Penilaian Formasi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Induksi Magnetik Materi yang dibahas : Fluks magnetik Hukum Faraday
Advertisements

RADIOAKTIVITAS Radioaktivitas adalah peristiwa pancaran sinar radioaktif secara sepontan oleh inti-inti tidak setbil dengan disertai berubahhnya inti atom.
PENEMUAN RADIOAKTIF Dilanjutkan oleh henri Becquerel menemukan sumber radiasi yang mempunyai daya tembus yaitu uranium Pada tahun 1895 Roentgen mendeteksi.
AKIFER DAN BERBAGAI PARAMETER HIDROLIKNYA
Struktur Atom.
Kusnahadi Susanto, S.Si.,MT Program Studi Geofisika – FMIPA
Infiltrasi Infiltrasi : adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah.
Nama Kelompok : 1. Anis Permata Dewi 2. Inggrid Ayu Ningtyas 3
DETEKSI RADIOAKTIF 2010/2011.
Sinar X Wilhelm Roentgen menunjukkan bahwa pengaruh sinar katoda pada suatu permukaan menghasilkan suatu jenis radiasi yang dapat menyebabkan zat-zat tertentu.
BAB 4 POTENSIAL LISTRIK ENERGI POTENSIAL LISTRIK POTENSIAL LISTRIK
STRUKTUR ATOM.
KETERSEDIAAN AIR TANAH
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Edu Dwiadi Nugraha Universitas Negeri Semarang.
Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS
Seorang teknisi mobil mengukur diameter gotri roda menggunakan micrometer sekrup seperti tampak pada gambar. Diameter gotri tersebut adalah . A. 1,00.
Struktur Atom Drs.Amril Latif, M.Si.
Fisika Dasar 2 Pertemuan 8 Kemagnetan.
MAGNETISME ( 2 ) Gaya Pada Muatan Dalam Pengaruh Medan Magnet : Gaya Lorentz Seperti dalam kasus elektrostatik (kelistrikan), gejala magnetisme (kemagnetan)
Jika posisi garis skala rahang tetap dan rahang sorong seperti pada gambar maka panjang pengukuran tersebut adalah ,20 cm 4,52 cm 4,53 cm 4,55.
1. Sebuah pesawat mendarat dengan kelajuan 360 km/jam
1. Kedudukan skala mikrometer skrup yang digunakan
LISTRIK STATIS PERTEMUAN 9 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
pendahuluan dan resistor
BAB 4 POTENSIAL LISTRIK ENERGI POTENSIAL LISTRIK POTENSIAL LISTRIK
ELEKTROKIMIA.
Struktur matahari Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Keenam lapisan tersebut meliputi inti matahari, zona.
Pendahuluan & Dasar-dasar
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
GGL IMBAS 1/5/2018 Stttelkom.
FLUKS MAGNET.
AIRTANAH & KEBERADAANNYA
TEKNIK PENGEBORAN MIGAS
DASAR DETEKSI RADIASI KELOMPOK 1: 1.HADI L MANURUNG 2.SERGIO SALDANO YUDHA 3.EMY MUNTHE 4.NORA FIKA S 5.TRESIA SIMANJUNTAK.
RADIOAKTIVITAS Unsur tertentu meradiasikan partikel dan berubah menjadi unsur lain Certain elements radiate particles and turn into other elements.
PERTEMUAN II PARTIKEL DASAR ATOM DAN STRUKTUR INTI
ATOM Oleh : Noviyanto ST. Dosen Kimia Dasar I
TEORI ATOM.
TEORI ATOM.
TEORI ATOM.
METODE SEISMIC Metode seismik adalah suatu metode dalam geofisika yang digunakan untuk mempelajari struktur dan strata bawah permukaan bumi. Metode ini.
Medan Magnet dan Kemagnetan
prepared by electrical section team
Sinar X Wilhelm Roentgen menunjukkan bahwa pengaruh sinar katoda pada suatu permukaan menghasilkan suatu jenis radiasi yang dapat menyebabkan zat-zat tertentu.
Struktur dan Sifat Inti Atom
MEKANIKA TANAH 1 “Pemadatan Tanah” COMPACTION OF SOIL
GARIS EKUIPOTENSIAL.
ELECTROMOTIVE FORCE.
LUMPUR PEMBORAN 1. Sirkulasi
Nama Kelompok : 1. Anis Permata Dewi 2. Inggrid Ayu Ningtyas 3
PRESENTASI TUGAS AKHIR
FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Oky Lutfianita Jayantri :
Bab. 2 Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
KELOMPOK 2 Andina Amanda Zahira Dhita Oktavia
Kedokteran Nuklir ( In house Training )
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK LAPANGAN
ARUS LISTRIK DAN RANGKAIAN DC
Tugas Mekanika Batuan Tawakkal Mursyid
Hand Out Fisika II 9/16/2018 ARUS LISTRIK
- Dasar – dasar kelistrikan Komposisi benda
INTRODUCTION OF EXPLORATION GEOPHYSICS. GEOFISIKA Aplikasi konsep dasar fisika untuk studi terhadap bumi ini Geofisika untuk keilmuan Geofisika untuk.
MENYELIDIKI PENGARUH LUAS PENAMPANG PIPA TERHADAP LAJU ALIRAN PADA SISTEM AERATOR VENTURI MENGGUNAKAN PRINSIP BERNOULLI DIAN DANITA SEMINAR.
ELEKTRON BEBAS dalam LOGAM  Pendahuluan Pembahasan mengenai sifat listrik, lazimnya dimulai dengan telaah tentang elektron bebas dalam logam, karena fungsi.
Teori Pekembangan Atom
DASAR – DASAR KELISTRIKAN. Dasar – dasar kelistrikan Komposisi benda Substance Molecules Atoms Suatu benda bila kita bagi, kita akan mendapatkan suatu.
MAGNET LANJUTAN.
MAGNET
Transcript presentasi:

