Persaingan Monopolistik & Oligopoli Pertemuan 7
Monopolistic Competition Memiliki karakter yang merupakan gabungan antara dua pasar ekstrim yaitu Persaingan Sempurna dan Monopoli Sisi Penentuan Harga: Monopoli Sisi Persaingan: Persaingan Sempurna Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain. Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing. perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya. Iklan-ilkan di televise, radio, majalah, dan papan reklame semakin marak. Masing-masing mengangkat keunggulan dari produk-produk yang dipasarkannya. Iklan-ilkan tersebut dapat juga dipengaruhi, bahkan dapat mengubah selera dan penilaian konsumen. Ciri-ciri: - Many sellers sisi kompetitif dari pasar persaingan monopolistik, tetapi tidak sebanyak di pasar persaingan sempurna Differentiated products barang sebenernya serupa, tapi setiap produk memiliki karakteristiknya sendiri, seperti kasus shampoo&motor dia atas.Diferensiasi akan ada sepanjang iklan terus dilakukan oleh perusahaan untuk mengangkat keunggulan/karakteristik dari produk yang dipasarkan. - Perusahaan dapat mempengaruhi harga,semata-mata karena sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan&ciri khas dari suatu produk, maka bila konsumen sudah cocok, walauopun produsen meningkatkan harga, tetapi konsumen tetap akan membeli. - Multiple dimensions of competition karena setiap perusahaan merasa memiliki produk yang different, maka mereka berlomba-lomba bersaing dengan iklan, distribusi yang baik serta pelayanan jasa yang memanjakan konsumen. Tidak ada kompetisi harga, karena yang ada adalah kompetisi mutu, desain serta karakter produk. - Easy entry of new firms in the long run tidak ada hambatan masuk yang signifikan, silahkan bila ingin bersaing, asalkan memiliki modal yang kuat untuk beriklan. Kemudahan masuk ke pasar, akan mengurangi profit dalam jangka panjang. Perusahaan baru bisa masuk ke pasar, tapi dalam jangka panjang, karena dia harus punya modal yang relatif besar&harus menghasilkan barang yang berbeda coraknya serta kemampuan untuk promosi.
Pasar Kompetisi Monopolistik Industri Shampoo
Karakteristik Banyak Penjual Diferensiasi Produk Close substitutes but no perfect substitutes Perusahaan memiliki sedikit kekuasaan mempengaruhi harga demand curve downward sloping Berbagai dimensi persaingan Persaingan dalam kualitas, harga dan pemasaran (termasuk iklan) Masuk ke dalam industri relatif mudah
Kompetisi Monopolistik: Jangka Pendek Dapat menciptakan profit atau loss Kurva demand elastic Perusahaan tidak dapat menentukan harga terlalu jauh dari pesaing, karena konsumen akan selalu mencari produk substitusi Monopolistic competition Monopoli D MR MR D
Kompetisi Monopolistik: Jangka Pendek Profit Price is $15 ATC is $12.10 Total Profit=(Price-ATC) X Output =($15-$12.10) X 60 =($2.90) X 60 = $174 Output is 60 Copyright 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Monopolistic Competition: Jangka Pendek Loss ATC is $12.80 Price is $11 Total Profit=(Price-ATC) X Output =($11-$12.80) X 42 =(-$1.80) X 42 = -$75.60 Output is 42 Copyright 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Kompetisi Monopolistik: Jangka Panjang Zero Economic Profit P = ATC, tapi tidak pada minimum ATC. Output is 40 24-8 Copyright 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Persaingan Sempurna VS Persaingan Monopolistik Kurva permintaan Persaingan sempurna Perfectly elastic Persaingan monopolistik downward sloping Keduanya menciptakan zero economic profit dalam jangka panjang. Persaingan sempurna P = minimum ATC. Persaingan monopolistik P = ATC, tapi tidak pada minimum ATC. Meningkatkan market share relevan bagi persaingan monopolistik , tapi tidak bagi persaingan sempurna. Market share (penguasaan pasar), bisa dicapai dengan iklan.
