Oleh : Respati Wulandari, M. Kes

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PARDOMUAN B.M.SIANIPAR MORTALITAS.
Advertisements

PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
KUESIONER RUMAH TANGGA Blok V
Bagian Program & Informasi Ditjen PP & PL
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
Bagian Program & Informasi Ditjen PP & PL
Data: karakteristik individu, sangat sulit diinterpretasikan karena jumlahnya sangat banyak dan beragam bentuknya [nominal, ordinal, interval] dan sifatnya.
SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS)
Data: karakteristik individu, sangat sulit diinterpretasikan karena jumlahnya sangat banyak dan beragam bentuknya [nominal, ordinal, interval] dan sifatnya.
HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2008
Pertemuan ke-5 Pengertian Indikator Definisi indikator
INDIKATOR PEMANTAUAN Sasaran yang di gunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun, dengan prinsip konsep wilayah - maka untuk PWS Provinsi memakai.
PERTEMUAN EVALUASI PELAKSANAAN BOK PROVINSI/KAB/KOTA TAHUN 2014 DI PROVINSI Surabaya, September 2014.
SEKSI INFORMASI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Cilacap
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN OLE h Dr.Hj.Musdiawaty HR RoE,M.Kes Watansoppeng, 19 Maret 2014.
Laporan Pendahuluan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 BADAN PUSAT STATISTIK.
Sistem Informasi manajemen puskesmas
DATA ADMINISTRATIF KESEHATAN
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
APLIKASI SIK DI DINAS KESEHATAN KOTA/KABUPATEN
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN FORM LB-1
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3
Selamat datang peserta
Disampaikan pada : Pertemuan Pemuktahiran dan Analisa Data Tk Provinsi
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
Pertemuan ke-8 Indikator kesehatan Validasi dan akurasi
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-4
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3 (2)
Pertemuan ke-11 Simpus Puskesmas Gambaran Umum Puskesmas
PEMANFAATAN DATA RUMAH SAKIT
PETUNJUK TEKNIS PEMBUATAN PROFIL KABUPATEN
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
Pertemuan ke-5 Pengertian Indikator Definisi indikator
AGUS JOKO PITOYO, S,SI,, M,A Fakultas Geografi, UGM
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
Analisis Situasi.
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
Bagaimana menanggulangi masalah gizi:
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
Epidemiologi-Susanto, 2012
OPTIMALISASI PELAKSANAAN JAMINAN PERSALINAN Dalam rangka Percepatan Pencapaian MDGs 2015 Tjetjep Yudiana,SKM, M.Kes KEPALA DINAS KESEHATAN PROPINSI KEPULAUAN.
SELAMAT DATANG PERTEMUAN PETUGAS SP2TP BLITAR, 7 MARET 2014
INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN
Sistem kesehatan Sesi 8 Dikutip dari Sistem kes, WikuAdisasmito, PhD.
Dr. Jum’atil Fajar, MHlthSc
KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS
Sistem Kesehatan Negara Kuba
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
KETERKAITAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN KESEHATAN
PEMANFAATAN DATA SURVEI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
ICPD dan MDGS Indikator dan Pencapaian di Indonesia
STATISTIK KESEHATAN (ANGKA KEMATIAN) PERTEMUAN 11
KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS
Sistem Informasi manajemen puskesmas
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Indeks Kepuasan Masyarakat Bidang Kesehatan
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN ANAK di indonesia
Sistem Informasi manajemen puskesmas
Upaya akselerasi pencapaiaN SDGs. SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan.
Standar Pelayanan Minimum Bayi Baru Lahir
Transcript presentasi:

Oleh : Respati Wulandari, M. Kes INDIKATOR KESEHATAN Oleh : Respati Wulandari, M. Kes

Definisi INDIKATOR merupakan variabel yang membantu dalam mengukur perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO, 1981) Suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi, mis: BB bayi berdasarkan umur = indikator status gizi bayi (Wilson& Sapanuchart, 1993)

