POKOK BAHASAN Pertemuan 04 MANAJEMEN DIRI Matakuliah : KETERAMPILAN INTERPERSONAL Tahun : 2009 POKOK BAHASAN Pertemuan 04 MANAJEMEN DIRI
Manajemen Diri Manajemen waktu dan stres bersama dengan emotional intelligent adalah konsep-konsep yang berhubungan dekat dengan manajemen diri. Bina Nusantara University
Manajemen Waktu Manajemen Waktu adalah kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber daya kita dengan tujuan untuk menyelesaikan/ mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Keahlian dalam mengatur bagaimana kita menghabiskan waktu memungkinkan kita untuk memprioritaskan dan mencapai lebih banyak tujuan dalam hidup. Ini memberi kita sebuah kesempatan untuk mencapai keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi yang dapat menjadi lebih memuaskan.(Work Smarter, Not Work Harder) Manajer yang efektif menemukan bahwa manajemen waktu dapat meningkatkan produktivitas. Mengatur waktu kita juga dapat mengurangi tingkat stres. Mengambil kendali atas waktu kita berarti mengambil kendali atas kehidupan kita. Kita dapat memenuhi dimensi dimensi kebutuhan yang beraneka ragam Bina Nusantara University
Manajemen Stres Manajemen Stres adalah kemampuan untuk mengatur tanggapan kita untuk situasi-situasi yang terjadi dalam kehidupan kita. Stres adalah fakta dari kehidupan pribadi dan organisasional. Ketika stres tidak dimengerti atau diatur dapat berakibat dalam berbagai reaksi, termasuk fisiologikal, psikologikal, dan organisasional. Reaksi fisiologikal adalah salah satu yang di dalamnya masalah-masalah fisikal berkembang sebagai hasil dari penderitaan mental, seperti : sakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, migrain, alergi, asma, diabetes, kolesterol, lemahnya pertahanan tubuh, dan lain-lain. Bina Nusantara University
Manajemen Stres Efek psikologikal tidak selalu dapat dikenali sabagai reaksi fisiologikal. Depresi, fobia, kegelisahan adalah beberapa contoh dari efek psikologikal. Stres organisasional atau stres yang berhubungan dengan pekerjaan adalah reaksi berlawanan yang dimiliki manusia karena tekanan yang berlebihan pada pekerjaan. Efek stres organisasional termasuk ketidak puasan pekerjaan, kemangkiran, pergantian, kecelakaan, moral yang merosot, hubungan interpersonal yang kurang, produktivitas rendah, dan pelayanan yang kurang baik. Bina Nusantara University
Strategi Manajemen Waktu Manajemen waktu adalah keahlian pribadi dan manajerial yang penting. Ini adalah sebuah proses menetapkan sasaran, mengestimasi waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai setiap sasaran dan mendisiplin diri kita untuk tetap fokus pada sasaran sambil mencapainya. Kita mengatur diri kita agar dapat lebih efisien dengan waktu kita. Kita dapat berkonsentrasi pada pilihan-pilihan yang kita buat dan menyadari apa motivasi kita dalam membuat pilihan. Kita dapat berfokus pada memperoleh hal-hal tertentu, sehingga lebih produktif (tepat waktu, sesuai anggaran, dan menggunakan sumber daya dengan baik) Bina Nusantara University
Strategi Manajemen Waktu Tips lainnya untuk manajemen waktu termasuk kebutuhan untuk melakukan hal-hal seperti : Rencana dan Prioritas Buat kebiasaan untuk mempersiapkan daftar yang akan dilakukan Ikuti aturan 80% hasil dengan hanya 20% waktu Rencanakan aktivitas yang membutuhkan waktu spesifik dan tidak spesifik kita Temukanlah waktu kerja optimal anda Buat skala prioritas menurut kepentingan Organisir kebutuhan anda Delegasikan Bedakan antara yang mendesak atau tidak dan yang penting atau tidak (lihat kuadran) Bina Nusantara University
