AJENG WIDHIA EKA NUGRAHA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANTIKA DEWI INDRIA PUSPITA program SARJANA KEPERAWATAN STIkes Kendedes Malang.
Advertisements

Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PHBS & CTPS Dalam Upaya Pembinaan Usaha Jamu Gendong dan Usaha Jamu Racikan oleh Dra. Herawati, MA PUSAT PROMOSI KESEHATAN . Kementerian Kesehatan REPUBLIK.
Dr. Ina Hernawati, MPH Direktur Bina Gizi Masyarakat
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
Peningkatan Hygiene dan Sanitasi untuk Perbaikan Gizi
DIARE (MENCRET).
HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2008
CHILD SURVIVAL Yuly Sulistyorini, S.KM., M.Kes
Materi Inti. 5 Makanan bagi Bayi yang Lahir dari Ibu HIV
Titus Priyo Harjatmo, M,.Kes Slide Diambil Dari Direktorat Gizi
PUSKESMAS KARANGAN OLEH MARTA RAHAYU
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA/ KELURAHAN
Laporan Pendahuluan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 BADAN PUSAT STATISTIK.
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
Masalah Pangan Ketika Bencana
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI DI KABUPATEN SLEMAN
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
SUSYANI JURUSAN GIZI POLTEKKES PALEMBANG
UPAYA MEWUJUDKAN MASYARAKAT BERPERILAKU GIZI SEIMBANG
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
Pola Stunting dan Wasting: Faktor Potensi Penjelasan ¹−³
OLEH Zuraidah Nasution, Dr. Ir. MKes
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
KEBUTUHAN DASAR BAYI OLEH:RENA DWI WAHYUNI (151380)
Bagaimana menanggulangi masalah gizi:
Promosi Kesehatan dalam Berbagai Tatanan
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
Fitri Rofiqoh Nurul Fauziah
Dr. DANIEL SARANGA, SpOG KEMATIAN MATERNAL.
Pencegahan Penularan HIV pada Perempuan, Bayi dan Anak
Pertemuan Nasional Akselerasi Pencapaian MDG’s
MENCERMATI GIZI BAYI, AWAL KESEHATAN MASYARAKAT
MORTALITAS.
Dini Ririn Andrias, SKM, MSc Dept. Gizi, FKM Unair
Dr. Jum’atil Fajar, MHlthSc
MASALAH DAN PROGRAM KEP
SEMINAR GIZI KESEHATAN
Fishbone Masalah dan Intervensi Gizi
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Gizi Dalam daur Kehidupan I (GDDK)
Pedoman Umum Gizi Seimbang
Hubungan Sikap Ibu Tentang Mencuci Tangan Sebelum Menyiapkan dan Memberikan Makanan dengan Kejadian Diare Pada Bayi dan Balita di Poli MTBS Puskesmas Tanjunganom.
Faktor risiko gizi buruk pada balita di Kabupaten Donggala
KONSEP DAN TATALAKSANA GIZI HIV
Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
POVERTY AND NUTRITIONAL STATUS
Gizi anak usia dini KHAIRUSSALEH, SE.
PERAN NUTRISIONIS DALAM MENANGANI STUNTING ANAK
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
CHILD SURVIVAL Yuly Sulistyorini, S.KM., M.Kes
Improving health & Wellbeing FERIS KAMLASI, SPd.,M.Si.
PERMASALAHAN ASI EKSKLUSIF DI INDONESIA Oleh : Emilda AS, SST, MPH.
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM
Kebutuhan Nutrisi Dasar bagi Anak Usia Dini & Penilaian Status Gizi
DIARE AKIBAT SANITASI YANG BURUK MERY PURWANTINI Puskesmas Samigaluh I.
SOSIALISASI GERMAS SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN LANGKAT RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN STUNTING DI KAB. LANGKAT.
KESEHATAN ANAK di indonesia
SOSIALISASI GERMAS SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN LANGKAT RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN STUNTING DI KAB. LANGKAT.
NAMA KELOMPOK 1:  ANDRI SETIAWAN SANJAYA  EVISIA HARCELLANI  RIZKY PURNAMA  SRI KADARTI  STEFANIE NOVITASARI.
Upaya akselerasi pencapaiaN SDGs. SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan.
ALARM STUNTING. Latar Belakang Dari laporan Tahunan Program Gizi di dapatkan bahwa prevalensi balita stunting (TB/U Pendek dan sangat Pendek ) di wilayah.
STUNTING KAB. LABUHANBATU UTARA. Pengertian Stunting Keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah (dibawah persentil ke 3 atau
PENYAKIT TIDAK MENULAR | MALNUTRISI
Standar Pelayanan Minimum Bayi Baru Lahir
SOSIALISASI GERMAS SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN LANGKAT RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN STUNTING DI KAB. LANGKAT.
Transcript presentasi:

AJENG WIDHIA EKA NUGRAHA 201232141 KONSEKTUAL MAKANAN PENDAMPING ASI DALAM KERANGKA yang LUAS UNTUK PENCEGAHAN STUNTING AJENG WIDHIA EKA NUGRAHA 201232141

Pendahuluan Diperkirakan 165 juta anak perkembangannya terhambat karena efek dari gizi buruk, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Periode makanan pendamping ASI, umumnya sesuai dengan usia 6-24 bulan.

Seorang anak dianggap terhambat ketika panjangnya / tinggi di bawah -2 standar deviasi (SD) dari World Health Organisasi (WHO) Intervensi untuk meningkatkan praktik komplementer makan atau kualitas gizi makanan pendamping harus mempertimbangkan kontekstual serta determinan proksimal stunting.