Definisi INDIKATOR statistik dari hal normatif yang jadi perhatian, membantu dalam membuat penilaian ringkas, komprehensif, dan berimbang thd kondisi atau aspek penting dari suatu masyarakat (Depkes, Pendidikan & Kesejahteraan AS, 1969) variabel yang mengindikasi / memberi petunjuk tentang keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan (Gree, 1992)

INDIKATOR digunakan untuk mengevaluasi keadaan perubahann yang terjadi dari waktu ke waktu sebagai petunjuk (indikasi) untuk menduga (proxi) tentang keadaan keseluruhan indikator diarahkan untuk dilakukannya suatu tindakan

INDIKATOR ukuran bersifat kuantitatif : - numerator (pembilang) = jumlah kejadian yang sedang diukur - denumerator (penyebut) = besarnya populasi sasaran yang berisiko dalam kejadian yang bersangkutan Ukuran ini sangat tepat untuk memantau perubahan berdasarkan waktu dan perbandingan wilayah

Persyaratan INDIKATOR Syarat utama = ketepatan dalam gambarkan / mempresentasikan informasi sehingga dapat bermakna untuk pengambilan keputusan contoh 1: rasio dokter thd penduduk = penggambaran informasi pemerataan dokter , dibandingkan dengan rasio dokter thd kecamatan contoh 2 : indeks parasit malaria : menggambarkan informasi tentang besarnya angka kesakitan malaria, (dari pemeriksaan laboratorium darah penduduk)

Persyaratan INDIKATOR Simple (sederhana) = sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus perhitungannya. Measurable (dapat diukur) = indikator yang diukur harus dpt mempresentasikan informasi dan jelas ukurannya, sehingga dapat digunakan untuk membandingkan satu tempat dangan tempat lain, dan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan data tsb.

Persyaratan INDIKATOR Attributable (bermanfaat) = bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Reliable (dapat dipercaya) = indikator harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik, benar, dan teliti Timely (tepat waktu) = indikator harus dapat didukung oleh pengumpulan, pengolahan data, penyajian informasi yang waktunya sesuai pada saat pengambilan keputusan

Jenis INDIKATOR 1. Indikator berbentuk absolut berupa pembilang saja (jumlah dari sesuatu hal/kejadian), digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang. Contoh : kasus meningitis di Puskesmas 2. Indikator berbentuk proporsi = berupa persentase (%) karena pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Contoh : proporsi Puskesmas yang memiliki dokter thd seluruh Puskesmas yang ada.

Jenis INDIKATOR 3. Indikator berbentuk angka atau rasio = menunjukan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu, biasa dalam bentuk per 1000 atau per 100.000 populasi (konstanta=k) Angka atau rate = ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit, menunjukkan probabilitas / risiko dari penyakit dalam masyarakat tertentu selama periode tertentu

Jenis INDIKATOR 4. Indeks atau Indikator komposit (Composite Indices) = digunakan untuk indikator yang lebih complex, memiliki ukuran multidimensional (gabungan dari sejumlah indikator). Indeks tsb dikembangkan melalui penelitian khusus karena penggunaannya secara praktis dan terbatas Contoh : mengukur beban akibat penyakit (burden of disease), disarankan oleh WHO dengan DALY (Disability Adjusted life Years) = nilai dari tahun- tahun yang bebas dari ketidakmampuan yang hilang akibat kematian prematur atau kasus-kasus ketidakmampuan sepanjang waktu tertentu

Klasifikasi INDIKATOR  Pendekatan sistem : 1. indikator hasil atau keluaran = - indikator hasil antara atau output - indikator hasil akhir atau outcome 2. indikator proses 3. indikator masukan = - indikator sumber daya - indikator determinan

Kategori INDIKATOR Hasil akhir Hasil antara Masukan & proses Derajat Keadaan Lingkungan Derajat Kesehatan Yankes SD kes Manajemen Kes Kontribusi sektor terkait Me nu ju Morbi ditas Perilaku Hidup Masyarakat Mor ta li tas Status Gizi Akses dan Mutu Yan Kes

INDIKATOR KESEHATAN indikator= informasi Syarat informasi : validitas, reliabilitas, akurasi/ketelitian, relevansi/keterkaitan, Kekinian (up-dating)

Penyajian informasi indikator Menggambarkan situasi umum daerah Menggambarkan derajat kesehatan Menggambarkan upaya kesehatan Penyajian informasi berupa tabel, grafik, gambar.

