REFORMASI PENDIDIKAN DALAM JANGKAUAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

Sistem Pendidikan Islam di Indonesia dan Pembaharuannya
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
ANALISIS PROFIL DAN PETA MUTU PENDIDIKAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
PANDUAN PENGEMBANGAN KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
I MPLIKASI P ADA PENDIDIKAN ISLAM UMUMNYA MADRASAH KHUSUSNYA WS-T-01.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
BINDIKLAT Kebijakan Direktorat Departemen Pendidikan Nasional
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING
PERENCANAAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Penyaji: Momon Sulaeman
PROSES MANAJEMEN OLEH : ADEK KURNIA ROZA, S.Kom.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
EVALUASI DAN SUPERVISI VISI DAN MISI SEKOLAH
Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 Penyusunan KTSP BIMBINGAN TEKNIS
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN SILABUS.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
VISI,MISI,DAN TUJUAN SEKOLAH/MADRASAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KABUPATEN BERAU TAHUN
KURIKULUM KTSP.
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
RATNI PURWASIH PENGEMBANGAN SILABUS.
Kementerian Pendidikan Nasional 2012
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
PENGEMBANGAN SILABUS.
Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PROGRAM AKSELERASI.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
IMPLIKASI PP 19/2005 TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) di SATUAN PENDIDIKAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Rahmat S present PENGEMBANGAN SILABUS.
JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Sosialisasi KTSP Departemen Pendidikan Nasional Sosialisasi KTSP UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
Transcript presentasi:

REFORMASI PENDIDIKAN DALAM JANGKAUAN Drs. H. Nur Syahid, MPdI

PENDIDIKAN ISLAM UMUMNYA MADRASAH KHUSUSNYA IMPLIKASI PADA PENDIDIKAN ISLAM UMUMNYA MADRASAH KHUSUSNYA WS-T-01

A. PETA PERMASALAHAN DALAM DIMENSI WAKTU Masa Lalu Hari Ini Masa Depan kontinuitas diskontinuitas WS-T-02

ERA SENTRALISASI MENTERI KAKANWIL KA KANDEP KA KANCAM MASYARAKAT WS-T-03

ERA DESENTRALISASI BUPATI/ WALIKOTA KEPALA DINAS PENDIDIKAN MASYARAKAT  WS-T-04

PERKIRAAN KESIAPAN DAERAH DALAM DESENTRALISASI PENDIDIKAN DIMENSI TINGKAT KESIAPAN (1) (2) (3) (4) (5) 1. Aspirasi Politis 2. Motivasi Psikologis 3. Birokrasi 4. Sumber Alam 5. Biaya/APBD 6. Infrastruktur 7. Sumber Daya Manusia 8. Tenaga Teknis 9. Tenaga Profesional Belum Siap Kurang Siap Kesiapan Sedang Kesiapan Tinggi Kesiapan Tinggi sekali . Penyebaran secara Umum . Kecenderungan Frekwensi Tinggi WS-T-05

PERALIHAN POLA PENGEMBANGAN DARI ATAS MENTERI PENDIDIKAN DAN BIROKRASI PUSAT PEMERINTAHAN PERBAIKAN PEMERINTAH PUSAT INSTRUKSI/ INTERVENSI UNIT PERENCANA PEMERINTAH PUSAT/BAPPENAS APARAT PEMERINTAH KARAKTERISTIK PUSAT KEKUASAAN TITIK AWAL SIFAT KEPENTINGAN UTAMA MODUS PERENCANAAN PERUMUS BIAYA & INFRASTRUKTUR PELAKSANA DARI BAWAH TOKOH- TOKOH PENDIDIKAN DI MASYARAKAT BASIS MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI DAERAH MUSYAWARAH/ DIALOG DEWAN/ BADAN PENDIDIKAN PEMERINTAH DAERAH & BAPEDA MASYARAKAT WS-T-06

KETERKAITAN KONSEP DASAR PENDIDIKAN 1 FALSAFAH 9 EVALUASI 2 VISI 8 PROSES 3 MISI PENDIDIKAN 7 KURI- KULUM 4 TUJUAN 6 PROGRAM 5 STRATEGI WS-T-07

