Konsep Pengadaan Tita Talitha, M.T

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
VIII. Saluran Pemasaran
Advertisements

PENGELOLAAN LOGISTIK RUMAH SAKIT
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DALAM TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM
Perawatan Mesin dan Peralatan
Manajemen Pengadaan.
Analisa kekuatan dan kelemahan perusahaan
BAB V PUSAT LABA.
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
Manajemen Logistik.
Kuliah Pertemuan 3 Manajemen Logistik Obat
. PENGERTIAN MANAJEMEN LOGISTIK
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Penerimaan &Penyimpanan
Application Audit Program
MANAJEMEN KOPERASI : PRODUKSI
MENGELOLA FASILITAS DAN BAHAN
Pengadaan Bahan Baku (Lanjutan)
Pertemuan I Operasi dan Produktivitas
LEASING.
AUDIT FUNGSI PEMBELIAN
Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas
ISAK 8 Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM LOGISTIK
A. Segi Hukum Perdata Pada setiap kegiatan usaha pembiayaan, termasuk juga kartu kredit, inisiatif mengadakan hubungan kontraktual berasal dari para pihak.
Bab XIV PENERAPAN ETIKA PERUSAHAAN DALAM MANAJEMEN MUTU.
Audit Pembelian.
E - Business “SCM” Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto 2013.
PENGELOLAAN PERGUDANGAN
PRODUCTION MANAGEMENT
Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa
Manajemen Logistik dan Obat di Rumah Sakit
PENGELOLA GUDANG.
ISAK 8.
Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas
HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)    ·  Pengertian ·  Tujuan Harga Transfer ·  Metode Harga Transfer ·  Harga Jasa Korporasi ·  Administrasi Harga Transfer.
PRODI AGROTEKNOLOGI Semester Gasal-2014/2015
MANAJEMEN KOPERASI : PRODUKSI
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Studi dan Analisis Pemasaran Pertanian
MANAJEMEN LOGISTIK BERNADETH Y.P.S, S.E., M.Si.
PENGANTAR SISTEM LOGISTIK
SIKLUS PENGELUARAN.
Pemeriksaan internal pada kegiatan produksi
PENGADAAN LOGISTIK CHAPTER 3.
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT
BAB V PUSAT LABA.
Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas
PENGANTAR SISTEM LOGISTIK
PENGANTAR SISTEM LOGISTIK
KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
KETEGASAN DALAM ASPEK PRODUKSI
ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI
ADM Perbekalan Oleh Dra. Armida. S. MS.i.
ADM PERBEKALAN Oleh : Dra. Armida. S. MS.i
AKTIVITAS-AKTIVITAS LOGISTIK
BAB 10 Saluran distribusi dan Manajemen
Audit Managemen Pengadaan
MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216) MODUL 8 STRATEGI DISTRIBUSI Tutor : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak,. CA 1.
Managers ’ Performance and
Disusun oleh : Dra. Prasinta Dewi, MAP
Penerimaan &Penyimpanan
MANAJEMEN PEMASARAN II
MANAJEMEN LOGISTIK - Berenadeth Y.P.S, M.Si
ADMINISTRASI DAN ORGANISASI SISTEM LOGISTIK
KEBIJAKSANAAN PELAYANAN NASABAH
Perawatan Mesin dan Peralatan
Penentuan Biaya Bahan Baku
Transcript presentasi:

Konsep Pengadaan Tita Talitha, M.T MANAJEMEN LOGISTIK Konsep Pengadaan Tita Talitha, M.T

Gambaran umum

Kegiatan pengadaan merupakan aktifitas yang paling menentukan dalam rangkaian manajemen logistik. Jika pengadaan berhasil artinya telah ada barang-barang yang dimiliki oleh organisasi dan siap didistribusikan dan digunakan oleh unit- unit kerja yang membutuhkan. Dwiantara dan Sumarto (2004) menyatakan bahwa fungsi pengadaan ini pada hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan logistik sesuaidengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktumaupun tempat, dengan harga dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Salah satu hal yang penting dalam pengadaan barang adalah masalah kualitas/ mutu suatu barang. Bagaimana jika unit logistik mengadakan barang yang asal-asalan? Kualitas -> yang dimaksud dengan kualitas barang disini adalah adanya kecocokan antara produk dengan kegunaannya. 