Penilaian Formasi

Latar Belakang Jika litologi batuan mengindikasikan adanya suatu reservoir, maka untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon dilakukan pemboran lubang sumur serta serangkaian pengukuran di dalam sumur (logging) dan evaluasi data hasil rekaman untuk memastikan ada tidaknya kandungan hidrokarbon di bawah tanah. Logging yaitu suatu kegiatan / proses perekaman sifat – sifat fisik batuan reservoir dengan menggunakan wireline log. Salah satu faktor untuk menentukan kualitas sumur adalah dengan melakukan penilaian formasi batuan (evaluasi formasi). Penilaian formasi adalah suatu proses analisis ciri dan sifat batuan di bawah tanah dengan menggunakan hasi pengukuran lubang sumur (logging).

Jenis Log 1. Log yang menunjukan zona permeable : Log SP ( Spontaneous Potential Log ) Log GR ( Gamma Ray Log ) 2. Log yang mengukur resistivitas formasi : ILM / LLM ( Log Medium Resistivity ) MSFL ( Micro Resistivity Log ) IDL / LLD ( Log Deep Resistivity ) 3. Log yang mengukur porositas : Log Density ( RHOB ) Log Neutron ( NPHI ) Log Sonic ( DT )

SP-Log Log SP merupakan rekaman nilai beda potensial (millivolt) yang timbul dari suatu elektroda yang bergerak di dalam lubang bor dan elektroda yang tetap / berada di permukaan. Elektroda ini bergerak melewati berbagai jenis batuan yang berbeda sifat dan kandungan fluidanya. Perbedaan salinitas antara Lumpur dan fluida di dalam batuan menyebabkan terjadinya defleksi negative dan positif kurva SP yang melewati suatu batuan permeable. Defleksi terbentuk akibat adanya hubungan antara arus listrik dengan gaya – gaya elektromotif ( elektrokimia dan elektrokinetik ) dalam formasi. Pada Lapisan lempung / shale, Kurva SP menunjukan garis lurus yang disebut “Shale Base Line” ( SBL ) atau garis dasar serpih. Pada formasi yang permeable kurva SP menjauh dari shale base line dan mencapai garis konstan pada lapisan permeable yang cukup tebal. Penyimpangan SP dapat ke kiri atau ke kanan tergantung pada kadar garam dari air formasi dan filtrate Lumpur. Pada aplikasinya log SP digunakan sebagai berikut : 1. Untuk identifikasi lapisan – lapisan yang permeable 2. Mencari batas – batas lapisan permeable dan korelsi antar sumur berdasarkan batas lapisan itu 3. Menentukan nilai resistivitas air formasi, Rw 4. Memberikan indikasi kualitatif lapisan serpih / sebagai clay indicator 5. sebagai reference kedalaman untuk semua log

