Saraf Kranial.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Detty Iryani Bagian Fisiologi FK-Unand.  Mata identik dengan kamera ◦ Memiliki sistem lensa ◦ Bayangan yang terbentuk yang jatuh di retina adalah.
Advertisements

ALAT INDRA MANUSIA BAB 2 IPA.
BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN.
SUSUNAN SARAF SENSORIK
dr. Heri Wijanarko,M.Si Fakultas Farmasi USB
SISTEM SARAF PADA MANUSIA Omega Tahun, SKM, M.Kes
SISTEM SARAF IX / I Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
fiSIOLOGi DAN FISIKA pendengaran 2 LEONARDO W. PERMANA, DR., MARS
CENTRAL NERVOUS SYSTEM
Otak dan Saraf Kranial By : Dyan & Aulia.
INERVASI SENSORIK Dr. Mona Amelia, MBiomed.
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM SARAF.
FISIOLOGI NYERI (PAIN) Suzy Rahardja.
“Sistem Sensorik” SENSASI & NYERI.
GANGGUAN KESEIMBANGAN PERIFER
Saraf Kranial Sistem Penglihatan dan Persepsi
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
Proses menelan makanan atau minuman pada manusia
Penciuman – penglihatan- pendengaran- peraba - pengecap
Dr. JACKY MUNILSON, Sp. THT-KL Bagian THT-KL RS DR. M.Djamil Padang.
SISTEM SARAF PERIFER Prof. DR. dr. Yanwirasti.
Oleh : Mathilda Claudia Dwi Subakti P
FUNGSI BAGIAN2 OTAK ?.
SARAF KRANIALIS.
TUTORIAL KLINIK : ANATOMI MATA
FISIOLOGI HEWAN Penerimaan Informasi dan Sensasi yang Timbul (Reseptor, Indera Mekanis dan Indera Optis)
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
SISTEM KOORDINASI BAB IX SISTEM ENDOKRIN SISTEM SYARAF
TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF PUSAT
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
Psikologi Faal Unita Werdi Rahajeng -
ANAMNESA dan PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGI
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
Zela novriani b.
Pemeriksaan Fisik Sistem Saraf
Pengkajian Sistem Persarafan
BIOLOGI - XI IPA SISTEM INDERA MANUSIA.
SISTEM KOORDINASI DAN INDRA

FISIOLOGI MENELAN Fase Persiapan Oral
Drg.Juwita Raditya Ningsih
SISTEM SARAF PERIFER DAN OTONOM
PHONORESEPTOR & STATORESEPTOR
Sense Organ dr. Nur Arfian, Ph.D.
Kompetensi Dasar Ke 9 SUSUNAN SISTEM SYARAF.
Biopsikologi: Anatomi sistem saraf (Bagian 2)
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
OTOT DAERAH KEPALA, LEHER DAN RANGKA BADAN
KELUMPUHAN SARAF FASIALIS
FAAL PENDENGARAN.
Pengendalian Gerakan Manusia oleh Sistem Saraf
CROCODILE TEARS SYNDROME Dionissa shabira
FISIOLOGI Sistem Stomatognatik
SISTEM SYARAF OTONOM.
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM 12 NERVUS CRANIAL
Fungsi sistem saraf pada manusia
Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia
SISTEM KOORDINASI MANUSIA
Nur Auliyah Firdaus, S.ST
Kortikospinal dan Kortikobulbar
SISTEM SARAF DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU MANUSIA
SISTEM PERSYARAFAN Suwheni Setyowati ( )
Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Perifer Bagian Aferen Organ RESEPTOR
FUNGSI BAGIAN2 OTAK ?.
Sistem indra Oleh Taufik NIP
1 JARINGAN SARAF Kelompok 4 Ines Gusti Pebri Gressha Vionalle Ademi Hidayati Hariska Andriani Fitria Sasmita Yezi Gita Rahayu Lisa Sya’baniar Rahma Erlis.
01 Minggu 5 Cerebral Palsy.
VERTIGO KELOMPOK Anggota : Triyani Kusumastuti (P )
MODUL 2 Sistem Saraf Perifer dan Otonom Skenario 2 : Kaki Kananku Dokter sedang memeriksa seorang laki-laki yang dibawa kerumah sakit karena terjatuh dari.
Transcript presentasi:

Saraf Kranial

Sensasi penghidu = Saraf kranial 1 = N I Sensasi mel udara – sel rep bipolar - saraf olfaktorius N1 Ggn = anosmia dapat ggn lokal mukosa hidung Saraf N1 : os cribriformis Pada manusia : untuk makan dan minum

