Menurut Okamura (2001) fenomena ketidakmantapan suatu lahan dapat diklasifikasikan menjadi slope failure (keruntuhan lereng) dan landslide (longsoran)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
"Ekor" Badai Perburuk Cuaca di Indonesia
Advertisements

PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
Peta.
Stability Modeling Using SLOPE/W 2007 Juniarso
12 penggalian terbuka atau penggalian bagian bawah dari suatu lereng.
PROSES PEMBENTUKAN DAN JENIS TANAH
Stabilitas Lereng (slope stability)
TANAH LONGSOR.
TERJADINYA GEMPA BUMI.
Peran Masyarakat Madani dalam Mendukung Penguatan Ekosistem Pesisisr
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
LONGSORAN TANAH DI DIY AKIBAT GEMPA Oleh : 1.Febri Anggriawan.W (06033) 2.Fauzi Hamdan (05865)
KEBENCANAAN OLEH: SUGIHARYANTO JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FIS-UNY.
Bencana Akibat Ulah Manusia dan Iklim
KEMANTAPAN LERENG.
MENGENAL TANAH LONGSOR DAN MITIGASINYA
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
LONGSORAN TANAH DI DIY AKIBAT GEMPA Oleh : 1.Febri Anggriawan.W (06033) 2.Fauzi Hamdan (05865)
GEMPA BUMI SUMATERA BARAT
ANGKET PEMBACA HARIAN Field Data dan Sampel Angket dimuat pada hari Jumat, 1 Mei 2009 Penantian pengembalian Angket dari tanggal 1-15 Mei 2009 Jumlah.
ANGKET PEMBACA TABLOID Field Data dan Sampel Angket dimuat pada hari Jumat, 1 Mei 2009 Penantian pengembalian Angket dari tanggal 1-15 Mei 2009.
Kenampakan Wilayah dan Pembagian Waktu di Indonesi
Lingkungan Fisik Wilayah Nusantara dan Hubungan Dengan Manusia
DISTRIBUSI ALIRAN AIRTANAH DAN MODEL AQUIFER
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Pamsimas Komponen B
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Sumber : Kompas, 2 Oktober 2009
GEOGRAFI KELAS X Standar Kompetensi :
TANAH LONGSOR.
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI
Iklim Tropis Asia, Indonesia, Sumatra, Lampung
METODE PERHITUNGAN (Analisis Stabilitas Lereng)
Bahan kajian pada MK. PSDAL
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
Pemahaman dan Analisis Iklim Mikro
Sumber Jurnal: Agung Eddy Suryo Saputro PPT oleh: Siska Anggraeni
STABILITAS LERENG TERBATAS
KONSEP WILAYAH DAN PUSAT PERTUMBUHAN
Pengendalian Sedimen dan Erosi
Rehabilitasi Erosi Permasalahan dan Penanggulangan
Pemahaman dan Analisis Lahan (Landform)
Lesson Learned 2015.
#05-Erosi Lahan E r o s i "Erosion is the wearing away of the land surface by rain or irrigation water, wind, ice or other natural or anthropogenic agents.
DATA KEBUTUHAN GURU SD NEGERI (NASIONAL) TAHUN
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah Aspek Geografi dan Demografi
EL NINO LA NINA.
TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 12
5 KONSEP WILAYAH dan PERTUMBUHAN MATERI
DATA KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI (NASIONAL) TAHUN
Analisis kestabilan lereng
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Oleh: Risyana Hermawan
Kuliah Mandiri Pemetaan Geologi di Desa Tambaksari dan Desa Kedungbanteng Kecamatan Sumbermanijng Wetan dan sekitarnya pada Kabupaten Malang,Provinsi Jawa.
PERSEBARAN WILAYAH RAWAN BENCANA ALAM DI INDONESIA
MATA KULIAH : BANGUNAN TAHAN GEMPA
Kebijakan dan strategi pengelolaan tutupan lahan
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
Progres dan Rencana Kerja Tindak Lanjut PFI
Traditional Houses of Indonesia
EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN PERCEPATAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL
Disusun Oleh: Fitra Firmansyah Mutia Agnes Hambali Rozi Syaputra Wahyu Pradana Ginting UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018/2019 PERKEMBANGAN WILAYAH.
Presented by : Deni Wahyudi Pendahuluan Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia.
RAPAT KOORDINASI Penyesuaian Target Kemiskinan Kab/kota
Penilaian Tingkat Risiko Lereng Jalan
KESTABILAN LERENG Pada umumnya tanah atau batuan di alam berada dalam keadaan seimbang dalam artian lain keadaan dimana distribusi tegangan pada tanah.
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
OLEH : HAADI KUSUMAH, MT KESTABILAN TANAH DI KOTA SUKABUMI.
Transcript presentasi:

