAR 1. PENGANTAR
Universitas Abulyatama Aceh
Operations Management
Linier Programming (2) Metode Grafik.
Integer and Linear Programming
Minggu 1 Pertemuan II Riset Operasi
Chapter 13 Menyiapkan Proposal Sistem
PEMROGRAMAN LINIER Tujuan : Memahami prinsip dan asumsi model LP
Operations Management
Program Linear dalam Industri Pakan Ternak
Sistem Umum Perusahaan
Operations Management
METODA SIMPLEX.
PROGRAM LINIER DENGAN GRAFIK PERTEMUAN 2
MODUL I.
Dosen : Wawan Hari Subagyo
Sistem Umum Perusahaan
EIS (Executive Information Systems)
KOMPONEN-KOMPONEN SPK
PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEKS PERTEMUAN 3
D0104 Riset Operasi I Kuliah V - VII
Linear Programming.
Widita Kurniasari Universitas Trunojoyo
Widita Kurniasari Universitas Trunojoyo
Widita Kurniasari Universitas Trunojoyo
Widita Kurniasari Universitas Trunojoyo
PROGRAM LINIER DENGAN GRAFIK PERTEMUAN 2
Operations Management
LINIER PROGRAMMING.
Widita Kurniasari Universitas Trunojoyo
Pertemuan II Linear Programming.
Operations Management
Sistem Pendukung Keputusan Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series.
Widita Kurniasari Universitas Trunojoyo
Solusi Program Linier dengan Metode Grafik
Program Linier Riset Operasi I.
METODA SIMPLEKS (Prosedur Simpleks)
Transcript presentasi:

Managerial Economics by Abdul Syukur Postgraduate Program (Master of Management) Dian Nuswantoro University S e m a r a n g

Managerial Economics Defined The application of economic theory and the tools of decision science to examine how an organization can achieve its aims or objectives most efficiently.

Managerial Decision Problems Economic theory Microeconomics Macroeconomics Decision Sciences Mathematical Economics Econometrics MANAGERIAL ECONOMICS Application of economic theory and decision science tools to solve managerial decision problems OPTIMAL SOLUTIONS TO MANAGERIAL DECISION PROBLEMS

Theory of the Firm Combines and organizes resources for the purpose of producing goods and/or services for sale. Internalizes transactions, reducing transactions costs. Primary goal is to maximize the wealth or value of the firm.

The present value of all expected future profits Value of the Firm The present value of all expected future profits

The Changing Environment of Managerial Economics Globalization of Economic Activity Goods and Services Capital Technology Skilled Labor Technological Change Telecommunications Advances The Internet and the World Wide Web

COMPUTER-BASED INFORMATION SYSTEM (CBIS) SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER Data Processing System Problem Management Information System Decision Information Decision Support System Office Automation System Problem Solution Expert System

PROBLEM Standard Alternate Solutions Problem Solver (Manager) Elements of the conceptual system Standard Alternate Solutions Desired state Problem Solver (Manager) Information Constraints Current state Solution

Karakteristik Standar : Standar harus sah/ valid. Yaitu standar harus merupakan suatu ukuran yang baik dari kinerja sistem. Standar harus realistis Standar harus dimengerti oleh mereka yang diharapkan mencapainya. Standar harus terukur. “laba maksimum” bukan standar terukur, “Laba 10%” adalah standar terukur

Pendekatan Sistem adalah salah salah metode terstruktur dalam penyelesaian suatu masalah. Tahap I : Usaha Persiapan Langkah 1. Memandang perusahaan sebagai suatu sistem Langkah 2. Mengenali sistem lingkungan Langkah 3. Mengidentifikasi subsitem perusahaan Tahap II : Definisi Langkah 4. Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem Langkah 5. Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu Tahap III : Usaha Solusi Langkah 6. Mengidentifikasi solusi alternatif Langkah 7. Mengevaluasi solusi alternatif Langkah 8. Memilih Solusi terbaik Langkah 9. Menerapkan solusi terbaik Langkah 10. Membuat tindak lanjut untuk memastikan solusi itu efektif

Solution Types Optimization model Satisficing model Heuristics Finding the best solution Satisficing model Finding a good -- but not necessarily the best -- solution to a problem Heuristics Commonly accepted guidelines or procedures that usually find a good solution

Model Base Model Base Models Provides decision makers with access to a variety of models and assists them in decision making Models Financial models Statistical analysis models Graphical models Project management models

Advantages and Disadvantages of Modeling Less expensive than custom approaches or real systems. Faster to construct than real systems Less risky than real systems Provides learning experience (trial and error) Future projections are possible Can test assumptions Disadvantages Assumptions about reality may be incorrect Accuracy of predications often unreliable Requires abstract thinking