Sensasi penglihatan = Saraf kranial 2 = N II Receptor sel „rods, cones“ pada retina - sel bipolar papilla diskus = N 2 korteks oksipital Ggn visus pada satu mata – ggn a ophthalmika Gejala lain tergantung lokasi lesi :umumnya hemianopia homonim

Perjalanan Sensasi Penglihatan

Gerak bola mata Diatur 6 otot yang kerjasama Rektus inf kerjasama dengan rektus sup Rektus med kerjasama dengan rektus lat Otot inf dan sup oblique untuk gerak vertikal

Persyarafan bola mata Otot superior oblique dipersyarafi oleh N IV Otot rektus lateralis oleh N VI Otot lain oleh N III

Persyarafan Otot Bola Mata

Gerakan mata bersama horizontal

Kontrol gerak mata Gerak mata sakadik : pengaturan di frontal Gerak mata ”pursuit”: oksipital Refleks okulovestibular: reseptor labirin / leher

Gangguan gerak bola mata Nystagmus: arah ditentukan komponen cepat. terdapat pd lesi serebelum, saraf VIII. Vertikal nya : lesi batang otak Kelumpuhan gerak bola mata: lesi pons(horizontal) Diplopia. Gangguan gerak paralel: myasthenia gravis

Refleks pupil Besar pupil tgt: otot sphincter inervasi saraf parasimpatis bersama saraf III otot dilator inervasi saraf simpatis dari C8, T1, T2 Refleks cahaya: afferen mel N II, efferen mel NIII ~konstriksi Refleks akomodasi. Pupil akan konstriksi Refleks ciliospinal: dilatasi pupil (simpatis) stimulasi nyeri muka leher

Sindroma Horner e. lesi pada jalur okulosimpatis g. ptosis, konstriksi pupil,enophthalmus tidak berkeringat sisi yang bersangkutan

Mengunyah dan sensasi muka pengaturan oleh NV motorik dan sensorik komponen sensorik sblm ggl Gasseri bercabang 3 : NV1: ophthalmikus, NV2: maksilaris, NV3: mandibularis komponen motorik mempersyarafi otot mengunyah/bag dalam telinga

Refleks mengedip Stimulus: hentakan diatas alis (NV) Efferen: NVII ~ nucleus V sensori – kedip ipsilat ~ nucleus spinal tract – kedip bilat Efferen: NVII Berguna pada lesi batang otak (pons)

Refleks rahang (”jaw jerk”) Stimulus hentakan pada rahang bawah yang relaks – kumparan otot – NV Efferen: motorik N V ( Refleks monosinaptik): rahang menutup

Refleks cornea Stimulus: raba ringan cornea – NV cabang ophthalmika Efferen: NVII – kontraksi orbikularis okuli (~ R spf abdominal)

Lesi NV Lesi batang otak / pons – kelumpuhan V + N cranial lain Kompresi saraf perifer dan Herpes zoster – lesi perifer Neuralgia trigeminal, nyeri pada NV ttt V2 dan V3 Stimulus:mengunyah, bicara ~ nyeri membakar NV

Gerak muka (NVII) Tdd: N Facialis: Unilat 2/3 bawah muka, 1/3 atas bilat N Intermedius: sensasi telinga luar, pengecap 2/3 depan, kel lacrimal Submandibular dan sublingual

NVIII (Cochlearis) Reseptor: Cochlea

Tuli dan tinnitus e. gejala akibat pergs saraf akustikus (perubahan tekanan/kontr. Otot timpani lesi pada saraf sentral Bila akibat deg/iritatif – tuli

Refleks tonik (persepsi posisi kepala) Orientasi kepala tgt: mata, labirin, propriosepsi servikal, +refleks leher tonik Afferen ; sel bipolar ggl Scarpa, nucl vestibularis, serebelum Rgs telinga karena perubahan g dan akselerasi

Hubungan Nucleus Vestibularis

Gejala vertigo g- ilusi gerak antara penderita dan lingkungannya: vert/horizontal e. ketidak seimbangan input vestibular dan visual, proprioseptif dan info vestibular sering + tuli dan tinnitus dan +nistagmus Contoh : ”benign positional vertigo” pada TBI, inf telinga, vestibular neuritis, effek obat, ischemia batang otak.

Menelan dan fonasi (NIX,X,XI,XII) Melibatkan lidah, palatum molle, pharynx serta otot2 muka Saraf XII: Sensorik 1/3 post lidah, motorik lidah Lesi XII dan/atau X ggn refleks ”gag”, uvula terdorong kesisi sehat Serabut motorik NX – otot pharynx, larynx dan palatum/ ggl parasimpatis ”Bulbar palsy” otot dg persyarafan dari Med Obl terkena (lidah, pharynx/larynx) ”Pseudobulbar palsy” =lesi bilat tr kortikobulbar. Emosi labil/ 2f