Menurut Okamura (2001) fenomena ketidakmantapan suatu lahan dapat diklasifikasikan menjadi slope failure (keruntuhan lereng) dan landslide (longsoran) seperti yang didalam Tabel berikut : Klasifikasi item Landslide/longsoran Slope failure (keruntuhan lereng) Geologi Sering terjadi didaerah dengan kondisi geologi/struktur tertentu Tidak banyak terkait dengan geologi Karakteristik tanah Longsor terjadi pada bidang yang tersusun seluruhnya dari tanah lempungan Sering terjadi pada tanah kepasiran, abu volkanik Topografi Terjadi pada sudut lereng 5 – 20 derajat Terjadi pada sudut lereng lebih dari 20 derajat Kondisi aktifitas longsor Menerus dan peremajaan Terjadi tiba-tiba Kecepatan longsor Lambat 0,001-10mm/hari Sangat tinggi Masa tanah Perubahan masa tanah kecil Perubahan tinggi Penyebab longsor Dipengaruhi groundwater Dipengaruhi oleh curah hujan dan intensitas curah hujan Skala longsor Luas 1 – 100 hektar Kecil Indikasi Sebelum terjadi longsor ada indikasi perkembangan retakan, amblesan dan variasi air tanah Terjadi secara tiba-tiba kadang tanpa ada tanda-tanda

Lahan Pertanian Rusak (ha) Menurut Pusat Sumber Data Departemen PU tahun 2008 korban bencana akibat tanah longsor tahun 2003 – 2005 dan wilayah rawan adalah : DAFTAR KEJADIAN DAN KORBAN BENCANA TANAH LONGSOR 2003-2005 No Propinsi Jumlah Kejadian Korban Jiwa Rumah Hancur Rumah Rusak Rumah Terancam Lahan Pertanian Rusak (ha) Jalan terputus (m) Meninggal Luka Luka 1. Jawa Barat 77 166 108 198 1751 2290 140 705 2. Jawa Tenah 15 17 9 31 22 200 1 75 3. Jawa Timur 3 - 27 70 4. Sumatera Barat 5 63 25 16 14 540 60 5. Sumatera Utara 126 40 8 80 6. Sulawesi Selatan 33 2 10 7. Papua   Jumlah 103 411 149 256 1854 2498 751 920

WILAYAH RAWAN TANAH LONGSOR Setidaknya terdapat 918 lokasi rawan longsor di Indonesia. Setiap tahunnya kerugian yang ditanggung akibat bencana tanah longsor sekitar Rp 800 miliar, sedangkan jiwa yang terancam sekitar 1 juta. Daerah yang memiliki rawan longsor Jawa Tengah 327 Lokasi Jawa Barat 276 Lokasi Sumatera Barat 100 Lokasi Sumatera Utara 53 Lokasi Yogyakarta 30 Lokasi Kalimantan Barat 23 Lokasi Sisanya tersebar di NTT, Riau, Kalimantan Timur, Bali, dan Jawa Timur.

Diakhir bulan Nopember 2008 ini Harian Kedaulatan Rakyat dimali tanggal 23 Nopember 2008 berturut-turut menyampaikan berta tanah longsor dan daerah rawan longsor. Seperti yang terjadi di Desa Pendoworejo, Girimulyo, Kulon Progo yaitu tanah longsor yang mengakibatkan hancurnya harta beda masyrakat Tanah Longsor yang mengakibat satu rumah hancur dan lima rumah tertimbun di Lereng Bukit Kali Ngiwo Dusun Pendoworejo, Girimulyo, Kulon Progo 25/11/08 (sumber : KR 23 Nop. 2008)

Tanah Longsor di Dusun Sambirejo, Srumbung, Cepogo, Boyolali yang mengakibat dua orang tewas tertimbun (sumber : KR 26 Nop. 2008)

Kondisi permukiman pasca bencana tanah longsor di Kab. Solok Kondisi permukiman pasca bencana tanah longsor di Kab. Solok. (Koordinat 01o 11'15,5”LS ; 100o 49'03,5”BT)

Perumahan BMP yang longsor akibat aliran kali Kreo yang dibelokan oleh pengelola lapangan golf Manyamar, Jakarta, 1996 [TEMPO/ Arief A. Kuswardono; R1A/235/2001; 20010330].

Indonesian soldiers and volunteers search for missing people following a landslide in Tawangmangu on Java island Dec. 26, 2007. (Xinhua/AFP Photo) Out of the victims, 71 people were killed in Karanganyar district of the province, 17 were killed in regencies of Tirtomoyo dan Manyaran of Wonogiri district. And thousands of houses were destroyed by the floods, said the report.

