LEMBAGA PEMBIAYAAN BIDANG INVESTASI DI BIDANG INDUSTRI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAN MIGAS DALAM MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI NASIONAL
Advertisements

EKONOMI INTERNASIONAL I
Pilar Komunitas Ekonomi ASEAN
NERACA PEMBAYARAN, ARUS MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI
MASALAH POKOK PEMBANGUNAN
ILLUSTRATED WEEKLY NEWSPAPER
Pertumbuhan Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi dan Krisis Ekonomi
PELAKU DAN PERAN DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
ARUS DANA INTERNASIONAL
PELAKU EKONOMI PERTEMUAN 10.
Ekonomi Politik PEMBANGUNAN UTANG LUAR NEGERI.
Kredit UMKM di Tengah Krisis Ekonomi Global Peringatan Hari Koperasi Ke-62 Forum Wartawan Koperasi Hotel Bidakara Jakarta, 28 Juli 2009 A. Tony Prasetiantono.
Faktor Eksternal Kebijakan Fiskal Faktor Internal Output
Transformasi Struktural Perekonomian Indenesia
GROSS DOMESTIC PRODUCT
SEKTOR PERTANIAN.
KERANGKA UMUM PERUBAHAN RPJMD PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Perdagangan Internasional
ARUS DANA INTERNASIONAL
Hutang Luar Negeri.
DUKUNGAN DPR DALAM PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
PELAKU DAN PERAN DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
STRATEGI PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT
Pertemuan 2 Pertumbuhan dan perubahan struktur Ekonomi
Oleh: M. Wahid Supriyadi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
PELAKU – PELAKU EKONOMI
Perbankan Indonesia di Masa Krisis
"Tax Holiday" Belum Bisa Membendung Impor Ponsel Pemerintah memberikan pembebasan atau pengurangan pembayaran pajak dalam waktu tertentu (tax holiday)
Latihan soal Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
BUSINESS ACTIVITY Seorang Entrepreneur harus Berpikir Holistik,
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
INDUSTRI SEPEDA.
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
PEMBANGUNAN USAHA KECIL MENENGAH & KEMITRAAN
PELAKU – PELAKU EKONOMI
Peran perilaku kegiatan ekonomi
EKONOMI PEMBANGUNAN.
Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A.
Peranan Pertanian dalam Pembangunan Perekonomian Di Indonesia
Macam penggunaan hasil produksi (expend)
Peran perilaku ekonomi dalam sistem perekonomian
Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian
EKONOMI PEMBANGUNAN.
APBN dan Pembangunan di Indonesia
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Lembaga Pembiayaan Industri
Assalammuallaikum wr.wb
Badan Usaha Milik Negara / Daerah.
KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DAN AMERIKA DI BIDANG EKONOMI
Peran dan Perkembangan Agribisnis di Indonesia
GROSS DOMESTIC PRODUCT
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Masalah Ekonomi Nama Dosen : Hj. Iga Aju Nitya Dharmani, SE., MM.
Devisa Sektor Pariwisata (Miliar Dollar AS) Perkembangan Pariwisata Indonesia Tahun Wisatawan Nusantara Jumlah Perjalanan (juta kali) Total Pengeluaran.
BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI.
Industri pangan berbasis hasil UNGGAS
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
BADAN USAHA MILIK SWASTA ASING
PERTEMUAN 4.
ASSALAMUALAIKUM WR.WB.
PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT INDUSTRI TEKSTIL KULIT ALAS KAKI DAN ANEKA TAHUN 2018 Jakarta, 10 Januari 2018.
Potensi Sumber Daya Alam Indonesia ( Batu Bara)
“Konsep Rancangan Undang-Undang (RUU) Lembaga Pembiayaan Pembangunan Industri Pasca Terbitnya Undang-Undang Perindustrian Nomor 3 Tahun 2014” Disampaikan.
Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Prospek Ekonomi Sektoral
“PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL” (2)
Transformasi Nilai Kerakyatan dan keadilan Sosial dalam Bernegara
Transcript presentasi:

LEMBAGA PEMBIAYAAN BIDANG INVESTASI DI BIDANG INDUSTRI SEBAGAI SOLUSI BAGI PEMBANGUNAN INDUSTRI Disampaikan pada Seminar Nasional Pembiayaan Investasi di Bidang Industri KADIN 5 Mei 2015 RAUF PURNAMA

I. PENDAHULUAN Konstitusi/UUD 45 pasal 33 telah mengamanatkan agar Sumber daya alam termasuk air, dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan Indonesia harus mengembangkan pembangunan Industri (Hulu, Antara dan Hilir) Negara maju dan makmur adalah negara yang bisa meningkatkan nilai tambah (added value) sumber daya (SDA) Prioritas pembangunan industri diarahkan pada Industri Strategis sesuai amanat UU Perindustrian no.3 tahun 2014 dan RIPIN 2015 Pembangunan industri (Hulu, Antara dan Hilir) membutuhkan dana pembiayaan baik equity maupun pinjaman.