Persaingan Monopolistik VS Monopoli Monopoli mungkin menciptakan economic profit dalam jangka panjang adanya barriers to entry Persaingan Monopolistik menciptakan zero economic profit dalam jangka panjang tidak adanya barriers to entry yang signifikan
Oligopoli Karakter Oligopoli: Beberapa penjual di pasar Tindakan oligopoli ditentukan dari perilaku perusahaan lainnya (Pesaing) saling mempengaruhi (mutual interdependence) Barang yang standar maupun berbeda corak (differentiated product) Kekuasaan menentukan harga tidak stabil (kadang lemah kadang tangguh) Promosi iklan secara terus-menerus Perusahaan yang menghasilkan barang standar, membuat pengeluaran iklan yang lebih sedikit. Iklan terutama dibuat untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat. Pasar oligopoliadalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Beberapa penjual di pasar 2-10 penjual di pasar Mutual interdependence keputusan suatu perusahaan akan mempengaruhi keputusan perusahaan lainnya Barang bisa standar ataupun Differentiated product Barang standar : industri baja, semen, bahan bangunan barang berbeda corak: industri rokok, mobil, sabun cuci Kekuasaan menentukan harga tidak stabil Tergantung kerjasama dari masing-masing pelaku dalam oligopoli Bila suatu perusahaan menurunkan harga, dalam waktu singkat ia akan menarik banyak pembeli. Perusahaan yang kehilangan pembeli akan melakukan tindakan balasan. Bila perusahaan bekerjasama dalam menentukan harga, maka harga dapat stabil pada tingkat yang produsen kehendaki. Promosi iklan iklan sangat diperlukan bila barang yang dihasilkan berbeda corak. Kegiatan promosi ini tujuannya adalah menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama. Perusahaan yang menghasilkan barang standar, membuat pengeluaran iklan yang lebih sedikit. Iklan terutama dibuat untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
Pasar Oligopoli Barang standar: Industri baja, Industri semen, Bahan bangunan Barang berbeda corak: Industri rokok, Mobil Provider telepon genggam
Model Perilaku Oligopoli Dua model perilaku oligopoli: The cartel model Gabungan beberapa perusahaan yang bertindak seolah- olah monopoli The contestable market model Hambatan masuk pasar (barriers to entry) mempengaruhi keputusan harga dan kuantitas. Tindakan oligopoli ditentukan oleh tindakan pesaingnya. Maka, ada model yang menjelaskan mengenai perilaku oligopoli
The Cartel Model Oligopoli melakukan kolusi, dimana mereka bertindak seolah-olah monopoli dan menetapkan harga yang akan memaksimumkan profit gabungan (Joint Profit) Pembatasan output ditujukan kepada anggota dalam kartel, sehingga total output konsisten dengan tujuan maksimisasi profit Jika oligopoli dapat membatasi masuknya perusahaan lain, maka mereka dapat meningkatkan profit gabungan (joint profit)
The Price-Leadership Model Kolusi Harga Overt collusion Terjadi ketika perusahaan-perusahaan saling bekerjasama dalam menentukan harga Implicit (tacit) price collusion Terjadi ketika perusahaan-perusahaan menentukan harga yang sama walaupun mereka tidak saling berkonsultasi Biasanya perusahaan yang paling besar menjadi “price leader” dan perusahaan yang lebih kecil akan mengikuti The Price-Leadership Model
The Contestable Markets Model Berdasarkan contestable market model, barriers to entry and exit menentukan keputusan harga dan kuantitas dari suatu perusahaan. Oligopoli akan bertindak seolah-olah mereka adalah perusahaan di pasar persaingan sempurna menetapkan harga yang kompetitif Kenapa? “threat of entry”, membuat mereka takut