Floods and landslides triggered by monsoon rains close to 100 people dead or missing on the main Indonesian island of Java on December 27 Landslides hit villages in densely populated Central Java's Karanganyar and Wonogiri districts early Wednesday after heavy downpours, with floods also swelling in several areas, leaving 42 dead and 42 missing.

A landslide destroyed part of a town near San Salvador, El Salvador, in 2001. An earthquake caused the landslide A landslide is a large amount of earth, rock, and other material that moves down a steep slope. Landslides happen when a layer of earth or rocks separates from the layer below it. The force of gravity pulls the loose layer downward. Landslides can be highly destructive. They can bury or sweep away everything in their path. They can block rivers or cover entire towns.

Onlookers visit a house destroyed by a landslide in Tembalang, Semarang, on Monday. The Sunday-night landslide sent one house tumbling into another like dominoes, killing four people attending an Islamic gathering at one of the homes

PETA ZONA KERENTANAN TANAH LONGSOR DI INDONESIA

longsor Perubahan kadar air Perubahan viskositas tanah dengan air Beberapa parameter Berubah nilainya Semakin kritis terhadap longsor Perubahan sifat dan kekuatan tanah longsor Perubahan posisi tanah dengan aliran debris Daerah deposit Analisis luas dan Ketinggian longsor Perubahan topologi geografi daerah deposit Internal effect Misal bertambahnya kadar air tanah sehingga terjadi peningkatan tekanan air pori Penyebab longsor menurut Terzaghi, 1950 External effect Misal olah manusia yang mengubah tanaman hutan menjadi lahan pertanian, Merubah kemiringan tebing

JENIS KELONGSORAN Rotasi Translasi

JENIS KELONGSORAN Rotasi bukan lingkaran Gabungan

TANAH NONCOHESIVE, TANPA AIR TANAH DAN TEKANAN AIR PORI l H W Na  Ta 

TANAH NONCOHESIVE, PENGARUH TEKANAN AIR PORI Hcos l H W sat Na u Ta Hcos2 

TANAH NONCOHESIVE, PENGARUH GEMPA  Hcos H Na W l HE Ta

TANAH NONCOHESIVE, PENGARUH ALIRAN AIR TANAH SEJAJAR DAN DI ATAS BIDANG SLIP  Hcos H Na W l S Ta

TANAH NONCOHESIVE, PENGARUH TEKANAN AIR PORI  d = H cos  h N W l Piezometric level (hw) = tinggi muka air di atas bidang slip Tekanan air pori (u) = w . hw Gaya akibat tekanan air pori (P) = w . hw . l Gaya pendorong (T) = N . tg  = G . sin  = l . d .  . tg  . sin  Gaya yang menahan (R) = (N – P) . tg ’ = (l . d .  . cos  - w . hw . l) . tg ’ Kondisi kritis apabila R = T (l . d .  . cos  - w . hw . l) . tg ’ = l . d .  . tg  . sin  Terjadi sliding apabila nilai R < T

TANAH COHESIVE Kondisi tanah kohesiv akan terjadi longsor dengan membentuk circular yang mendekati bideng slip  d h N G l Gaya pendorong (T) = N . tg  = G . sin  =  . l . d . sin  Gaya yang menahan (R) = N . tg ’ + c =  . l . d . cos  . tg ’ + c Kondisi kritis apabila R = T  . l . d . cos  . tg ’ + c =  . l . d . sin  cos  . tg ’ + c = sin  Terjadi sliding apabila nilai R < T

KONDISI TANAH MULAI SLIDING Persamaan model yang digunakan adalah dengan menggunakan metode numerik (numerical simulation) dari Navier’s Stokes, sebagai berikut : dimana = vektor kecepatan = kerapatan p= tekanan = koefisien viskositas 2= Laplace = vektor gaya volum Untuk persamaan kontinuitas suatu aliran non kompresif digunakan persamaan berikut : dengan div adalah harga penyimpangan, dari persamaan di atas dapat pula ditulis dengan formula sebagai berikut :

Besarnya volume yang di alirkan didefinisikan sebagai dengan formula berikut : dimana : Untuk arah z persamaan di atas dapat disbsitasikan kebentuk persamaan dua dimensi seperti kejadian dilapangan, sehingga menjadi persamaan berikut : H = tinggi dari permukaan tanah sliding terhadap bidang referensi h = tinggi dari bidang sliding terhadap permukaan tanah sliding zx dan zy = tahanan geser permukaan sliding arah x dan y

Kondisi aliran menerus non kompresif mempertibangkan fungsi dari a(x, y, z) untuk menentukan ke formula berikut :