Prinsip-prinsip Ekonomi dalam Usahatani
1. Definisi Usahatani Usahatani dan Ilmu Usahatani Manajemen Usahatani 2. Fungsi Produksi 3. Hasil produksi dan biaya produksi Efisiensi Usahatani Biaya Uang dan biaya in-natura Biaya tetap dan biaya variabel Biaya rata-rata dan biaya marginal Biaya marginal dan pendapatan marginal Kombinasi faktor-faktor produksi 4. Intensifikasi Pertanian dan Hukum Kenaikan Hasil yang semakin berkurang (Law of Diminishing Return) 5. Kombinasi Hasil-hasil Produksi Hubungan fisik antar komoditi (komoditi gabungan, substitusi, komplementer, suplementer) 6. Ekonomi dan besarnya usahatani Efisiensi skala produksi
1. Definisi Usahatani Usahatani adalah himpunan sumber-sumber alam yang terdapat di suatu tempat yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah tsb, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah, dsb. Usahatani dapat berupa usaha bercocok tanam atau memelihara ternak dan ikan. Farm adalah suatu tempat atau bagian dari permukaan bumi di mana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu, baik sebagai pemilik, penyakap atau manajer yang di gaji. Ilmu Usahatani/Farm management adalah bagian dari ilmu ekonomi pertanian yang mempelajri cara-cara petani menyelenggarakan usahatani.
Manajemen Usahatani Konsumsi keluarga petani Manager UT Produk Upah pekerja petani Manager UT Produk Kebutuhan lainnya perhitungan2 Sumber daya dan dana Efektif dan efisien
Hasil yang diperoleh petani pada saat panen = hasil produksi (out put = keluaran) Sarana produksi yang diperlukan untuk proses produksi/faktor-faktor produksi = input (masukan) biaya yang dikeluarkan pada proses produksi = biaya produksi (cost) hasil produksi x harga jual = penerimaan (Revenue) kemungkinannya : - cost > revenue usahatani rugi - cost < revenue usahatani untung - cost = revenue usahatani impas (BEP) Usahatani yang baik usahatani yang produktif dan efisien Produktifitas tinggi
Fisik Produktifitas Ekonomis Jika : Dua Usahatani, produktifitas fisiknya sama, maka usahatani yang lebih dekat ke pasar yang mempunyai produktifitas ekonomi yang tinggi
2. Fungsi Produksi Fungsi Produksi yaitu suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi dengan faktor-faktor produksi Y = f (x1, x2, x3, ..., xn) Keterangan : Y = Hasil produksi fisik x1, x2, x3, ..., xn = faktor-faktor produksi Produksi fisik dihasilkan oleh bekerjanya beberapa faktor produksi sekaligus yaitu tanah, modal, dan tenaga kerja.
Untuk menggambarkan Fungsi Produksi dan menganalisa peranan masing-masing faktor produksi maka dari sejumlah faktor-faktor produksi itu salah satu faktor produksi dianggap variabel (berubah-ubah) sedangkan faktor produksi lainnya dianggap tetap. Bentuk grafik Fungsi Produksi adalah merupakan kurva melengkung dari kiri bawah ke kanan atas yang setelah melewati titik tertentu kemudian berubah arah sampai titik maksimum dan kemudian berbalik turun kembali
Hubungan antara faktor produksi dan produksi Fisik (Y) Y= f (tanah/modal, tenaga kerja,dll) Faktor produksi Hubungan fungsional ini berlaku untuk semua faktor produksi
Respon Percobaan Pemupukan Nitrogen Terhadap Produksi Padi No Pupuk (x) (kg/ha) Produksi (Y) (kw/ha) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 0,5 5,0 10,0 15,0 35,0 60,0 82,0 97,0 104,0 105,0 (prod max) 103,0
3. Hasil produksi dan Biaya produksi Efisiensi usahatani : Hasil brutto = hasil produksi x harga jual (penerimaan) Hasil Netto = hasil brutto – biaya (pendapatan/keuntungan) Hasil netto usahatani usahatani efisien Efisiensi Produksi :banyaknya hasil produksi fisik yang dapat Diperoleh dari satu kesatuan faktor produksi (input) Efisiensi Efisiensi Ekonomi : efisiensi fisik yang dinilai dengan uang
Biaya uang dan biaya in-natura Biaya yg berupa uang tunai (misal : upah tenaga kerja, sarana produksi lainnya) Biaya produksi Biaya in-natura (biaya panen, bagi hasil, dll) Biaya yang berupa uang tunai menentukan keberhasilan usahatani