Kualitas dapat diartikan sebagai conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan/distandarkan.

KONSEP PROCUREMENT/PENGADAAN Segala kegiatan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Pengadaan harus dianggap sebagai fungsi yang strategis dalam manajemen logistik

Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian, tetapi didasarkan atas pilihan berbagai alternatif dengan berpedoman pada prinsip alternatif mana yang paling praktis, efisien dan efektif.

Masalah2 yang sering dihadapi pengadaan logistik 1)     Salah rencana dan penentuan kebutuhan 2)     Salah pengawasan 3)     Salah tempat 4)     Salah pakai 5)     Lalai catat 6)     Lalai rawat 7)     Lalai simpan 8)    Lalai kontrol

Sistem pengadaan logistik Ada 5 komponen yang bergabung untuk membentuk sistem logistik, yaitu : 1. Struktur Lokasi Fasilitas Jaringan fasilitas yang dipilih oleh suatu perusahaan adalah fundamental. Jumlah, besar dan pengaturan geografis dari fasilitas yang dioperasikan mempunyai hubungan langsung dengan kemampuan pelayanan terhadap nasabah perusahaan dan terhadap biaya logistiknya. Jaringan fasilitas suatu perusahaan merupakan serangkaian lokasi ke mana dan melalui mana meterial dan produk-produk diangkut, untuk tujuan perenacanaan, fasilitas-fasilitas tersebut meliputi pabrik, gudang dan toko. Seleksi serangkaian lokasi yang unggul dapat memberikan banyak keuntungan yang kompetitif. 2. Transportasi Peusahaan mempunyai 3 alternatif untuk menetapkan kemampuan transportasinya. Pertama, armada peralatan swasta dapat dibeli dan disewa. Kedua, kontrak khusu dapat diatur dengan spesialis transport untuk mendapatkan jasa pengangkutan. Ketiga, suatu perusahaan dapat memperoleh jasa dari suatu perusahaan transport berijin.

3. Pengadaan Persediaan Kebutuhan akan transport di antara berbagai fasilitas itu didasarkan atas kebijaksanaan persediaan yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Secara teoritis suatu perusahaan dapat saja mengadakan persediaan setiap barang yang ada dalam persediaannya. Tujuan dari integrasi persediaan ke dalam sistem logistik adalah untuk mempertahankan jumlah item yang serendah mungkin yang sesuai dengan sasaran pelayanan untuk nasabah. 4. Komunikasi Komunikasi adalah kegiatan yang seringkali diabaikan dalam sistem logistik. Kekurangan dalam mutu informasi dapat menimbulkan banyak sekali masalah. Kekurangan tersebut dapat digolongkan kedalam dua kategori besar. Pertama, informasi yang diterima mungkin tidak benar. Kedua, informasi mungkin kurang akurat dalam hal kebutuhan suatu nasabah tertentu.

5. Penanganan dan Penyimpanan Penanganan dan penyimpanan menembus sistem ini dan langsung berhubungan dengan semua aspek operasi. Ia menyangkut arus persediaan melalui dan di antara fasilitas-fasilitas dengan arus tersebut yang hanya bergerak untuk menanggapi kebutuhan akan suatu produk atau material.