Contoh informasi kualitatif : Manajemen Sistem Kes. ( Dinkes ) Manajemen Unit Pelayanan (Pusk, RS, Dinkes) Manajemen Pasien (Pusk,RS, Dinkes) Apakah penempatan dokter sudah merata di kabupaten ini ? Seberapa aktifkah kegiatan kesling di puskesmas kita ? Apakah pasien sudah mendapatkan imunisasi lengkap? Apakah pemanfaatan tempat tidur sudah merata di tiap klas di RS ini ? Cukupkah tenaga perawat di RS ini ? Apakah pasien elrgi terhadap penisilin ?

Contoh Grafik : Tabel 1.1. Jumlah penderita DB menurut wilayah desa kota di propinsi X pada bulan Januari-April 2003

Contoh informasi kuantitatif Tabel Tabel 4.1. Beberapa Alasan Menyalahgunakan Narkoba Pada Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota X No Alasan Persen 1 Coba-coba 87,2 2 Iseng 69,2 3 Mencari ketenangan 59,0 4 Ikut teman 5 Menambah keberanian 20,5 6 Dipaksa seseorang 10,3 Sumber : Survey pada siswa SMA di kota X tahun 2003

INDONESIA SEHAT 2010 A. Derajat Kesehatan INDIKATOR TARGET 2010 MORTALITAS : 1. Angka Kematian Bayi per-1000 kelahiran hidup 40 2. Angka Kematian Balita per-1000 kelahiran hidup 58 3. Angka Kematian Ibu melahirkan per-100.000 Kelahiran hidup 150 4. Angka Kelahiran Hidup Waktu lahir 67,9

INDONESIA SEHAT 2010 A. Derajat Kesehatan INDIKATOR TARGET 2010 MORBIDITAS : 5. Angka Kesakitan Malaria per-1000 Penduduk 5 6. Angka kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ 85 7. Prevalensi HIV (Prevalensi kasus terhadap Penduduk berisiko) 0,9 8. Angka ‘Acute Flaccid Paralysis’ (AFP) pada anak usia <15 th per-100.000 anak 9. Angka Kesakitan DBD per-100.000 Penduduk 2

INDONESIA SEHAT 2010 B. Hasil Antara INDIKATOR TARGET 2010 KEADAAN LINGKUNGAN : 12. Persentase Rumah Sehat 80 13. Persentase Tempat-tempat Umum Sehat PERILAKU HIDUP MASYARAKAT : 14. Persentase Rumah Tangga berperilaku hidup bersih dan sehat 65 15. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri 40

INDONESIA SEHAT 2010 B. Hasil Antara INDIKATOR TARGET 2010 AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN: 16. Persentase Penduduk yang memanfaatkan Puskesmas 15 17. Persentase Penduduk yang memanfaatkan Rumah Sakit 1,5 18. Persentase Sarana Kesehatan dengan kemampuan Laboratorium Kesehatan 100 19. Persentase Rumah Sakit yang menyelenggarakan 4 Pelayanan Kesehatan Spesialis dasar 20. Persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat

INDONESIA SEHAT 2010 C. Proses dan Masukan INDIKATOR TARGET 2010 PELAYANAN KESEHATAN : 21. Persentase persalinan oleh Tenaga Kesehatan 90 22. Persentase Desa yang mencapai “Universal Child Immunization” (UCI) 100 23. Persentase Desa terkena KLB yang ditangani <24 jam 24. Persentase Ibu hamil yang mendapat Tab. Fe 80 25. Persentase Bayi yang mendapat ASI Eksklusif

