Menekan Karyawan Obesitas di Perusahaan Berlebihnya berat badan atau obesitas bukan saja membuat penampilan menjadi tidak sedap dipandang, tetapi menimbun penyakit. Ada banyak penyakit yang bisa ditimbulkan karenanya seperti stroke, jantung koroner, diabetes mellitus, hipertensi, dan gangguan kolesterol. Anda bisa membayangkan bagaimana seandainya dalam satu perusahaan, banyak karyawannya yang mengalami obesitas. Kegemukan atau obesitas sekarang lebih cenderung dianggap sebagai penyakit dan bukan merupakan gejala. Karena itu, tentu saja perusahaan yang menampung karyawan dengan berat badan berlebih pasti akan berhadapan dengan satu masalah, biaya yang bakal berlebih akibat kegemukan yang dialami para karyawannya. Menurut Dr. Samuel Oetoro, M.S. SpGK, karyawan obesitas lebih sering mempunyai masalah khususnya bidang kesehatan dibanding karyawan dengan berat badan normal. Karena kesehatannya bermasalah, otomatis tingkat absensi meningkat sehingga poduktivitas menurun. Selain masalah absensi, perusahan juga bakal mengeluarkan biaya tambahan karena berkewajiban memberikan biaya kesehatan. Karenanya, perlu dicari cara untuk mengatasi masalah ini. World Health Organization (WHO) merekomendasikan cara tepat untuk menurunkan berat badan dengan tiga cara yaitu menerapkan diet dan pola hidup sehat, olahraga, perubahan perilaku, dan pengobatan. Berdasarkan rekomendasi tersebut, sebuah perusahaan farmasi ternama PT. Roche Indonesia, membagikan salah satu program promosi kesehatan untuk karyawan yang disebut Roche Against Obesity Amongst Employees (RISTY). RISTY adalah salah satu program promosi kesehatan di tempat kerja yang bertujuan membantu karyawan obesitas mengatasi berat badannya sehingga lebih sehat dan dapat meningkatkan produktivitas karyawan lewat edukasi dan olahraga bersama. Menurut Ida Sumarsono, Head of Human Resorces PT. Roche Indonesia, program promosi kesehatan di tempat kerja ini memberikan keuntungan lebih dari sekedar manfaat ekonomi, yakni meningkatnya produktivitas. Dalam skala luas program ini juga merupakan komitmen perusahaan untuk kesehatan karyawan dan juga meningkatkan reputasi perusahaan. RISTY diawali dengan seleksi karyawan berdasarkan indeks massa tubuh, kadar gula darah, dan kolestrol. Namun karena program ini menggunakan obat-obatan dengan proses kimia, maka sangat tidak dianjurkan bagi wanita hamil dan menyusui, penderita gangguan empedu, serta orang yang hipersensitif terhadap obat penurun berat badan yang digunakan. Setelah seleksi, selama 4 minggu pertama karyawan melakukan diet dengan latihan fisik ringan seperti jalan kaki minimal 30 menit setiap hari. Setelah itu karyawan melakukan uji berat badan untuk melihat apakah berat badan sudah menghilang lebih dari 2 persen atau belum. Obat penurun berat badan mengandung zat aktif Orlistat 120 mg kemudian diberikan selama tiga bulan. Setelah itu, berat badan akan diukur kembali untuk evaluasi. Jika sudah mencapai target, kurang lebih 5 persen dari berat badan keseluruhan, karyawan akan diminta untuk mengkonsumsi kembali obat tersebut selama tiga bulan ke depan. Selanjutnya pola makan sehat dan olahraga ringan dianjurkan untuk dijalani. Olahraga ringan dilakukan bersama-sama di area sekitar kantor dengan cara, naik turun tangga, jalan santai, yoga, futsal, dan penggunaan alat. Selain menumbuhkan rasa kebersamaan, kegiatan ini juga dapat menjadi pemicu persaingan pribadi untuk berlomba mendapatkan tubuh ideal. Menurut Dr. Damuel, program ini terbukti efektif untuk meningkatkan kualitas kesehatan terutama terkait dengan penurunan risiko terjadinya berbagai penyakit. “Pihak perusahaan hendaknya melakukan program ini di perusahaannya. Karena selain memberikan kesejahteraan kesehatan bagi karyawan, program ini juga dapat meningkatkan produktivitas kerja perusahaan,” tambahnya.