Prinsip Kerja Log-SP Pengukuran log SP dilakukan dengan cara menurunkan / memasang suatu alat / tool ke dalam lubang dan di permukaan. Dimana suatu elektroda diturunkan ke dalam lubang sumur lalu alat tersebut akan merekam potensial listrik pada berbagai titik dengan reference potensial elektroda di permukaan tanah. Lumpur yang digunakan harus bersifat conductif. Logging speed yang dicapai alat ini bisa mencapai 1500 m/hr.

Kelebihan dan Kekurangan Log SP Log SP memiliki kelebihan – kelebihan sebagai berikut : 1. Bereaksi hanya pada lapisan permeable 2. Mudah pengukurannya 3. Sebagai indicator lapisan permeable dan non permeable 4. Dapat menentukan batas antara lapisan permeable dan non permeable Adapun kekurangan – kekurangan dari log SP yaitu : 1. Tidak bekerja pada oil base mud 2. Tidak bereaksi bila Rmf = Rw 3. Dapat terpengaruh arus listrik 4. Tidak berfungsi baik pada formasi karbonat

GR-Log Log Gamma Ray (GR) merupakan hasil suatu pengukuran yang menunjukan besaran intensitas radioaktif yang ada dalam formasi. Log GR biasanya ditampilkan pada kolom pertama, bersama – sama dengan kurva log SP dan Calliper. Biasanya diskala dari kiri ke kanan dalam 0 – 100 atau 0 – 150 GAPI. Pengukuran GR dilakukan dengan jalan memasukkan alat detektor ke dalam lubang bor. Formasi ytang mengandung unsur – unsur radioaktif akan memancarkan radiasi radioaktif dimana intensitasnya akan diterima oleh detektor dan dicatat dipermukaan. Oleh karena unsur – unsur radioaktif ( pothasium ) banyak terkandung dalam lapisan shale / clay, maka Log GR sangat berguna berguna untuk mengetahui besar / kecilnya kandungan shale dalam lapisan permeable. Dengan menarik garis GR yang mempunyai harga maksimum dan minimum pada suatu penampang log maka kurva log GR yang jatuh diantara kedua garis tersebut merupakan indikasi adanya lapisan shaly.

Adapun kegunaan log GR secara keseluruhan diantaranya yaitu : • Evaluasi kandungan serpih Vsh ( volume lempung ) • Menentukan lapisan permeable • Evaluasi bijih mineral yang radioaktif • Evaluasi lapisan mineral yang bukan radioaktif • Korelasi log pada sumur berselubung • Korelasi antar sumur

Prinsip Kerja Log GR Di alam terdapat banyak bahan dasar yang secara alamiah mengandung radioaktifitas, yaitu Uranium (U), Thorium (Tho) dan Potasium (K). Radioaktifitas GR berasal ketiga unsur radioaktif tersebut yang secara kontinyu memancarkan GR dalam bentuk pulsa – pulsa energi radiasi tinggi. Sinar gamma ini mampu menembus batuan dan dideteksi oleh sensor sinar gamma yang umumnya berupa detektor sintilasi. Setiap GR yang terdeteksi akan menimbulkan pulsa listrik pada detektor. Parameter yang direkam adalah jumlah dari pulsa yang tercatat per satuan waktu (cacah GR).