INDONESIA SEHAT 2010 C. Proses dan Masukan INDIKATOR TARGET 2010 PELAYANAN KESEHATAN : 26. Persentase Murid SD/ Madrasah Ibtidaiyah yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut 100 27. Persentase pekerja yang mendapat pelayanan kesehatan 80 28. Persentase Keluarga miskin yang mendapat pelayanan kesehatan

INDONESIA SEHAT 2010 C. Proses dan Masukan INDIKATOR TARGET 2010 MANAJEMEN KESEHATAN : 42. Persentase Kab./Kota yang mempunyai dokumen Sistem Kesehatan 100 43. Persentase Kab./Kota yang memiliki “Contingency Plan” untuk masalah kesehatan akibat bencana 44. Persentase Kab./Kota yang membuat Profil Kesehatan 45. Persentase Provinsi yang melaksanakan Surkesda 46. Persentase Provinsi yang mempunyai ‘Provincial Health Account’

FORMULA INDIKATOR DAN DEFINISI OPERASIONAL terjaminnya persamaan persepsi dan pengertian terhadap indikator-indikator yang telah ditetapkan dan cara-cara menghitungnya Formula indikator = bentuk perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus yang sesuai indikator yang ditetapkan DO Indikator = pengertian dari indikator yang ditetapkan

Indikator : Derajat Kesehatan A. Mortalitas : 1) Angka kematian bayi per-1000 kelahiran hidup= Jumlah bayi (umur<1 th) yang meninggal di suatu wilayah ttt selama 1 th Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama 2) Angka Kematian balita per-1000 kelahiran hidup : Jumlah anak umur <5 th yang meninggal X 1000 X 1000

Indikator : Derajat Kesehatan A. Mortalitas : 3) Angka kematian ibu melahirkan per-100.000 kelahiran hidup= Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin, dan nifas di suatu wilayah ttt selama 1 th Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama 4) Angka harapan hidup waktu lahir : Jumlah tahun kehidupan dari kohort Jumlah kohort X 100.000

Indikator : Derajat Kesehatan B. Morbiditas : 7) Prevalensi Penderita HIV thd penduduk berisiko = Jumlah kasus HIV (baru dan lama) di suatu wilayah tertentu selama 1 th Jumlah penduduk berisiko di wilayah dan pada kurun waktu yang sama 8) Angka ‘Acute Flaccid Paralysis’ (AFP) pada anak usia <15 th per-100.000 anak= Jumlah kasus AFP anak usia < 5 th di suatu wilayah selama 1 th Jumlah anak usia < 5 th di wilayah dan pada kurun waktu yang sama X 100% X 100.000

Indikator : Derajat Kesehatan B. Morbiditas : 7) Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000 penduduk: Jumlah kasus DBD di suatu wilayah tertentu selama 1 th Jumlah penduduk di wilayah dan pada kurun waktu yang sama X 100.000

Indikator : Hasil Antara A. Keadaan Lingkungan : 12) Persentase rumah sehat = Jumlah rumah sehat di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu Jumlah rumah yang ada di wilayah dan pada kurun waktu yang sama 13) Persentase Tempat-tempat umum sehat = Jumlah tempat-tempat umum sehat di suatu wilayah dan kurun waktu tertentu Jumlah tempat-tempat umum yang ada di wilayah dan pada kurun waktu yang sama X 100% X 100%

Indikator : Hasil Antara B. Perilaku Hidup Masyarakat : 14) Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat = Jumlah rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu Jumlah rumah tangga yang dipantau/survei di wilayah dan pada kurun waktu yang sama 15) Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri= Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri di suatu wilayah pada kurun waktu ttt Jumlah seluruh Posyandu yang ada di wilayah dan pada kurun waktu yang sama X 100% X 100%

Indikator : Hasil Antara C. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan : 16) Persentase penduduk yang memanfaatkan Puskesmas = Jumlah penduduk yang memanfaatkan puskesmas di suatu wilayah selama 1 th Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu yang sama 17) Persentase Penduduk yang memanfaatkan Rumah sakit= RS di suatu wilayah selama 1 th Jumlah penduduk di wilayah dan pada kurun waktu yang sama X 100% X 100%