SEBAGAI DASAR NORMATIF ANATOMI MAKRO Dampak dari Kondisi Sosial Politik Kondisi Ekonomi Kondisi Budaya Lain-lain SEBAGAI DASAR NORMATIF SEBAGAI AKIBAT SEBAGAI SEBAB PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES TEKNIS Dampak pada Terjadinya Perubahan Tercapainya Tujuan Meningkatnya Kualitas Lain-lain WS-T-08

ANATOMI MESO FALSAFAH PENDIDIKAN VISI MISI TUJUAN STRATEGI PROGRAM Kelompok I MISI TUJUAN STRATEGI PROGRAM Kelompok II KURIKULUM EVALUASI PROSES Kelompok III WS-T-09

metodologi tujuan evaluasi manajemen media proses ANATOMI MIKRO WS-T-10

B. KARAKTERISTIK REFORMASI 1. MENDASAR untuk keutuhan sistemik 2. BERLANJUT Untuk menumbuhkan sustainabilitas 3. BERKUALITAS Untuk menjadikannya akuntabel WS-T-11

REFORMASI PARADIGMATIS KONVENSIONAL REFORMATIF FALSAFAH Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Mewariskan Masa Lalu Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Membangun Masa Depan VISI & MISI Mengutamakan Perbaikan Mengutamakan Konformitas Mengutamakan Pengembangan Mengutamakan Kreativitas TUJUAN SDM Siap Pakai Stabilitas Memanusiakan, Membudayakan, Mengindonesiakan Dinamika WS-T-12

REFORMASI PARADIGMATIS (lanjutan) KONVENSIONAL REFORMATIF STRATEGI DAN PENGELOLAAN Pengelolaan Terpusat Melestarikan Nilai Lama Pengelolaan Terdesentralisasi Merintis Nilai Baru PROGRAM DAN KURIKULUM Program Seragam dan Uniform Terkendali Birokratis Program Beragam dan Kontekstual Berdimensi Lokal, Nasional, Global PROSES Penanganan Otoritarian Intervensi Formal,Eksternal Penanganan Demokratis Intervensi Internal EVALUASI Standar Baku dan Tertutup Untuk Kepentingan Seleksi Standar Berkembang & Terbuka Untuk Keperluan Hidup WS-T-13

5. Perubahan Pengelolaan REFORMASI DARI DALAM 1. Perubahan Sikap 2. Perubahan Paradigma 3. Perubahan Kompetensi 4. Perubahan Komitmen 5. Perubahan Pengelolaan WS-T-14

KUALITAS SEBAGAI PRODUK 2 1 ASPIRASI 3 KINERJA ASPIRASI = Nilai Normatif sebagai standar ideal KINERJA = Tingkat usaha dalam mewujudkan aspirasi KUALITAS = Hasil konvergensi antara aspirasi dengan kinerja 1 dan 3 = Aspirasi dan Kinerja tidak seimbang 2 = Aspirasi dan Kinerja seimbang WS-T-15

KOMPONEN UTAMA KUALITAS ASPIRASI KEPENDIDIKAN - + A – K + Hasil Kualitas Konstan atau Menurun A + K + Hasil Kualitas Akan Naik KINERJA PROFESIONAL - + A – K – Hasil Kualitas Pasti Rendah dan Menurun A + K – Hasil Kualitas Konstan atau Menurun A = Aspirasi Kependidikan, seperti tercermin dari falsafah, visi, misi dan tujuan pendidikan K = Kinerja Profesional, seperti terwujud dalam pelaksanaan strategi, aktualisasi program, dan pengelolaan proses. WS-T-16

DETERMINAN KUALITAS (I) Keinginan Pribadi/ Intuitif 1 Dorongan Reaktif 12 Cita-cita Visioner 2 11 Keharusan Sosial Pandangan Filosofis 3 Standar Kualitas Rujukan Sejarah 10 Konse- kuensi Ideologis 4 Situasi/ Kondisi Obyektif 9 Komitmen Politis 5 Dampak Konvensi 8 Konsep Ilmiah 6 Aspirasi Komite Sekolah 7 WS-T-17

