Modul 12. Fisika Dasar II I. FOTOMETRI Tujuan Instruksional Khusus

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Hukum Gauss FLuks Listrik jumlah
Advertisements

FLUKS CAHAYA [ F ] = ARUS CAHAYA
Kumpulan Soal 10. Kemagnetan Dan Fisika Modern
jenjang : SD/MI Mata pelajaran : IPA Nama penulis : Hamdani
Kuliah Gelombang Pertemuan 02
DND-2006 Informasi yang diterima dari benda-benda langit berupa gelombang elektromagnet (cahaya)  untuk mempelajarinya diperlukan pengetahuan mengenai.
MEDAN LISTRIK.
MEDAN LISTRIK.
LISTRIK STATIS HUKUM GAUSS.
MEDAN LISTRIK.
INTERFERENSI PERTEMUAN 08-09
LISTRIK STATIS.
LISTRIK STATIS - + INTERAKSI ELEKTROSTATIK Muatan Listrik
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Gelombang Elektromagnetik
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
MEDAN LISTRIK Fandi Susanto S.Si.
MEDAN LISTRIK.
Sapteno Neto Smpn 1 Tamiang Layang.
PARA MITTA PURBOSARI, M.Pd
Soal No 1 (Osilasi) Sebuah pegas dengan beban 2 kg tergantung di langit-langit sehingga berosilasi dengan persamaan : a). Tentukan konstanta pegas [32.
KELOMPOK X OPTIKA GEOMETRI GUNAWAN ( D )
Pertemuan Cahaya Pembiasan dan Dasar-Dasar Optik Geometri
Kerapatan Fluks Listrik, Hukum Gauss dan Divergensi
PENERANGAN DAN FOTOMETRI
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Pertemuan 21-22
Tugas Mandiri 5 (P08) Perorangan
DETEKSI CAHAYA OLEH MATA
PENJELASAN SINGKAT MENGENAI PEMANASAN GLOBAL
Fisika Bangunan I Pengantar Fisika Bangunan Pencahayaan HVAC
HUKUM GAUSS 13 October 2017.
Sinar dan pencahayaan.
FLUKS LISTRIK DAN HUKUM GAUSS
 P dW .d dW .d ke + d dW dt d dt  T
HUKUM GAUSS Dan POTENSIAL LISTRIK
LISTIK STATIS HUKUM COULOMB
MEDAN LISTRIK Fandi Susanto S.Si.
Matakuliah : D0564/Fisika Dasar Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Gelombang Elektromagnet
Pertemuan 9 Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
FLUKS LISTRIK DAN HUKUM GAUSS
n1 2 Modul 13 Fisika Dasar II I. Pembiasan dan Pemantulan
y ASin   2 ft Modul 10 Fisika Dasar II I. GELOMBANG
m  v  kg m3 P F A  Newton meter 2  
Dinamika Rotasi (a) Sebuah benda tegar (rigid) sembarang bentuk yg berputar terhadap sumbu tetap di 0 serta tegak lurus bidang gambar. Garis 0P, garis.
BUNYI OLEH M. BARKAH SALIM, M. Pd. SI. PERTEMUAN 10
Gambar 8.1 MODUL 8. FISIKA DASAR I 1. Tujuan Instruksional Khusus
TUGAS / LATIHAN  Foton datang menumbuk permukaan kalium , yang mempunyai fungsi kerja 2,2 eV. Jika potensial penghenti fotoelektron adalah V0 = 5.
Fotometri Bintang Oleh Departemen Astronomi FMIPA – ITB 2004
DIFRAKSI Pertemuan 24 Mata kuliah : K0014 – FISIKA INDUSTRI
FLUKS LISTRIK, RAPAT FLUKS LISTRIK, HK. GAUSS
Fluks Listrik, Hukum Gauss, dan Divergensi
BESARAN DAN SATUAN Presented by : Agus kusmana.
LATIHAN UAS EKO NURSULISTIYO.
Bab 2 Hukum Gauss TEL 2303 Abdillah, S.Si, MIT Jurusan Teknik Elektro
MEDAN LISTRIK HUKUM GAUSS FLUKS LISTRIK
Bab 3 Potensial Listrik MUSTAKIM Jurusan Teknik Mesin
MEDIA PRESENTASI FISIKA
 Bab 2 Hukum Gauss TEL 2303 Listrik & Magnetika Abdillah, S.Si, MIT
Reaksi Nuklir dalam Matahari
Medan dan Gaya Magnetik
ASTROFISIKA.
Hukum Gauss Muslimin, ST. Fakultas Teknik UNMUL.
PENCAHAYAAN (LIGHTING)
 Fluks Listrik PTE 1207 Listrik & Magnetika Abdillah, S.Si, MIT
RADIASI BENDA HITAM Oleh: Ernasari ( ) Rahma G.A ( )
Optimasi Energi Terbarukan (Radiasi Matahari)
Wiratno A.Asmoro LAB.AKUSTIK - TEKNIK FISIKA ITS
Matakuliah : D0696 – FISIKA II
Transcript presentasi:

