PERTEMUAN 5 KERENTANAN TERHADAP KRISIS EKONOMI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EKONOMI INTERNASIONAL
Advertisements

Sejarah Perekonomian Indonesia.
KEBIJAKAN HARGA.
MASALAH POKOK PEMBANGUNAN
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
Pertumbuhan Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi dan Krisis Ekonomi
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
Saparila Worokinasih, S.Sos., M.Si
Pembangunan Berkelanjutan
Dosen Pengampu : diana ma’rifah
Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang Ekonomi Pembangunan.
PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
PANGAN Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk.
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Perekonomian Indonesia
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
KONSEP EKONOMI Materi Ekonomi Kelas X
PERTEMUAN 4 KRISIS EKONOMI
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
PERANAN EKONOMI MIKRO DAN PERMASALAHANNYA DI INDONESIA
PEREKONOMIAN TERBUKA Samuelson Ch.30
KEGIATAN EKONOMI NASIONAL
Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
Dr. Ir. M. Parulian Hutagaol, MS
Garapan Drs. Puji Suharjoko
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Pertemuan 2 Pertumbuhan dan perubahan struktur Ekonomi
Pengantar Ekonomi 2 Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec.
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
Pengaruh perdagangan terhadap perekonomian dalam negeri
MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
PERUBAHAN DAN PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
Nama : Nanik Sugiyarti Nim : A Kelas : H
EKONOMI Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro.
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KEMISKINAN.
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN
EKONOMI MIKRO & EKONOMI MAKRO
PEREKONOMIAN TERBUKA Rowland B.F.P
MAKRO EKONOMI PENDAHULUAN
PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL
Sejarah Perekonomian Indonesia
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
Lingkungan Pemasaran Global
KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
Perekonomian Indonesia
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
PERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN
PENDAHULUAN.
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
PEREKONOMIAN INDONESIA
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Negara
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Bab 2 Data, Variabel, dan Indikator Ekonomi Makro
Dosen : Deskoni, S.Pd., M.Pd Yuliana FH, S.Pd., M.Pd KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sriwijaya.
Transcript presentasi:

PERTEMUAN 5 KERENTANAN TERHADAP KRISIS EKONOMI

PENDAHULUAN Dua dekade Indonesia sudah 2 kali diterpa krisis ekonomi besar : Krisis keuangan Asia yang muncul pertengahan 1997 klimaksnya pertengahan 1998 Krisis ekonomi global yang banyak mempengaruhi beberapa negara termasuk Indonesia. (2008-2009) Dua hal tersebut dapat dijadikan suatu pelajaran dan pengalaman ternyata Indonesia sangat rentan terhadap setiap tipe atau bentuk goncangan ekonomi baik internal maupun eksternal.

Oleh karena itu baik pemerintahan pusat (tingkat nasional) maupun pemerintahan daerah (tingkat provinsi) memerlukan suatu sistem pendeteksi dini krisis ekonomi dan sistem memonitor kerentanan ekonomi, khususnya tk provinsi atau kabupaten/kota. Jadi diperlukan sejumlah indikator yang dapat dimonitor secara terus menerus untuk melihat tingkat kerentanan suatu wilayah terhadap krisis ekonomi.

Faktor-faktor Penyebab Kerentanan Ekonomi Indonesia Indonesia semakin terbuka dibandingkan pada awal pada awal pemerintahan orde baru (1966). Ekonomi Indonesia telah lama menja dibagian dari tujuan penting kawasan Asia Tenggara bagi Investasi Asing jangka pendek. Maka Indonesia menjadi sangat rentan terhadap pelarian modal dari DN (ketika Krisis 1997-1998) akibatnya mata uang rupiah mengalami suatu depresiasi dengan krisis ekonomi terbesar sepanjang sejarahnya. Ekspor komoditi primer yang dilakukan Indonesia ditengah laju yang menurun seperti ; pertambanagn dan pertanian.

Konsekuensinya, setiap ketidakstabilan permintaan dunia terhadap komoditi tersebut mengakibatkan goncangan bagi ekonomi indonesia. 3. Dalam dua dekade terakhir indonesia semakin tergantung pada impor dari sejumlah produk makanan diantaranya ; beras, gandum, jagung, daging, sayur-sayuran dan buah2an, juga minyak. Konsekuensinya dari ketergantungan ini menjadiketidakstabilan dari harga-harga produk dipasar internasional, gagal panen dinegara2 asal. Efek negatif yang signifikan terhadap pengeluaran konsumsi RT namun juga akan mengancam keamanan pangan DN .