Resistivity Log Log resistivitas mengukur nilai resistivitas batuan ( solid dan fluida di dalamnya ) yang diperlukan untuk menentukan nilai saturasi air. Log pada zona resistivitas ada tiga macam, yaitu : 1. Log Deep Resistivity Log Deep Resistivity yaitu Log yang digunakan untuk mengukur resistivitas pada zona uninvated / zona yang tidak terinfasirentangnya sekitar > 3 feet, dimana log ini terbagi menjadi dua maca berdasarkan lumpur yang digunakan saat pemboran, yaitu : - Induction Deep Log ( ILD ), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan fresh water base mud ( air tawar ) - Lateral Deep Log ( LLD ), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan salt water mud ( air asin )

2. Log Medium Resistivity Log Medium Resistivity yaitu log yang digunakan untuk mengukur resistivitas pada zona transisi rentangnya sekitar 1.5 – 3 feet. Log ini terdiri dari dua macam, yaitu : - Induction Medium Log ( ILM ), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan water base mud Lateral Medium Log ( LLM ), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan salt water mud 3. Log Shallow Resistivity (MSFL dan SFLU) Log Shallow Resistivity biasa menggunakan log MSFL, yang digunakan untuk mengukur resistivitas pada zona yang terinfasi mud filtrate rentangnya sekitar 1 – 6 feet. Pada aplikasinya semua kurva log deep, medium, dan shallow direkam memakai electrodes atau coils yang dipasang pada mandrel silindris, dan ditempatkan kurang lebih secara centralized dalam lubang sumur. Alat micro resistivitas memakai sensor yang dipasang pada tapak / pad yang dipaksa menempel pada dinding lubang selama survey.

Log Induction Log Induction yaitu log yang bekerja pada lumpur air tawar dengan resistivitas formasi < 200 0hm – m, dan Rmf / Rw > 2.0. Alat induction menentukan resistivitas dengan cara mengukur konduktivitas batuan. Dalam kumparan transmitter dialirkan arus bolak balik berfrekuensi tinggi dengan amplitude konstan yang akan menimbulkan medan magnet dalam batuan. Medan magnet ini menimbulkan arus Eddy atau arus Foucault pada gambar di bawah. Besarnya arus ini sama dengan konduktivitas batuan. Dapat diketahui bahwa lebih baik menggunakan alat induction log jika : 1. Rmf / Rw > 2.5, 2. Rt < 200 ohm – m, 3. Tebal lapisan lebih dari 10 feet 4. Bila porositas ada di bawah garis Rw, Tapi Rmf / Rw masih > 2.5 maka alat lateralog di anjurkan untuk dipakai.

Lateral Log Alat lateral log yang direkayasa untuk mengukur resistivitas batuan yang dibor dengan salty mud atau Lumpur yang sangat konduktif serta dipakai untuk mendeteksi zona – zona yang mengandung hidrokarbon. Selain dengan salty mud, log lateral akan bekerja denga baik pada resistivitas formasi yang > 200 ohm – m dengan Rmf / Rw < 2.0, dimana besarnya lubang bor > 12 inchi, dengan ketebalan lapisan kurang dari 10 feet serta deep invasion ( > 40 inchi ). Sonde pada alat resistivity ini memiliki elektroda penyangga (bucking electrode) untuk memfokuskan arus survey dan memaksanya mengalir dalam arah yang tegak lurus terhadap sonde. Arus yang terfokuskan ini memungkinkan pengukuran dilakukan pada batuan dengan arah yang lebih pasti. Ini merupakan perbaikan terhadap pengukuran yang memakai arus yang tidak terfokus, yaitu alat ES (Electrical Survey) yang terdahlu, dimana arus survey lebih suka mengalir dalam Lumpur karena resistivitas lumpur yang lebih rendah dari resistivitas batuan. Alat Lateral log dipakai untuk survey dalam sumur berisi mud ber – resistivitas rendah serta dalam batuan yang resistivitasnya tinggi. Alat Lateralog dapat secara akurat mengukur resistivitas batuan dalam kisaran 0.2 – 40000 ohm-m.