The Cournout Model Fokus kepada dua perusahaan (duopoly) Dua perusahaan saling bersaing Produk Homogen Struktur biaya identik Perusahaan tidak dapat melakukan kolusi Baik contestable market maupun kartel menggunakan strategic pricing decisions, dimana perusahaan akan menentukan harga berdasarkan harapan reaksi dari perusahaan lain. Bila dalam oligopoli, hanya ada 2 penjual (duopoli), maka model yang paling mudah untuk menjelaskan keterkaitan antar perusahaan dalam oligopoli adalah model cornout. Dalam oligopoli terdapat beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pasar terbesar (price leader)
Keputusan Output Perusahaan 1 D1(0) MR1(0) Jika Firm 1 berpikir bahwa Firm 2 tidak akan berproduksi D1(50) MR1(50) 25 Jika Firm 1 berpikir Firm 2 akan berproduksi 50 unit MR1(75) D1(75) 12.5 Jika Firm 1 berpikir Firm 2 akan berproduksi 75 unit Karena hanya ada dua perusahaan, maka keputusan 1 perusahaan dipengaruhi oleh keputusan perusahaan lainnya. Mereka tidak dapat kolusi, hanya mengira-ngira saja. Dalam memilih optimal output, duopolis harus mempertimbangkan output yang akan dihasilkan pesaing. Semakin banyak pesaing produksi, maka semakin sedikit pasar yang tersisa bagi perusahaan MC1 50 Q1
Contoh Duopoli Q1 30 15 10 Firm 2’s Reaction Curve 15 Cournot Equilibrium Firm 1’s Reaction Curve 15 30 Bila perusahaan 1 produksi 30, maka perusahaan 2 produksi 15 Sebaliknya, bila perusahaan 2 produksi 30, maka perusahaan 1 produksi 15 Q2
Game Theory Game theory Analisa perilaku oligopolis dalam memilih tindakan strategis yang dipengaruhi oleh perusahaan pesaing Dalam game theory, perusahaan diasumsikan melakukan antisipasi terhadap reaksi dari pesaing Karena pada duopolis, mereka mempertimbangkan perilaku pesaing, maka harus dibuat simulasi apa yang akan kita lakukan bila perusahaan lain melakukan suatu hal.
Game Theory Donuts Advertising: Players: J-Co and I- Crave Strategies: Advertise or Not Advertise Payoffs: Companies’ Profits Strategic Landscape: Setiap perusahaan akan mendapatkan $50 juta dari konsumen Biaya Advertising $20 juta Dengan Advertising akan merebut $30 juta dari pesaing
Lanjutan.. J-Co No Ad Ad I-Crave 50 , 50 20 , 60 60 , 20 30 , 30 Bila I Crave No AD Berarti kemungkinan bagi J.Co bila No Ad dapet 50, Bila Ad dapet 60 Mending Ad Bila I Crave Ad Kemungkinan bagi Jco bila No Ad dapet 20, bila Ad dapet 30 Mending Ad Berarti bagi J Co, mending Ad Strategi terbaik bagi J.Co? Respon bila I –Crave memilih No Ad : Strategi dominan bagi J.Co adalah Ad Ad Respon bila I-Crave memilih Ad: Ad
Lanjutan.. J-Co No Ad Ad I-Crave 50 , 50 20 , 60 60 , 20 30 , 30 Bila Jco No AD Berarti kemungkinan bagi I Crave bila No Ad dapet 50, Bila Ad dapet 60 Mending Ad Bila Jco Ad Kemungkinan bagi I Crave bila No Ad dapet 20, bila Ad dapet 30 Mending Ad Berarti bagi I Crave , mending Ad Strategi terbaik bagi I-Crave ? Respon bila J.Co memilih No Ad : Strategi dominan bagi I-Crave adalah Ad Ad Respon bila J.Co memilih Ad: Ad
Hasil Game Theory J-Co No Ad Ad I-Crave 50 , 50 20 , 60 60 , 20 30 , 30 Berarti keputusan bagi dua-duanya adalah Ad Tapi bila perusahaan bisa kolusi/melakukan kerjasama maka mereka mendingan No Ad, karena pay off lebih tinggi Keputusan apa yang akan diambil? No Ad dan No Ad ? Payoff lebih tinggi (50, 50) Bagaimana cara mencapainya?
Perbandingan Struktur Pasar P=MC P>MC P dan MC Tidak ada mungkin Mungkin Keuntungan Jangka Panjang independen Tidak saling mempengaruhi Saling mempengaruhi Tidak ada pesaing Interdependensi Tidak ada pembatasan produk Output agak dibatasi dengan diferensiasi produk Output agak dibatasi Pembatasan output Keputusan Output MC=MR=P MC=MR Strategi harga, antara monopoli dan kompetisi Keputusan Harga Beberapa Signifikan Barriers to Entry Hampir tak terhingga Banyak Satu Jumlah Perusahaan Perfect Competition Monopolistic Oligopoly Monopoly Karakteristik Struktur