II. KONDISI SUMBER DAYA ALAM (SDA) SAAT INI Ekspor SDA Pangan, Sandang, Papan, Transportasi, Telekomunikasi, Kesehatan, Pendidikan, Pertahanan/ Keamanan dll. INDUSTRI Impor

III. DAMPAK TIDAK TUMBUHNYA INDUSTRI Karena SDA diekspor maka kondisi tingkat kemakmuran sbb.: GDP per kapita relatif rendah Cadangan devisa relatif rendah Tingkat pengangguran dan kemiskinan relatif tinggi

1. Perbandingan GDP per kapita Beberapa Negara 2003 2012 SDA (Sumber Daya Alam) Singapura 21.490 54.831 Impor Korea Selatan 12.634 24.955 Taiwan 12.695 21.002 Malaysia 4.568 10.422 - China 1.093 6.089 Thailand 2.248 5.482 Indonesia 1.067 3.551 Ekspor Sumber: Business Monitor International (BMI), May 2014 rp/wgp/07/10

2. Perbandingan Cadangan Devisa Beberapa Negara Cadangan Devisa beberapa negara (dalam $ miliar) Negara 2003 2012 Ekspor China 408,15 3.310,0 Hasil Industri Taiwan 206,60 385,5 Korea Selatan 137,34 323,2 Singapura 88,60 256,1 Thailand 42,15 173,3 Malaysia 37,23 137,8 Hasil Industri/SDA* Indonesia 32.71 112,8 SDA* Sumber: Diolah dari Business Monitor International (BMI) May 2014, World Bank. *) SDA: Sumber Daya Alam rp/wgp/08/12

3. Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan Jumlah pengangguran 7,39 juta orang (6,25% dari angkatan kerja 121,19 juta) (Agustus 2013) 2. Jumlah Penduduk Miskin*: Jumlah penduduk miskin 28,07 juta orang (11,37%), (Maret 2013) *) Garis kemiskinan: Rp 261.626/kapita/bulan Sumber: BPS

IV. MENGEJAR KETERTINGGALAN MELALUI PEMBANGUNAN INDUSTRI Untuk mengejar ketertinggalan maka Indonesia harus membangun Industri berbasis SDA karena: Industri dapat meningkatkan nilai tambah Industri dapat meningkatkan lapangan kerja Industri dapat meningkatkan cadangan devisa Industri dapat meningkatkan penerimaan negara Tumbuh dan berkembang Industri Jasa (tersier) Swasta Membuat Program Prioritas Industri yang Strategis Menyiapkan Pembiayaan untuk Pembangunan Industri baik Industri Hulu, Antara maupun Industri Hilir Menyusun Konsep Peranan Pemerintah dan Swasta dalam bidang Industri berbasis SDA

V. NILAI TAMBAH INDUSTRI BERBASIS MINYAK BUMI DAN GAS ALAM Ekspor $65/bbl ($455/Ton) REFINERY BBM $78/bbl $546/Ton Impor Crude oil PX PET FIBRE TEXTILE GARMENT $60/bbl (Pakaian jadi) $800/Ton $130,000/Ton Dalam Negeri Naphtha PNCB PAP PARACETAMOL NH3 HNO3 Benzene NB $10,000/Ton $500/Ton $800/Ton Ekspor Gas $4-8/MMBtu $200-$400/Ton

VI. INDUSTRI DAN LAPANGAN KERJA REFINERY 88% BBM Industri Hulu 12 Perusahaan 9.000 tenaga kerja Crude Oil 12% Naphtha 4 juta barel/hari Industri Antara 270 Perusahaan 97.000 tenaga kerja Industri Hilir 61.349 Perusahaan 3,8 juta tenaga kerja Sumber: - Diolah dari DMRA - Pada harga crude oil $62/bbl

VII. SUMBER PEMBIAYAAN INDUSTRI Equity: Pemerintah, Swasta Loan Bank: Pemerintah, Swasta, Asing Lembanga Keuangan non-Bank SWF (Sovereign Wealth Fund)

VIII. SOVEREIGN WEALTH FUND (SWF)

VIII. SOVEREIGN WEALTH FUND (SWF)

IX. INDUSTRI, INVESTASI DAN SUMBER PEMBIAYAAN Industri Hulu Industri Antara Industri Hilir Sifat High investment, High technology, High risk, Medium/low return High/Medium investment, High/medium technology, High/medium risk, High/ medium return Medium/low investment, Medium/ low technology, Medium/low risk, High/medium return Investasi $600 juta - $16 miliar $50 juta - $600 juta <$50 juta Pengelola di Beberapa Negara Pemerintah 70-100% Swasta 0-30% Pemerintah <50% Swasta 100% Pembiayaan Sebagian besar Bank Luar Negeri Bank Dalam Negeri/Bank Luar Negeri Bank Dalam Negeri

X. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Industri Hulu berbasis SDA adalah industri sangat strategis Perlu segera ditentukan prioritas Industri Strategis berbasis SDA Industri Hulu karena high investment, high technology, high risk tetapi strategis harus dipelopori oleh Pemerintah Pemerintah perlu membentuk BUMN baru sesuai dengan UU Perindustrian No.3/2014 dan UU No.1/2004 tentang Perbendaharaan Negara yang berperan dalam usaha mengembangkan Industri Strategis Perlu SWF (PIP) modalnya diperbesar atau dibentuk Lembaga Pembiayaan Khusus Industri

TERIMA KASIH