Sistem pengadaan logistik meliputi : Sistem sentralisasi (cara pengadaan logistik dimana kewenangan dalam pengadaan logistik bagi seluruh unit kerja dalam organisasi diberikan pada salah satu unit kerja tertentu sehingga segala macam pengadaan logistik dalam organisasi hanya dilayani oleh satu unit kerja/bagian tertentu saja) Sistem desentralisasi (sistem pengadaan dimana kewenangan pengadaan logistik diserahkan pada masing-masing unit kerja) Sistem campuran

CARA PENGADAAN CARA PENGADAAN PEMBELIAN BIASA KREDIT SEWA BELI CAPITAL MEMBUAT SEMUA BARANG SEBAGIAN SAJA PEMBELIAN BIASA KREDIT SEWA BELI CAPITAL LEASING SENDIRI MENYEWA CARA PENGADAAN MEMBELI LEASING OPERATIONAL LEASING

cara-cara pengadaan logistik 1.       Membeli Membeli merupakan cara pemenuhan kebutuhan logstik dengan jalan organisasi membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual atau supplier untuk mendapatkan sejumlah logistik sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. 2.       Meminjam Meminjam merupakan cara pemenuhan kebutuhan logistik yang diperoleh dari pihak lain dengan tanpa memberikan kontraprestasi (imbalan) dan bentuk apapun. 3.      Menyewa Merupakan cara pemenuhan kebutuhan logistik yang diperoleh dari pihak lain dengan memberikan kontraprestasi (imbalan) sesuai kesepakatan kedua belah pihak. 4.      Membuat Sendiri Merupakan cara pemenuhan kebutuhan logistik dengan jalan membuat sendiri yang dilakukan oleh pegawai atau suatu unit kerja tertentu.

5. Menukarkan Merupakan cara pemenuhan kebutuhan logstik dengan jalan menukarkan logstik yang dimiliki dengan logistik yang dibutuhkan organisasi dari pihak lain. 6. Substitusi Merupakan cara pemenuhan kebutuhan logistik dengan cara mengganti material lain yang memiliki fungsi sama untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu. 7. Pemberian/Hadiah Pemberian (hadiah) merupakan cara pemenuhan kebutuhan logistik dengan menggunakan logistik yang merupakan pemberian/ hadiah dari pihak lain. 8. Perbaikan/Rekondisi Perbaikan merupakan cara pemenuhan kebutuhan logistik dengan jalan memperbaiki logistik yang telah mengalami kerusakan.

Dalam Upaya menentukan dan menetapkan kebutuhan logistik hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor : 1)   Faktor fungsionalnya, baik yang berkaitan dengan kuantitas dan kualitasnya sesuai dengan fungsi logistik tersebut. 2)     Faktor biaya dan manfaat 3)     Faktor anggaran 4)     Faktor keamanan dan kewibawaan 5)     Faktor standarisasi dan normalisasi

FUNGSI DAN PROSES PEMBELIAN 12. Analisis Nilai 11. Pengendalian Mutu 10. Pembinaan Pemasok 9.Pemeliharaan Hub dg Pemasok 8.Pencatatan Pembelian 7. Pengangkutan Barang 6. Penindaklanjutan Pesanan 5. Penempatan Pesanan 4. Penentuan Harga & Negosiasi 3.Pemilihan Pembelian 2. Penentuan Kebutuhan 1. Pengenalan Kebutuhan

Prinsip pengadaan barang Pengadaan barang logistik bagi organisasi/ perusahaan harus dilakukandengan perhitungan dan pertimbangan matang. Hal ini dilakukan untukmenghindari berbagai kerugian yang mungkin dapat ditanggung oleh organisasi secara keseluruhan dan pada akhirnya justru akan menggangu kinerja unit-unitkerja yang ada.

Prinsip pengadaanbarang sebagai berikut; 1) Mempertahankan kualitas material.  2) Membeli material dengan harga termurah dan kualitas serta service yangdibutuhkan. 3) Optimasi persediaan. 4) Menghindari waste, duplikasi. 5) Mempertahankan posisi kompetitif perusahaan. 6) Ketersediaan terjamin dan biaya pengadaan efisien. 7) Mencari material baru yang memungkinkan dilakukan peningkatan efisiensidan produktifitas perusahaan