Modul 12. Fisika Dasar II I. FOTOMETRI Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa diharapkan dapat menganalisis dan menghitung besarnya intensitas,fluks cahaya serta kuat penerangan. II. Materi : FOTOMETRI 2.1 Fluks Cahaya 2.2 Iluminasi ( Penerangan ) 2.3 Intensitas Cahaya dari Sebuah Sumber Titik 2.4 Iluminasi yang dihasilkan oleh Sebuah Sumber Titik 2.5 Terang Cahaya ( Brightness ) III. Pembahasan Energi radiasi atau energi radian yang dipancarkan persatuan waktu tergantung pada temperatur dan permukaan benda yang memancarkan, karena pancaran tersebut memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda. Energi radian yang dipancarkan persatuan waktu disebut daya radian atau fluks radian. Bagian dari fluks radian yang dapat mempengaruhi indra penglihatan disebut fluks cahaya. Indra penglihatan timbul karena fluks cahaya memiliki tiga cirri, yaitu : warna, penjenuhan dan terangnya cahaya. Sumber titik Isotropik memancarkan cahaya yang sama besar ke semua jurusan. Jumlah cahaya yang terlihat dan dipancarkan oleh suatu sumber yang dinyatakan oleh fluks pancaran cahaya total F dari sumber. Fluks pancaran cahaya total F = 4 I ( satuan fluks adalah Lumen atau Lm ) Fluks F yang meninggalkan sumber titik I melalui sudut ruang, dinyatakan oleh :  F=I ( 12.1 ) Sudut ruang yang dilingkupi oleh suatu bola penuh yaitu 4 π steredian,maka akan menghasilkan fluks yang besarnya ∆F = 4π Idari sumber titik. http://www.mercubuana.ac.id

Contoh 2 : Suatu sumber titik isotropic 200 cd. Berapakah : a. Fluks cahaya yang dipancarkan sumber tersebut b. Fluks cahaya mengenai permukaan 2 cm2 pada meja yang terletak 80 cm tepat di bawah sumber. Penyelesaian : a. F = 4 I = ( 4 sr ) (200 Cd ) = 2512 Lm 2 2 2.3 Intensitas Cahaya dari Sebuah Sumber Titik Pada gambar 12.2 menunjukkan sumber titik cahaya yang memancarkan fluks cahaya ke segala arah. Intensitas cahaya dalam arah kerucut merupakan perbandingan fluks dF dengan sudut ruang d , atau sebagai fluks cahaya yang dipancarkan persatuan sudut ruang. dF d S Gambar 12.2 Fluks yang memancarkan cahaya ke segala arah Intensitas cahaya dinyatakan : I dF d ( 12.4.) Satuan Intensitas cahaya adalah Lumen per steredian atau disebut candle. http://www.mercubuana.ac.id

a. Sudut ruang yang dibentuk oleh lubang sumber ? b. Intensitas sumber dalam arah lubang ? c. Jumlah Lumen total yang dipancarkan sumber, jika sumber memancarkan secara merata ke segala arah ? Penyelesaian : a. Besarnya sudut ruang yang dibentuk adalah : A cos r 2  (10 / 2)2 cm2 (200)2 cm2    0,00197steredian b. Intensitas sumber dalam arah lubang : F  I  0,05Lumen 0,00197Steredian  25,4Lumen / steredian 25,4Cd c. Ftotal 4I 319Lumen 2.5 Terang Cahaya ( Brightness ) Terang cahaya ( e ) didefinisikan sebagai intensitas cahaya yang menembus tiap satuan luas permukaan secara tegak lurus, dinyatakan sebagai berikut : e I A ( 12.6 ) Satuan terang cahaya dinyatakan dalam Cd/m2 atau Stilb . Jika sumber berupa titik cahaya dengan fluks tertentu, intensitas cahaya yang dihasilkan tertentu pula. Cahaya yang dipancarkan sumber tersebut menyebar ke segala arah, sehingga permukaan-permukaan yang ditembus secara tegak lurus berupa permukaan-permukaan bola konsentris yang berpusat pada sumber titik http://www.mercubuana.ac.id