4. 20 tahun belakangan ini banyak TKI (termasuk wanita) yang bekerja di LN, sehingga pembangunan ekonomi sangat bergantung pada pengiriman uang dari TKI di LN. Konsekuensinya pada saat tuan rumah dimana TKI bekerja mengalami krisis dan memaksa TKI berhenti bekerja, maka jumlah uang yang rutin dikirim akan berkurang sehingga banyak desa diIndonesia mengalami kemiskinan. Contoh : pada saat Dubai di Timur Tengah mengalami kebangkrutan keuangan tahun 2009, banyak TKI yang bekerja di sektor bangunan berhenti sebelum waktunya.

5. Indonesia sebuah negara dengan jumlah populasi yang besar, arti : tingkat konsumsi makanan domestik tinggi, akselerasi laju pertumbuhan output di sektor pertanian DN menjadi krusial dan hal ini tergantung pada beberapa faktor eksogen, maka indonesia sangat rentan terhadap perubahan2udara yang tidak normal (seperti fenomena el-nino menyebabkan gagal panen sehingga ketahanan pangan terancam dan juga berakbiat pada inflasi yang tinggi dan krisis keuangan pemerintah karena harus mengimpor beras yangbanyak untuk RT-RT yang tidak mampu.

Definisi kerentanan : Menurut Adger (2004) dan Briguglio (2008). Pengertian kerentanan belum ada arti yang tepat namun secara arti yang secara umum kerentaan adalah : kerentanan merujuk kepada potensi kerugian atau kerusakan yang diakibatkan oleh goncangan eksogen. Dibidang ekonomi : kerentanan ekonomi merujuk pada resiko-resiko yang disebabkan oleh goncangan eksogen(sumber internal atau eksternal) terhadap 3 sistem kunci dari ekonomi yaitu produksi, distribusi (dari output dan input-input) dan konsumsi. Menurut Guilaumon (2007) mendefinsikan kerentanan ekonomi dari sebuah negara dengan resiko kehancuran ekonomi (terhentinya pembangunan ekonomi) yangdihadapi negara disebabkan oleh goncangan eksogen.

Menurut Guilaumon ada 2 jenis goncangan eksogen atau duasumber utama dari kerentanan yaitu : bencana alam dan perdagangan. Sedangkan menurut Hoddinott dan Quisumbing (2003) lebih mengarah pada konsep kerentanan dan konsep kemiskinan yang saling terkait. Ada 3 pendekatan ; Sebagai perkiraan kemiskinan Sebagai harapan utilitas yang rendah Sebagai kepastian akan menghadapi resiko.

Mengukur tingkat kerentanan ekonomi Indikator kerentanan Tingkat makro Luas ekonomi/pasar Kepadatan dan struktur penduduk Lokasi geografi Struktur konsumsi RT Keterbukaan ekonomi Ketergantungan dan diversifikasi ekspor Ketergantungan dan diversifikasi impor Diversifikasi ekonomi Pendapatn riil perkapita

10. RT menurut kelomp[ok pendapatan 11.Kemiskinan 12. Kemajuan pendidikan 13. Kondisi kesehatan 14. Kemajuan teknologi 15. Infrastruktur sosial ekonomi 16. Modal sosial 17. Partisipasi wanita dalam kesempatan kerja/kegiatan ekonomi 18. Stabilitas ekonomi makro 19.Efisiensi pasar ekonomi mikro Indikator tingkat Mikro

Tugas perkelompok untuk materi kerentanan krisis ekonomi Diskusikan oleh masing-masing kelompok Di Buat dalam bentuk powerpoin PEMBAGIAN TUGAS MATERI dari Indikator kerentanan ; Kelompok 1 (materi 1 dan 2 Kelompok 2 (materi 3,4 dan 5) Kelompok 3 (materi 6, 7 dan 8) Kelompok 4 (materi 9,10 dan 11) Kelompok 5 (materi 12, 13 dan 14) Kelompok 6 (materi 15, 16 dan 17)

Kelompok 7 (materi 18, 19 dan 20) Kelompok 8 (materi indikator tingkat Mikro)