Biaya tetap dan biaya variabel Biaya tetap : jenis biaya yang besar kecilnya tidak ter- gantung pada besar kecilnya produksi (misal : sewa, peralatan,Pajak, dll) Biaya produksi Biaya variabel : jenis biaya yang besar kecilnya ter- gantung Pada besar kecilnya produksi (misal : bibit, pupuk, tenaga kerja, dll)
Biaya Tetap No Jenis Alat 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cangkul Sprayer Parang Ember Ajir Drum
Perhitungan biaya usahatani ? Biaya Tetap No Jenis Alat Harga beli per unit (Rp) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cangkul Sprayer Parang Ember Ajir Drum 30.000 400.000 25.000 7.000 200 200.000 Perhitungan biaya usahatani ? Depresiasi/ penyusutasn Keterangan : cangkul 1, sprayer 1, parang 1, ember 1, Ajir 1.500, drum 1
METODE PENYUSUTAN Menurut literatur akuntansi Indonesia ada beberapa metode penyusutan, yaitu: Metode Garis Lurus (Straight Line Method) Metode Jumlah Angka Tahun Metode Saldo Menurun Metode Satuan Produksi Metode Grup dan Gabungan
Metode Garis Lurus (Straight Line Method) NB - NS NP = ___________ Umur Ekonomis Keterangan : NB = Nilai Beli NS = Nilai Sisa
Biaya Tetap No Jenis Alat Jumlah Unit Nilai beli per unit (Rp) Umur Ekonomis (tahun) Nilai sisa per unit Penyusutan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cangkul Sprayer Parang Ember Ajir Drum 1 1.500 30.000 400.000 25.000 7.000 200 200.000 2 5 3 8 Jumlah Keterangan : cangkul 1, sprayer 1, parang 1, ember 1, Ajir 1.500, drum 1
Biaya Tetap No Jenis Alat Nilai beli per unit (Rp) Umur Ekonomis (tahun) Nilai sisa per unit Penyusutan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cangkul Sprayer Parang Ember Ajir Drum 30.000 400.000 25.000 7.000 200 200.000 2 5 3 8 Jumlah 5.000 26.667 4.167 1.167 33.333 8.333 78.667 Keterangan : cangkul 1, sprayer 1, parang 1, ember 1, Ajir 1.500, drum 1
BIAYA VARIABEL Biaya variabel : jenis biaya yang besar kecilnya ter- gantung Pada besar kecilnya produksi (misal : bibit, pupuk, tenaga kerja, dll)
Biaya variabel pada usahatani tanaman tomat Varietas Artaloka (4 bln) untuk lahan seluas 1.000 m² No. Sarana Produksi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Benih Pestisida Insektisida Fungisida Pupuk Pupuk kandang Urea KCl SP 36 Pupuk Daun Tali Rapia Ajir Tenaga Kerja Bunga Modal Biaya Variabel jumlah
Biaya variabel pada usahatani tanaman tomat Varietas Artaloka (4 bln) untuk lahan seluas 1.000 m² No. Sarana Produksi jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Benih Pestisida Insektisida Fungisida Pupuk Pupuk kandang Urea KCl SP 36 Pupuk Daun Tali Rapia Ajir Tenaga Kerja Bunga Modal Biaya Variabel 2 Kantong 1 liter 8 kg 3 ton 75 kg 50 kg 5 kg 3.000 buah 114,6 HKSP
Biaya variabel pada usahatani tanaman tomat Varietas Artaloka (4 bln) untuk lahan seluas 1.000 m² No. Sarana Produksi jumlah Harga satuan (Rp) Nilai % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Benih Pestisida Insektisida Fungisida Pupuk Pupuk kandang Urea KCl SP 36 Pupuk Daun Tali Rapia Ajir Tenaga Kerja Bunga Modal Biaya Variabel 2 Kantong 1 liter 8 kg 3 ton 75 kg 50 kg 5 kg 3.000 buah 114,6 HKSP 60.000/kantong 150.000/liter 50.000/kg 200.000/ton 1.200/kg 1.600/kg 50.000/liter 10.000/kg 125/buah 10.000/HKSP 120.000 150.000 400.000 600.000 90.000 80.000 50.000 375.000 1.146.000 254.480 3,49 4,37 11,64 17,46 2,62 2,33 3,47 1,46 10,91 33,36 7,42 3.435.480 100,00
Biaya rata-rata dan biaya marginal Biaya rata-rata = biaya total (TC) jumlah produksi (Q) Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel (TC) (TFC) (TVC) Biaya Variabel = harga input per unit x jumlah input (TVC) (Px) (X) TC = TFC + Px. X Biaya Marginal = Perubahan biaya Perubahan out put MC = Λ TC Λ Q Pendapatan Marginal yaitu tambahan pendapatan yang diperoleh dari penambahan satu kesatuan biaya.