Indikator : Proses dan Masukan A. Pelayanan Kesehatan : 21) Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan = Jumlah persalinan yang ditolong nakes di suatu wilayah selama 1 th Jumlah persalinan yang terjadi di wilayah dan pada tahun yang sama 22) Persentase desa mencapai ‘Universal Child Immunization’ (UCI) = Jumlah desa/kelurahan yang mencapai UCI di suatu wilayah selama 1 tahun Jumlah desa/kelurahan yang ada di wilayah dan pada tahun yang sama X 100% X 100%

Indikator : Proses dan Masukan A. Pelayanan Kesehatan : 23) Persentase desa terkena KLB yang ditangani <24 jam = Jumlah desa/kelurahan terkena KLB yang ditangani <24 jam di suatu wilayah dalam 1 th Jumlah desa/kelurahan yang terkena KLB di wilayah dan pada tahun yang sama 24) Persentase Ibu Hamil yang mendapat tablet Fe = Jumlah ibu hamil yang mendapat tablet Fe di suatu wilayah selama 1 tahun Jumlah ibu hamil yang ada di wilayah dan pada tahun yang sama X 100% X 100%

Contoh Perhitungan Indikator Masih ditemukannya kasus kematian bayi di Kota Semarang, dari Profil Kesehatan kota Semarang tahun 2008 (laporan dari puskesmas), sbb : - Jumlah Kelahiran hidup = 25160 Jumlah lahir mati = 63 Jumlah bayi mati = 204 Jumlah balita = 117119 Jumlah balita mati = 25

Contoh Perhitungan Indikator Untuk mengetahui derajat kesehatan khususnya untuk kesehatan anak, maka dapat dilihat mortalitasnya dengan ukuran Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2008 = (sesuai rumus) Jumlah bayi mati Jumlah lahir hidup = 204 25160 AKB kota Semarang th 2008 = 8,1 per 1000 KH X 1000 X 1000

Contoh Perhitungan Indikator Untuk mengetahui derajat kesehatan khususnya untuk kesehatan anak, maka dapat dilihat mortalitasnya dengan ukuran Angka kematian balita per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2008 = (sesuai rumus) Jumlah balita mati Jumlah lahir hidup = 25 25160 AKB kota Semarang th 2008 = 1,0 per KH X 1000 X 1000

Contoh Perhitungan Indikator Masih ditemukannya kasus kematian ibu martenal di Kota Semarang, dari Profil Kesehatan kota Semarang tahun 2008 (laporan dari puskesmas), sbb : - Jumlah Kelahiran hidup = 25160 Jumlah kematian ibu hamil = 10 Jumlah kematian ibu bersalin = 6 Jumlah kematian ibu nifas = 11

Contoh Perhitungan Indikator Untuk mengetahui derajat kesehatan khususnya untuk kesehatan ibu maternal, maka dapat dilihat mortalitasnya dengan ukuran Angka kematian ibu maternal per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2008 = (sesuai rumus) Jumlah kematian ibu maternal Jumlah lahir hidup = 27 25160 AKI kota Semarang th 2008 = 107,31 per KH X 100.000 X 100.000

JAWABLAH SOAL DIBAWAH INI Masih ditemukannya kasus kematian bayi di puskesmas Ngemplak Simongan Kota Semarang, dari Profil Kesehatan kota Semarang tahun 2008 (laporan dari puskesmas), sbb : - Jumlah lahir hidup = 449 Jumlah lahir mati = 3 Jumlah lahir hidup+ mati = 452 Jumlah bayi mati = 4 Jumlah balita = 2060 Jumlah balita mati = 1

Untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat di Puskesmas Ngemplak Simongan sesuai dengan pencapaian MDG’s untuk menurunkan kematian anak maka lakukan perhitungan untuk ukuran berikut : Angka Kematian Bayi Angka Kematian Balita