KESULITAN DALAM BELAJAR MATERI 10 PSIKOLOGI PENDIDIKAN Maila Dinia Husni Rahim
Menjadi Orang tua & punya anak = ANUGRAH Setiap anak BERHARGA! Setiap anak adalah ISTIMEWA karena setiap orang terlahir sebagai seorang BINTANG Setiap Anak = Unik
PENGERTIAN Gejala yang tampak pada peserta didik yang ditandai dengan prestasi belajar yang rendah atau dibawah kriteria yang telah ditetapkan atau kriteria minimal. Prestasi belajarnya lebih rendah dibandingkan prestasi teman-temannya, atau lebih rendah dibandingkan prestasi belajar sebelumnya. Menunjukkan adanya jarak antara prestasi belajar yang diharapkan dengan presiasi yang dicapai Prestasi belajar yang dicapai tidak sesuai dengan kapasitas inteligensinya. Kesulitan belajar peserta didik tidak selalu disebabkan oleh inteligensinya yang rendah
PERMASALAHAN BELAJAR: (WARKITRI DKK) Kekacauan belajar (Learning disorder) : Belajar anak terganggu karena adanya respon yang bertentangan sehingga anak bingung untuk memahami bahan belajar Ketidakmampuan belajar (Learning disability) Atau anak tidak mampu belajar atau menghindari kegiatan belajar dg berbagai sebab atau alasan Learning disfunctions: proses belajar anak tidak berfungsi dengan baik meskipun anak normal Under achiever: prestesi belajar anak rerndah tetapi potensi intelektualnya diatas normal Lambat belajar (Slow learner): anak lambat dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama
PERMASALAHAN BELAJAR: (SUMADI S.) Grade level: anak tidak naik kelas sampai dua kali Age level: umur anak tidak sesuai dengan kelasnya Inteligence level : anak mengalami under achiever General level: anak mengalami gangguan dalam beberapa mata pelajaran
PERMASALAHAN BELAJAR: Prestasi belajarnya rendah Usaha yang dilakukan tidak sebanding dengan hasilnya Lamban mengerjakan tugas Sikap acuh dalam mengkiuti pelajaran Menunjukkan perilaku menyimpang Emosional (mudah marah, tersinggung, rendah diri dll
KESULITAN BELAJAR RINGAN, SEDANG, BERAT Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang kurang perhatian di saat mengikuti pembelajaran. Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta didik, misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, dsb. Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra¸tuna daksa, dsb.
KARAKTERISTIK SISWA YANG MEMILIKI KESULITAN BELAJAR Prestasi belajar rendah Usaha yang dilakukan dalam belajar tidak sebanding dengan hasilnya Lamban Sikap acuh dalam mengikuti pelajaran Menunjukkan perilaku menyimpang Emosional (negatif)
HASIL BELAJAR DIPENGARUHI OLEH: Waktu yang tersedia untuk mempelajari bahan pelajaran yang telah ditentukan Usaha yang dilakukan peserta didik untuk menguasai bahan pelajaran Bakat yang dimiliki peserta didik Kualitas pengajaran atau tingkat kejelasan pengajarannya. Kemampuan peserta didik untuk mendapat manfaat yang optimal dari keseluruhan proses pembelajaran yang sedang dihadapi.
PENYEBAB Rendahnya kemampuan intelektual anak Gangguan perasaan atau emosi Kurangnya motivasi untuk belajar Kurang matangnya anak untuk belajar Usia yang terlampau muda Latar belakang sosial yang tidak menunjang Kebiasaan belajar yang kurang baik Kemampuan mengingat yang rendah Terganggunya alat-alat indra Proses belajar mengajar yang tidak sesuai dan Tidak adanya dukungan dari lingkungan belajar.
