Pertemuan 8 Geometri Projektif.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MENENTUKAN KELILING DAN LUAS DARI :
Advertisements

GARIS SINGGUNG LINGKARAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN
LINGKARAN DALAM DAN LINGKARAN LUAR
GARIS SINGGUNG LINGKARAN OLEH: SULISTYANA, S.Pd SMP N 1 WONOSARI.
LINGKARAN DALAM, LINGKARAN LUAR, DAN LINGKARAN SINGGUNG SUATU SEGITIGA
GARIS SINGGUNG LINGKARAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN
Pithot dan Pivot Teorema Pithot :
TEOREMA PYTHAGORAS START Program Studi Pendidikan Matematika
GEOMETRI.
Pertemuan 26 RUANG METRIK.
FUNGSI – FUNGSI MONOTON DAN TEOREMA FUNDAMENTAL PERTAMA DALAM KALKULUS
Bidang adalah perluasan beberapa titik atau garis
PERTEMUAN 3 Geometri sferik.
Pertemuan 14 Geometri Projektif.
Pertemuan 12 Geometri Projektif Sasaran Pengkajian tentang Koordinat-koordinat Projektif (lanjutan)
Pertemuan 16 Geometri Projektif Sasaran Pengkajian tentang Koordinat-koordinat Luas.
Pembuktian Teorema Pythagoras Dengan Garis Tinggi dan
Bilangan Real Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional Himpunan.
Inisiasi 6 GEOMETRI NETRAL.
Pertemuan 4 Geometri sferik.
Konstruksi Geometris.
MATERI POKOK YANG DISAJIKAN
Pertemuan 18 Geometri Projektif.
GARIS-GARIS ISTIMEWA DALAM SEGITIGA
ATURAN COSINUS DAN LUAS SEGITIGA
MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PETA KONSEP 1. Pendahuluan 2. Materi 3. Soal Latihan
Segitiga Di susun oleh : Riana intaningtyas ( )
Pertemuan 2 Geometri sferik.
Lingkaran dan Lingkaran Singgung
SOAL-SOAL UN 2001 Bagian ke-3.
PERPUTARAN ( ROTASI ) Selanjutnya P disebut pusat rotasi dan  disebut sudut rotasi.  > 0 jika arah putar berlawanan arah putaran jarum jam.
PROBABILITAS.
Pertemuan 6 Geometri sferik.
BILANGAN – BILANGAN REAL
Pertemuan 10 Geometri Projektif.
Pertemuan 13 Geometri Projektif.
Hubungan antara Garis dan Kerucut Pertemuan 20
Definisi dan Sifat-sifat Utama
Matakuliah : K0054 / Geometri Terapan I
LINGKARAN By Gisoesilo Abudi, S.Pd Powerpoint Templates.
Geometri terurut Disusun oleh: Ana Samrotul Jannah ( )
HIMPUNAN KOMPAK DAN FUNGSI KONTINU
Matakuliah : K0054 / Geometri Terapan I
LINGKARAN DALAM DAN LINGKARAN LUAR SEGITIGA
Pertemuan 15 Geometri Projektif.
Geometri Projektif Pertemuan 15
Pertemuan 11 Geometri Projektif.
TEORI URUTAN PADA GEOMETRI
TUGAS MATEMATIKA PEMINATAN
LINGKARAN.
KETERBAGIAN (LANJUTAN)
PERTEMUAN 7 LIMIT.
Pertemuan 7 Geometri Projektif.
SIFAT – SIFAT GARIS DAN SUDUT PADA SEGITIGA
ULANGAN SELAMAT BEKERJA Mata Pelajaran : Matematika
TEOREMA PYTHAGORAS LANJUT.
C. Perbandingan Vektor. C. Perbandingan Vektor.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Macam-Macam Transformasi.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Dalil-Dalil pada Segitiga.
C. Dalil-Dalil pada Segitiga
Peta Konsep. Peta Konsep C. Perbandingan Vektor.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Perbandingan Vektor.
C. Perbandingan Vektor. C. Perbandingan Vektor.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Dalil-Dalil pada Segitiga.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Macam-Macam Transformasi.
 Memahami macam-macam sudut Menerapkan Prosedur Gambar Bentuk – Bentuk Bidang A. Menggambar Sudut 1. Buat garis lurus AB sembarang AB.
1 Dimensi Tiga (Jarak ). 2 KOMPETENSI DASAR : Menganalisis titik, garis dan bidang pada geometri dimensi tiga.
Dengan matematika kita dapat taklukkan dunia ? Sumber gambar : peusar.blogspot.com.
Konstruksi Geometris. Untuk menggambar bentuk-bentuk geometri diperlukan ketrampilan dasar menggambar dengan menggunakan penggaris, jangka, segitiga,
Transcript presentasi:

Pertemuan 8 Geometri Projektif

Pengkajian tentang Garis di Tak Berhingga Sasaran Pengkajian tentang Garis di Tak Berhingga

Pokok Bahasan Garis di Tak Berhingga

Teorema Desargues Teorema 6.2 Misalkan titik P tidak terletak pada segitiga ABC. Misalkan A’, B’, C’ berturut-turut titik-titik pada garis-garis PA, PB, PC. Misalkan perpanjangan garis-garis BC dan B’C’ berpotongan di R. Juga, AC dan A’C’ berpotongan di S serta AB dan A’B’ berpotongan di T. Maka R, S dan T kolinier.

Gambar Teorema 6.2 P A’ R C’ B’ A C S B T

Bukti Teorema 6.2 Garis-garis dari P dapat diperlakukan sebagai tepi-tepi piramid. Segitiga ABC dapat dipandang sebagai perpotongan bidang yang memuat A, B, C dengan piramid. Juga A’B’C’ dapat dipandang sebagai perpotongan bidang yang memuat A’, B’, C’ dengan piramid.

Bukti Teorema 6.2 (lanjutan) Perpotongan dua bidang tersebut adalah garis l. Karena BC pada bidang yang memuat A, B, C dan B’C’ pada bidang yang memuat A’,B’,C’ maka titik potongnya harus terletak pada garis potong dua bidang tersebut. Jadi R pada garis l. Secara sama, didapat S danT pada garis l.

Catatan Segitiga ABC dan segitiga A’B’C’ pada Gambar Teorema 6. disebut prespektif terhadap titik P dan perspektif terhadap garis RS.