LINEAR PROGRAMMING Program Linier merupakan model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber daya secara optimal Masalah ini muncul jika setiap kegiatan (lebih dari satu) membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas

Pemakaian sumber per unit kegiatan (output) Kapasitas Sumber Sumber 1 2 3 ... m b1 b2 b3 . .. bm a11 a12 a13 ................................ a1n a21 a22 a23 ................................ a2n a31 a32 a33 ................................ a3n am1 am2 am3 ................................ amn ∆Z pertambahan tiap unit C1 C2 C3 .............................. Cn X1 X2 X3 .............................. Xn Tingkat Kegiatan

Dimana : m = Macam batasan2 sumber atau fasilitas yang tersedia n = Macam kegiatan-kegiatan yang menggunakan sumber/fasilitas tsb i = nomor setiap macam sumber atau fasilitas yang tersedia j = nomor setiap macam kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas yang tersedia ( j=1,2,3,...,n) Xj = tingkat kegiatan ke-j aij = banyaknya sumber i yang digunakan untuk menghasilkan setiap keluaran (output) kegiatan j ( i=1,2,3,...m, dan j=1,2,3,...,n) bi = banyaknya sumber (fasilitas) i yang tersedia untuk dialokasikan ke setiap unit kegiatan (i=1,2,3,...,m) Z = Nilai yang dioptimalkan (maksimum atau minimum) Cj = kenaikan nilai Z apabila ada pertambahan tingkat kegiatan (xj) dengan satu satuan (unit); atau merupakan sumbangan setiap satuan keluaran kegiatan j terhadap nilai Z.

.. Dari tabel dapat dirumuskan sbb: Fungsi Tujuan: Maksimumkan Z = C1X1 + C2X2 + ... + CnXn Fungsi Batasan: 1. a11X1 + a12X2 + a13X3 + .... + a1nXn ≤ b1 2. a21X1 + a22X2 + a23X3 + .... + a2nXn ≤ b2 .. m. am1X1 + am2X2 + am3X3 + .... + a1nXn ≤ bm dan X1 ≥ 0 , X2 ≥ 0, ....., Xn ≥ 0

Contoh: Perusahaan sepatu “Otafuku” membuat 2 macam sepatu. Macam pertama merk O1 dengan sol dari karet, dan macam kedua merk O2 dengan sol dari kulit. Untuk membuat sepatu-sepatu itu perusahaan memiliki 3 macam mesin. Mesin 1 khusus untuk sol karet, mesin 2 khusus untuk sol kulit dan mesin 3 untuk membuat bagian atas sepatu. Setiap lusin sepatu merk O1 mula-mula dikerjakan selama 2 jam oleh mesin 1 kemudian 6 jam masin 3. sedang merk O2 dikerjakan mesin 2 selama 3 jam kemudian mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin 1 = 8 jam, mesin 2 = 15 jam, mesin 3 = 30 jam. Sumbangan laba per lusin untuk sepatu merk O1 = Rp. 30.000,- dan merk O2 sebesar = Rp. 50.000,- Problem : Berapa lusin masing-masing sepatu harus dibuat agar laba maksimal?

Model Matematika Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2 Fungsi batasan: 1. 2X1 ≤ 8 Dimana : X1 ≥ 0 ; X2 ≥ 0

METODE GRAFIK 2X1 = 8 6 C 5 3X2 = 15 D B A O 4 5 6X1 + 5X2 = 30

Solusi Alternatif yang feasible: Titik O (0,0) dengan nilai Z = 0 Titik A (4,0) dengan nilai Z = 12 Titik B (4, 6/5) dengan nilai Z = 18 Titik C (5/6,5) dengan nilai Z = 27,5 Titik D (0,5) dengan nilai Z = 25 Problem maksimalisasi, maka dipilih alternatif dengan nilai terbesar sehingga keuntungan maksimal: Z = 5/6 * 30.000 + 5 * 50.000 = 275.000,- Bagaimana jika problem minimalisasi ?

Beberapa istilah dalam Linear Programming Solution : Jawaban Akhir suatu masalah Feasible Solution : Penyelesaian yang tidak melanggar batasan-batasan yang ada. No Feasible Solution : tidak ada daerah feasible. Optimal Solution : Feasible solution dengan nilai tujuan yang optimal atau terbaik Multiple Optimal Solution : ada beberapa nilai optimal yang memenuhi No Optimal Solution : Tidak mempunyai penyelesaian optimal

Feasible Solution No Feasible Solution No Optimal Solution Multiple optimal Solution

METODE SIMPLEX Digunakan untuk penyelesaian problem optimalisasi dengan jumlah variabel lebih dari 2 buah.