Bahasa Indonesia yang baik dan Benar Bahasa dapat dikatakan baik apabila maknanya dapat dipahami oleh komunikan dan ragamnya sudah sesuai dengan situasi pada saat bahasa itu digunakan. Bahasa yang benar adalah bahasa dengan ragam formal yang mengikuti kaidah bahasa baku.
RAGAM BAHASA BAKU salah satu variasi bahasa (dari sekian variasi) yang diangkat dan disepakati sebagai ragam bahasa yang akan dijadikan tolok ukur sebagai bahasa “yang baik dan benar” dalam komunikasi yang bersifat resmi, baik secara lisan maupun tulisan.
CIRI-CIRI BAHASA INDONESIA RAGAM BAKU Pemakaian prefiks me- dan ber- (jika ada) secara eksplisit dan konsisten. Contoh : (1) Banjir serang perkampungan penduduk. (1a) Banjir menyerang perkampungan penduduk. (2) Kuliah sudah jalan dengan baik. (2a) Kuliah sudah berjalan dengan baik. Pemakaian fungsi gramatikal (subjek, predikat) secara eksplisit dan konsisten. Contoh : (3) Kepala kantor itu ke luar negeri. (3a) Kepala kantor itu pergi ke luar negeri.
Terbatasnya unsur-unsur leksikal dan gramatikal dari dialek-dialek regional dan bahasa-bahasa daerah yang belum dianggap sebagai unsur bahasa Indonesia. (4) Kami hanya dapat menghaturkan terima kasih yang tidak terhingga atas bantuan Bapak tersebut. (4a) Kami hanya dapat menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga atas bantuan Bapak tersebut. Pemakaian konjungsi bahwa dan karena (jika ada) secara eksplisit dan konsisten. (5) Ia tahu anaknya tidak lulus. (5a) Ia tahu bahwa anaknya tidak lulus. Pemakaian pola frase verbal aspek + agen + verba (jika ada) secara konsisten. (5) Surat Anda sudah saya baca. (5a) Surat Anda saya sudah baca.
Pemakaian konstruksi sintetis. (6) Berapakah dia punya harga? (6a) Berapakah harganya? (7) Lantai itu aku bikin bersih. (7a) Lantai itu sudah kubersihkan. (8) Aku sudah kasih tahu dia orang. (8a) Dia sudah kuberitahu Pemakaian partikel kah dan pun (jika ada) secara konsisten. (9) Bagaimana cara memakai alat ini? (10a) Bagaimanakah cara memakai alat ini? (11) Ia pergi ke desanya. (11a) Ia pun pergi ke desanya. Pemakaian unsur-unsur leksikal berikut berbeda dari unsur- unsur yang menandai bahasa Indonesia nonstandar. sama, tapi, situ, deh, bilang
RAGAM LISAN VS RAGAM TULIS Tidak perlu kehadiran lawan tutur Unsur gramatikal lengkap Tidak dipengaruhi ruang dan waktu Dipengaruhi tanda baca/ejaan Ragam Lisan: Perlu kehadiran lawan tutur Unsur gramatikal tidak lengkap Terikat ruang dan waktu Dipengaruhi pungtuasi, jeda, ritme suara
RAGAM BAHASA ILMIAH sarana verbal yang digunakan untuk mengomunikasikan proses kegiatan dan basil penalaran ilmiah, misalnya, dalam penulisan: penulisan laporan yang yang berbentuk surat, artikel, maupun berbentuk naskah; laporan basil penelitian, makalah. skripsi, tesis, dan disertasi; laporan pekerjaan yang berbentuk surat, artikel, maupun naskah; laporan pertanggungjawaban: laporan kegiatan, laporan keuangan, laporan pemegang saham;
CIRI RAGAM BAHASA ILMIAH jelas struktur kalimat dan maknanya, singkat, berisi analisis dan pembuktian, menyajikan konsep secara lengkap, cermat dalam memilih istilah/kata, ejaan, bentuk kata, kalimat, paragraf, dan penalarannya, mereproduksi konsep atau temuan yang sudah ada dan mengembangkannya dengan temuan baru atau konsep yang belum pernah ada, objektif dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum, menghinclarkan bentuk persona, dan ungkapan subjektif,
menggunakan unsur bake: kosakata/istilah, bentuk kata, kalimat, dan penalaran ilmiah, konsisten dalam menggunakan penalaran, istilah, suclut pandang, pengendalian variabel topik, permasalahan, tujuan, penggunaan lanclasan teori, pembahasan, sampai dengan kesimpulan dan saran,