Log yang Mengukur Porositas Log Densitas Log density merupakan kurva yang menunjukan nilai densitas (bulk density) batuan yang ditembus lubang bor, dinyatakan dalam gr / cc. Besaran densitas ini selanjutnya digunakan untuk menentukan nilai porositas batuan tersebut. Log density bersama - sama dengan log neutron digunakan untuk mendeteksi adanya hidrokarbon. Alat ini bekerja dari suatu sumber radioaktif dari alat pengukur dipancarkan sinar gamma dengan intensitas energi tertentu (umumnya 0.66 mev) menembus formasi / batuan. Batuan terbentuk dari butiran mineral – mineral yang tersusun dari atom – atom yang terdiri dari proton dan electron. Partikel sinar gamma akan membentur electron – electron dsalam batuan, sehingga mengalami pengurangan energi (loose energi). Energi yang kembali (setelah mengalami benturan) akan diterima oleh detector, terpasang dalam sebuah protector berbentuk silinder sepanjang 3 ft,yang selalu menempel pada dinding sumur. Intensitas energi yang diterima pada dasarnya berbanding terbalik dengan kepadatan electron. Makin lemah energi yang lembali maka makin banyak electron – electron dalam batuan, yang berarti makin banyak / padat butiran / mineral penyusun batuan per satuan volume. Besarkecilnya energi yang diterima oleh detector tergantung dari : • Densitas matriks batuan • Porositas batuan • Densitas kandungan yang ada dalam batuan

Log Neutron Log porositas yang bersama – sama dengan dengan log densitas digunakan untuk menentukan porositas dan kandungan fluida yang ada di dalamnya. Alat neutron dipakai untuk menentuka primary porosity batuan, yaitu ruang pori – pori batuan yang terisi air, minyak bumi, atau gas. Cara kerja alat ini yaitu sumber radioaktif Am241Be memancarkan partikel neutron kedalam batuan dengan energi kira – kira 5 Mev. Setelah partikel neutron berbenturan dengan batuan, energi neutron ini berkurang sampai ke level 0.1 – 10 eV (level ephitermal). Karena massa hidrogen yang sama dengan massa neutron, atom hidrogen punya kemampuan paling besar dalam memperlambat partikel neutron dibanding atom- atom lain dalam batuan. Kemudian partikel–partikel neutron yang kembali ditangkap dan dihitung oleh detektor dalam alat pengukur. Kecepatan detektor dalam menghitung partikel–partikel neutron dipengaruhi oleh adanya konsentrasi hidrogen. Dua buah detektor thermal dipasang 1 – 2 ft di atas sumber radioaktif. Ratio antara jumlah jumlah – jumlah pulsa ( Nn / Nf ) merupakan fungsi porositas. Ratio ini mempunyai pengaruh lubang sumur yang berkurang dan kedalaman penetrasi yang lebih jauh dibanding dengan sistem satu detektor. Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap Kurva ØN, yaitu : • Shale / clay • Kekompakan batuan • Kandungan air asin / tawar • Kandungan minyak Kandungan gas Hal ini tentang defleksi kurva log neutron, semakin ke kanan defleksi kurva maka semakin banyak hidrokarbon yang terkandung, defleksi yang terjauh maka mengindikasikan adanya gas.

Log Sonic Log sonic merupakan log yang digunakan untuk mendapatkan harga porositas batuan sebagaimana pada log density dan log neutron. Log sonic menggambarkan waktu kecepatan suara yang dikirimkan / dipancarkan ke dalam formasi hingga ditangkap kembali oleh receiver. Kecepatan suara melalui formasi batuan tergantung terutama oleh matriks batuan serta distribusi porositasnya. Kecepatan suara pada batuan dengan porositas nol dinalakan kecepatan matriks ( tma ), untuk beberapa batuan : tma pasir lepas = 55.5 sec / ft tma batu pasir = 51.0 sec / ft tma batu gamping = 47.5 sec / ft tma dolomite = 43.5 sec / ft Makin tinggi harga t pada log sonic makin besar harga porositas batuan.