DETERMINAN KUALITAS (II) Dunia Luar (global) 13 Lembaga Keagamaan 12 Peserta Didik 1 Lembaga Budaya 11 Orangtua 2 KUALITAS PENDIDIKAN Lembaga Sosial Politik 10 Tenaga Kependidikan 3 9 Dunia Usaha/ Industri Eksponen Masyarakat 4 8 Pemerin- Tah Pusat (Nasional) Dunia ilmu dan teknologi 5 Lembaga Profesional 6 Pemerintah Regional 7 WS-T-18

KUALITAS SEBAGAI KONDISI NEGATIF Penurunan Kualitas Berdampak a.l pada Penurunan kualitas disebabkan terutama oleh Berkurangnya kepedulian Menurunnya kebutuhan Melemahnya dukungan Merosotnya nilai Rusaknya citra pendidikan Visi yang tidak jelas Manajemen yang tidak profesional Program yang tidak relevan Dukungan yang tidak kuat Strategi yang tidak tepat Implementasi yang tidak efektif Kualitas yang menurun Cenderung Menghasilkan kualitas yang Semakin Menurun WS-T-19

KUALITAS SEBAGAI KONDISI POSITIF Peningkatan Kualitas Berdampak a.l pada Peningkatan kualitas disebabkan terutama oleh Meningkatnya minat Menguatnya dukungan Meningkatnya kebutuhan Menguatnya nilai Membaiknya citra pendidikan Visi yang jelas Manajemen yang profesional Program kontekstual Dukungan mencukupi Strategi yang tepat Implementasi yang cukup Kualitas yang meningkat berpotensi menghasilkan kualitas yang semakin Tinggi WS-T-20

MERENCANAKAN KUALITAS FASE TUJUAN LANGKAH HASIL Fase I Penyusunan Rencana Mengidentifikasi masalah dan alternatif pemecahan peningkatan kualitas 1. Menjabarkan visi- misi 2. Mengidentifikasi tujuan 3. Menganalisa situasi 4. Menentukan strategi 5. Mengidentifikasi sasaran 6. Menentukan ukuran keberhasilan Dokumen Rencana Kerja Peningkatan Kualitas Fase II Penyusunan Program Menyiapkan rangkaian program strategis 1. Menentukan aktivitas 2. Mengadakan unsur pelaksanaan 3. Mengadakan potensi pendukung 4. Menetapkan program pelaksanaan 5. Melaksanakan program pelaksanaan Dokumen Program Pelaksanaan Rencana Peningkatan Kualitas Fase III Penyusunan Pemantauan Menyiapkan aktivitas dan Kriteria Pemantauan dalam rangka penilaian 1. Menetapkan program pemantauan 2. Melaksanakan aktivitas pemantauan 3. Menganalisa hasil pemantauan 4. Menilai dan menyimpulkan Menetapkan tindak lanjut Dokumen Program Pemantauan/ Penilaian Pelaksanaan Rencana Peningkatan Kualitas WS-T-21

MERAMALKAN KEBERHASILAN Titik Akhir TAHAP RINTISAN TAHAP KRITIS TAHAP KONSOLIDASI A B C D Titik Awal Proses A = Multimodal B = Merata C = Menaik D = Menurun WS-T-22

C. MENETAPKAN STRATEGI SECARA KONVENSIONAL SECARA INOVATIF MEMILIH ALTERNATIF YANG SUDAH ADA MENCIPTAKAN ALTERNATIF YANG BARU Dengan/tanpa Unsur Lama BERSIFAT INOVATIF BERSIFAT KOMPROMISTIS Dengan/tanpa Penyesuaian WS-T-23