Penting, Mendesak (rapat mendadak, kerja tugas) Kuadran II Mendesak, Tak Penting (angkat telfon, cek email) Kuadran III Penting, Tak Mendesak (baca buku) Kuadran IV Tak Penting, Tak Mendesak (nonton TV) Bina Nusantara University
Persoalan Manajemen Stres Stres adalah kesedihan dalam keseimbangan tubuh, dalam reaksi untuk kejadian yang merugikan atau mengganggu. Ini tidak dapat dielakkan dan dicegah. Stres dapat datang dari faktor-faktor internal maupun eksternal. Bina Nusantara University
Jenis-Jenis Stres Ada 2 jenis stres, yaitu “baik” dan “buruk”. Stres yang baik, atau eustress, adalah positif, memberikan kesempatan untuk pertumbuhan pribadi atau kepuasan, dan mendorong orang untuk melaksanakan yang lebih baik, mendorong peningkatan performa. Stres yang buruk, atau distress, adalah negatif dan menghasilkan pengaruh kehilangan tenaga, melemahkan perkembangan pribadi. Sebuah situsi dapat menjadi “menegangkan” atau tidak ini bergantung pada bagaimana kita memilih untuk melihatnya atau menanganinya. Bina Nusantara University
Tanggapan Organisasional terhadap Stres Organisasi perlu untuk menanggapi penyebab stres. Fakta menunjukkan ada hubungan antara stres berkaitan pekerjaan dengan pribadi yang negatif dan hasil organisasional. 3 jenis intervensi (campur tangan) diperlukan pada tingkat organisasional. Pertama : campur tangan utama harus diterapkan dengan mengurangi jumlah penyebab stres dalam lingkungan kerja. Kedua : campur tangan kedua yang bertujuan membantu karyawan menanggulangi stres dan mengadakan pelatihan untuk memperkenalkan teknik-teknik manajemen stres. Ketiga : campur tangan ketiga berfokus pada rehabilitasi dari karyawan yang memperlihatkan tanda-tanda stres. Bina Nusantara University
Mengatur Stres Kita tidak dapat menghapuskan stres, tetapi kita dapat membuat pilihan tentang bagaimana kita menanganinya. Beberapa saran berikut dapat dipertimbangkan : Mengidentifikasi penyebab stres dan tingkat stres. Menerapkan keahlian manajemen waktu Berbagi dan melakukan pengungkapan diri Menulis jurnal harian Berbicara pada teman yang dipercaya, kerabat, teman sekerja, atau professional Visualisasikan dan bayangkan dalam pikiran teknik-teknik untuk dapat mengurangi stres Mengggunakan teknik relaksasi dapat mengurangi tingkat stres Makanlah makanan yang sehat serta bernutrisi hindari mengkonsumsi Alkohol Olahraga, praktikan Yoga dan Meditasi Bina Nusantara University
Peranan Emotional Intelligent Manajemen diri yang efektif memerlukan kesadaran dari tanggapan emosional dan rasional kita. Banyak dari bagian-bagian ini yang berhubungan dengan kesadaran diri diwujudkan dalam sebuah konsep baru yang dikenal sebagai kecerdasan emosional (Emotional Intelligent/ EQ). Kecerdasan emosional adalah suatu jenis dari kecerdasan sosial yang meliputi kemampuan untuk memonitor diri dan emosi, dan untuk menggunakan informasi guna membimbing pikiran dan tindakan. Bina Nusantara University
Peranan Emotional Intelligent Ada 6 dasar untuk mencapai kompetensi emosional ─ kemampuan yang dipelajari berdasarkan EQ kita : kesadaran diri peraturan diri motivasi empati keahlian sosial keahlian kerja kelompok Bina Nusantara University
Emotional Intelligent dan Pelaksanaan Tempat Kerja Beberapa aspek kunci dari EQ untuk kepemimpinan mencakup : Mengurangi depresi, optimis, dan jangan terlalu mengikuti kata hati Meningkatkan perhatian pada menguasai keahlian dan tugas-tugas Fasilitasi dari adaptasi dan perubahan Berpengaruh pada kerja sama Pengembangan dari perubahan kepemimpinan Bina Nusantara University