Analisa proses terjadinya komunikasi dalam iklan grab indonesia “#pilihaman” Nama :Putri Mahendra Sari NIM :D1816073 Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Ilmu Komunikasi Prodi D3 Perpustakaan Universitas Sebelas Maret
Pendahuluan Grab Indonesia sebagai salah satu perusahaan layanan transportasi online terbesar di indonesia seringkali mengiklankan produk mereka. Iklan promosi dilakukan dengan memasang spanduk di sepanjang jalan atau dengan iklan digital di videotron yang ada di ibukota. Tujuan dari promosi iklan yang dilakukan merupakan bentuk pengenalan produk maupun juga untuk menjelaskan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh layanan jasa transportasi online dibandingkan dengan layanan transportasi konvensional
permasalahan Iklan Grab Indonesia dalam bentuk video yang berjudul #Pilihaman yang ditayangkan di iklan youtube menjadi perhatian pengguna internet karna menampilkan seorang aktor wanita yang keluar dari kampus yang menulusuri tangga hingga melewati dan berhenti sejenak deket ojek konvesional dimana video menampilkan kondisi perempuan yang berdarah-darah tetapi di saat aktor tersebut membuka aplikasi grab dan memesan grab bike wajah aktor berubah menjadi normal. Hal tersebut dianggap kurang pantas oleh para pengguna internet karena terkesan menggambarkan kelebihan ojek grab namun cenderung memberikan kesan negatif kepada ojek konvensional
Proses terjadinya komunikasi The Communications Process Diagram
Analisa Channel Encoding Source Decoding Feedback Receiver
Kesimpulan Iklan promosi grab #pilihaman menggambarkan sebuah proses komunikasi linier dimana orang-orang atau lembaga yang terlibat hanya berada pada posisi sebagai komunikator atau penerima(receiver) proses komunikasi seperti ini dikatakan kurang efektif karna seorang komunikator harus sangat paham membuat ide atau gagasan dalam pikiran mereka ke dalam sebuah media dengan memperhatikan aspek yang ada di dalam diri dan kemampuan penerima atau receiver menangkap pesan pihak grab mampu merubah ide atau gagasan mereka yang diubah kedalam video singkat yang. Namun pihak grab gagal memahami atau memperhatikan aspek atau kemampuan penerima atau receiver dalam menangkap pesan atau makna yang di sampaikan