TITIK INTERVENSI STRATEGI BASIS SIFAT TUJUAN 1. Keluarga Normatif Menanamkan nilai-nilai dasar untuk kehidupan manusia yang berbudaya 2. Lembaga Pendidikan Eksploratif Memantapkan nilai dasar dan mengembangkan potensi anak didik mengarungi kehidupan secara luas 3. Masyarakat Aplikatif Menerapkan potensi dan mengembangkan nilai kehidupan untuk dunia dan akhirat WS-T-24

BASIS STRATEGIS PENDIDIKAN Berbasis KELUARGA SEKOLAH MASYARAKAT Tujuan Utama Menanamkan nilai-nilai dasar untuk fitrah kehidupan manusia yang berbudaya Memantapkan nilai dasar dan dalam rangka mengembangkan potensi anak memasuki kehidupan dalam arti yang luas Menerapkan potensi dan mengembangkan nilai kehidupan berbudaya untuk dunia dan akhirat Sifat Utama MANUSIA TERDIDIK NORMATIF EKSPLORATIF APLIKATIF WS-T-25

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT NORMATIF EKSPLORATIF APLIKATIF PROSES PENGEMBANGAN POTENSI DASAR KEHIDUPAN PROSES PENERAPAN & PEMANTAPAN HASIL PENDIDIKAN PROSES PENANAMAN NILAI DASAR KEHIDUPAN KELUARGA LEMBAGA MASYARAKAT WS-T-26

PENDIDIKAN BERBASIS KELUARGA NILAI DASAR LAINNYA NILAI RELIGIUS PENDIDIKAN BERKELUARGA WS-T-27

PENDIDIKAN BERBASIS SEKOLAH Masyarakat (EKSPLORATIF) Keluarga KOMPETENSI DASAR DAN NILAI-NILAI PENGETAHUAN SEBAGAI POTENSI HIDUP NILAI DASAR LAINNYA NILAI RELIGIUS Tingkat Menengah Tingkat Dasar Tingkat Tinggi WS-T-28

PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKAT Sekolah PENDIDIKAN LANJUTAN PENDIDIKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN USIA DEWASA Keluarga (APLIKATIF) NILAI DASAR (RELIGIUS DLL) PENGEMBANGAN EKOSISTEM PENDIDIKAN WS-T-29

ALTERNATIF INTERVENSI 1. SEKOLAH 2. EKOSISTEM SEKOLAH WS-T-30

POLA PENGELOLAAN PENDIDIKAN PRINSIP Falsafah Pendidikan Visi Masa Depan Landasan Kebijakan Perundang-Undangan Sistem Nasional TINGKAT MAKRO Kualitas Menyeluruh Strategi Keberhasilan Substansi Program Profesionalisme Ketenagaan Sarana dan Prasarana Sustainabilitas IMPLEMENTASI Jaringan Kelembagaan Keberagaman Konteks Ekosistem Sosial Pengelolaan Terpadu Pemantauan Terbuka Akuntabilitas TINGKAT MIKRO Implikasi Operasional Metodologi Pemberdayaan Penilaian Sistemik Pengembangan Berkesinambungan Rintisan Inovatif WS-T-31

TEORI KUALITAS PEMBELAJARAN 1. Output 2. Input 3. Proses 4. Input& Proses I &P tidak penting Kalau I baik, O pasti baik Kalau P baik, O pasti baik P esensial & I mendukung maka O akan baik FOKUS ASUMSI HASIL Tidak terjamin Tidak semestinya Tidak selalu Umumnya mantap dan optimal WS-T-32

TITIK INTERVENSI SEKOLAH Mengapa Sekolah Gagal ? Karena: Bagaimana Sekolah Berhasil ? DIKELOLA DARI LUAR DIKELOLA DARI DALAM dengan aturan baku, dengan program seragam, tanpa melibatkan pihak yang berkepentingan tanpa harus akuntabel pada masyarakat dengan konsensus luwes dengan program kontekstual melibatkan penuh pihak yang berkepentingan harus akuntabel pada masyarakat Sifatnya: Hasilnya: Sekolah MASA DEPAN MASA LALU WS-T-33

Insya Allah WS-T-34