Hubungan antara biaya rata-rata dan biaya marginal thd keuntungan usahatani Jumlah Pupuk (kg) Hasil Total (kw) Tambahan Biaya dari Pupuk (rp/kg) Biaya Produksi Total (Rp) Biaya Marginal (Rp) Biaya produksi Total rata-2 (Rp/kw) Biaya Produksi Variabel rata2 Hasil total Utk harga Rp 6400/kw Pendapatan marginal 50 100 150 200 250 300 20 30 35 38 40 41 41,5 4000 50.000 54.000 58.000 62.000 66.000 70.000 74.000 - 400 800 1.333 2.000 4.000 8.000 2.500 1.800 1.657 1.632 1.650 1.707 1.783 133,3 228,6 315,8 400,0 487,8 578,3 128.000 192.000 224.000 243.200 256.000 262.400 265.600 64.000 32.000 19.200 12.800 6.400 3.200
Efisiensi produksi berarti maksimisasi perbandingan output dan input. Efisiensi teknis : output dan input diukur dengan unit fisik. Ini terjadi pada Average Product (AP/PR) maksimum. Pada saat itu AP=MP (Marginal Product/PM). Efisiensi harga/ alokatif berarti dicapai pada keuntungan maksimum. Ini dicapai pada saat nilai produksi marginal (NPM) = harga input (Px). NPMx = PM.Py NMPx = Px atau NPMx = 1 Px Bila NPMx > Px, artinya penggunaan input x belum efisien, input x perlu ditambah Bila NPMx < Px, penggunaan input x tidak efisien, input x perlu dikurangi Bila NPMx = Px, penggunaan input x sudah efisien dan diperoleh keuntungan maksimal
Kombinasi faktor-faktor produksi Bagaimanakah mengkombinasikan faktor-faktor produksi agar tercapai efisiensi baik secara fisik maupun ekonomi ?
UT efisien (efisiensi teknis) : Rasio dari tambahan hasil fisik dari faktor produksi dengan harga faktor produksi sama untuk setiap faktor produksi yang digunakan. HsPPx1 = HsPPx2 = HsPPx3 Hrx1 Hrx2 Hrx3 Keterangan : HsPPx = tambahan hasil produksi fisik karena tambahan satu satuan faktor produksi Hrx = harga faktor produksi masing-masing
Efisiensi ekonomis Hry. HsPPx1 = Hry. HsPPx2 = Hry. HsPPx3 = 1 Hrx1 Hrx2 Hrx3 Hry. HsPPx > 1 Hrx Hry. HsPPx < 1 Hrx belum efisien, penggunaan faktor produksi masih dapat ditambah tidak efisien, penggunaan faktor produksi harus dikurangi.
Produk rata-rata (y/x) Keuntungan maksimum seringkali tercapai sebelum produksi mencapai maksimum Jumlah pupuk (x) (kg) Hasil Total (y) (kw) Produk rata-rata (y/x) Produk Marginal Лy Лx 50 100 150 200 250 300 20 30 35 38 40 41 41,5 - 0,600 0,350 0,250 0,200 0,164 0,140 0,20 0,10 0,06 0,04 0,02 0,01
Input optimum : Λy. Py = Λx Input optimum : Λy. Py = Λx. Px Λy = Px Λx Py HPM = Px Py Harga pupuk = Rp 80/kg Harga jual = Rp 6.400,00 HPM = Px = 80 = 0,0125 Py 6.400,00 PM = 0,0125 terjadi pada saat pupuk yang digunakan antara 250 sampai 300 kg yaitu pada saat produksi belum maksimal