Ch. 2. ADDITIONAL: AYAT ALKITAB UNTUK DIRENUNGKAN OLEH PEMIMPIN 1. Berhati-hati dengan kekuasaan yang ada pada mu atas orang lain. Pengkhotbah 8:9 “Semua ini telah kulihat dan aku memberi perhatian kepada segala perbuatan yang dilakukan di bawah matahari, ketika orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka.” 2. Jaga hati mu agar tetap tidak bernoda, bersih dan tidak bercacat. Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” 2 Korintus 6:8 “... ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai,”
3. Berilah kredit atau pujian kepada setiap orang atas apa yang telah mereka kerjakan atau capai. Roma 12:10 “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.” Yohanes 4:28 “Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.“
4. Usahakan untuk dapat memilah-milah nilai kehidupan yang sebenarnya Filipi 1:9-10 “Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,” 1 Timotius 1:5-6 “Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.Tetapi ada orang yang tidak sampai pada tujuan itu dan yang sesat dalam omongan yang sia-sia.”
5. Usahakan untuk menarik lingkaran yang lebih besar termasuk orang-orang yang di luar komunitas Anda EZRA 4:3 “Tetapi Zerubabel, Yesua dan para kepala kaum keluarga orang Israel yang lain berkata kepada mereka: "Bukanlah urusan kita bersama, sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi Allah kami, karena kami sendirilah yang hendak membangun bagi TUHAN, Allah Israel, seperti yang diperintahkan kepada kami oleh Koresh, raja negeri Persia." 6. Selalu Mendukung Gereja dengn Setia, baik Pengajaran, Misinya, tapi bukan berarti Anda harus menyembah Gereja itu, melainkan Tuhan daripada Gereja itu sendiri. Habakuk 1:14-16 “Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang- binatang melata yang tidak ada pemerintahnya? Semuanya mereka ditariknya ke atas dengan kail, ditangkap dengan pukatnya dan dikumpulkan dengan payangnya; itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai. Itulah sebabnya dipersembahkannya korban untuk pukatnya dan dibakarnya korban untuk payangnya; sebab oleh karena alat-alat itu pendapatannya mewah dan rezekinya berlimpah-limpah.”
7. Jangan pernah membuat agama menjadi barang dagangan dan penyembahan kepada Allah menjadi sebuah bisnis Bilangan 22:7 “Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian dengan membawa di tangannya upah penenung; setelah mereka sampai kepada Bileam, disampaikanlah kepadanya pesan Balak.” Mika 3:11 “Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal mereka bersandar kepada TUHAN dengan berkata: "Bukankah TUHAN ada di tengah- tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa kita!”
8. Jangan pernah merasa bahwa Anda tidak akan pernah salah 8. Jangan pernah merasa bahwa Anda tidak akan pernah salah. Amsal 28:13 “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.” Galatia 5:19-20 (Living Bible) “Tetapi, apabila Saudara menuruti kecenderungan yang salah itu, hidup Saudara akan menghasilkan kejahatan-kejahatan ini: pikiran kotor, hawa nafsu,penyembahan berhala, kepercayaan kepada roh-roh jahat, kebencian dan perkelahian, iri hati dan amarah, usaha untuk memperoleh yang paling baik untuk diri sendiri, keluhan dan celaan, perasaan bahwa semua orang bersalah kecuali kelompoknya sendiri -- dan akan timbul ajaran yang salah,”
9. Menyadari bahwa sukacita di dapatkan dalam bekerja bukan saat bermalas-malasan atau dengan membuang waktu Pengkhotbah 2:10 “Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.” Pengkhotbah 5:19, 20 (Living Bible) “ Dan tentu saja baik sekali jika orang diberi kekayaan oleh Allah, dan diberi kesehatan untuk menikmati kekayaan itu. Dapat menikmati pekerjaan dan menerima keadaan dalam hidup, benar-benar merupakan pemberian Allah. Orang yang demikian tidak perlu mengenang masa lampaunya dengan sedih karena Allah memberi dia sukacita.”
10. Jangan menyalahkan orang lain karena masalah yang Anda hadapi dalam hidup mu. Kejadian 15:2,5,6 “Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu... Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”
11. Berhati-hatilah jangan sampai Anda merasa dirimu terlalu suci/saleh. Pengkhotbah 7:16 “Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri?.” 12. Jangan pernah membalas Imamat 19:18 “Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.”
13. Jangan pernah mewmikirkan keberhasilan yang Anda capai terlalu serius, atau Anda terbawa oleh prestasi mu sendiri. 2 Rajaraja 14:11 “Memang engkau telah mengalahkan Edom, sebab itu engkau menjadi tinggi hati. Cukuplah bagimu mendapat kehormatan itu dan tinggallah di rumahmu. Untuk apa engkau menantang malapetaka, sehingga engkau jatuh dan Yehuda bersama-sama engkau?" Roma 12:3,4 “Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,”
14. Berusahalah untuk mengerti orang bukan masalahnya, lihatlah sebuah perkara dari sisi pandang orang tersebut Filipi 2:4 “... dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." 15. Anda harus lebih banyak menilai hal tidak kelihatan dibanding dengan hal yang kelihatan 2 Korintus 4:18 “Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”
16. Jangan marah terlalu lama 16. Jangan marah terlalu lama. Efesus 4:26 (Living Bible) “Jikalau Saudara marah, janganlah berdosa dengan membiarkan amarah itu menjadi dendam. Jangan membiarkan diri terus dalam keadaan marah sampai matahari terbenam. Atasilah kemarahan itu dengan segera.” 17. Berusahalah untuk lambat atau bahkan tidak menghakimi orang lain. Yohanes 3:17 (Living Bible) “Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia ini bukan untuk menghukum dunia, melainkan untuk menyelamatkannya..” Yohanes 8:10,11 “Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?“ Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
18. Belajarlah untuk menerima kekecewaan sama seperti Anda menerima keberhasilan. Kisah Para Rasul 1: 23, 26 (Living Bible) “Mereka mencalonkan dua orang: Yusuf Yustus (juga disebut Barsabas) dan Matias... Mereka membuang undi dan Matiaslah yang terpilih menjadi rasul bersama-sama dengan kesebelas rasul itu.” 19. Anda akan selalu menghadapi masa mendatang. Pengkhotbah 7:10 “Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu.”