Faktor Mempengaruhi Kesulitan Belajar : Environment Input Learning Teaching Process Raw Input Output Instrumental Input
FAKTOR INTERNAL Sikap terhadap belajar Motivasi belajar Konsentrasi belajar Mengolah bahan ajar Menyimpan perolehan hasil belajar Menggali hasil belajar yang tersimpan Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil kerja Rasa percaya diri siswa Inteligensi dan keberhasilan belajar Kebiasaan belajar Cita-cita siswa
FAKTOR EXTERNAL Guru sebagai Pembina siswa belajar Sarana dan prasarana pembelajaran Kebijakan penilaian Lingkungan sosial siswa di sekolah Kurikulum sekolah
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR Diagnosis Kesulitan Belajar adalah proses menentukan masalah atau ketidakmampuan peserta didik dalam belajar dengan meneliti latar belakang penyebabnya dan ataiu dengan cara menganalisis gejala-gejala kesulitan atau hambatan belajar yang tampak
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR Mengidentifikasi anak yang mengalami kesulitan belajar Mengumpulkan data dan analisis data Menentukan masalah belajar yang dirasakan/dialami (diagniosis) Saran pemberian bantuan (prognosis) Penanganan / mengatasi kesulitan belajar Evaluasi dan Tindak lanjut
CARA MENGENAL ANAK BERKESULITAN BELAJAR Teknik non-tes a. Wawancara b. Observasi c. Angket d. Sosiometri e. Biografi f. Pemeriksaan kesehatan g. Dokumentasi Teknik tes a. Psikotes b. Achievement
WAWANCARA Identitas siswa: Nama, Usia, Alamat Data kesehatan: Apakah pernah dirawat di RS? Apakah memiliki penyakit tertentu? Apakah sering sakit? Hasil belajar: Bagaimana hasil belajarnya selama ini? Apakah ada kenaikan atau penurunan dari sebelumnya? Bagaimana hasil belajar dibanding dengan kawan lainnya? Cita-cita: Apa cita-citanya? Apa yang dilakukan untuk mencapai cita-citanya? Apakah ada kendala dalam mencapai cita-cita? Data keluarga: Orang tua (status perkawinan, usia, pekerjaan), Keadaan sosio ekonomi keluarga, uruan kelahiran, jumlah anak Lingkungan: lingkungan di rumah dan di sekolah, pergaulan di rumah dan disekolah Pendidikan: Asal sekolah sebelumnya, Bagaimana di tempat belajar yang sekarang? Ekstra kurikuler: Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler apa? Mengapa ikut itu? Kebiasaan: dalam belajar, sehari-hari Data aktual mengenai permasalahan yang dirasakan siswa saaat kini : masalah belajar apa yang sedang di hadapi oleh siswa sekarang ini?
SOSIOMETRI Sosiometri adalah suatu cara untuk mengetahui hubungan social seseorang, yang sering disebut juga sebagai ukuran berteman seseorang. Gambaran mengenai hubungan seseorang disebut sosiogram. Baik tidaknya hubungan social seseorang denga orang lain dapat dilihat dari beberapa segi. Frekuensi hubungan, yaitu sering tidaknya anak atau orang itu bergaul. Intesitas hubungan, yaitu segi mendalam tidaknya anak atau orang didalam pergaulannya, yaitu intim tidaknya mereka bergaul Popularitas hubungan, yaitu banyak sedikitnya teman bergaul, dapat dgunakan sebagai kriteria pula untuk melihat baik buruknya dalam hubungan sosialnya
DIAGNOSA KESULITAN BELAJAR DENGAN TES ACHIEVEMENT TEST/TES PRESTASI: Tes yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui penguasaan bahan pelajaran yang telah disajikan dalam proses pembelajaran dalam bentuk ulangan, ujian, atau dalam bentuk evaluasi yang lain. PSIKOTEST/TES PSIKOLOGI: Teknik pengumpulan data yang bersifat potensial yaitu data tentang kemampuan yang belum nampak yang dimiliki seseorang, misalnya bakat, inteligensi, minat, kepribadian, sikap, dan sebagainya.
PENGAJARAN REMEDIAL 1. Pengertian Pengajaran Remedial a. Pengajaran remedial bersifat kuratif atau korektif b. Pengajaran khusus yang bertujuan untuk menyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran yang jadi penghambat atau yang dapat menimbulkan masalah atau kesulitan belajar anak c. Pengajaran individual yang diberikan kepada anak yang mengalami kesulitab belajar, agar anak mampu mengikuti pembelajaran secara klasikal sedhingga hasil belajarnya optimal d. Pelaksanaan pengajaran remedial harus disesuaikan dengan karakteristik kesulitan belajar yang dialami anak
Pentingnya Pengajaran Remedial a. Dalam proses pembelajaran tidak semua anak didik mencapai hasil belajar sesuai dengan kemampuan-nya. Jadi dalam setiap pembelajaran pasti ada anak yang mengalami kesulitan belajar b. Adanya kresulitan belajar anak berarti belum tercapai perubahan tingkahlaku sebagai hasil belajar c. Untuk mengatasi kesulitan belajar diperlukan teknik bimbingan balajar salah satu diantaranya pengajaran remedial
3. Tujuan Pengajaran Remedial Membantu anak mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Secara khusus tujuan pengajaran remedial membantu anak yang mengalami kesulitan belajar agar mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui penyembuhan atau perbaikkan dalam aspek kepribadian atau dalam proses belajar mengajar Fungsi Pengajaran Remedial a. Fungsi Korektif b. Fungsi Pemahaman c. Fungsi Penyesuaian d. Fungsi Pengayaan e. Fungsi Akselerasi f. Fungsi Terapeutik
Pendekatan Pengajaran Remedial a. Pendekatan Kuratif 1) Pengulangan 2) Pengayaan dan Penguatan Percepatan Pendekatan Preventif Kelompok belajar homogen Layanan Individual Pengajaran Kelas Khusus Pendekatan pengembangan
Metode Pembelajaran Remedial a. Metode Pemberian Tugas b. Metode Diskusi c. Metode Tanya jawab d. Metode Kerja Kelompok e. Metode Tutor Sebaya f. Metode Pengajaran Individual Pelaksanaan Pengajaran Remedial a. Penelaahan kembali kasus b. Pemilihan alternatif tindakan c. Pemberian layanan khusus d. Pengukuran kembali hasil belajar e. Re-evaluasi dan Re-diagnostik