Survei Demografi dan Kesehatan (DHS) data dari 54 negara-negara berkembang telah menunjukkan bahwa rata-rata bayi baru lahir panjang untuk usia dekat -0,5 SD dari standar pertumbuhan WHO dan menurun hampir -2 SD pada akhir tahun kedua (Victora dkk. 2010).

Tujuan Penelitian Program dan kebijakan intervensi ini bertujuan untuk mencegah stunting dengan faktor-faktor yang ada.

Faktor Penyebab Terhambatnya Pertumbuhan dan Perkembangan Keluarga Tidak Memadainya Makanan Pendamping ASI Asi yang Tidak Memadai Infeksi Ekonomi dan Politik Kesehatan dan Perawatan Kesehatan Sistem Pendidikan Masyarakat dan Budaya Pertanian dan Sistem Pangan Air, Sanitasi dan Lingkungan

1. Keluarga Status gizi sebelum ibu hamil, serta asupan energi dan gizi nya, mempengaruhi proses awal pertumbuhan dan perkembangan (Gluckman & Pinal 2003) Selain nutrisi, faktor ibu lainnya berperan dalam menentukan pertumbuhan anak dan perkembangan.

Infeksi pada ibu yang berhubungan dengan malaria, cacing, HIV / AIDS dan kondisi lain dapat menyebabkan IUGR dan kemudian terhambat pertumbuhan bayi (Luxemburger et al 2001;. Crompton & Nesheim 2002;. Kuzawa et al 2012). Hipertensi selama kehamilan juga dapat menyebabkan hasil gizi buruk untuk keturunannya (Thangaratinam et al. 2012).

2. Tidak Memadainya MPASI Kekurangan gizi mikronutrien mungkin timbul dari keragaman makanan rendah (Onyango et al 1998; Arimond & Ruel 2004) tidak ada asupan sumber makanan hewani (Marquis et al 1997; Bwibo & Neumann 2003; Krebs 2007) Teknik persiapan makanan seperti pembersihan tidak memadai atau waktu memasak juga dapat meningkatkan risiko kontaminasi.

Praktek kebersihan rumah tangga seperti mencuci tangan, sumber air yang aman dan penyimpanan, dan kondisi sanitasi mempengaruhi resiko diare dan lainnya morbiditas mengganggu pertumbuhan (Checkley et al 2004;. Fink et al 2011.) ketergantungan pada anggota keluarga yang lain dan anak-anak lebih tua di dalam rumah dapat membatasi kemampuan pengasuh untuk melaksanakan pemberian MPASI pada bayi.

3. Asi yang Tidak Memadai Inisiasi tertunda menyusui, tidak menyusui dan menyusui non eksklusif semua meningkatkan risiko morbiditas (Black et al 2008;. Kramer & Kakuma 2012) Penghentian awal menyusui juga dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat.

4. Infeksi Infeksi dapat menjadi penyebab proksimal kritis baik terhambat pertumbuhan dan perkembangan (Adair & Guilkey 1997; Berkman et al, 2002) memperkirakan bahwa 25% dari beban stunting dapat dikaitkan dengan lima atau lebih episode diare yang terjadi sebelum usia 2 tahun (Checkley et al. 2008).

5. Ekonomi dan Politik Pemerintah dan struktur kekuasaan lain yang mempengaruhi kebijakan ekonomi, pasar dan jasa memainkan peran utama berkaitan dengan kerawanan pangan dan gizi pada populasi (Maxwell 1999; Milman et al 2005;. Petrou & Kupek 2010) Pendapatan mempengaruhi pembelian bahan MPASI yang kaya akan nutrisi seperti daging dan ikan

Promosi pengganti ASI dan beberapa makanan komersial untuk bayi dan anak-anak merusak pertumbuhan dan perkembangan yang secara optimal pada bayi dan balita (WHA)

6. Kesehatan dan Perawatan Kesehatan Kurangnya tenaga kesehatan yang kurang terlatih sehingga terlalu sedikit waktu yang diberikan untuk konseling tentang praktik pemberian makanan pendamping ASI yang tepat. Status kesehatan pengasuh mempengaruhi kemampuan mereka untuk merawat anak-anak

ada kekurangan sebanyak 4,2 juta pekerja kesehatan yang terlatih di negara-negara berkembang (WHO 2006).

7. Pendidikan Pendidikan pengasuh merupakan indikator penting dari kesehatan anak dan gizi. Memberikan peningkatan pengetahuan tentang makanan pendamping ASI sebagai sarana untuk meningkatkan pertumbuhan dan gizi anak.

8. Masyarakat dan Budaya Keyakinan budaya, pengetahuan dan persepsi mempengaruhi perilaku makanan untuk berbagai derajat (Kuhnlein & Pelto 1997) Ada beberapa keyakinan tentang pemberian makanan pendamping ASI

9. Pertanian dan Sistem Makanan Sektor pertanian meliputi produksi pangan dan budidaya tanaman kas dan ternak. Sistem pangan mendasari hasil gizi melalui pengolahan, pasar makanan dan jalur keamanan pangan. Bidang pertanian yang menjanjikan untuk perkembangan dan pertumbuhan anak adalah pengembangan ternak

10. Air, Sanitasi dan Lingkungan Air yang terkontaminasi dan sanitasi yang buruk menyebabkan 5,4 miliar kasus diare dan 1,6 juta kematian per tahun (Hutton & Haller 2004) Kontaminasi lantai dan tanah yang mengelilingi rumah sangat penting untuk anak-anak Air yang bersih merupakan persiapan yang aman dari persiapan pemberian MPASI

Kesimpulan Makanan pendamping ASI yang memadai merupakan salah satu pilar utama yang mendukung pertumbuhan yang sehat dan pengembangan. faktor-faktor kontekstual penting untuk mempromosikan pertumbuhan yang sehat melalui makanan pendamping ASI yang memadai.