Pembinaan Kader Kesehatan OLEH : NOVA YANTI HAREFA, S.Si.T, M.Kes
Pengertian Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih atau mendapat kepercayaan dari masyarakat setempat, yang telah mendapatkan pelatihan dan merasa terpanggil untuk melaksanakan, memelihara dan mengembangkan kegiatan yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat datam usaha pembangunan kesehatan.
Tujuan Pembinaan Kader Memberikan kemampuan pada kader agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai tenaga sukarela
Pembinaan Kader Kesehatan yang harus diperhatikan dalam pembinaan kader kesehatan: Metode Partisipatif: sesuai dengan pendidikan orang dewasa dan sesuai dengan tujuan pembinaan yang diharapkan seperti : Curah pendapat Diskusi kelompok Demonstrasi Studi kasus/ pemecahan masalah Role play (bermain peran), simulasi: permainan Praktek lapangan
Materi Pembinaan : Disesuaikan dengan tugas kader Pemberitahuan ibu hamil untuk bersalin di tenaga kesehatan. Pada akhir pembinaan diharapkan kader kesehatan dapat menjelaskan kepada Ibu hamil untuk memeriksa kehamilan dan bersalin di tenaga kesehatan. Pengenalan tanda bahaya pada kehamilan. persalinan dan nifas serta rujukannya.
Penyuluhan gizi dan KB Pencatatan kelahiran dan kematian ibu dan bayi Promosi TABULIN, Donor darah berjalan, Ambulan desa, Suami siaga.
1. Ibu hamil yang dianjurkan bersalin di tenaga kesehatan Pengenalan tanda bahaya pada kehamilan. persalinan dan nifas serta rujukannya. 1. Ibu hamil yang dianjurkan bersalin di tenaga kesehatan Umur < 20 tahun atau > 35 tahun Jarak kehamilan < 2 tahun Pernah melahirkan > 4 kali Mengalami kesulitan pada persalinan yang lalu misalnya : bayi lahir sungsang, bayi lahir prematur, riwayat SE, kejang-kejang dH . Mempunyai riwayat sakit menahun misalnya: malaria, TBC, sakit jantung dan Iain-lain
2. Tanda bahaya pada kehamilan Keluar darah dari jalan kelahiran Keluar air ketuban sebelum waktunya Kejang. Gerakan janin berkurang atau tidak ada Demam. Nyeri hebat di perut Sakit kepala ataupun kaki bengkak Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda Selaput kelopak mata pucat
3. Tanda bahaya pada persalinan Kelainan atau kelemahan HIS Tali pusat menumbung Perdarahan Partus lama/macet Persalinan sebelum waktunya
4. Tanda bahaya pada masa nifas Demam Payudara bengkak (bendungan payudara) Kurang darah dan pucat Perdarahan
Penyuluhan gizi dan KB Gizi Petunjuk agar ibu dan bayi sehat Makan 1-2 piring lebih banyak dan biasanya selama hamil dan menyusui Makan aneka makanan setingan pada pagi dan sore hari seperti kolak pisang, bubur kacang hijau, lemper dan Iain-Iain Makan makanan sumber zat besi yaitu bahan makanan hewani, kacang-kacangan dan sayur hijau tua Gunakan garam beryodium setiap kali masak Minum tablet tambah darah 1 tablet sehari sekurang-kurangnya 90 tablet selama hamil sampai 40 hari setelah persalinan Timbang berat badan setiap bulan untuk memantau pertambahan berat badan selama hamil Selama hamil kenaikan berat badan 7-12 Kg Mintalah imunisasi TT sebelum kehamilan 8 bulan
Jumlah makanan ibu hamil sehari-hari berpedoman pada menu - seimbang yaitu : Sumber zat tenaga : nasi, kentang, singkong, roti, ubi dan lain-lain. Sumber zat pembangun : daging, ikan, telur, tempe, tahu Sumber zat pengatur Sayuran : daun ubi jalar, bayam dan lain-lain Buah : pisang, pepaya dan lain-lain
Keluarga Berencana (KB) Alasan kesehatan yang mendorong ibu mengikuti KB Manfaat KB
Perencanaan keluarga menuju keluarga kecil, bahagia dan sejahtera di bagi atas 3 masa menurut usia reproduksi ibu sebagai berikut : Menunda kehamilan ibu berumur < 20 tahun Mengatur masa kebutuhan (menjarangkan kehamilan) Periode usia ibu antara 20-30 tahun merupakan usia yang paling baik untuk melahirkan dengan jumlah anak 2 orang dan jarak kelahiran anak ke-l dan anak ke-II adalah 3-4 tahun. Mengakhiri masa kesuburan (tidak hamil lagi) pada periode usia ibu > 30 tahun kesuburan di akhiri setelah mempunyai dua orang anak.
Pencatatan kelahiran dan kematian ibu dan bayi Jumlah ibu hamil Jumlah ibu bersalin Jumiah bayi Jumlah balita Jumlah kelahiran per bulan Jumlah kematian ibu Jumlah kematian bayi
Promosi TABULIN, Donor darah berjalan, Ambulan desa, Suami siaga. merupakan dana simpanan ibu hamil atau keluarga yang dipersiapkan untuk biaya persalinan.
Pada warga dikelompokkan berdasarkan golongan darahnya. Donor darah Donor darah adalah sekelompok warga yang siap untuk menjadi donor darah bagi ibu yang melahirkan yang membutuhkan darah. Pada warga dikelompokkan berdasarkan golongan darahnya.
Ambulan desa Ambulan desa adalah sistem kegotongroyongan yang dikembangkan untuk mengantar atau membawa ibu hamil yang akan bersalin terutama
Suami siaga Suami siaga adalah kewaspadaan suami untuk menjaga kesehatan dan keselamatan istrinya yang sedang hamil sampai dengan persalinannya.
Penyesalan akan hari kemaren, dan ketakutan akan hari esok adalah dua pencuri yang mengambil kebahagiaan saat ini. Be a good midwife.... Terima Kasih